Teori dan aplikasi manajemen operasi Kelompok 1 Husni Jayadi Meutia D.N. Mora Yolanda Pratidina Aji Aini Rengganis Desita Irfandy 1
OUTLINE ✘ Company Profile ✘ OM & SCM ✘ Pembahasan ✘ Kesimpulan dan Rekomendasi 2
1. COMPANY PROFILE BANDARA YANG DIKELOLA AP2 AP2 – GROUP BIDANG USAHA KINERJA SEGMEN USAHA 3
BANDAR UDARA YANG DIKELOLA AP2 4 Sources : annual report ap2 th 2017
AP2 - GROUP 5 Sources : annual report ap2 th 2017
BIDANG USAHA Jasa Kebandarudaraan pelayanan jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U), pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U), pelayanan jasa penerbangan (PJP), pelayanan jasa Garbarata dan Pelayanan jasa konter Jasa Terkait Bandar Udara penyewaan ruangan, gudang, lahan dan fasilitas lainnya, kegiatan konsesioner, parkir kendaraan, Pas Bandara dan penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan industry serta bangunan yang berhubungan dengan kelancaraan angkutan udara. Termasuk di dalamnya Jasa sewa ruang dan Gudang, reklame, throughput fee Jasa Layanan Lainnya Pelayanan Penerbangan Haji, Pelayanan Kargo, Keamanan & Keselamatan Bandara, PKP-PK, serta Layanan Penanggulangan Gawat Darurat 6 Sources : annual report ap2 th 2017
TOTAL PRODUKSI DAN KONTRIBUSI BISNIS 7 Sources : annual report ap2 th 2017
8 Pendapatan Aeronautika & Non Aeronautika Pendapatan Non Aeronautika (Rp Milyar) Pendapatan Aeronautika (Rp Milyar) Sources : annual report ap2 th 2017
KINERJA SEGMEN USAHA JASA AERONAUTIKA 9 Sources : annual report ap2 th 2017
KINERJA SEGMEN USAHA JASA NON AERONAUTIKA 10 Sources : annual report ap2 th 2017
KINERJA SEGMEN USAHA JASA KARGO 11 Sources : annual report ap2 th 2017
2. OM & SCM Operation Management Supply Chain Management 12
“ 13 OM : bagaimana organisasi memproduksi atau menghasilkan barang dan/atau jasa untuk mempertahankan eksistensi atau keberadaan organisasi. OM mencakup kegiatan mengelola sumber daya untuk memproduksi dan menyampaikan produk. SM : metode yang mengintegrasikan pengelolaan aliran informasi,produk,barang dan jasa dalam fungsi supply chain dengan pendekatan yang terintegrasi. meliputi penetapan: 1. Pengangkutan, 2. Pentransferan kredit dan tunai, 3. Pemasok ( Supplier), 4. Distributor dan Bank, 5. Utang dan Piutang, 6. Pergudangan, 7. Pemenuhan pesanan dan 8. Pembagian informasi mengenai peramalan pada permintaan, produksi dan kegiatan pada pengendalian persediaan.
Supply Chain Management Supplier input output 14 process SDM Fasilitas Infrastruktur Teknologi Boarding Arrival Passenger Service Cargo Service Commercial Area Evaluasi Consumer Operation Management Logistic Management
Supplier Penyedia SDM Penyedia jasa parkir, Penyedia Cleaning Service, Penyedia jasa Airport Helper, Penyedia jasa Trolley Collector, Penyedia jasa Security non Avsec, Penyedia jasa Ground Handling Infrastruktur Bangunan Terminal 1, Stasiun Skytrain, Mushola, Toilet, Hotel, Toko dan Restoran, Areal parkir, Bangunan sisi Airside seperti Runway, Taxiway dan Apron Penyedia Fasilitas Fasilitas penyediaan air bersih, pengolahan sampah dan limbah, pembangkit tenaga listrik, telepon, kesehatan, karantina hewan dan tumbuhan Teknologi Garbarata, Peralatan elektronika (Xray, FIDS, CCTV, IBMS, PAS, FAS, TDS, ADGS, Access Door, Wifi, Digital Signage), Peralatan Mekanika (Escalator, Elevator, Conveyor Belt, Air Conditioner), Peralatan Kelistrikan, Software aplikasi mobile 15
Customer ✘ Airline ✘ Regulated Agent (Kargo) ✘ Penumpang ✘ Pengantar Penumpang (Pengunjung) ✘ Tenant / Retail 16
17 Airline Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan/atau Penyimpanan pesawat (PJP4U) Tarif jasa pemakaian tempat pelaporan keberangkatan (check-in counter) Tarif jasa pemakaian garbarata (aviobridge) Regulated Agent (Kargo) Tarif jasa fasilitas pengiriman barang Penumpang Tarif jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) Pengantar penumpang/ pengunjung Pendapatan tidak langsung bisnis non-aeronautika Tenant/Retail Pendapatan bisnis non-aeronautika (Sewa, Revenue Sharing, Konsesi Usaha, Jaminan Pelaksanaan, Parkir Kendaraan Bermotor, Pemakaian Utilitas, dll) JENIS PENDAPATAN PT. AP II DARI CUSTOMER
18 PASSENGER Service Process Sources : Paparan Desain Revitalisasi Terminal 1
19 CARGO Service Process Sources :
20 CARGO Service Process Sources :
21 Managing quality SURVEI SKYTRAX survei untuk menentukan maskapai, bandar udara, hiburan dalam pesawat, staff, dan elemen perjalanan udara terbaik lainnya. Bandara Soekarno Hatta rating “bintang 5” pada tahun 2017 dengan peringkat 44 untuk kategori “World Most Improved Airport”. sedangkan pada tahun 2018, sedang berjalan (on going progress). CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI) Indeks pengukuran kepuasan pelanggan yang digunakan oleh suatu perusahaan sebagai pengukuran level atau tingkat kepuasan pelanggan. Tahun 2017 Nilai CSI 4,22, Tahun 2018 ditargetkan 4,30. PENGHARGAAN TOILET penilaian untuk toilet khususnya toilet toilet yang terdapat di area publik (area terminal bandara) dilakukan oleh Asosiasi Toilet Indonesia (ATI). Bandara Soekarno Hatta tahun 2017 mendapat rating “bintang 4 kategori silver”, target 2018 rating “bintang 5 kategori gold”.
Hasil Skytrax 22 CGK – WORLD MOST IMPROVED AIRPORT 2017 CAPAIAN 2017 Rank 44 Utk capaian tahun 2018 : On progress – target bintang 5 dan masuk 20 besar Source : PT. Angkasa Pura II
Customer Satisfactory Index (CSI) 23 Source : PT. Angkasa Pura II
24 Penghargaan toilet Utk capaian tahun 2018 : On progress - target bintang 5 kategori “gold” Source : PT. Angkasa Pura II
3. Pembahasan 25
26 PEMBAHASAN noStrategi PembelianPenerapan Di AP2 1Many Suppliers ( Banyak Pemasok ) untuk pengadaan tenant- tenant komersial di bandara. untuk mendapatkan banyak macam tenant komersil 2Few Suppliers ( Beberapa Pemasok ) untuk peralatan - peralatan bandara yang bersifat khusus seperti X-ray, garbarata dan conveyor 3Keiretsu Network ( Jaringan Keiretsu ) pengadaan penyedia jasa baggage handling, AP2 memiliki saham kepemilikan di Gapura Angkasa sebagai penyedia jasa baggage handling di AP2 4Joint Ventures ( Perusahaan Patungan ) Pengoperasian Stasiun Kereta Bandara Soekarno – Hatta (KA BSH) dilakukan oleh PT Railink yang merupakan perusahaan patungan antara PT KAI (60%) dengan PT AP2 (40%). Penerapan Strategi Pembelian
27 PEMBAHASAN noStrategi PembelianPenerapan Di AP2 1FacilitiesFasilitas di Terminal sudah cukup memadai namun kapasitas yang ada belum cukup untuk menampung penumpang 2Inventorysistem cycle inventory untuk sehari- hari, safety inventory saat keadaan peak hour atau peak, seasonal inventory digunakan saat musim Haji 3TransportationSeluruh transportasi pengadaan barang menggunakan jalur darat 4InformationMasih sering terjadi terdapat gap informasi dalam proses pelayanan penumpang, 5Sourcingfasilitas dan utilitas seperti kursi, garbarata dan x-ray sistem offshore outsorcing untuk kebutuhan jasa, seperti jasa parkir, jasa ground handling dan jasa cleaning services PT AP2 berkontrak repeat order kepada eksternal supplier dan beroperasi secara independent Faktor Penggerak Supply Chain
28 PEMBAHASAN strategi untuk merancang rantai pasokan PT AP2 menggabungkan beberapa strategi dalam penyedian pasokan untuk pasokan fasilitas atau jasa yang bersifat rutin dan tidak butuh spesialisasi maka menggunakan strategi low cost, untuk menghemat biaya perusahaan. Sedangkan untuk penyediaan fasilitas dan jasa yang hubungannya untuk meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan maka menggunakan differentiation strategy, hal ini dimaksudkan juga agar PT AP 2 memiliki keunggulan daya saing
4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PT ANGKASA PURA II 29
KESIMPULAN ✘ Service Design Terminal 1 : ○ Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara; ○ Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal untuk pengangkutan penumpang; ✘ PT Angkasa Pura II menggunakan strategi banyak pemasok (many suppliers) untuk tenant- tenant komersial dan few supplier untuk peralatan-peralatan bandara, dengan jaringan keiretsu dan system joint venture ✘ Secara keseluruhan fasilitas sudah lengkap untuk melaksanakan supply chain management pelayanan bandara namun kekurangan kapasitas untuk pemenuhan kebutuhan ✘ Dari segi pengelolaan informasi, masih sering terjadi gap antara pengelola terminal dan airlines, atau pengelola terminal dan vendor 30
REKOMENDASI ✘ Untuk pemenuhan kapasitas fasilitas pelayanan bandara, AP2 sebaiknya dapat membuat perencanaan yang lebih komprehensif dengan mempertimbangkan proyeksi jangka Panjang. Misal : perencanaan pengembangan bandara tidak hanya memperhatikan aspek teknis seperti kapasitas terminal penumpang namun juga strategi bisnis yang dipilih manajemen dan aspek operasional sehingga tidak mengganggu kegiatan penerbangan. ✘ Untuk mengurangi adanya gap informasi antara pengelola bandara dengan airlines ataupun mitra, AP2 sebaiknya meningkatkan frekuensi kordinasi dan bertukar informasi terkait kegiatan usaha yang rutin dijalankan serta rencana pengembangan yang akan dilakukan. Misal : koordinasi dengan Airlines terkait penggunaan boarding pass yang sebenarnya tidak perlu untuk dicetak atau pemberian informasi kepada vendor terkait standar pelayanan yang dimiliki oleh AP2. 31
thanks! Any questions? 32