Analisis, Penjelasan, dan Implikasi Paradigma Ilmu Sosial Analisis, Penjelasan, dan Implikasi Gita Meina Amalia - 23681 Salman Firdaus - 23497 Shofi Awanis - 23479
Asal Mula Paradigma Ilmu Sosial Paradigma Klasik ? Cara pandang ( framework) seseorang dalam mencari kebenaran Paradigma Konstruktif Paradigma Kritis Landasan teori
Landasan Analisis Asumsi Ontologis Asumsi Epitomologis Hakikat dari sesuatu yang ingin peneliti ketahui, hakikat mengenai suatu fenomena Asumsi Epitomologis apa hakikat hubungan antara peneliti dan objek yang diteliti Asumsi Metodologis bagaimana cara untuk memperoleh kebenaran Asumsi Aksiologis pemilihan nilai dan moral dari si peneliti
Paradigma Klasik ONTOLOGIS Membahas tentang kenyataan. Realitas yang ada diluar selalu mengikuti kaidah-kaidah yang telah diatur secara universal. EPISTIMOLOGIS Meyakini jadi seorang peneliti harus bersifat objektif agar menciptakan suatu kebenaran yang diterima. METODOLOGIS Membentuk hipotesis dalam memperoleh kebenaran. AKSIOLOGIS Nilai, etika, dan moral, tidak dimasukan dalam proses penelitian.
Teori Paradigma Klasik Karl Marx Materi adalah esensi kebutuhan manusia. Jadi akan selalu ada konflik dan perubahan antar kelas sosial. Emile Durkheim Tatanan sosial itu merupakan faktor kekuatan yang ada dalam masyarakat. Jadi, diperlukan solidaritas untuk mempertahankannya.
Paradigma Konstruktif Ontologi Kebenaran realitas sosial itu relatif tergantung dari pelakunya Epistimologi Kebenaran realitas sosial yang bersifat relatif merupakan hasil interaksi dari sesama pelaku Metodologi Cara yang digunakan untuk mengetahui kebenaran adalah cara dialektis dengan metode kualitatif. Aksiologi Nilai, etika, dan moral harus terkandung dalam penelitian dan tidak boleh dipisahkan. Jadi si peneliti bertindak sebagai pengamat subjektivitas pelaku sosial.
Teori Paradigma Konstruktif Max Weber Analisisnya lebih berfokus kepada status sosial, bukan kelas sosial. Karena Max meyakini bahwa politik dan pendidikan bisa dijadikan landasan untuk stratifikasi sosial Georg Simmel Kenyataan sosial itu sifatnya pribadi. Perubahan yang terjadi di masyarakat itu dapat terjadi dari yang paling sederhana sampai paling kompleks.
Paradigma Kritis Ontologi Realitas sosial merupakan sesuatu yang semu, nyata tapi tidak absolute. Epistimologi Hubungan antara peneliti dan objek yang diteliti diikatkan oleh nilai2 tertentu dan nilai tersebut hanya peneliti yang tahu. Metodologi Peneliti merupakan partisipan dari perubahan a.k.a. bahan penelitian. Aksiologi Nilai, etika, dan moral tidak dapat dipisahkan tapi tidak dilibatkan. Aktivis.
Teori Paradigma Kritis Louis Althusser Dunia nyata itu bukan sesuatu yang objektif, tapi merupakan produk relasi manusia dengan alam Anthonio Gramsci Hegemoni sosial atau politik dapat dilakukan lewat cultural leadership, karena dengan adanya leadership, suatu sistem dapat dikontrol dan dikuasai.