RAMBATAN GELOMBANG PERTEMUAN 02

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GELOMBANG MEKANIK Transversal Longitudinal.
Advertisements

GELOMBANG OLEH MEGAWATI.
Created By Hendra Agus S ( )
GELOMBANG MEKANIK GELOMBANG PADA TALI/KAWAT
Andhysetiawan. SUB POKOK BAHASAN A. ENERGI KINETIK DAN ENERGI POTENSIAL B. PENJABARAN PERSAMAAN GELOMBANG MELALUI KEKEKALAN ENERGI C. RAPAT ENERGI DAN.
Kuliah Gelombang Pertemuan 02
BAB 2 GELOMBANG MEKANIK PERSAMAAN GELOMBANG TRANSMISI DAYA
GELOMBANG MEKANIK.
GELOMBANG MEKANIK.
GEJALA GELOMBANG A. Gelombang berjalan PERSAMAAN UMUM: Yo= Asin θ
Bab 3 bunyi.
GERAK GELOMBANG.
Soal No. 1 Sebuah gelombang transversal yang merambat di dalam tali dengan rapat massa sebesar 40 gram/m mempunyai persamaan : dengan x dan y dalam cm.
Soal No 1 (Osilasi) Sebuah pegas dengan beban 2 kg tergantung di langit-langit sehingga berosilasi dengan persamaan : a). Tentukan konstanta pegas [32.
Superposisi dan interferensi gelombang Gelombang tegak Gelombang tegak/ gelombang stationer/gelombang diam Gelombang tegak pada tali ujung terikat Gelombang.
15. Osilasi.
TRAVELING WAVE, STANDING WAVE, SUPERPOSISI WAVE
Gelombang Bunyi.
Gelombang Bunyi.
Matakuliah : K FISIKA Tahun : 2007 GELOMBANG Pertemuan
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
OSILASI, GELOMBANG, BUNYI
GELOMBANG BUNYI Pertemuan 25
GERAK HARMONIK SEDERHANA
GELOMBANG BUNYI Penjalaran dan laju gelombang bunyi,Resonansi bunyi, Tingkat Intensitas,Efek Doppler.
Gelombang Mekanik.
Gelombang Gambaran Umum Representasi Gelombang Gelombang Tali
GELOMBANG MEKANIK.
Gelombang stasioner Amplitudo gelombang stasioner dinyatakan dengan :
Berkelas.
GELOMBANG STASIONER.
BAB 1 .GERAK GELOMBANG Gejala gelombang Apakah gelombang itu
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
GELOMBANG Pertemuan Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
GERAK HARMONIK SEDERHANA
GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER
Bunyi (SOUND), Gelombang : getaran yang merambat melalui medium.
Pertemuan 5 Keseimbangan
GETARAN HARMONIK SEDERHANA
TeORi GeLoMBaNg.
y ASin   2 ft Modul 10 Fisika Dasar II I. GELOMBANG
Penjalaran gelombang, Bila dinyatakan dalam frekuensi, persamaan gelombang dituliskan sebagai : Secara umum persamaan gelombang dituliskan sebagai :
GELOMBANG Anhari aqso SMA NEGERI 2 tamsel
GELOMBANG BUNYI Penjalaran dan laju gelombang bunyi,Resonansi bunyi, Tingkat Intensitas,Efek Doppler.
4/16/ Gelombang Mekanis Gelombag didalam medium yang dapat mengalami deformasi atau medium elastik. Gelombang ini berasal dari pergeseran suatu.
GELOMBANG DI DALAM MEDIA ELASTIS
Review gelombang bunyi
Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah suatu gangguan yang berjalan melalui beberapa material atau zat yang dinamakan medium untuk gelombang itu. Gelombang.
Tugas Mandiri 1 (P01) Perorangan
GELOMBANG MEKANIK.
Gejala – gejala gelombang
Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah suatu gangguan yang berjalan melalui beberapa material atau zat yang dinamakan medium untuk gelombang itu. Gelombang.
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
SMA NEGERI 2 tambun selatan
Bunyi Pertemuan 11.
Fungsi Gelombang y(x,t) = Asin(kx-wt) w: frekuensi angular
GELOMBANG BAHAN AJAR FISIKA KELAS XII SEMESTER I
Konsep dan Prinsip Gejala Gelombang
Akademi Farmasi Hang Tuah
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF FISIKA KELAS XII SEMESTER 1
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
SIFAT-SIFAT GELOMBANG
GELOMBANG
GELOMBANG BUNYI PERTEMUAN 03 (OFC)
GERAK HARMONIK SEDERHANA
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
Gelombang Bunyi Bunyi merupakan getaran di dalam medium elastis pada frekuensi dan intensitas yang dapat didengar oleh telinga manusia. Tiga syarat agar.
Berjalan dan Stasioner
Transcript presentasi:

RAMBATAN GELOMBANG PERTEMUAN 02 Matakuliah : K0252 / Fisika Dasar II Tahun : 2007 RAMBATAN GELOMBANG PERTEMUAN 02

1. Gelombang transmisi dan refleksi Pertemuan ini membahas mengenai rambatan gelombang pada tali dan dalam gas atau udara . Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan momentum dari suatu titik dalam ruang ke titik yang lain tanpa perubahan tempat partikel-partikel materi. 1. Gelombang transmisi dan refleksi Setiap gelombang yang datang pada bidang batas antara dua . medium , sebagian gelombang akan diteruskan (ditansmisikan) ke . dalam medium kedua , yang disebut : gelombang transmisi , yang . sebagian lagi akan dipantulkan (direfleksikan) ke medium pertama , . yang disebut gelombang refleksi . 2. Pantulan pada ujung bebas dan tetap • Pantulan pada ujung tali tetap (terikat ) : Pada ujung tali terikat, gelombang pantul akan mengalami perubahan fase sebesar  . 3 Bina Nusantara

Vd μ1 μ2 > μ1 Vt Vp Gelombang datang : Y1 = Ym sin ( kX - t ) Gelombang pantul : Y2 = Ym sin ( kX + t +  ) • Pantulan gelombang pada ujung bebas Gelombang pantul tidak mengalami perubahan fase. Gelombang pantul : Y2 = Ym sin ( kX + t) • Gelombang pantul dan tranmisi pada sambungan tali - Tali ringan ke tali berat tali ringan tali berat Vd μ1 μ2 > μ1 Vt Vp μ = kerapatan tali 4 Bina Nusantara

Gelombang pantul mengalami perubahan fase sebesar  dan gelombang tranmisi tidak mengalami perubahan fase Gelombang datang : Yd = Ad sin ( kX - t ) Gelombang pantul : Yp = Ap sin ( kX + t+ ) Gelombang transmisi : Yt = At sin ( kX - t ) - Tali berat ke tali ringan Gelombang pantul dan gelombang tranmisi tidak mengalami perubahan fase Gelombang datang : Yd = Ad sin ( kX - t ) μ2 < μ1 μ1 Vd Vp Vt 5 Bina Nusantara

Gelombang pantul : Yp = Ap sin ( kX + t ) Gelombang transmisi : Yt = At sin ( kX - t ) 3. GELOMBANG STASIONER Gelombang stasioner (diam ) atau gelombang tegak , dihasilkan oleh inteferensi / superposisi antara gelombang datang dengan gelombang pantul. Persaman gelombang stasioner : Gelombang datang : yd = ym sin (kX – t ) (01) Gelombang pantul : yp = ym sin ( kX + t ) (02) y = yd + yp = ym [ sin ( ωt - kx ) + sin ( ω t + kx) y = 2 ym [ sin kx ] cos ω t (03) Posisi puncak gelombang tak berubah terhadap kedudukan (x) , disebut gelombang stationer 6 Bina Nusantara

- Titik-titik dengan simpangan nol disebut titik simpul (node-N) - Titik-titik dengan simpangan besar disebut titik perut (anti . node – AN ) - Titik-titik dengan simpangan nol disebut titik simpul (node-N) - Jarak antara dua titik simpul berdekatan = jarak antara dua . titik perut berdekatan = λ /2 - Amplitudo gelombang stationer = 2ym sin (kX) Amplitudo ini akan maksimum bila : sin (kX) = ± 1 ; yaitu untuk : kX = π/2 , 3 π /2 , 5 π /2 , ….. atau : X = λ/2 , 2λ/2 , 3λ/2 , 5λ/2 , … • Getaran tali yang ujung-ujungnya tertambat Untuk keadaan resonansi , kedua ujung terikat merupakan . titik-titik simpul . Maka untuk keadaan resonansi , panjang tali (L) akan merupakan : 7 Bina Nusantara

L = n λn /2 = λ/2 , 2λ/2 , 3λ/2 , 5λ/2 , …; n = 1,2,3, ….. atau λ : λn = 2L/n = 2 L , 2 L / 2 , 2 L / 3 , 2 L / 5 , ... (04) sehingga frekuensi yang dapat dibangkitkan adalah : fn = V/ λn = V/2L , 2V/2L , 3V/2L , 4V/2l , … (05) ■ Nada dasar/nada atas dan deret harmoni . Tali yang ke dua ujungnya tertambat akan menghasilkan frekuensi . yang terdiri dari nada dasar dan nada-nada atas yang secara . keseluruhan disebut deret harmoni , sebagaimana berikut ini : Harmoni pertama (nada dasar) : f1 = V/2L Harmoni ke dua (nada atas pertama) : f2 = 2V/2L = 2 f1 Harmoni ke tiga (nada atas ke dua ) : f3 = 3V/2L = 3 f1 … dst 8 Bina Nusantara

Gelombang diam tegak yang dihasilkan oleh Inteferensi antara simulasi gelombang tegak http://faraday.physics.utoronto.ca/IYearLab/Intros/StandingWaves/Flash/standwave.html 4. Pipa organa Gelombang diam tegak yang dihasilkan oleh Inteferensi antara gelombang datang dan gelombang pantul dalam suatu ruangan tertutup . ■ Pipa Organa Terbuka : Untuk keadaan resonansi , Ujung pipa terbuka akan merupakan titik perut , atau panjang pipa ( L ) sama dengan : L = λ/2 , 2λ/2 , 3λ/2 , ….. dst atau panjang gelombang : λ = 2L , 2L/2 , 3L/2 , … dst sehingga frekuensi resonansinya , f : 9 Bina Nusantara

f = V/2L , 2V/2L , 3V/2L , …dst Maka deret harmoni pipa organa terbuka adalah : fn = n V/2L Harmoni pertama , f1 (nada dasar) : f1 = V/2L Harmoni ke dua , f2 (nada atas pertama) : f2 = 2 V/2L = 2 f1 Harmoni ke tiga , f3 (nada atas ke dua) : f3 = 3 V/2L = 3 f1 Harmoni ke n : fn = n V/2L = n f1 (06) Untuk pipa organa terbuka deret harmoninya terdiri atas harmoni ganjil maupun harmoni genap 10 Bina Nusantara

■ Pipa Organa Tertutup: Ujung pipa organa tertutup merupakan simpul sehingga deret Harmoni pipa organa tertutup menjadi : fn = (2n - 1) V/4L ; n = 1 , 2 , 3 , … (07) Harmoni pertama f1 (nada dasar): f1 = V/4L Harmoni ke dua f2 (nada atas pertama) : f2 = 3 V/4L = 3 f1 Harmoni ke tiga f3 (nada atas ke dua) : f3 = 5 V/4L = 5 f1 ( hanya harmoni ganjil) Pada pipa organa tertutup yang ada hanya harmoni ganjil 11 Bina Nusantara

y2 = (0.20 m) sin (2.0 x + 4.0 t ) , x dalam m , t dalam sekon Contoh soal 1 : Dua buah gelombang merambat pada sebuah tali yang tertambat di x = 0 dalam arah yang berlawanan , yaitu : y1 = (0.20 m) sin (2.0 x – 4.0 t ) y2 = (0.20 m) sin (2.0 x + 4.0 t ) , x dalam m , t dalam sekon ke dua gelombang ini menghasilkan gelombang tegak a. Tentukanlah persamaan gelombang tegaknya b. Tentukan amplitudo max di x = 45 cm c. Dimanakah ujung tetap yang satunya (x > 0) d. Berapakah amplitudo max dan dimana terjadinya . Jawaban : a. konstanta rambatan ke dua gelombang , k = 2.0/m frekuensi sudut ke dua gelombang , ω = 4.0 rad/s 12 Bina Nusantara

y = 2 ym sinkx cos ωt → pers. Gel tegaknya b. Dari persamaan (03) y = 2 ym sinkx cos ωt → pers. Gel tegaknya y = 0.4 m sin 2.0 x cos 4.0 t untuk x = 0.45 m maka y = 0.4 m sin 0.9x cos 4.0 t = 0.31m cos 4.0t Jadi amplitudo max adalah 0,31m bila cos 4.0 t = 1. c. Oleh karena terjadi gelombang tegak maka ujung yang satunya harus merupakan simpul (node) dan ini terjadi bila panjang tali L =n λ/2 , n = 1 ; λ = 2π/k→ L = 1.57 m atau kelipatannya d. Apabila panjang tali 1.57 m maka amplitudo max terjadi di tengahnya (anti node) , yaitu 0.785 m Contoh soal 2 : Sebuah dawai piano panjang 1.10 m dengan massa 9.00 gr 13 Bina Nusantara

a. Berapa tegangan harus diberikan pada dawai agar dawai bergetar dengan nada dasar 131 Hz . b. Hitunglah ke tiga harmoniks diatasnya . Jawaban : a. Dawai bergetar dengan nada dasar , maka λ = 2L dan V = λ • f = (2 • 1.10 m) 131 Hz = 288 m/s V = √(S/μ) → S = μ V2 = (0.009 kg/1.1 m) • (288 m)2 S = 699 N b. fn = n f1 maka f2 = 2 • 131 Hz = 262 Hz f3 = 393 Hz f4 = 524 Hz 14 Bina Nusantara

Terima kasih SAMPAI JUMPA 15 Bina Nusantara