Kriteria Khusus Kriteria yang lebih spesifik diperlukan sebelum memulai audit operasional. Apakah tata letak pabrik seluruhnya disetujui oleh perancang.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Advertisements

PEMERIKSAAN MENAJEMEN
AUDIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERDASARKAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL BALANCED SCORECARD DAN STANDAR COBIT 4.1 (Studi Kasus: PT. Pertamina.
Audit Produksi dan Operasi
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT
PENGUJIAN PENGENDALIAN Pertemuan ke-2 Irma Paramita Sofia, SE,Ak,M.Ak.
Bab_7 Bukti Audit BUKTI AUDIT
Introduction & Auditing Concept
(Studi Gerakan dan Studi Waktu
BAB 7 SIKLUS SDM DAN PENGGAJIAN
Analisis Sistem Kuliah M-4.
AUDIT MANAJEMEN.
Eko Sakapurnama S.Psi. MBA
Pertemuan 1 Materi 1. Hakekat Konsep Auditing, Perbedaan dng Akuntansi
AUDIT SISTEM INFORMASI
AUDIT MANAJEMEN Yulazri M.Ak., CPA Universitas Esa Unggul.
AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Pendekatan Operasional Audit Internal
SIKLUS PRODUKSI.
SIKLUS PRODUKSI AYU andrianie.
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN
Materi – 03 Sistem Kantor.
KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA
Bab_7 Bukti Audit BUKTI AUDIT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
AUDIT INTERNAL Tujuan Program Audit
Langkah-Langkah Audit Manajemen
AUDIT MUTU INTERNAL TIM GAMA SOLUTION.
Menyelesaikan Perikatan
MANAJEMEN PROYEK ASALAMUALAIKUM Wr. Wb..
Pemeriksaan internal pada kegiatan produksi
BAHAN BUKTI AUDIT Pertemuan 10
AUDIT MANAJEMEN.
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
Management Projeck “Fase Inisialisasi dan Reqiurement Analisys”
TEMUAN KEKURANGAN (DEFICIENCY FINDINGS) DAN PELAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN Defisiensi atau kekurangan dalam hal ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh.
Siklus Pendapatan Pertemuan 5 & 6.
Bab 1 Perencanaan dan Penganggaran Perusahaan
PEMERIKSAAN AKUNTANSI II (Audit Manajemen)
PEMERIKSAAN AKUNTANSI II (Audit Manajemen)
Siklus Produksi Pertemuan 9 & 10.
PEMERIKSAAN OLEH INTERNAL AUDITOR
Bab_1 Assurance Service
Jasa Akuntan Publik Jasa Asurans Jasa Non Asurans
AUDIT PRODUKSI Yulazri M.Ak., CPA.
Pelaporan Audit Manajemen Pertemuan 5
AUDIT MANAJEMEN. AUDIT MANAJEMEN KONSEP DASAR AUDIT Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan Sumber Daya Informasi Tujuan Perusahaan Teknologi Tujuan.
Ergonomi Studi gerak dan waktu
ANGGARAN PRODUKSI.
Disusun Oleh: Aisyah Nasution Hemat Sitorus Linda Lusi Septriana
PEMERIKSAAN AKUNTANSI
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN (SPI)
PENGENDALIAN INTERNAL DLM AUDIT LAP.KEUANGAN
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN
Administrasi dan Pelaporan Keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
AUDIT PROGRAMS AND ESTABLISHING THE AUDIT UNIVERSE Oleh Kelompok 5: Suci Anggun Sari( )No. 12 Dewi Setyoningrum( )No. 15 Neilis.
KESELURUHAN RENCANA AUDIT
Menyelesaikan Perikatan
Pengertian Budget dan Budgeting
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
Sumber utama literatur yang berpengaruh mengenai kinerja audit pemerintah yaitu Standar Audit Pemerintah yang disebut dengan “Standar Buku Kuning” yang.
A. Perencanaan Audit (Audit Plan)
Konsep Audit Siwidyah DL. Kenapa Auditing Diperlukan? Adanya hubungan ekonomi di dalam entitas, dan hubungan antara entitas dengan pihak lain yang memiliki.
PPT IPO
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
RESIKO USAHA, RESIKO INFORMASI DAN RESIKO AUDIT SERTA PROSEDUR TELAAH ANALITIS KHAERANI M A HAYU A MAYA C.
desain sistem kerja PERTEMUAN – 10 Mata Kuliah: Manajemen Operasional
PROSES DAN PROSEDUR AUDIT LINGKUNGAN
BUKTI AUDIT Kasus : Kadangkala bukti terpenting tidak terdapat dalam catatan akuntansi Sifat Bukti Audit Bukti Audit  informasi yang digunakan oleh auditor.
Transcript presentasi:

Kriteria Khusus Kriteria yang lebih spesifik diperlukan sebelum memulai audit operasional. Apakah tata letak pabrik seluruhnya disetujui oleh perancang kantor pusat di saat melakukan desain awal? Apakah unit perancang kantor pusat melakukan studi evaluasi kembali atas tata letak pabrik dalam 5 tahun terakhir? Apakah setiap unit peralatan beroperasi pada kapasitas 60% atau lebih untuk sedikitnya 3 bulan pada setiap tahun? Apakah tata letak memfasilitasi pergerakan bahan baku baru di lantai produksi? Apakah tata letak memfasilitasi produksi barang jadi? Apakah tata letak memfasilitasi pergerakan barang jadi ke bagian distribusi? Apakah tata letak pabrik menggunakan peralatan yang ada secara efektif? Apakah keamanan karyawan terancam dengan adanya tata letak pabrik?

Sumber Kriteria. Kinerja historis Kriteria dapat ditetapkan berdasarkan hasil aktual dari periode sebelumnya. Dengan menggunakan kriteria ini, auditor dapat menentukan apakah kondisi menjadi “lebih baik” atau “lebih buruk”. Bencmarking Entitas di dalam atau di luar organisasi klien mungkin akan sama bila hasil operasinya digunakan sebagai kriteria. Auditor harus berhati-hati dalam memilih organisasi sebagai pembanding. Pembandingan hampir tidak mungkin dilakukan dengan organisasi berbeda atau mereka yang tingkat standarnya lebih rendah. standart teknik Dalam beberapa penugasan, dimungkinkan untuk mengembangkan kriteria berdasarkan standar rekayasa produksi. Sebagai contoh, auditor dapat menggunakan Time and Motion Study untuk menentukan tingkat output produksi yang efisien. Diskusi dan kesepakatan Kadang-kadang kriteria objektif sulit atau mahal untuk diperoleh, sehingga paling baik dikembangkan melalui diskusi dan kesepakatan. Pihak-pihak yang terlibat harus mencakup manajemen entitas yang akan diaudit, auditor operasional, dan badan atau pihak yang akan diberi laporan tentang penemuan audit.

Tahapan dalam Menjalankan Audit Operasional 1.Perencanaan Perencanaan untuk audit operasional sama dengan perencanaan untuk audit atas laporan keuangan historis. Melakukan penugasan dengan benar Mendapatkan informasi latar belakang mengenai unit organisasi Memahami pengendalian internal Memutuskan bukti yang memadai untuk diakumulas 2. Akumulasi Bukti dan Evaluasi Sama seperti auditor keuangan, auditor operasional harus mengumpulkan bukti yang memadai untuk dijadikan dasar suatu kesimpulan dalam pengujian. Untuk audit keamanan tangga berjalan, auditor harus mengumpulkan bukti yang cukup tentang inspeksi keamanan tangga berjalan. Setelah bukti dikumpulkan, auditor harus memutuskan apakah inspeksi atas masing-masing tangga berjalan di kota dilakukan oleh petugas yang kompeten. contoh di buku hal 447