Pengaruh Temperatur Dan Waktu Tahan Pada Proses Karburisasi Cair Terhadap Kekerasan Baja AISI 1025 Dengan Media Pendinginan Air Dan Media Pemanas Induction.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pemotongan dengan oxy-acetylene
Advertisements

UJI KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA KOMPOSIT AL DAN SiC
Jenis, sifat dan penggunaannya
Pengetahuan Bahan Nama : Verawati H ( ) Agatha ( )
Created by : SUHANDA NIM : TEKNIK INDUSTRI.
Diagram BESI-KARBON Austenit Austenit + Zementit
Klasifikasi Material Material Teknik.
LAS BUSUR LISTRIK.
IBNU KARUNIAWAN PERDANA, PERBEDAAN NILAI KEKERASAN PADA PROSES DOUBLE HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR DAN OLI SAE 20 PADA BAJA KARBON RENDAH.
MATERIAL TEKNIK Baja.
MINDRY( ) JURUSAN TEKNIK MESIN
Tempering Tujuan proses tempering adalah :
CONTOH KEGAGALAN AKIBAT HEAT TREATMENT
Material Teknik. Pengujian Kekerasan dan Metalografi
Bahan Magnetik Bahan magnetik adalah suatu bahan yang memiliki sifat kemagnetan dalam komponen pembentuknya. Menurut sifatnya terhadap adanya pengaruh.
Nama. : Eko Budiono NPM. : Jurusan. : Teknik Mesin Pembimbing
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kelompok 5 Chandra Wijaya Jeffry Kristajaya
KEMAMPUKERASAN (HARDENABILITY)
Quenching Cracks.
Pengaruh Panas Las pada Struktur Mikro
(HEAT TERATMENT) PERLAKUAN PANAS.
METALLURGI PENGELASAN
PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN
HEAT TRETMENT ( PERLAKUAN PANAS )
BESI DAN BAJA.
Pertemuan <<20>> <<ALLOY/LOGAM PADUAN>>
Heat Treatment Process (Proses Perlakuan Panas)
PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES PEMBUATAN CONNECTING ROD
Kelompok 3 Juhni (D ) Finansius (D )
Teknologi Dan Rekayasa
Oleh Nama : Arif Tri Hangga NRP :
PERFORMA HARD MACHINING PADA AISI-01 ALLOY TOOL STEEL
Destructive Testing Vickers.
Teknologi Dan Rekayasa
Uji Kekerasan Rockwell
PENGUJIAN PRESTASI KOMPOR INDUKSI
Teknologi Dan Rekayasa
Peningkatan Kekuatan Baja dengan Perlakuan Panas
MUATAN LISTRIK.
Teknologi Dan Rekayasa
MODUL 9 1. PENDAHULUAN Dewasa ini kita akan memasuki era globalisasi internasional, dimana sektor industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mendapat.
MEMBERSIHKAN DAN MEMOTONG LOGAM COR/ TEMPA
Teknologi Dan Rekayasa
Jenis, sifat dan penggunaannya
Material teknik disampaikan oleh Catur Pramono UNTIDAR
MENGOPERASIKAN MESIN PENGECORAN BERTEKANAN
MEMBERSIHKAN DAN MEMOTONG LOGAM COR/ TEMPA
PENGGUNAAN WADAH Wadah yang masih dipakai dan sangat penting dalam pengemasan bahan pangan yang diolah dengan panas adalah kaleng yang dibuat dari tinplate.
STEEL & OTHERS FERROUS DISAMPAIKAN OLEH : CATUR PRAMONO JURUSAN TEKNIK MESIN FT. UNIVERSITAS TIDAR.
DIAGRAM FASA Fe-C 0,8 1,7 4,2 6,67%C.
ANALISA BENTUK KAMPUH X TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADA PENGELASAN BAJA KARBON DENGAN ELEKTRODA E7015.
prepared by electrical section team
Squeeze Casting (Liquid Metal Forging)
Tugas Teknik pengecoran
ANALISIS LAJU KOROSI BAJA TAHAN KARAT SPA-c PADA DINDING SAMPING KERETA API DI BALAIYASA MANGGARAI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Oleh: SYAEFUL AHMAD.
NON-FERROUS METALS SUTOYO, M.ENG.
Cyaniding dan Carbonitriding
Ni-Resist (Besi Cor Austenitik)
Hardenability.
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
Pertemuan 4.
OLEH: AHMAD SAPRIN NIM. F1C
Review Bab VI Pembekuan dan perlakuan Panas Logam OLEH Samsul Yudi Prabowo.
BESI DAN BAJA EMANUEL ROBERTO, ST. Besi dan Baja Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak digunakan manusia untuk berbagai keperluan. Hal ini.
 Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan almunium) dalam sistem periodik ialah unsur kimia yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang aluminium.
TEMBAGA dan PADUANNYA Disusun Oleh: Ahmad syamsul bahri Surya dewi syaputri
Presentasi Laboratorium Metalurgi II Kelompok 24 : Greynaldi Gasra ( ) Adam Andi Nugroho ( )
Ranna Kurnia Pengujian Karakteristik Aspal. Jenis Pengujian Karakteristik Aspal (umum) Penetrasi Penetrasi Setelah TFOT Titik Lembek Titik Lembek Setelah.
OLEH : ELSA EKA PUTRI, Ph. D PATIH TARUKO Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2014.
Transcript presentasi:

Pengaruh Temperatur Dan Waktu Tahan Pada Proses Karburisasi Cair Terhadap Kekerasan Baja AISI 1025 Dengan Media Pendinginan Air Dan Media Pemanas Induction Furnace Disusun Oleh: Nama: Alsensius GH Malau NIM:

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur dan waktu tahan pada proses liquid carburizing terhadap peningkatan nilai kekerasan baja AISI Proses liquid carburizing ini menggunakan variasi temperatur C, C dan C, dengan waktu tahan 30, 60 dan 90 menit. Reagent yang digunakan adalah campuran NaCN 75%, Na 2 CO 3 5% dan NaCl 20%. Pendinginan dilakukan dengan quenching pada media air. Pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan mikro Vickers dan pengamatan struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses liquid carburizing dapat meningkatkan nilai kekerasan baja AISI Peningkatan nilai kekerasan terendah pada temperatur C dan waktu tahan 30 menit yaitu menjadi 249,3 VHN. Kekerasan material sebelum diproses carburizing adalah 193,7 VHN. Nilai kekerasan meningkat seiring dengan kenaikan temperatur dan semakin lamanya waktu tahan. Peningkatan nilai kekerasan tertinggi pada temperatur C dan waktu tahan 90 menit yaitu menjadi 982,3 VHN. Dari hasil pengamatan struktur mikro terlihat adanya fasa martensit, perlit, dan ferit, dengan fasa martensit lebih dominan pada bagian permukaan.

Latar Belakang Karburisasi pada baja bertujuan untuk menambahkan kandungan karbon pada permukaan logam dengan perlakuan panas sehingga mendapatkan struktur mikro dan sifat yang diinginkan pada logam tersebut dapat diperoleh melelui proses pemanasan dan pendinginan pada temperatur tertentu. Oleh karena itu untuk mendapatkan kekerasan yang maksimal maka dilakukan pendinginan cepat yaitu dengan media air atau oli.

Permasalahan Bagaimana pengaruh temperatur dan waktu karburisasi terhadap struktur mikro dan kekerasan permukaan baja AISI 1025?

Batasan Masalah 1. Bahan uji yang digunakan adalah baja karbon rendah berupa plat strip. 2. Ukuran spesimen panjang 20 mm, lebar 10 mm, tebal 3,3 mm. 3. Proses liquid carburizing dengan menggunakan reagent sodium cyanide yang terdiri dari campuran NaCN 75%, Na2CO3 5% dan NaCl 20%.. 4. Suhu yang digunakan dalam proses liquid carburizing ini adalah 750, 800 dan 8500 C. 5. Holding time atau waktu penahanannya adalah 30, 60 dan 90 menit. 6. Pendinginan dilakukan secara cepat dengan media pendingin air. 7. Tungku yang digunakan adalah tungku induksi listrik untuk proses liquid carburizing. 8. Pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan mikro vickers.

Tujuan & Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian : 1. Pengaruh temperatur karburisasi terhadap struktur mikro dan kekerasan baja karbon rendah AISI Pengaruh waktu karburisasi terhadap struktur mikro dan kekerasan baja karbon rendah AISI 1025 Manfaat Penelitian : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk memperkaya khasanah pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pengerasan logam, sehingga dapat diaplikasikan dalam dunia industri. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya, khususnya proses pengerasan logam dengan metode karburisasi cair, dan dapat diaplikasikan untuk praktikum pengerasan material dalam skala laboratorium.

Perlakuan Panas ( Heat Treatment ) Proses perlakuan panas secara umum merupakan operasi pemanasan dengan pendinginan secara terkontrol untuk mendapatkan struktur mikro khusus yang merupakan kombinasi dari penyusunnya.

Diagram Fasa Fe-Fe3C 1.Besi (δ) 2.Ferit (α) 3.Pearlit 4.Austenit (γ) 5.Ledeburite 6.Lower Critical temperatute (Temperatur kritis bawah) A 1 7.Sementit ( Fe 3 C ) Gambar 2.1. Diagram fasa Fe-Fe 3 C (Djaprie, 1983)

Proses Transformasi Baja Karbon Rendah 1.Anil 2.Celup langsung 3.Celup Terputus 4.Temper Gambar 2.2 Proses tranformasi untuk baja karbon rendah (Djaprie, 1983)

Pengaruh Kadar karbon Pada Baja Gambar 2.3. Hubungan antara kekerasan dan kadar karbon. (Djaprie, 1983) Semakin banyak kandungan karbon dalam baja maka kekerasan baja semakin meningkat

Pengerasan Permukaan Baja  Pengerasan Permukaan : 1.Induction Hardening 2.Thermochemical Treatment: a. Carburizing b. Carbonitriding c. Cyaniding d. Nitriding e. Quenching  Pengerasan yang dilakukan karena tuntutan dari benda kerja pada kondisi operasionalnya untuk mempunyai sifat yang lunak pada bagian tengah tetapi pada bagian permukaannya harus keras atau tahan terhadap gaya gesek.  Proses pengerasan ini tidak dapat dilakukan dengan cara quenching secara keseluruhan supaya tidak menghasilkan kekerasan yang merata ke seluruh benda dari permukaan sampai ke dalam

Karburisasi (Carburizing) Karburisasi adalah suatu proses penambahan kandungan unsur karbon pada permukaan baja. Baja dan zat penambah karbon dipanaskan sampai suhu austenit (di atas suhu Ac1). Besi pada suhu sekitar suhu kritis mempunyai afinitas terhadap karbon. Karbon akan menyusup ke dalam rongga-rongga besi membentuk larutan padat dengan besi. Semakin lama waktu pengarbonan maka semakin banyak karbon yang berdifusi ke dalam baja.

Karburisasi (Carburizing) 1.Karburisasi Padat (Pack Carburizing) 2.Karburisasi cair (Liquid Carburizing) 3.Karburisasi gas (Gasses Carburizing)

Kekerasan o Kekerasan adalah ketahanan sebuah benda (baja karbon) terhadap penetrasi /daya tembus dari bahan lain yang lebih keras (penetrator). o Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kekerasan dalam perlakuan panas antara lain;  Komposisi kimia  Langkah perlakuan panas  Cairan pendinginan  Temperatur  Waktu pemanasan

Kajian yang Pernah Dilakukan  Darmanto (2006) melakukan penelitian tentang pengaruh holding time terhadap sifat kekerasan dengan refining the core pada proses carburizing material baja karbon rendah. Penelitian ini menggunakan arang batok kelapa sebagai unsur penambah karbon. Waktu penahanan (holding time) adalah 1, 2 dan 3 jam. Suhu yang digunakan adalah C. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa sifat mekanis (kekerasan) material baja karbon rendah akibat carburizing semakin berkurang sebanding dengan kedalaman dari permukaan. Sedangkan pengaruh holding time adalah semakin lama penahanan kekerasannya semakin bertambah.  Masyrukan (2006), melakukan penelitian dengan menambahkan kandungan unsur karbon ke dalam permukaan baja. Sumber karbon diperoleh dari arang kayu jati yang telah ditumbuk halus. Temperatur yang digunakan selama proses pengarbonan adalah C, dengan variasi waktu penahanan 2, 4 dan 6 jam. Pengujian kekerasan yang telah dilakukan terhadap material pengarbonan menghasilkan distribusi kekerasan dari permukaan menuju inti, untuk masing-masing waktu penahanan yang berbeda. Sedangkan hasil pengamatan foto struktur mikro dengan microscope Olympus photomicrographic system dihasilkan foto struktur mikro untuk raw material dan carburizing sama terdapat ferit dan perlit. Semakin lama proses carburizing, semakin banyak pula kandungan perlitnya yang mengakibatkan semakin tingginya tingkat kekerasan baja tersebut

Tungku Induksi Gambar 2.4. Induction furnace Tungku induksi adalah alat yang menghasilkan panas pada logam yang terkena induksi medan magnet, hal ini disebabkan karena pada logam timbul arus Eddy atau arus pusar yang arahnya melingkar melingkupi medan magnet terjadinya arus pusar akibat dari induksi magnet yang menimbulkan fluks magnetik yang menembus logam, sehingga menyebabkan panas pada logam. Gambar 2.5. Skema rangkaian Pengaturan Suhu pada Induction furnace  Merupakan alat pemanas yang dapat melakukan pemanasan secara cepat disusul dengan pendinginan yang sangat cepat,  Pada proses ini, panas diperoleh dari arus bolak-balik berfrewensi tinggi dari konverter oscilator yang menghasilkan arus eddy pada lapisan permukaan logam yang kemudian menjadi panas.  Kedalaman pemanasan tergantung dari daya dan frekwensi arus listrik yang digunakan dan kandungan karbon dari material benda kerja.

Diagram Alir Mulai Persiapan Spesimen Baja AISI 1025 Pemotongan Benda Uji 2 x 1 cm Uji Komposisi Kimia Spesimen Non Karburisasi Karburisasi temperatur 750, o C selama 30, 60, 90 menit Spesimen Dipotong Menjadi 2 bagaian kemudia di mountng Uji Kekerasan Micro Vickers (ASTM E ) Pengamatan Struktur Micro Pengujian Kesimpulan Selesai

Bahan Penelitian Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah berupa plat strip dengan ukuran panjang 20 mm, lebar 10 mm dan tebal 3 mm. Dalam percobaan ini digunakan spesimen sebanyak 30 buah, 27 buah untuk proses karburisasi, dan 3 buah tanpa dilakukan karburisasi. Raw material diuji komposisi kimianya untuk mengetahui kandungan unsur-unsur paduan yang terdapat dalam baja karbon. 3 mm 10 mm 20 mm UnsurKomposisiUnsurKomposisi (%) Fe98,28 %Mo0,050 % C0,243 %Cu0,217 % Si0,186 %V0,003 % Mn0,765 %Ti0,004 % P0,030 %Nb0,004 % S0,016 %Al0,023 % Ni0,073 %W0,003 % Cr0,081 %Mg0 % Tabel 3.3 Tabel komposisi bahan uji

Alat Penelitian Alat-alat untuk penelitian : Induction Furnace Mesin ampelas Tangki Pendinginan Alat Uji Kekerasan Vickers Mikroskop Optis

Pada penelitian ini menggunakan sodium cyanide sebagai reagent. Komposisi reagent ini terdiri dari sodium cyanide (NaCN) sebanyak 75% (900 gram), sodium carbonate (Na 2 CO 3 ) sebanyak 5% ( 60 gram) dan sodium chloride (NaCl) 20% ( 240 gram). Suhu dan waktu penahanan : a. Suhu C dengan waktu penahanan : 30, 60 dan 90 menit. b. Suhu C dengan waktu penahanan : 30, 60 dan 90 menit. c. Suhu C dengan waktu penahanan : 30, 60 dan 90 menit. Komposisi dan Suhu Perendaman Gambar 3.7 Skema Perlakuan Panas

Langkah-Langkah Penelitian  Karburisasi cair Langkah-langkah dalam karburisasi adalah sebagai berikut : a.Menyiapkan spesimen Memotong spesimen dengan ukuran panjang 20 mm, lebar 10 mm, tebal 3mm sebanyak 30 buah, kemudian dibersihkan dan dihaluskan dengan amplas sampai rata. b.Menyiapkan reagent, menimbang sesuai takaran. c. Memasukkan campuran NaCN 75% (900 gram), Na2CO3 5% (60 gram) dan NaCl 20% (240 gram) kedalam bejana, kemudian bejana dimasukkan ke dalam tungku. d. Tungku dinyalakan sampai pada suhu 7500C. e. Spesimen (3 biji) dimasukkan kedalam bejana yang berisi campuran NaCN 75%, Na2CO3 5% dan NaCl 20% selama 30 menit. f. Spesimen dikeluarkan dari bejana kemudian didinginkan dengan media air. g. Setelah spesimen dingin permukaannya dibersihkan. h. Kemudian spesimen disimpan dan diberi tanda. i. Mengulangi langkah diatas dengan variasi suhu 7500C dengan waktu tahan 30, 60 dan 90 menit. Suhu 8000C dengan waktu tahan 30, 60 dan 90 menit. Suhu 8500C dengan waktu tahan 30, 60 dan 90 menit. j. Masing-masing spesimen dimasukkan kedalam wadah yang telah diberi tanda suhu dan waktu penahanan.

 Uji Metalographi Metalografi adalah untuk mengetahui struktur logam dan mekanismenya.  Uji Kekerasan Vickers Kemampuan suatu bahan terhadap pembebanan dalam perubahan yang tetap. Percobaan kekerasan (hardness test) yang dilakukan adalah percobaan kekerasan dengan cara mekanis statis (bukan mekanis dinamis) dari itu meliputi cara- cara vickers. Langkah-Langkah Penelitian Gambar 3.9 Titik Indentasi Uji Kekerasan Vickers

Sekian dan Terima kasih