KELOMPOK 3 1.Agil Dwi Putri 2.Ghina Azizah 3.M. Habibi Ezyoni 4.M. Yezaldi 5.Zikri Ihsan 6.Wahyuni Syaputri 7.Fikrian Lesmana 8.Roby Zalvi Putra 9. Fauzan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ZAKKY FATHONI, SP, M.Sc Fakultas Pertanian Univ. Jambi
Advertisements

Aspek-aspek Desa Adat dan Lembaga Adat yang Harus diatur dan didanai Pemerintah, Pemda Provinsi, Pemda Kab/Kota, dan Pemdes Oleh Nata Irawan, SH, MSi.
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( pnpm ) MANDIRI
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Keputusan Menjadi Entrepreneur
LAPORAN KELOMPOK TEMATIK
UU Desa dan Arah Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengaturan Desa Terkait Pemanfaatan Data Base Partisipatif.
Arini Dewi Muchtaram ()
PENYULUHAN PERTANIAN.
Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati
Perspektif Kependudukan dalam Pembangunan
Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik
ENTERPRENEUR Memiliki kehidupan yang luar biasa
PENGERTIAN DAN PRINSIP KEWIRAUSAHAAN
Dr. Leonardo W. Permana, MARS.
LANDASAN SOSIOLOGIS PENDIDIKAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
AKSI SOSIAL (SOCIAL ACTION)
FILOSOFI KEGIATAN COMMUNITY DEVELOPMENT
Metode pengorganisasian beberapa kegiatan lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melalui kegiatan pemberian pengalaman belajar.
Saparila Worokinasih, S.Sos., M.Si
Inti dan Hakikat Kewirausahaan
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
COMMUNITY DEVELOPMENT SEBAGAI DASAR PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Pendekatan Perencanaan Pembangunan
Pengembangan Organisasi
PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN KEAKSARAAN
[2017] M. Nur Hendratna, SE. MTP
UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
TANTANGAN KODE ETIK KESEHATAN MASYARAKAT
SEMINAR NASIONAL PERUMUSAN RENCANA AKSI PELESTRAIAN KERIS INDONESIA
Modul / Tatap Muka 11 LEMBAGA KEUANGAN MIKRO Pendahuluan
Bahan kuliah SDM Syafrizal Helmi
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Ide, Peluang usaha, dan memulai Usaha
RANCANGAN SAMPEL PENELITIAN
Pendidikan Kewarganegaraan dan Otonomi Daerah
OTONOMI DAERAH Definisi otonomi daerah  kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
KEWIRAUSAHAAN.
SISTEM KOMUNIKASI PEDESAAN
KELOMPOK 7 NURUL HIDAYATI ( ) REVANI SASMITANING ( )
3.
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
KEBIJAKAN DESENTRALSIASI DAN OTONOMI DAERAH
Keputusan Menjadi Entrepreneur
PEMERINTAH DAERAH.
ADVOKASI SOSIAL Heru Susetyo.
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Sistem Penilaian Presensi : 5 % Tugas 1 : 15 % Tugas 2 : 15 %
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT PENDIDIKAN NASIONAL
MODUL 10 MANAJEMEN INDUSTRI KEHUMASAN
Pengelolaan Pemerintahan Daerah
Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT
KELOMPOK 3: OTONOMI DAERAH.
MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
Konsep Pembangunan Berbasis Masyarakat
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT PENDIDIKAN NASIONAL
SITUS PEMBelajaraN ONLINE
FILOSOFI PEMBELAJARAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh : Iosi Pratama Putra.
MEDIA TAYANG KELEMBAGAAN DESA PEMBINAAN / PENATAAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DIREKTORAT JENDRAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
近十三年来的中国会计理论研究基本取向态势 ——基于2000~2012年间国家三大基金资助 会计类项目的统计分析与思考
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
PERENCANAAN WILAYAH. PENGERTIAN WILAYAH: unit geografis dengan batasan-batasan yang spesifik (tertentu) dimana komponennya memiliki arti dalam pendiskripsian.
Transcript presentasi:

KELOMPOK 3 1.Agil Dwi Putri 2.Ghina Azizah 3.M. Habibi Ezyoni 4.M. Yezaldi 5.Zikri Ihsan 6.Wahyuni Syaputri 7.Fikrian Lesmana 8.Roby Zalvi Putra 9. Fauzan Zalino 10. Alan Pratama Hidayat

SELF HELF VS TECHNOCRATIC SELF HELF TECHNOCRAFIC TECHNOCRATIC SUMBER POTENSI KEKUATAN DARI DALAM SUMBER POTENSI KEKUATAN DARI DALAM NEGARA BERKEMBANG MELAKUKAN TINDAKAN INTERVENSI PIHAK LUAR NEGARA BERKEMBANG MELAKUKAN TINDAKAN INTERVENSI PIHAK LUAR TEK. MODERN

SELF HELF VS TECHNOCRATIC TECHNOCRAFIC TECHNOCRATIC BERDASARKAN PRINSIP DEMOKRASI PRINSIP MENENTUKAN NASIB SENDIRI PRINSIP PEMBANGUNAN YANG BERSIFAT HUMANIS YANG MENGAKUI KEBERADAAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG AKTIF DAN KREATIF PRINSIP DEMOKRASI PRINSIP MENENTUKAN NASIB SENDIRI PRINSIP PEMBANGUNAN YANG BERSIFAT HUMANIS YANG MENGAKUI KEBERADAAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG AKTIF DAN KREATIF BERDASARKAN UU NO 25 TH SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL POIN 3 SELF HELF MENGGUNAKAN METODE MENGGUNAKAN KERANGKA BERPIKIR ILMIAH OLEH LEMBAGA YANG BERTUGAS UNTUK ITU MENGGUNAKAN METODE MENGGUNAKAN KERANGKA BERPIKIR ILMIAH OLEH LEMBAGA YANG BERTUGAS UNTUK ITU

SELF HELF VS TECHNOCRATIC SELF HELF TECHNOCRAFIC TECHNOCRATIC TUJUAN MASYARAKAT MENENTUKAN KEBUTUHANNYA SENDIRI MENENTUKAN CARA MEMENUHI KEBUTUHAN SENDIRI MELAKSANAKAN LANGKAH YANG SUDAH DIPUTUSKAN MASYARAKAT MENENTUKAN KEBUTUHANNYA SENDIRI MENENTUKAN CARA MEMENUHI KEBUTUHAN SENDIRI MELAKSANAKAN LANGKAH YANG SUDAH DIPUTUSKAN TUJUAN MEMPERKENALKAN SUATU TEKNOLOGI PRODUKSI MODERN PROSES MEMPERCEPAT USAHA MENGEJAR KETERTINGGALAN KHUSUSNYA ASPEK EKONOMI DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MEMPERKENALKAN SUATU TEKNOLOGI PRODUKSI MODERN PROSES MEMPERCEPAT USAHA MENGEJAR KETERTINGGALAN KHUSUSNYA ASPEK EKONOMI DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

SELF HELF VS TECHNOCRATIC SELF HELF TECHNOCRAFIC TECHNOCRATIC KELEBIHAN MENDIDIK MASYARAKAT UNTUK TIDAK BERGANTUNG PADA PIHAK LUAR MEMUPUK KEPERCAYAAN DIRI MENDIDIK MASYARAKAT UNTUK TIDAK BERGANTUNG PADA PIHAK LUAR MEMUPUK KEPERCAYAAN DIRI MEMPERCEPAT USAHA MENGEJAR KETERTINGGALAN DAPAT MENYATUKAN LINGKUNGAN KOMUNITAS DALAM SOSIAL MAKRO DAN MIKRO MENYIMPAN LEBIH BANYAK PELUANG MEMPERCEPAT USAHA MENGEJAR KETERTINGGALAN DAPAT MENYATUKAN LINGKUNGAN KOMUNITAS DALAM SOSIAL MAKRO DAN MIKRO MENYIMPAN LEBIH BANYAK PELUANG

SELF HELF VS TECHNOCRATIC SELF HELF TECHNOCRAFIC TECHNOCRATIC KEKURANGAN MENGHILANGKAN IDENTITAS MASYRAKAT MENGHILANGKAN IDENTITAS MASYRAKAT KEBUTUHAN DANA YANG BESAR KEBUTUHAN SDM YANG BESAR PROGRAM-PROGRAM YANG DIRANCANG SECARA VERTIKAL BELUM TENTU MEMENUHI KEBUTUHAN KURANG MENDIDIK DAN MENGEMBANGKAN PRAKARSA DAN POTENSI LOKAL KEBUTUHAN DANA YANG BESAR KEBUTUHAN SDM YANG BESAR PROGRAM-PROGRAM YANG DIRANCANG SECARA VERTIKAL BELUM TENTU MEMENUHI KEBUTUHAN KURANG MENDIDIK DAN MENGEMBANGKAN PRAKARSA DAN POTENSI LOKAL