Pertemuan 10 Pembangunan Ekonomi Daerah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertumbuhan Pro-Kemiskinan
Advertisements

Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi
INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI. Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan Negara lain.
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
1 Pertemuan 1 Konsep Dasar dan Permasalahan Makro Ekonomi Matakuliah:J0034/Ekonomi Makro Tahun: 2005 Versi: Revisi 3.
Pertemuan 2 Pola Analisis, pasar dan pelaku ekonomi makro
Pertemuan 7 Industrialisasi dan Perkembangan Sektor Industri
Pertemuan 13 Kebijaksanaan Makro ekonomi Indonesia dan Deregulasi
1 Pertemuan 9 Konsumsi rumah tangga dan peranannya dalam perekonomian Matakuliah: J 0034/Ekonomi Makro Tahun: 2005 Versi: Revisi 3.
Pertemuan 8 Perkembangan Sektor Pertanian
1 Pertemuan 7 Klasifikasi dan Rekognisi Pola (1) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Pertemuan 6 Kemiskinan dan kesenjangan
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
1 Pertemuan 5 PPh PASAL 21 Matakuliah: A0572/ Perpajakan Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
1 Pertemuan 17 Penentuan Keseimbangan Umum dan Perubahannya Matakuliah: J 0034/Ekonomi Makro Tahun: 2005 Versi: Revisi 3.
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
1 Pertemuan 7 Diferensial Matakuliah: R0262/Matematika Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
Modul / Tatap Muka 14 KOLONIALISME IDEOLOGI EKONOMI,TEORI EKONOMI DAN
Modul / Tatap Muka 12 EKONOMI RAKYAT PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
Pertemuan 7 Penghitungan Pendapatan Nasional
KEMISKINAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
Pertemuan 5 Pemikiran Makro Ekonomi Keynes
Garapan Drs. Puji Suharjoko
Pertemuan 8 Penghitungan Pendapatan Nasional
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
Pendapatan Nasional dan Pendapatan Disposibel
Pertemuan 2 Pertumbuhan dan perubahan struktur Ekonomi
Pertemuan 4 Lingkungan Ekonomi dan Lingkungan Industri
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
Pertemuan 10 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI dan PPn BM
Pertumbuhan Pro-Kemiskinan
Pertemuan 10 Distribusi Sampling
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
EKONOMI Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro.
Pertemuan 20 Pertumbuhan ekonomi
Pertemuan 10 Investasi dan peranannya dalam perekonomian
KEMISKINAN.
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
Assalamualaikum.Wr.Wb Kelompok 2 Nurta Yuwanita
Pertemuan 16 SISTEM AKUNTANSI UTANG
Pertemuan 14 Analisa Permintaan – Penawaran Agregatif (IS – LM)
INDEKS ENTROPY THEIL.
ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH
Pertemuan 4 Sistem Perekonomian Indonesia dan PerkembangannyaJudul
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Sejarah Perekonomian Indonesia
Urbanisasi dan Migrasi
PERTUMUHAN EKONOMI DAN PENENGGULANGAN KEMISKINAN
Kebijakan Ekonomi.
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Assalamualaikum.Wr.Wb Kelompok 2 Nurta Yuwanita
Alamat : Banjaran Rt 06 Rw 03 Taman
BAB 3 Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi Pembangunan Ketimpangan Distribusi Pendapatan
PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
BAB 3 Pertumbuhan Ekonomi
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
PEMANFAATAN DATA SUSENAS MODUL KONSUMSI
BAB 9 PEMBANGUNAN EKONOMI REGIONAL
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
ANALISIS TIPOLOGI WILAYAH
Bab 2 Data, Variabel, dan Indikator Ekonomi Makro
MEMAHAMI ILMU EKONOMI Nuryana Haprin. Teori Ekonomi Mikro Teori Ekonomi Mikro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil.
Transcript presentasi:

Pertemuan 10 Pembangunan Ekonomi Daerah Matakuliah : EK 432/Perekonomian Indonesia Tahun : 2005 Versi : Revisi 1 Pertemuan 10 Pembangunan Ekonomi Daerah

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab ketimpangan pembangunan ekonomi regional Mahasiswa dapat menjelaskan teori dan model analisis pembangunan ekonomi daerah

Pembangunan ekonomi regional Faktor-faktor penyebab ketimpangan Outline Materi Pembangunan ekonomi regional Faktor-faktor penyebab ketimpangan Kasus pembangunanIndonesia Bagian Timur Teori dan model analisis pembangunan ekonomi daerah

Pembangunan ekonomi regional Apabila dilihat dari tingkat makro pembangunan ekonomi nasional memberikan hasil positif, hal ini terlihat dari peningkatan pendapatan per kapita masyarakat dari $50 (tahun 1960-an) menjadi $ 1000 (tahun 1990) Namun apabila dilihat dari tingkat meso atau mikro pembangunan selama masa Orde Baru menimbulkan kesenjangan distribusi pendapatan masyarakat dan kesenjangan ekonomi daerah/provinsi Ada beberapa indikator yang digunakan dalam menganalisis development gap antar propinsi al: Distribusi PDB menurut propinsi Tingkat ketimpangan ekonomi antar propinsi di wilayah Indonesia bagian barat ternyata lebih rendah dibanding ketimpangan daerah rata-rata di Indonesia

Variasi Konsumsi RT per kapita antar provinsi Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita merupakan alat ukur untuk melihat perbedaan tingkat pembangunan ekonomi atau kesejahteraan masyarakat antar propinsi Berdasarkan hipotesis, semakin tinggi pendapatan per kapita suatu daerah, semakin tinggi pengeluaran konsumsi daerah tersebut dengan asumsi: saving behaviour dan pangsa kredit didalam pengeluaran konsumsi konstan Human Development Index Hipotesis, semakin baik pembangunan di suatu wilayah semakin tinggi HDI di wilayah tersebut Kontribusi Sektoral terhadap PDRB Hipotesis, semakin besar peranan sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi di suatu daerah, seperti industri manufactur, maka semakin tinggi pula PDRB daerah tersebut. Struktur Fiskal Tingkat kemiskinan

Faktor-Faktor Penyebab Ketimpangan Beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya ketimpangan ekonomi antar propinsi di Indonesia adalah : Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Wilayah Daerah dengan konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi cenderung mempunyai tingkat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi demikian juga sebaliknya. Di Indonesia konsentrasi di jawa, khususnya jawa barat  membawa dampak pula pada migrasi tenaga kerja dari luar jawa ke jawa Daerah-daerah di luar jawa khususnya IBT mengalami pertumbuhan yang rendah, tetapi hal ini tidak selalu demikian karena prinsip Trickle Down Effects. Alokasi Investasi