Universitas sahid jakarta VISI MISI Universitas sahid jakarta Orientasi Studi Mahasiswa Baru Universitas Sahid Jakarta, 18 Sep 2018
Visi, misi & tujuan VISI : Menjadi Universitas yang Unggul dalam Kepariwisataan dan Kewirausahaan. MISI : Menyelenggarakan tata kelola universitas yang baik (good governance) pelaksanaan otonomi perguruan tinggi. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi melalui sistem pendidikan dan pengajaran yang bermutu bercirikankepariwisataan & kewirausahaan Menyelenggarakan kegiatan penelitian & pengabdian kepada masyarakat bercirikan kepariwisataan & kewirausahaan TUJUAN : Mewujudkan Usahid sebagai perguruan tinggi dengan tatakelola yang baik Menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya dengan keunggulan kepariwisataan & kewirausahaan Menghasilkan Ipteks ang bermanfaat dengan keunggulan kepariwisataan dan kewirausahaan Memberikan pelayanan akademik mengikuti perkembangan digital Mengembangkan kerjasama nasional dan internasional dalam mewujudkan Usahid yang unggul
3 KATA KUNCI DALAM VISI Unggul berarti mencerminkan keinginan USAHID sebagai pusat unggulan yang mampu memfasilitasi dan menstimulasi untuk menghasilkan lulusan yang unggul dengan ciri memiliki kompetensi dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap (religius). Kepariwisataan berarti keseluruhan kegiatan USAHID mempunyai ciri yang terkait dengan kepariwisataan yang bersifat multidimensi dan multidisiplin. Kewirausahaan berarti keseluruhan kegiatan USAHID mempunyai ciri yang terkait dengan penanaman semangat, sikap, dan perilaku serta kemampuan dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja dan teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik.
OUTPUT (ALUMNI) YANG UNGGUL KOMPETENSI PENGETAHUAN KOMPETENSI SIKAP (KARAKTER) KOMPETENSI KETRAMPILAN
SIKAP KARAKTER YANG DIHARAPKAN PROFESIONAL ENTERPRENEURSHIP INTEGRITAS
2010 - 2014 Peningkatan Kapasitas Institusional, Efisiensi dan Mutu Manajemen Universitas 2014 – 2018 Penguatan Tata Kelola menuju penguatan tri dharma perguruan tinggi dalam kepariwisataan dan kewirausahaan 2018 - 2022 Penguatan jejaring menuju perguruan tinggi unggul dalam kepariwisataan dan kewirausahaan 2022 - 2026 Menjadi perguruan tinggi unggul dalam kepariwisataan dan kewirausahaan bertaraf nasional 2026 - 2030 Menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional dalam kepariwisataan dan kewirausahaan Milestone usahid 2030
4 PILAR PENDIDIKAN (UNESCO) 1. Learning to know 2. Learning to do 3. Learning to live together 4. Learning to be .
LIMA PILAR BELAJAR (INDONESIA) 1. Learning to believe and to convince the almighty God (Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) 2. Learning to know (Belajar untuk memahami dan menghayati) 3. Learning to do (Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif) 4. Learning to live together (Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain) 5. Learning to be (Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri)
Keadaan Indonesia dan Potensinya ?
Tantangan Global Perekonomian Pendidikan/SDM Teknologi Image Credit: http://www.gobackgrounds.com/
Tenaga Kerja (Human Capital) Tenaga kerja Indonesia dengan kualifikasi pendidikan tinggi berjumlah 11.01%; Malaysia 22%; Thailand 13%. Kualifikasi pendidikan menengah tenaga kerja Indonesia hanya 26,69%; mayoritas tenaga kerja berkualifikasi pendidikan dasar (62,3%). Sumber: BPS Agustus 2015 http://data.worldbank.org/; diakses 16 Jan 2016
Pengangguran? bukan JOB CREATOR Mayoritas mahasiswa Indonesia adalah JOB SEEKER bukan JOB CREATOR Juga masalah lainnya, “kuliah salah jurusan, skills mismatch, dll.”
Permasalahan Solusi General Education Permasalahan Bangsa Revitalisasi Radikalisme, Intoleransi (pikiran sempit), Narkoba, Pengangguran Sarjana, Kurang Siap Menghadapi MEA. Revitalisasi Pengayaan Mata Kuliah (embedded/hidden curriculum) Learning to think, Reading Skill, Writing Skill, Articulate Communication Skill, wawasan kebangsaan dan bela negara. Kegiatan extra dan ko-kurikuler Himpunan, Unit, BEM, dsb. Karakter Lulusan Ketidaksesuaian Kebutuhan vs Ketersediaan. Kritik terhadap lulusan : English proficiency, Leadership, Organization, Communication Higher Order Thinking, and IT skills (WB 2010, Dikti 2012). Kemampuan teknis cukup, tetapi kurang diimbangi kemampuan bernalar. Rendahnya kemampuan komunikasi lisan dan tertulis, berfikir kritis, percaya diri dan lunturnya nilai-nilai kebaikan. Lulusan Insan Indonesia yang beradab dan berilmu, memiliki wawasan kebangsaan dan bela negara, “open minded”, kompetitif pada era MEA, analitis, komunikatif, toleran, memiliki jiwa entrepreneurship, tanggap terhadap lingkungan dan bertanggungjawab.
PENUGASAN Berikan suatu contoh nyata bidang Kepariwisataan dan Kewirausahaan, lengkap dengan gambar.
TERIMA KASIH