KOMPUTER 1 YULI ELVIRA VIOLITA 15002073.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

DIKLAT KEPEMIMPINAN & KEORGANISASIAN
Oleh M. Eko Fitrianto Kepemimpinan Oleh M. Eko Fitrianto
Gaya Kepemimpinan IKA RUHANA.
KEPEMIMPINAN.
DISUSUN OLEH FAJAR PRASETYO SATRIYANI SUNARTO
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Kepemimpinan Pendidikan
TEORI KEPEMIMPINAN Muh Azis Muslim.
KEPEMIMPINAN DALAM BERORGANISASI
DOSEN : H. FEBRIANA HENDIONO, SE, MM
PENDEKATAN KONTIGENSI
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
PENDEKATAN TEORI SIFAT,
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
KEPEMIMPINAN DALAM BERORGANISASI
PERTEMUAN 12 Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN, PENGARUH DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS
KEPEMIMPINAN / LEADING
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
PERTEMUAN 9 KEPEMIMPINAN.
KEPEMIMPINAN Leadership
Dinnul Alfian Akbar 1 Pertemuan 6 Pendekatan Teori Kontingensi.
(PERTEMUAN KE 3) KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN.
Institut Kesehatan Helvetia
MANAJER SEBAGAI PEMIMPIN
Pertemuan ke-12 KEPEMIMPINAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
KEPEMIMPINAN Ahmad Nizar Yogatama, S.E., M.M.
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
TEORI KEPEMIMPINAN.
TEORI KEPEMIMPINAN.
KEPEMIMPINAN PERTEMUAN 9.
PENDEKATAN KONTIGENSI
PENDEKATAN KONTIGENSI
Kepemimpinan Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Ada tiga implikasi penting dari defenisi.
(PERTEMUAN KE 3) KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN Suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegitan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
KEPEMIMPINAN.
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Teori-teori dalam studi Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN.
Penemuan Klasik Tentang Kepemimpinan
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
PENDEKATAN KONTINGENSI
KERJASAMA TIM DAN KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
LEADERSHIP Dita Ratna Kristanti Maria A.Vianey L
DASAR - DASAR MANAJEMEN
Mustika Lukman Arief, SE, MBA, MM.
PENDEKATAN-PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN TEORI DAN STUDI
PENDEKATAN KONTIGENSI
TEORI KEPEMIMPINAN.
Kepemimpinan Pendidikan
TEORI KEPEMIMPINAN Mustika Lukman Arief.
Oleh : Ahmad Sayuti Sistem Informasi UIN SUSKA Riau
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) By : Agus Gunawan.
SYAFRAWATI, SKM, M. COMM HEALTH SC.
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) By : Muhammad, SE.
TEORI KEPEMIMPINAN Muh Azis Muslim.
(PERTEMUAN KE 3) KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS
PENGANTAR MANAJEMEN – UNIVERSITAS GUNADARMA
Transcript presentasi:

KOMPUTER 1 YULI ELVIRA VIOLITA 15002073

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Kepemimpinan Lahir Dibentuk Jiwa kepemimpinan yang sengaja di bentuk terlebih dahulu. Seperti mahasiswa yang ingin melatih kepemimpinannya dengan mengikuti organisasi. Jiwa kepemimpinan yang telah dimiliki sejak lahir. Seperti anak balita yng suka atur temannya saat bermain.

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Stogdill (1981) Schein (1992) House (1996)

Stogdill (1981) Kepemimpinan sebagai suatu proses mempengaruhi orang-orang dalam organisasi untuk melakukan kegiatan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Schein (1992) Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk bertindak di luar budaya untuk memulai proses perubahan agar menjadi lebih adaptif,

House (1996) Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektifitas dan keberhasilan organisasi.

Kesamaan Asumsi Suatu proses pengaruh sosial dimana seorang individu dengan sengaja menekankan pengaruhnya yang kuat terhadap individu yang lain dengan cara membimbing, membuat struktur, memfasilitasi berbagai aktivitas dan hubungan di dalam kelompok atau organisasi

Kepemimpinan sebagai : Peran khusus ? Proses pemberian pengaruh ? Perbedaan dalam beberapa hal Kepemimpinan sebagai : Peran khusus ? Proses pemberian pengaruh ? Penengah Perbedaan lain dari definisi kepemimpinan menyangkut pada : Macam, Dasar, & Tujuan dari usaha mempengaruhi. Perbedaan pemimpin dengan administrator atau manajer. “Seorang bisa menjadi pemimpin tanpa harus menjadi manajer atau administrator dan sebaliknya”.

Peran Khusus Semua kelompok mempunyai satu peran khusus kepemimpinan, termasuk tanggung jawab dan fungsi yang tidak dapat dibagikan kepada orang lain. Orang yang mempunyai pengaruh besar dan diharapkan untuk melaksanakan peran kepemimpinan disebut leader (pemimpin), sedangkan anggota yang lain disebut follower (pengikut atau bawahan) Yulk, 2002.

Penengah Untuk menengahi kontraversi tersebut, Katz & Kahn (1978) mengidentifikasi tiga komponen utama dari kepemimpinan yaitu : Atribut suatu kantor atau posisi Karakteristik dari seseorang Kategori dari tingkah laku nyata “Kepemimpinan dapat di teliti sebagai suatu properti dari individu atau sebagai peran dan juga dapat diteliti sebagai suatu poses dari sistem sosial”.

Proses pemberian pengaruh Suatu proses sosial yang muncul secara alamiah di dalam suatu sistem sosial, dan didistribusikan antara anggota-anggotanya. Dengan demikian kepemimpinan adalah suatu proses atau properti organisasi, bukan peran pada individu.

Macam-macam hasil Usaha mempengaruhi dapat memberikan macam-macam hasil untuk setiap situasi yang berbeda.

Dasar yang Digunakan untuk Mempengaruhi Definisi tradisional tentang kepemimpinan cenderung menekankan pada proses rasional. Sedangkan Formulasi baru tentang kepemimpinan kharismatik dan kepemimpinan transformasional menggunakan definisi yang menekankan pada pentingnya kestabilan emosi sebagai dasar untuk mempengaruhi.

Rasional Dimana pemimpin mempengaruhi bawahan agar mereka percaya bahwa kerja sama perlu untuk kebaikan mereka dan untuk mencapai tujuan bersama.

Kestabilan Emosi Dengan kata lain, pemimpin memberikan inspirasi kepada pengikutnya untuk mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan bersama serta dapat mengontrol emosi dalam keadaan apapun.

Menekankan pada stabilitas dan efisiensi Manajer While Leaders Menekankan pada stabilitas dan efisiensi Menekankan pada penyesuaian diri terhadap perubahan dan membuat orang-orang setuju tentang kebutuhan –kebutuhan apa yang harus dipenuhi “Managers do the thinks right, while leaders do the right thinks” Is Key Menekankan pelaksanaan kegiatan yang benar atau yang sudah ada. Menekankan pelaksanaan kegiatan dengan benar sesuai dengan profesional

Leader Is Key Harus bisa menjadi cerminan yang menginspirasi, dan berkaca pada sesuatu yang tepat

Istilah pemimpin dan kemimpinan berasal dari kata dasar yang sama yaitu : "pimpin". Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".

Konsep kepemimpinan tidak hanya tergantung pada posisi / peran, tingkah laku, dan karakteristik pribadi pemimpin saja, tetapi juga tergantung pada situasi.

Memprakarsai struktur organisasi Fungsi Kepemimpinan Memprakarsai struktur organisasi Menjaga koordinasi dan integrasi agar beroperasi secara efektif Merumuskan tujuan institusional serta menentukan cara efisien mencapai tujuan Mengatasi konflik Mengadakan revisi, inovasi serta penyempurnaan

Ciri-ciri Pemimpin Intelegensi : pengetahuan, keputusan, dan kelancaran bicara. Kepribadian : adaptif, kreatif, komperatif, siap siaga, percaya diri, integritas, emosi seimbang, independen, dan tenang Perilaku : - kepemimpinan bekerjasama - kepemimpinan interpersonal - kepemimpinan diplomasi - partisipasi sosial - prestise

Kepemimpinan yang Efektif Dimana segala kebutuhan terpenuhi, baik berupa motivasi, rekreasi, kesehatan dan kesejahteraan

Dimensi-Dimensi Kepemimpinan David G Bowers dan Stanley E Seashore dalam Purwanto (2004:29) menyebutkan empat dimensi pokok dari struktur fundamental kepemimpinan Adapun menurut Purwanto, dimensi kepemimpinan didasarkan pada dua orientasi, yaitu orientasi system dan persona (2004: 28)

Bantuan (support) Kemudahan Interaksi Pengutamaan Tujuan David G Bowers dan Stanley E Seashore dalam Purwanto (2004:29) Tingkah laku yang memperbesar perasaan berharga seseorang dan dianggap penting. Bantuan (support) Tingkah laku yang memberanikan anggota-anggota kelompok untuk mengembangkan hubungan yang saling menyenangkan. Kemudahan Interaksi Tingkah laku yang merangsang antusiasme bagi penemuan tujuan kelompok mengenai pencapaian prestasi yang baik. Pengutamaan Tujuan T ingkah laku yang membantu pencapaian tujuan dengan kegiatan-kegiatan seperti penetapan waktu, pengkoordinasian, penyediaan sumber-sumber dan bantuan teknis. Kemudahan Bekerja

Menurut Purwanto : 1. Orientasi System Mengutamakan produksi Melakukan desakan untuk hasil yang produktif Pemberitahuan struktur secara jelas Menetapkan peranannya sendiri dan mengajak pengikut untuk mengetahui apa yang diharapkan Perwakilan Membicarakan dan bertindak sebagai wakil kelompok Asumsi peranan Secara aktif melatih peranan kepemimpinan daripada menyerahkan kepemimpinan kepada yang lain Persuasi Menggunakan keyakinan dan bukti secara efektif, menunjukkan keyakinan yang kuat Orientasi ke atas Memelihara hubungan dengan yang lebih tinggi, mempunyai pengaruh terhadap mereka, dan memperjuangkan status yang lebih tinggi

Menurut Purwanto : 2. Orientasi Persona Toleransi kebebasan Mengijinkan anggota mengambil inisiatif, keputusan, dan tindakan Toleransi ketidakpastian Dapat mentoleransi ketidakpastian dan penangguhan tanpa merasa cemas atau bimbang Konsiderasi/perhatian Memperhatikan kesenangan, kesehatan, kedudukan, dan kontribusi pengikut Tuntutan ketentraman Mendamaikan pertentangan-pertenangan dan mengurangi kekacauan atau kebingungan terhadap system Ketepaan prakiraan Memperlihatkan pengertian dan kemampuan memperkirakan hasil-hasil secara cepat Integrasi Memelihara kekompakan organisasi dan menyelesaikan pertentangan-pertentangan antar anggota

PENELITIAN KLASIK TENTANG KEPEMIMPINAN Buku Thoha (2010) Studi Iowa Penemuan Ohio Kepemimpinan Michigan Kepemimpinan Harvard

Semuanya Sendiri (laissez faire) Studi Iowa Mulanya usaha untuk mempelajari kepemimpinan dilakukan pada tahun 1930 oleh Ronald Lippitt dan Ralph K. White dibawah pengarahan Kurt Lewin di Universitas Iowa.dalam penelitian ini ada tiga style kepemimpinan yaitu : Otoriter Demokratis Semuanya Sendiri (laissez faire)

Otoriter Pemimpin otoriter bertindak sangat direktif, selalu memberikan pengarahan, dan tidak memberikan kesempatan untuk timbulnya partisipasi. Namun begitu tidak selamanya otoriter itu di pandang negatif, karena dalam menghadapi manusia yang dasarnya malas, otoriter ini sangat berperan penting sebagai motivasi untuk mengurangi kemalasan

Demokratis Pemimpin demokratis mendorong kelompok diskusi dan pembuat keputusan. Demokratis cenderung tidak bersifat memaksa. Namun dengan sendirinya bawahan mengerti dan ikut berpartisipasi tanpa diingatkan dulu. Demokratis ini cocok digunakan oleh negara yang stabil (tidak pemalas)

Semuanya Sendiri (laissez faire) Memberikan kebebasan yang mutlak pada kelompok. Meski ada kendali tapi bersifat bebas.

Studi Kepemimpinan Michigan Kantor riset dari angkatan laut mengadakan kontrak kerjasama dengan Pusat Riset Survei Universitas Michigan dalam melakukan suatu penelitian. Tujuan kerjasama yaitu untuk menentukan prinsip-prinsip produktivitas kelompok dan kepuasan kelompok. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kepuasan karyawan tidak secara langsung berhubungan dengan produktivitas. Dimana penemuan itu telah memberikan patokan untuk pendekatan hubungan manusia secara tradisional bagi kepemimpinan. Terbaru Likert menekankan konsep gaya kepemimpinan sistem empat.

Kepemimpinan Harvard Pada tahun 1947, di laboratorium “Social Relation” Harvard University dilakukan penelitian, di bawah arahan Robert f, Beles, terhadap kelompok kecil untuk mempelajari kelompok sosial (social behavior) melalui observasi langsung. Dalam observasi itu ditemukan adanya suatu model “dual leadership” (dua peran kepemimpinan) yang terpisah pada kelompok dalam memecahkan masalah. Dua peran kepemimpinan itu adalah : Task leader dan Social leader. Kedua peran itu perlu bagi keefektifan kelompok. Sama seperti studi terdahulu, studi ini juga menemukan adanya 4 tipe kepemimpinan

Memperhatikan agar kelompok memusatkan perhatian dengan pekerjaan Task Leader Memperhatikan agar kelompok memusatkan perhatian dengan pekerjaan

Social Leader Memelihara kesatuan dalam kelompok dan memperhatikan agar anggota-anggota kelompok sadar betapa pentingnya mereka sebagai individu-individu yang mempunyai kebutuhan-kebutuhan spesial dan nilai-nilai yang patut dihargai

Empat tipe kepemimpinan dari studi harvard Task Leader dan Social Leader sama-sama tinggi. Task Leader tinggi, Social Leader rendah. Social Leader tinggi, T ask Leader rendah. Task Leader dan Social Leader sama-sama rendah

Teori Transpormasional TEORI KEPEMIMPINAN Teori Sifat Teori Kontingensi Teori Perilaku Teori Transpormasional

Teori Sifat Teori sifat ini membahas tentang kemampuan seorang pemimpin dalam memainkan peran pentingnya. Hal ini sangat ditentukan oleh sifat dan karakter yang dimiliki oleh pemimpin tersebut.

Teori Perilaku Teori perilaku ini membahas tentang tindakan seorang pemimpin dalam proses pelaksanaan tugasnya.

Teori Kontingensi Teori ini membahas tentang seorang pemimpin hendaklah mampu menyesuaikan perilaku sesuai dengan situasi yang ada. Berorientasi pada tugas dan hubungan manusia

Teori Transpormasional Pada hal ini dibahas tentang apa yang dilakukan seorang pemimpin agar bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Selain itu pemimpin juga hendaknya mampu menghadapi dan mengikuti setiap perubahan yang mengacu ke arah yang lebih baik

GAYA-GAYA KEPEMIMPINAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PRAKTIK PENDIDIKAN Otokratis Demokratis Kendali Bebas Situasional

Otokratis Merupakan gaya kepemimpinan yang bersifat memaksa. Gaya kepemimpinan ini sangat cocok digunakan saat memberikan arahan pada hal-hal tertentu yang harus bersifat tegas. Ini bertujuan agar yang diarahkan cepat dipahami atau tidak disepelekan.

Demokratis Gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Namun untuk mewujudkan Indonesia yang keluar dari zona kemelasan, gaya kepemimpinan ini tidak cocok digunakan.

Kendali Bebas Ada kendali yang diberikan pada bawahan atau orang yang dipimpin meski bersifat bebas

Ada empat gaya dalam kepemimpinan : Situasional Harsey & Blanchard Ada empat gaya dalam kepemimpinan : Gaya 1 Gaya 4 Gaya 3 Gaya 2

Gaya 1 Pemimpin ini memberikan instruksi yang spesifik tentang peranan dan tujuan kepada pengikutnya, dan secara ketat mengawasi pelaksanaan tugas mereka.

Pemimpin mau menjelaskan keputusan dan kebijaksanaan yang diambilnya dan mau menerima pendapat bawahan. Ia juga tetap memberikan pengawasan dan arahan kepada bawahan dalam menyelesaikan tugas.

Gaya 3 Pemimpin menyusun keputusan secara bersama-sama dengan pengikutnya, dan mendukung usaha-usaha mereka dalam menyelesaikan tugas.

Gaya 4 Pemimpin mendelegasikan keputusan-keputusan dan tanggung jawab pelaksanaan tugas kepada bawahannya.

Ciri-ciri kepemimpinan pendidikan Manusiawi : menghargai anak manusia, dimana apa yang diucapkanya berupa kata-kata yang terdidik Visioner : memandang jauh ke depan, tatanan apa yang bisa dilakukannya hari ini untuk mencapai impian (cita-cita) melalui proses.

SEKIAN,, TERIMA KASIH,