ORGANISASI DAN PERKEMBANGAN OLEH : KELOMPOK 1 PROGRAM PASCA SARJANA ILMU ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
Tahap-tahap Daur Hidup Organisasi Pengertian Daur Hidup Pertumbuhan dan Krisis Organisasi Organisasi dan Perkembangan
Organisasi diibaratkan seperti makhluk hidup. Organisasi lahir, tumbuh, dipelihara penuh dengan masalah, mundur dan kemudian mati. Ada yang bertahan sampai tua tetapi ada yang baru dilahirkan kemudian mati Daur hidup merujuk pada perubahan yang dapat diramalkan. Organisasi memiliki daur hidup dengan melaui serangkaian transisi yang distandarisasikan pada saat mereka berkembang dari waktu ke waktu
Beberapa tahapan dalam menjelaskan siklus hidup organisasi antara lain: NoTahapanCiri-ciri 1Kewiraswastaan (entrepreunerial) 1.Belum ada pembagian kerja yang spesifik 2.Tujuan organisasi masih mengambang atau bermakna ganda 3.Organisasi sedang mencari bentuk 4.Peraturan masih longgar sehingga anggota organisasi memiliki kebebasan untuk melakukan inovasi 2Kebersamaan (collectivity) 1.Kebebasan melakukan inovasi masih tinggi 2.Kebebasan untuk mengambil keputusan dan tindakan tetap tinggi 3.Struktur dan komunikasi organisasi tetap dipertahankan longgar dan cenderung informal 4.Anggota organisasi tetap bekerja secara kolektif atau tidak ada pembagian kerja yang spesifik 5.Visi dan misi mulai tampak jelas
NoTahapanCiri-ciri 3Formalisasi dan kontrol (Formalization and control ) 1.Organisasi telah menemukan bentuknya & stabil 2.Kegiatan insidental berubah menjadi kegiatan yang berulang dilakukan 3.Penetapan peraturan dan prosedur formal sehingga mengurangi kebebasan anggota dalam melakukan inovasi 4.Penekanan inovasi ditujukan untuk mencapai efisiensi dan stabilisasi yang tinggi 5.Pada tahap ini mulai ada pengelompokan., misalnya adanya manajer – pegawai biasa 4Perluasan (elaboration of structure) 1.Organisasi stabil 2.Organisasi menginginkan adanya ekspansi berupa penganekaragaman produk (barang atau jasa)
NoTahapanCiri-ciri 3. Inovasi dipacu kembali dan organisasi bergerak ke arah yang dinamis 4. Pengambilan keputusan mulai didesentralisasi 5Kemunduran (Declaine) 1.Kemungkinan muncul konflik internal 2.Perpindahan pegawai tinggi 3.Sentralisasi pengambilan keputusan
Krisis kepemimpinan yang dialami pada tahap 1 akan bisa ditangani bila merekrut orang-orang kuat untuk duduk dalam posisi puncak. Setelah krisis tersebut teratasi maka organisasi memasuki tahap pertumbuhan yang ke2. Dalam model Greiner setiap pertumbuhan diakhiri dengan sebuah krisis Kreativitas pendiri organisasi merupakan tahap awal evolusi organisasi. Kreativitas dimanfaatkan dalam mengembangkan produk dan pasar. Setiap orang memiliki kebebasan dalam pengambilan keputusan dan melakukan tindakan. Terjadi krisi kepemimpinan karena setiap orang memimpin dirinya sendiri Tumbuh dengan Kreatifitas
Krisis otonomi dapat dipecahkan dengan mendelegasikan sebagian kewenangan kepada manager menengah ke bawah dari para pegawai. Ketika krisis tersebut teratasi maka organisai memasuki pertumbuhan ketiga Ditandai dengan pembakuan aturan, norma, dan prosedur. Kontrol dilaksanakan dengan ketat, peraturan dan prosedur dibuat untuk membatasi kebebasan anggota, pengambilan keputusan tersentral dan formal Terjadi krisi otonomi maksudnya otonomi anggota organisasi telah dibatasi oleh peraturan dan prosedur Tumbuh dengan Pengaturan Pertumbuhan dengan Pendelegasian Ditandai adanya pendelegasian kewenangan kepada manager menengah ke bawah dan para pegawai. Pendelegasian tersebut menciptakan kekuatan uni-unit untuk mengambil keputusan Krisis yang muncul pada tahap ini adalah krisi kontrol
Krisis kontrol dapat dipecahkan dengan melakkan koordinasi. Ketika krisis tersebut teratasi maka organisai memasuki pertumbuhan keempat Pertumbuhan dengan Pendelegasian Pertumbuhan dengan Pengaturan Adanya kontrol yang tersentralisasi dan kontrol yang terdesetralisai pada level fungsional atau divisional. Jika organisasi gagal dalam menciptakan koordinasi maka krisis “red tape “ (keruwetan struktur koordinasi) akan terjadi Krisis ini dapat diatasi dengan memberikan keleluasaan kepada manajemen untuk bekerja dalam tim dan menghargai perbedaan keterampilan dan pengetahuan orang- orang yang ada dalam organisasi. Ketika organisasi mampu melakukan kolaborasi dengan baik, maka organisasi akan berkembang dengan baik, tetapi bila tidak maka akan mengalami kemunduran Pertumbuhan melalui Kolaborasi
Presented by : 1.Rusdin 2.Anisa Noor R 3.Muhammad Nasir 4.x