Manajemen Keuangan 1 Penganggaran Modal (Analisis Usulan Investasi)
Penganggaran Modal Dalam penganggaran modal (analisis usulan investasi), ada beberapa langkah yang dilakukan: Menaksir aliran kas dari investasi tersebut Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang Mengevaluasi investasi tersebut dengan kriteria investasi seperti Payback period, NPV, PI dan IRR Mengambil keputusan, apakah investasi diterima atau tidak.
Kriteria Penilaian Investasi Ada beberapa kriteria yang bisa dipakai untuk mengevaluasi rencana investasi : Payback Period Discounted Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return
Payback Period Payback period adalah periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali cash outflows dengan cash inflows Waktu yang diperlukan agar dana yang ditanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Semakin pendek jangka waktu kembalinya dana yang diinvestasikan semakin baik suatu investasi.
Payback Period Rumus: Payback Period = Cash outflows x 1 tahun Cash inflows Contoh 1: PT. Semakin Jaya melakukan investasi sebesar Rp 45.000.000,00, jumlah cash inflows per tahun adalah Rp 22.500.000,00 maka Payback Periodnya adalah: Payback Period = 45.000.000 x 1 tahun 22.500.000 = 2 tahun Artinya dana yang tertanam untuk investasi sebesar Rp 45.000.000,00 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka waktu 2 tahun.
Payback Period Rumus menghitung payback period jika cash inflows per tahun tidak sama: Payback Period = n + a – b x 1 tahun c – b n = Tahun terakhir dimana jumlah cash inflows masih belum bisa menutup investasi mula-mula a = Jumlah investasi mula-mula b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Payback Period Contoh 2: PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar US $ 100,000 pada aset tetap, dengan cash inflows-nya adalah sebagai berikut: Hitung Payback Period-nya! Tahun Cash Inflows 1 $ 50,000 2 $ 40,000 3 $ 30,000 4 $ 20,000
Payback Period Jawab: Payback Period = 2 tahun + 10,000 x 12 bulan 30,000 Payback Period = 2 tahun 4 bulan Tahun Cash Inflows 1 $ 50,000 2 $ 40,000 3 $ 30,000 4 $ 20,000
Payback Period Soal Suatu usulan proyek investasi senilai Rp 600 juta dengan umur 5 tahun, arus kas masuk per tahun adalah : Tahun 1 Rp 300 juta Tahun 2 Rp 250 juta Tahun 3 Rp 200 juta Tahun 4 Rp 150 juta Tahun 5 Rp 100 juta Jika syarat pengembalian adalah 2 tahun, apakah usulan proyek tersebut dapat diterima?
Arus kas masuk kumulatif Payback Period Jawab: Arus kas masuk dan arus kas masuk kumulatif per tahun: Tahun Arus kas masuk Arus kas masuk kumulatif 1 300.000.000 2 250.000.000 550.000.000 3 200.000.000 750.000.000 4 150.000.000 900.000.000 5 100.000.000 1.000.000.000
Payback Period PP = 2 + x 1 tahun 750 juta – 550 juta PP = 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan Karena payback period lebih dari yang disyaratkan maka usulan proyek investasi ini ditolak
Payback Period Kelemahan metode ini: Mengabaikan penerimaan investasi atau arus kas masuk sesudah payback period, hanya mengukur kecepatan kembalinya dana. Mengabaikan time value of money.
Payback Period Contoh: Jika dilihat Payback Period-nya maka PP Proyek A (1 tahun) lebih cepat dibandingkan PP Proyek B (1,5 tahun) Proyek A lebih baik Tapi jika dilihat dari cash inflows-nya, proyek B lebih menguntungkan karena pada thn ke-3 dan ke-4 masih menghasilkan cash inflows, sedangkan proyek A sudah tidak menghasilkan cash inflows Tahun Cashflow Proyek A Cashflow Proyek B (1.000.000,00) 1 1.000.000,00 500.000,00 2 100.000,00 3 2.000.000,00 4
Payback Period Contoh: Jika dilihat Payback Period-nya maka PP Proyek C dan PP Proyek D sama yaitu 3 tahun. Tapi jika dilihat dari cash inflows-nya, proyek D lebih menarik karena pada thn ke-1 menghasilkan cash inflows Rp 800.000,00 sedangkan proyek C tidak menghasilkan cash inflows. PV cash inflows proyek D > PV cash inflows proyek C. Tahun Cashflow Proyek C Cashflow Proyek D (1.000.000,00) 1 800.000,00 2 900.000,00 100.000,00 3
Discounted Payback Period Kelemahan Payback Period dalam hal mengabaikan Time Value of Money bisa diatasi dengan memodifikasi metode ini menjadi Discounted Payback Period. Discounted Payback Period = 2 tahun + 214.850 = 2,95 tahun 225.400 Tahun Cashflow Proyek PV Cashflow di diskonto dg i = 10% (1.000.000,00) 1 500.000,00 454.550,00 2 400.000,00 330.600,00 3 300.000,00 225.400,00 4 100.000,00 68.300,00
Net Present Value Net Present Value adalah selisih Present Value dari keseluruhan cash inflows dengan keseluruhan cash outflows. Bila present value cash inflows lebih besar dari cash outflows, atau NPV bernilai positif, maka usul investasi diterima. Bila present value cash inflows lebih kecil dari cash outflows, atau NPV bernilai negatif, maka usul investasi ditolak.
Rumus yang dapat digunakan adalah: n NPV = Σ Cash Inflows - I0 Net Present Value Rumus yang dapat digunakan adalah: n NPV = Σ Cash Inflows - I0 n = 1 (1+i)n Dimana: i = Tingkat Bunga/keuntungan yang disyaratkan n = Periode Waktu I0 = Nilai lnvestasi awal
Net Present Value Contoh: PT. Jaya Mandiri berencana melakukan investasi pada proyek X sebesar $ 1,000,000.00. Berikut perkiraan cash inflows proyek X: Jika tingkat diskonto adalah 10%, apakah usulan investasi tersebut dapat diterima? Tahun Cash Inflows 1 $ 500,000.00 2 $ 400,000.00 3 $ 300,000.00 4 $ 100,000.00
Net Present Value Jawab: NPV = $ 1,078,850.00 - $ 1,000,000.00 = $ 78,850.00 Karena NPV bernilai positif atau PV Cash Inflows > Cash Outflows, maka usulan investasi tersebut dapat diterima. Tahun Cash Inflows PV Cash Inflows 1 $ 500,000.00 $ 454.550,00 2 $ 400,000.00 $ 330.600,00 3 $ 300,000.00 $ 225.400,00 4 $ 100,000.00 $ 68.300,00 Jumlah $ 1,078,850.00
Net Present Value Soal PT. Jayalah Indonesiaku merencanakan sebuah proyek yang nilai investasi awalnya adalah Rp 120.000.000,00 dan memiliki proyeksi cash inflows sebagai berikut: Jika tingkat diskonto adalah 12%, apakah usulan proyek tersebut dapat diterima? Tahun Cash Inflows 1 40.000.000,00 2 35.000.000,00 3 30.000.000,00 4 25.000.000,00 5 10.000.000,00
PROFITABILITY INDEX Profitability Index merupakan metode perhitungan kelayakan investasi yang membagi antara Present Value dari Cash Inflows dengan Cash Outflows. Bila PI > 1 maka investasi diterima. Bila PI < 1, maka investasi ditolak. Rumus : Profitability Index = PV Cash Inflows Cash Outflows
PROFITABILITY INDEX Contoh: PT. Jaya Mandiri berencana melakukan investasi pada proyek X sebesar $ 1,000,000.00. Berikut perkiraan cash inflows proyek X: Jika tingkat diskonto adalah 10%, apakah usulan investasi tersebut dapat diterima? Tahun Cash Inflows 1 $ 500,000.00 2 $ 400,000.00 3 $ 300,000.00 4 $ 100,000.00
PROFITABILITY INDEX Jawab: Profitability Index = PV Cash Inflows Cash Outflows = $ 1,078,850.00 $ 1,000,000.00 Profitability Index = 1,079 Karena PI > 1 maka usulan investasi tersebut dapat diterima
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) Internal Rate of Return adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari cash inflows sama dengan nilai sekarang dari cash outflows, atau suatu tingkat diskonto dimana NPV = 0 IRR diartikan juga sebagai tingkat keuntungan yang diperkirakan akan dihasilkan oleh proyek atau expected rate of return. Rumus: n Σ Cash Inflows - I0 = 0 n = 1 (1+i)n Dimana: i = IRR atau tingkat diskonto yang menyebabkan NPV = 0
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) Kriteria penerimaan proyek/investasi: Misalnya k = tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) atau biaya modal Proyek dapat diterima jika IRR > k
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) Contoh: PT. Ultra Maju Jaya berencana membangun sebuah pabrik baru dimana jumlah yang harus diinvestasikan adalah $ 1,000,000.00. Adapun proyeksi penerimaan dari usaha tersebut adalah: Hitung IRR dari proyek tersebut! Jika keuntungan yang disyaratkan adalah 12%, apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan? Tahun Proyeksi Cash Inflows ($) 1 500,000.00 2 400,000.00 3 300,000.00 4 100,000.00
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) Jawab: 0 = 500,000 + 400,000 + 300,000 + 100,000 – 1,000,000 (1+i)1 (1+i)2 (1+i)3 (1+i)4 Untuk menyelesaikannya, perlu teknik “trial and error” Misalnya, jika i = 14%, NPV = 8,083 jika i = 15%, NPV = -8,330 Artinya i yang membuat NPV = 0 ada diantara 14% dan 15%
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) IRR atau E i 14% 15% NPV A 8,083 B -8,330 C D
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) Gunakan prinsip 2 segitiga sebangun, sehingga: AB = AC BE CD 8,083 = 8,083 + 8,330 (IRR-14%) (15%-14%) (IRR-14%) = 8,083(1%) 8,083+8,330 (IRR-14%) = 0,0049 IRR = 0,49% + 14% IRR = 14,49% Karena IRR (14,49%) > k (12%) maka proyek tersebut layak untuk dijalankan
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) Cara lain: IRR = rr + NPVrr x (rt – rr) TPVrr – TPVrt Keterangan: rr = discount rate lebih rendah rt = discount rate lebih tinggi TPV = total present value