JOURNAL READING ARIESTIA PUSPITA HUSIN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peran keluarga / caregiver dalam perawatan pasien dengan epilepsi
Advertisements

PENGUJIAN HIPOTESIS Mugi Wahidin, M.Epid Prodi Kesehatan masyarakat
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
Studi Eksperimen.
Studi Eksperimen.
pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenarannya
Bab 5 Distribusi Sampling
Uji Hipotesis.
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
METODE EKSPERIMEN LANJUTAN DALAM RANCANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN
STATISTIK INFERENSIAL
SAMPLING.
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
MANFAAT SENG DALAM PENGOBATAN PNEUMONIA BERAT PADA ANAK-ANAK USIA 2 TAHUN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT INDIA SELATAN Oleh : Annisa Nurjanah
KONSEP STATISTIK Nurul Wandasari Singgih, M.Epid
Seminar gizi Kesehatan
Seminar gizi Kesehatan
UJI HIPOTESIS Septi Fajarwati, M. Pd.
JOURNAL OF THE ACADEMY OF NUTRITION AND DIETETICS
SUBYEK PENELITIAN.
UJI HIPOTESIS.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
PENELITIAN POPULASI SAMPEL D A T A DA TA KOTOR DIOLAH ARRAY KESIMPULAN
Effect of preventive (β blocker) treatment, behavioural
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Indah Putri Permatasari
Pengaruh Vitamin A yang diberikan pada Program Perluasan Kontak Imunisasi pada Respon Antibodi terhadap Vaksin Polio Oral (OPV) Disusun Oleh: RICHE MIA.
Fatigue in early Parkinson’s disease: the Norwegian ParkWest study
ESTIMASI dan HIPOTESIS
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Pharmacokinetics and Bioavailability of a Fixed-Dose Combination of Ibuprofen and Paracetamol after Intravenous and Oral Administration DISUSUN OLEH :
Comparison of Real Time IS6110-PCR, Microscopy, and Culture for Diagnosis of Tuberculous Meningitis in a Cohort of Adult Patients in Indonesia Nama :
Acupuncture for the sequelae of Bell’s palsy: a randomized controlled trial Dimas Wahyu P.
Desain Penelitian.
STATISTIK NON PARAMETRIK
Dionissa shabira FK UPN “Veteran” Jakarta
Tranexamic Acid for spontaneous intracerebral hemorrage
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
Association of Benign Recurrent Vertigo and Migraine in 208 Patients
SAMPLING.
E P I L E P S I.
Program studi kedokteran Universitas Abdurrab
KEPATUHAN.
Oleh : Andri Markhoni Permana
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
Jurnal Reading Comparison of short-term clinical and electrophysiological outcomes of local steroid injection and surgical decompression in the treatment.
Week 11-Statistika dan Probabilitas
Journal Reading Intranasal Lidocaine for Primary Headache Management
ANALISA JURNAL Equal antipyretic effectiveness of oral and rectal acetaminophen: a randomized controlled trial [ ISRCTN ] (Efektinitas penggunaan.
JOURNAL READING Mucuna Pruriens pada Penyakit Parkinson : A Double-Blind, Randomised, Controlled, Crossover Study PEMBIMBING : Dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan,
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
Jurnal Reading Sylvan Rubama, S.Ked Pembimbing: dr. A. Yani, Sp.S. M. Kes Tricyclic Antidepressants for Preventing Migraine in Adults.
SITI FATIMAH Di bimbing oleh: 1.Dr. Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes 2.Dr. Usep Abdullah Husin, dr., MS. SpMK PERBANDINGAN.
Bab 5 Distribusi Sampling
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
Journal reading MANITOL AND OUTCOME IN INTRACEREBRAL HEMORRHAGE propensity score and multivariable intensive blood pressure reduction in acute cerebral.
SAMPLING.
JOURNAL READING OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI Jauhar Nafies FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA PERIODE 2 JUNI-26 JULI 2014.
Rangkaian Awal terjadinya Perdarahan Mayor pada Penggunaan Antiplatelet Setelah TIA atau Stroke Iskemik Andhitya WP Teibang
Oleh : Damas Herdinsyah dr. Nurtakdir Setiawan Sp.S M.Sc
JOURNAL READING ACE Polimorfisme dan Penggunaan ACE Inhibitors: Efek Terhadap Kemampuan Daya Ingat PEMBIMBING : dr. Setiawan, Sp.S DISUSUN OLEH : Desi.
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAF RSUD AMBARAWA 2018
Journal Reading Efficacy and Safety of Acupuncture for Dizziness and Vertigo in Emergency Department: a pilot cohort study Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia.
Migrain Without Aura; A New Definition
Lili Eriska Sianturi, M.K.M Kuliah Dasar Epidemiologi
Pembimbing : dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S Siska Sulistiyowati
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Transcript presentasi:

JOURNAL READING ARIESTIA PUSPITA HUSIN 1810211001 HYOSINE VERSUS DIAZEPAM FOR THE MANAGEMENT OF TRUE VERTIGO IN THE EMERGENCY DEPARTMENT Hamid Kariman, Firoozeh V, Afshin amini, Ali shahrami, Ali Arhami-Dolatabadi, Majid Shoejae, Alireza Baratloo JOURNAL READING ARIESTIA PUSPITA HUSIN 1810211001

PENDAHULUAN TRUE VERTIGO Adalah salah satu jenis vertigo yang diidentifikasi dengan adanya kegagalan merasakan gravitasi dan adanya perasaan berputar Pasien mengalami halusinasi terhadap dirinya sendiri dan sensasi gerakan di sekitarnya Metode pengobatan : obat, pembedahan, rehabilitasi vestibular Tatalaksana pada IGD bertujuan untuk menghilangkan gejala dan menghilangkan vertigo serta gejala yang penyerta lainnya.

PENDAHULUAN DIAZEPAM Merupakan gol. Benzodiazepin yang berperan penting dalam pengobatan kelainan yang berasal dari central Efektif pada pengobatan vertigo Merupakan regulator receptor gamma-aminobutyric acid (GABA)  inhibisi respon vestibular Pada dosis rendah, sangat efektif & menguntungkan, Keterbatasan : addiksi, menimbulkan kelainan pada memori, peningkatan peluang kegagalan dalam kesembuhan pasien

PENDAHULUAN HYOSINE Diesktrak dari tanaman yang disebut henbane dari family solanaceae Obat antikolinergik, antispasmodik, analgesik, sedatif yang memiliki efek relaxing secara lansung pada otot polos sbg antikolinergik perifer  berefek thd sistem nervus central, slow tapi efek memiliki sedatif jangka panjang pada otak sering digunakan untuk motion sickness, dan gejala vertigo

BAHAN DAN METODE Double blind clinical trial JENIS PENELITIAN Double blind clinical trial WAKTU PENELITIAN 6 months, Maret – september 2015 TEMPAT PENELITIAN RS Imam Hossein, Tehran, Iran

Semua pasien diatas usia 18 thn dengan keluhan vertigo BAHAN DAN METODE Populasi Semua pasien diatas usia 18 thn dengan keluhan vertigo Kriteria eksklusi Pasien yang sudah mendapat treatment profilaksis Alergi hyosine atau diazepam Ibu hamil Ibu menyusui Gagal ginjal Pasien baru

BAHAN DAN METODE Jumlah sampel Dari penelitian sebelumnya, jumlah sampel untuk menentukan perbedaan rata-rata dari 2 kelompok setelah mendapatkan pengobatan dengan derajat kepercayaan : 95%, Simpangan : 5%, standar deviasi 18, korelasi individu 0,8 (rho = 0,8)  21 pasien tiap kelompok Jumlah tsb dikalikan dengan 20% probabilitas kehilangan untuk mencapai jumlah sampel dari tiap kelompok  26 pasien

Randomisasi dan blinding BAHAN DAN METODE Randomisasi dan blinding Kemasan A  hyosine Larutan dipersiapkan oleh emergency medicine specialist yg tidak mengikuti proses evaluasi dan meresepkan obat Larutan dibungkus oleh alumunium foil, tanpa nama dan diencerkan dalam 10 mL aquades Kemasan B  diazepam Randomisasi  tabel nomor acak Nomor ganjil  kemasan A Nomor genap  kemasan B

BAHAN DAN METODE Intervensi Dilakukan pencatatan data kependudukan dan karakteristik baseline termasuk usia, jenis kelamin, riwayat penggunaan obat, durasi vertigo, riwayat vertigo Anamnesa gejala penyerta seperti mual, muntah, ggn. Pendengaran, tinnitus, ear fullness, penglihatan ganda, penglihatan kabur, disartria, disfagia, hipoestesia, parestesia, kelemahan pada salah satu sisi wajah, dan ekstremitas, karakteristik vertigo

BAHAN DAN METODE Intervensi 3. Sebelum diresepkan obat, pasien di tes feeling of vertigo pada posisi supinasi, posisi duduk, dan menengokan kepala ke salah satu sisi 4. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok hyosine 5mg dan diazepam 10 mg menggunakan tabel nomor acak 5. Setelah pemberian obat  pasien dibuatkan resep normal saline 500 mL

BAHAN DAN METODE Outcome Derajat keparahan vertigo terbagi menjadi : Tidak vertigo Vertigo ringan Vertigo sedang Vertigo berat Jika terjadi min. 1 perbaikan atau mengurangi vertigo  pengobatan berhasil

BAHAN DAN METODE Outcome Pasien di reevaluasi sensasi vertigo pada posisi supinasi, duduk, dan menengokkan kepala ke satu sisi pada 1 dan 2 jam pertama setelah pemberian obat Vertigo berkurang Vertigo tidak bekurang Diberi obat

BAHAN DAN METODE Analisa statistik Data diolah di SPSS 21 dan dianalisa dengan software STATA 11.0 Derajat vertigo setelah 1 dan 2 jam pemberian treatment awal  dilaporkan sebagai frequency dan persentase perbedaan usia antara 2 kelompok  T-test perbedaan durasi vertigo  Mann-whitney test

BAHAN DAN METODE Analisa statistik Perbedaan antara data demografi dan karakteristik baseline  chi-squared/fisher exact membandingkan kecenderungan keberhasilan treatment antara hyosine dan diazepam Non-parametrik chi-squared dan kaplan meier curve

BAHAN DAN METODE Etik Protokol penelitian ini dinilai oleh komite etik shahid behesti university of medical science Sebelum dilakukan penelitian : informed consent pada pasien Selama penelitian, peneliti menggunakan prinsip deklarasi helsinki

DEMOGRAPHICS AND BASELINE FINDINGS

Variabel Supine position In sitting positions While turning the head hyosine diazepam After 1 hour treatment 1 4 26 27 - 3 After 2 hour treatment 2 11 30 29 17

PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan efisiensi diazepam lebih tinggi daripada hyosine dalam pengobatan vertigo dan gejalanya Angka kesuksesan diazepam dalam menghilangkan vertigo pada posisi berbeda-beda sekitar 88.9 dan 100%, sedangkan hyosine 31.2-73.5% Hyosine sebagai antikolinergik telah digunakan dalam waktu yang lama, keefektifan obat ini dalam pengendalian vertigo telah diuji pada beberapa penelitian sebelumnya.

PEMBAHASAN Review pada 35 penelitian pada tahun 2011 yang bertujuan untuk menilai efikasi hyosine transdermal pada motion sickness, menunjukkan bahwa obat ini efektif dalam menghilangkan gejala, semua fakta yang diperoleh adalah fakta level 2 dan 3 sehingga sulit mencapai keputusan akhir mengenai penggunaan obat ini dalam mengobatu vertigo dan motion sickness Penelitian Rahko dan Karma (1985), percobaan untuk mengevaluasi nilai pengobatan transdermal hyosine dalam mengobati vertigo perifer pada 30 pasien menunjukkan bahwa pengobatan ini menghasilkan hasil yang diinginkan dalam mengurangi gejala menier’s disease, namun menimbulkan efek samping yaitu pandangan kabur, dan mulut kering.

PEMBAHASAN Hasil pada penelitian ini menunjukkan efektifitas dari penggunaan diazepam pada pengobatan vertigo akut Penelitian Gananca et al (2002) menunjukan clonazepam 74% dapat menyembuhkan pasien vertigo Penelitian Marill (2000), mengenai uji klinis lorazepam dan dimenhydrinate yang dibandingkan untuk pengobatan pasien vertigo. Hasil penelitian menegaskan efektivitas lorazepam dalam menhilangkan gejala vertigo dan pasien berobat jalan.

KESIMPULAN Diazepam lebih baik daripada hyosine untuk penatalaksanaan vertigo pada pasien di IGD

Terimakasih