MEMBENTUK SUARA Diakon Yulius Maran, SS.CC Bahan Ajar Musik: Novisiat SSCC.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Standar kompetensi & kompetensi dasar
Advertisements

MENGAJARKAN ANAK TENTANG SUARA
PERKEMBANGAN MASA BAYI
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
DISAMPAIKAN PADA ORIENTASI TEKNIK KIE KKB BAGI TPK SE KOTA BANDUNG
FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa” Anchi PP KSR Dasar
Komunikasi Lisan.
Maksud teater.. Drama, kisah hidup dan kehidupan manusia
TEKNIK PRESENTASI.
Perkembangan Fisik dan Psikis Remaja
Wien/t.a 2012/13 Observasi Kombinasi Gerakan (ekspresi badan & anggota badan) oleh : Winanti S Respati.
KINI AKU SUDAH REMAJA.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
Gestur, Suara dan Artikulasi Pertemuan 17
TEKNIK VOKAL DAN PADUAN SUARA
MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM PERNAFASAN MANUSIA
Muh. Najih Farihanto S.I.Kom
Chandra Setya Nugraha SMAK PENABUR HI
Observasi Bagian Wajah (Ekspresi wajah)
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK
SISTEM RESPIRASI Bernafas ???? Tujuan ???.
By ; Makhrus Ali Smanpaba. Membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik yang telah dibentuk rokok maupun menggunakan pipa.
Pelajaran 11, tanggal 12 Juni Depresi adalah kekacauan suasana hati yang meliputi patah semangat dan ketidak bahagiaan. Itu bisa terjadi sementara.
TEKNIK OLAH VOKAL.
Teknik Penyampaian Khotbah
Penyiar Televisi.
B. BAHASA TUBUH.
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
SENAM NIFAS Dwi Astuti,M.Kes.
Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
KOMUNIKASI TERAPIUTIK DALAM PROSES KONSELING By Mawaddah Nst. M.Psi
ANNOUNCING SKILL MRA.
MANUSIA DAN KEINDAHAN Ilmu Budaya Dasar Karina Jayanti., S.I.Kom.
DIMENSI RESPON DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Mariyono Sedyowinarso
PEMBIBITAN SAPI POTONG
Psikodiagnostik Observasi
ORGANISASI DAN MANAJEMEN II
Oleh Dr. Nugroho Susanto
PERSIAPAN PRESENTASI II
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
SENAM HAMIL MATERI PERKULIAHAN MAHASISWA FISIOTERAPI
Seni budaya XII IPA/IPS.
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Unsur-Unsur ! i n D e s a.
DASAR-DASAR KETERAMPILAN BERBICARA
Ada 2 jenis cegukan, yaitu :
FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
DASAR-DASAR MENYANYI OLEH : ANTAMA B.,M.Pd.
--KHUSNUL FATONAH, M.PD. --
Belajar Efektif dan Efisien
SISTEM RESPIRASI BELLA DESRIANI TONGKA.
FISIOLOGI Sistem Stomatognatik
Bahasa berupa bunyi.
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
PENILAIAN PENDERITA.
Proses Cegukan.
BHD (Bantuan Hidup Dasar) atau BLS (Basic Life Support)
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
ANNOUNCING SKILL MRA.
MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL)
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
skil presentasi Olah Vocal
Transcript presentasi:

MEMBENTUK SUARA Diakon Yulius Maran, SS.CC Bahan Ajar Musik: Novisiat SSCC

PENDAHULUAN 1.SUARA YANG BAIK DAPAT DIPELAJARI DAN DILATIH  Ada orang yg bersuara emas secara alamiah, namun lebih banyak tidak memilikinya.  Apakah ini berarti bahwa suara baik hanyalah milik orang2 berbakat?  Bernyanyi adalah suatu kecenderungan manusia untuk mengungkapkan diri.  Bernyanyi dengan baik dapat dipelajari oleh setiap orang, bahkan oleh mereka yg tidak bisa.

2. SIAPA YANG TIDAK BISA? Orang yg tidak bisa bernyanyi dapat disebabkan oleh beberapa hal:  takut: Pernah dalam masa mudanya dinyatakan suaranya jelek (trauma) Suaranya tidak pernah dilatih dan tidak berkembang  Kekurangan dalam pendengaran Kurang peka dlm mendengar Kurang terlatih membandingkan suaranya sendiri dg suara orang lain/suara instrumen Suka bernyanyi namun suaranya sering tidak selaras (fals)  Cacat Bisu-tuli, pita suara rusak

3. MEMBENTUK SUARA 1.Latihan NAFAS sebagai sebagai dasar untuk menghasilkan suara 2.Latihan sikap mulut, bibir, lidah, rahang, pita suara sebagai alat membentuk suara 3.Latihan untuk menggemakan dan memperindah suara (resonansi) 4.Latihan untuk meningkatkan ketepatan nada (intonasi) 5.Latihan untuk menyempurnakan ucapan kata- kata (artikulasi, diksi) 6.Latihan untuk mencari pesan dari sebuah nyanyian (pharasering) 7.Latihan untuk menjiwai sebuah nyanyian (ekspresi) 8.Latihan serta beberapa petunjuk untuk menggunakan alat mikrofon atau pengeras suara. Tahap-tahap membentuk suara

4. TUJUA UTAMA SENI  Teknik bernyanyi mengabdi pada musik yang hidup  Artinya: setiap latihan yg bersifat teknis pun, harus menjadi saat yang menyenangkan  harus menjadi seni

5. Tidak hanya untuk SOLIS  Salah paham: teknik bersuara yg baik hanya perlu dimiliki oleh para solis (penyanyi tunggal).  Setiap paduan suara harus memilik suara yang baik  Satu suara yg kurang terlatih akan merusak seluruh paduan suara  Semua orang ingin bernyanyi dengan baik

I. BERNAPAS DENGAN BAIK Bernapas merupakan irama yg sangat alamiah dalam kehidupan manusia. Pernapasan yg teratur juga akan menciptakan suatu irama yg menenteramkan. Dalam bernyanyi, pernapasan tidak hanya memegang peranan dalam menciptakan suara, tetapi juga suasana yg dikehendaki dari suatu nyanyian. Ada beberapa cara pernapasan

1.1 TIGA MACAM PERNAPASAN a)PERNAPASAN BAHU  mengambil napas dg mengembangkan bagian atas paru- paru  tidak tahan lama b) PERNAPASAN DADA  sepenuhnya dimasukan dlm paru-paru  paru-paru cepat menjadi lelah  suara jd tidak stabil c) PERNAPASAN DIAFRAGMA  paru dapat terisi penuh tanpa terjepit, ruangan diperluas.  pernapasan diafragma yg paling baik untuk dilaksanakan waktu bernyanyi.

Latihan 1 Latihan dimulai dengan mengeluarkan napas secara biasa tanpa ada ketegangan.tunggulah sebentar sampao timbul suatu ‘kehausan akan napas’. Pada saat itu perut akan mengerut dan sisi badan ada dalam keadaan kurus. Kemudian dengan mulut tertutup ambil napas melalui hidung dengan cara ‘mendengkus’ seperti orang memeriksa bau yang ada di udara. Pada saat itu perut mengembang dan sisi badan menjadi lebar. Tahanlah napas sebentar kemudian keluarkanlah dengan lancar dan enak tanpa ketegangan. Pada saat itu perut mengerut dan sisi badan kurus. Cocok dilakukan saat sedang lelah.

Latihan 2 Untuk memperkuat diafragma, latihan dapat dilakukan dengan berbaring dan meletakab buku yang agak berat di atas perut. Kemudian ambillah napas. Usahakan supaya desakan napas tadi berhasil mendorong perut dengan beban tadi ke atas. Dengan demikian otot perut dan diafragma menjadi lebih kuat. Bisa juga latihan ini dilakukan berdiri dengan kedua tangan menekan perut. Waktu mengambil napas, usahakanlah desakan dari diafragma dapat mengatasi desakan tangan. Sesudah ditahan sebentar, napas dikeluark seperti biasa

Latihan 3 Latihan yang paling sederhana untuk menguasai diafragma agar dapat bergerak dengan cepat dan kuat yaitu tertawa terbahak-bahak, sehingga perut merasa terguncang-guncang; sekaligus terusirlah kesedihan, ketakutan dan segala macam ketegangan.

Tiga cara pengambilan NAPAS Latihan 4: Paru-paru diisi dengan napas, tetapi jangan sampai terlalu penuh, napas ditahan sebentar; sambil memikirkan nada yang akan dinyanyikan; kemudian napas dikeluarkan dengan menyanyikan ‘mo’ selama 5 detik. Sesudah itu ambillah napas baru, ditahan lagi sebentar lg dan dikeluarkan lagi dengan bernyanyi ‘me’ selama 10 detik. Lalu ambil napas baru lagi, tahanlah napas itu sebentar dan keluarkanlah selama 20 detika sambil menyanyikan ‘no’

1 = C 1 hitungan = 1 detik

Latihan 1 nafas: _ __ ____ ___ __ ___ 6< Al-le lu ia

MEMBENTUK SUARA Setelah kita kita belajar menguasai nafas dengan baik, sekarang kita berlatih bagaimana napas itu menjadi suara.

1. Terjadinya Suara Dengan getaran-getaran bibir atau lidah terbentuklah suara. Memompa udara ke paru-paru Dihembuskan sedemikian sehingga menggetarkan pita suara Keistimewaan manusia : kemampuan membentuk suara menjadi ucapan-ucapan baik huruf hidup maupun huruf mati

2. Pita Suara yg Luwes Seperti bibir yg tebal dan kaku akan menghasilkan bunyi yg tidak indah pada trompet, begitu juga halnya dengan pita suara yg kurang terlatih Maka, syarat mutlak untuk bernyanyo dengan baik: pita suara dan tenggorokan yg bersikap luwes Untuk itu perlu latihan.

Latihan 1 Do=C, Cis, D, Dis, E, F, Fis, G; 4/4 Lancar / / / Na na na na na na na na na na na na Ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma / // Na na na na na Ma ma ma ma ma

Latihan 2 Do=C, B, Bes, A, As, G 4/4 lancar / / / No no no no no no no no no no no no Yo yo yo yo yo yo yo yo yo yo yo yo / // No no no no no Yo yo yo yo yo

Latihan 3 Do=C, Cis, D, Dis 4/ / / // Mi mi mi mi mi mi mi mi mi

Latihan 4 Do=G,A,B,C, D ; ¾ Cepat, staccato __ __ __ __ __ __ __ __ __ / 1> / / Na na na na na na na na na __ __ __ 1> / 1. 0 / / Na na na na

3. Sikap Mulut dalam Bernyanyi Sebelum mulai bernyanyi, usahakanlah selalu agar pita suara menjadi luwes, maka bernyanyilah dengan ringan dan lembut. Usahakanlah, agar suara selalu berbunyi ‘di depan’;maka hendaknya bibir membentuk seperti corong trumpet. Janganlah takut membuka mulut, artinya menggerakan rahang bawah dengan lancar dan luwes terutama waktu menyanyi ‘u’, ‘I’,ndan ‘e’. Sayangilah suara Anda dengan menghindari segala paksaan, minuman dingin, makanan pedas, rokok.

Latihan 5 Untuk merasakan bagaimana bibir kita menjadi corong, nyanyikanlah ‘mm’ dengan agak kuat dan jadikan ‘O’ dengan bibir yg menirukan ujung trumpet. Do=G 4/ / 1... / 1... // Mmmooo mmmooo mmmmoooo

BERNYANYILAH DENGAN SUARA YANG BERGEMA (RESONANSI) 1.Apa itu Resonansi? Resonansi adalah suatu gejala ‘bunyi kembali’ dari suatu ruangan, semacam gema yang timbul karena adanya ruangan memiliki dinding2 yang keras sehingga sanggup memantulkan suara.