Bab 2 batas kemungkinan produksi & Teori Utilitas Mata Kuliah Teori Ekonomi 1
Batas Kemungkinan Produksi Batas kemungkinan produksi menunjukkan jumlah maksimum alternatif kombinasi barang dan jasa yang dapat diproduksi oleh sebuah masyarakat pada suatu waktu ketika sumber daya ekonomi dan teknologi didayagunakan sepenuhnya, umumnya digambarkan dengan kurva.
Kurva Batas Kemungkinan Produksi Contoh Kasus 1: Sebuah perusahaan memproduksi 2 jenis produk, yaitu pakaian dan makanan. Berikut ini adalah kemungkinan jumlah produk yang dapat diproduksi oleh perusahaan tersebut. Gambarkan kurva batas kemungkinan produksi! Alternatif Pakaian (Ribuan Unit) Makanan (Ribuan Unit) A 15 B 1 14 C 2 12 D 3 9 E 4 5 F
Kurva Batas Kemungkinan Produksi Makanan 15 14 Batas Produksi Yang Tidak Dapat Dicapai 12 9 5 Batas Produksi Yang Dapat Dicapai 1 2 3 4 5 Pakaian
Kurva Batas Kemungkinan Produksi Dari kurva batas kemungkinan produksi mengungkapkan 3 konsep, yaitu keterbatasan (limited), pilihan (choice), dan biaya kesempatan (opportunity cost). Keterbatasan ditunjukkan oleh kombinasi-kombinasi yang tidak bisa dicapai di atas garis batas. Pilihan ditunjukkan oleh kebutuhan untuk memilih dari sekian titik alternatif yang bisa dicapai sepanjang garis batas. Biaya kesempatan diperlihatkan oleh kemiringan batas tersebut ke kanan bawah, artinya satu jenis barang bisa diproduksi lebih banyak jika barang lain diproduksi lebih sedikit.
Teori Utilitas Teori mengenai kesenangan/kepuasan yang diperoleh seseorang dari melakukan kegiatan atau aktivitas ekonomi seperti konsumsi. Teori ini merupakan turunan dari teori perilaku konsumen.
Teori Utilitas Terdapat 2 istilah dalam teori utilitas, yaitu: Utilitas total (total utility/TU) adalah manfaat total yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi. Utilitas marginal (marginal utility/MU) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi sebanyak satu unit.
Pendekatan dalam model pilihan konsumen Dalam teori utilitas, pendekatan dalam perilaku konsumen terbagi menjadi 2 yaitu: Teori Kardinal Teori Ordinal
Teori KArdinal Teori ini menyatakan bahwa kegunaan dasar dapat dihitung secara nominal/diukur secara kuantitatif. Keputusan untuk mengonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Teori kardinal ini dapat dijelaskan dengan hukum The Law of Diminishing Return.
Teori Kardinal Jumlah Air yang Dikonsumsi Utilitas Total (TU) Utilitas Marjinal (MU) - 1 6 2 11 5 3 15 4 18 20 21 7
Teori Kardinal TU 21 20 18 15 11 6 1 2 3 4 5 6 7 Gelas Air
Teori Ordinal Teori ini menyatakan bahwa utilitas sebagai akibat melakukan aktivitas ekonomi, seperti mengonsumsi suatu/sekumpulan barang yang dapat diurutkan (rangking) tingkatannya.
Teori Ordinal Contoh Kasus 2: Terdapat 4 alat pemuasan kebutuhan akan haus. Kopi, Sirup, Air Putih, dan Teh. Beri peringkat pada alat pemuas kebutuhan yang paling tinggi kemungkinannya dalam menghilangkan haus dalam 1x gelas. Barang Kardinal Ordinal Kopi 100 1 Sirup 50 3 Air Putih 30 4 Teh 75 2
BAB 3 – Preferensi Konsumen Pertemuan Berikutnya