Konsumsi, Konsumen, Konsumtif Dan Konsumerisme
Teori Konsumsi Adalah teori yang mempelajari bagaimana manusia / konsumen itu memuaskan kebutuhannya dengan pembelian / penggunaan barang dan jasa.
KONSUMSI Ciri – ciri benda konsumsi adalah : Untuk mendapatkannya membutuhkan pengorbanan Benda tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup Jika dipakai maka nilai barang dan manfaatnya akan habis / berangsur – angsur habis Sedangkan benda konsumsi dapat dibedakan menjadi : Sekali pakai ( sabun, makanan, shampo ) Berkali – kali pakai ( pakaian, buku).
TEORI KONSUMSI Teori Konsumsi Herman Heinrich Gossen
TEORI KONSUMSI
KONSUMSI Secara umum ada perbedaan dalam pola konsumsi antara pria dan wanita. Pria Wanita Mudah terpengaruh bujukan penjual. Sering tertipu karena tidak sabaran dalam memilih barang. Mempunyai perasaan kurang enak bila tidak membeli sesuatu setelah memasuki toko. Kurang menikmati kegiatan berbelanja sehingga sering terburu-buru mengambil keputusan membeli. Lebih tertarik pada warna dan bentuk, bukan pada hal teknis dan kegunaannya. Tidak mudah terbawa arus bujukan penjual. Menyenangi hal-hal yang romantis daripada obyektif. Cepat merasakan suasana toko. Senang melakukan kegiatan berbelanja walaupun hanya window shopping (melihat-lihat saja tapi tidak membeli
Title
KONSUMEN Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk di konsumsi pribadi (Kotler, 2000). .
KONSUMEN Menurut Kamus Advance Oxford Konsumen diartikan sebagai “person who uses goods those which direcly satisfied human needs and desire” dan dibagi menjadi dua:
KONSUMEN a. Konsumen individual Konsumen yang membeli barang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, biasanya Konsumen Individual bebas membeli barang dengan sedikit bahkan tanpa pengaruh dari orang lain, konsumen jenis ini yang disebut sebagai ultimate konsumen. b. Konsumen Institusional Konsumen jenis ini pembelian barang yang dilakukan bukan untuk menuhi kebutuhannya sendiri namun untuk memenuhi kebutuhan orang ketiga / orang banyak atau untuk keperluan produksi dari barang-barang tertentu, pada konsumen jenis ini pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang diambil melalui banyak pertimbangan dan dipengaruhi oleh banyak orang.
KONSUMEN Berikut merupakan sifat-sifat konsumen, yaitu: Ingin mengetahui keadaan atau ciri-ciri barang-barang yang akan dibeli. Menginginkan barang yang baik dan berkualitas. Menginginkan barang yang murah harganya. Menginginkan kejujuran dalam bertransaksi jual beli.
Hak dan Kewajiban Konsumen Sesuai dengan Pasal 5 No. 8 Tahun 1999 Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Hak-hak Konsumen adalah :
KONSUMTIF Pengertian Konsumtif Menurut Barry (1994), konsumtif diartikan sebagai pemakaian (pembelian) atau pengonsumsian barang-barang yang sifatnya karena tuntutan gengsi semata dan bukan menurut tuntutan kebutuhan yang dipentingkan. Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (Al-Ghifari, 2003) memberikan batasan perilaku konsumtif sebagai kecenderungan konsumsi tiada batas dan lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan. Menurut Peter dan Olson (1995), perilaku konsumtif adalah kepercayaan, sikap, dan keinginan yang tidak terkontrol dan terbentuk dalam diri konsumen.
KONSUMTIF Orang yang bertipe konsumtif akan lebih cenderung untuk memenuhi kebutuhannya dengan membeli sebuah barang. Mereka tidak pernah berpikir mengenai bagaimana barang itu dibuat, mereka lebih fokus tentang bagaimana memiliki barang tersebut.
KONSUMTIF Budaya konsumtivisme menimbulkan shopilimia. Dalam psikologi ini dikenal sebagai compulsive buying disorder (penyakit kecanduan belanja). Penderitanya tidak menyadari dirinya terjebak dalam kubangan metamorfosa antara keinginan dan kebutuhan. Ini bisa menyerang siapa saja, perempuan atau laki-laki. Contohnya: membeli handphone jenis terbaru, mengikuti trend dan membeli gadget yang sedang up to date.
KONSUMTIF Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Assuari (1987) mengemukakan bahwa perilaku konsumtif dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut: Ingin tampak berbeda dari yang lain. Remaja melakukan pembelian atau pemakaian dengan maksud untuk menunjukkan bahwa dirinya berbeda dengan yang lain. Ikut-ikutan seseorang membeli sesuatu hanya untuk meniru orang lain dan mengikuti metode yang sedang trend.
KONSUMTIF Aspek-aspek Perilaku Konsumtif Lina dan Rasyid (1997) menyebutkan ada 3 aspek dalam perilaku konsumtif, yaitu: Aspek pembeli impulsif Adalah pembelian yang didasarkan pada dorongan dalam diri individu yang muncul tiba-tiba Aspek pembelian tidak rasional Adalah pembelian yang dilakukan tidak karena kebutuhan, tetapi karena gengsi agar dapat dikesankan sebagai orang yang modern atau mengikuti mode. Aspek pembelian boros atau berlebihan Adalah pembelian suatu produk secara berlebihan yang dilakukan oleh konsumen.
KONSUMTIF Menurut Sumartono (Al-Ghifari, 2003) seseorang yang konsumtif mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Suatu paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan individu menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan teraebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan
Konsumerisme juga dapat diartikan sebuah paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dsb. Contoh perilaku konsumerisme: seorang remaja yang sangat hobi berbelanja (pakaian, sepatu, tas, perhiasan, aksesoris) namun ia jarang atau bahkan tidak pernah memakai barang-barang tersebut. Konsumerisme bisa dilihat dalam gaya hidup masyarakat yang sekarang sudah tercampur dengan budaya luar. Bisa dengan gaya berpakaian, musik, film, dan budaya pop barat lainnya
KONSUMERISME Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin (2003) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
KONSUMERISME Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan dan pengaruh individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku terutama karena takut dikatakan ketinggalan zaman, sehingga konsumen rela menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang kurang penting. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
Dampak Konsumerisme Dampak Positif Dapat meningkatkan pendapatan nasional Budaya konsumerisme dapat meningkatkan individu untuk giat berusaha
Dampak Konsumerisme Dampak Negatif Hidup boros dan enggan berbagi Bersikap pamer dan menimbulkan perilaku sombong Bersikap individual Individu tersebut akan selalu mencari kesenangan dan kepuasan hidup
Dampak Konsumerisme Dampak Negatif Uniformitas dan Alienasi Uniformitas diambil dari kata uniform yang berarti seragam, sedang uniformitas itu sendiri adalah membuat suatu kelompok entah itu mayarakat lokal atau komunitas internasional menjadi sama atau seragam. Akibat adanya uniformitas inilah mereka yang tidak sama atau menolak untuk menjadi sama menjadi teralienasi dan dianggap asing dari suatu kelompok. Konsumerisme secara tidak langsung membuat pola yang kemudian akan mendorong kita pada uniformitas. contohnya: penggunaan Handphone dikalangan remaja kini sangat marak bahkan jika tidak menggunakan atau tak memiliki Handphone dinilai rendah oleh kawan di sekitarnya.