PERTEMUAN V Negosiasi Proses negosiasi ada dua pihak yang terlibat, yaitu: pihak pertama disebut negosiator atau pamrakarsa negosiasi: pihak kedua disebut adversary atau lawan dalam negosiasi. Secara tidak sadar, kita semua telah mempunyai cukup pengalaman bernegosiasi, yaitu memecahkan masalah sehari-hari yang harus dirundingkan dengan orang lain. Keterampilan negosiasi merupakan salah satu hal yang esensial untuk meraih sukses. Alasannya adalah, dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara.
Karakteristik negosiator: Golongan senang bersaing dan ingin menang dalam segala hal. Golongan senang bekerja sama dan ingin mencapai persetujuan yang terbaik bagi semua pihak
Teknik yang dapat dijadikan pedoman, agar hasil yang dicapai sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu: Teknik mengulur waktu (push-push-pull), teknik ini sangat penting dipergunakan oleh para pemula, dimana negosiator memperhatikan adversary (mengulur) dan kemudian diarahkan perhatiannya agar memihak kepada negosiator. Kunci keberhasilan cara ini adalah pengetahuan akan sasaran yang akan dicapai dan aspek mana yang akan dilepaskan. Teknik mengalah untuk menang (lose-win), dalam teknik ini negosiator mengorbankan butir-butir masalah yang lemah dan mempertahankan yang kuat.
Teknik membagi perbedaan (split the difference), teknik penyelesaian negosiasi dengan membagi hasil perbedaan antara negosiator dengan advesary. Teknik saling mendukung (piggiback). Istilah ini artinya menyelesaikan satu butir masalah negosiasi untuk memenangkan butir-butir masalah berikutnya.
Jenis-jenis Negosiasi Berorientasi pada bargaining yakni sebuah bentuk negosiasi yang menggunakan pendekatan yang digunakan oleh para komunikator yang kompetitif. Orientasi kalah-menang, yang dalam prosesnya, pihak-pihak yang bernegosiasi mengabaikan kemungkinan menjadi pemenang sehingga dalam pendekatan ini pihak-pihak yang bernegosiasi menjadi pecundang.
Bentuk kompromi, yakni pengambilan satu pilihan yang didasari oleh pertimbangan daripada berada dalam posisi “kalah-menang” atau “mengandung risiki kalah-kalah” maka jalan tengah dipilih sehingga dilakukan kompromi. Berorientasi menang-menang atau pendekatan kolaboratif yang asumsinya adalah pemecahan dapat dicapaidan memuaskan kebutuhan semua pihak yang terlibat didalamnya yang kuncinya terletak bagaimana menemukan solusi “menang-menang” yang membuat masing-masing pihak tidak merasa dirugikan.
Persiapan Negosiasi adalah
KESIMPULAN Komunikasi adalah proses pengiriman, penerimaan dan pemahaman gagasan atau perasaan dalam bentuk pesan verbal atau nonverbal secara disengaja atau tidak disengaja. Proses itu melibatkan komunikator, komunikan, pesan, gagasan dan perasaan, serta efek. Sedangkan bisnis adalah seluruh kegiatan komersial dan industrial yang menghasilkan barang dan jasa untuk meningkatkan dan memelihara kualitas hidup kita. Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal-sinyal tertentu guna mencapai tujuan organisasi/lembaga. Lobi merupakan kegiatan yang berupaya agar segala sesuatu berjalan tidak melalui kekuasaan atau koersi melainkan melalui persuasi.Fungsi lobi adalah untuk melindungi kepentingan organisasi/lembaga bisnis dengan membuka komunikasi pada pihak pengambil keputusan.
Sedangkan negosiasi adalah pembicaraan antara dua pihak atau lebih baik individual maupun kelompok untuk membahas usulan-usulan spesifik guna mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama. Fungsi negosiasi adalah untuk menyelesaikan konflik kepentingan dan permasalahan. Baik lobi maupun negosiasi merupakan kegiatan yang sangat membutuhkan keterampilan komunikasi. Keterampilan komunikasi tersebut mencakup mulai dari menulis, meneliti, mengilustrasikan sampai berbicara. Ini sejalan dengan apa yang dikatakan pakar komunikasi, apabila Anda ingin mengubah dunia maka Anda harus menguasai keterampilan berkomunikasi.