Manajemen Konflik Pusat Kerukunan Umat Beragama Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI 2018
Pengertian Konflik Konflik Adalah Perbedaan Dalam Memandang Sesuatu Yang Menyebabkan Orang Memiliki Tujuan Yang Saling Bertabrakan dan Bertentangan Konflik disebabkan oleh perbedaan persepsi
Perlunya Manajemen Konflik Penerapan strategi untuk menyelesaikan ide, tujuan yang berbeda dengan cara yang positif Manajemen konflik melibatkan strategi untuk mengatasi situasi dimana konflik dan kekerasan mungkin, sedang atau sudah terjadi dengan mengurangi ketegangan dan mencegah eskalasi untuk mencapai kesepakatan sikap bersama
Kemungkinan Hasil Konflik Positive Sum (semua mendapatkan apa yang dibutuhkannya) Zero Sum (sebagian mendapat, sebagian tidak) Negative Sum (tidak mendapat semuanya)
Gejala Konflik Ada isu-isu yang melibatkan kepentingan dua pihak Para pihak saling menyalahkan Adanya kemarahan pada masing-masing pihak Adanya perilaku yang menunjukkan kemarahan yang ditujukan kepada pihak lain
Proses Konflik Iritasi: Masalah kecil, ketersinggungan, bisa diatasi dan diabaikan Terganggu dan jengkel: Membuat frustasi dan stress. Keberatan masih bisa disampaikan secara obyektif Marah: Masalah menimbulkan perasaan tidak adil dan terluka. Keberatan diungkapkan secara emosional Kekerasan: Sikap yang diambil dipandang benar. Pembalasan dipandang sebagai tuntutan, berapapun harganya.
Kekerasan dalam Konflik Setiap Konflik selalu disertai dengan kekerasan Kekerasan: meliputi struktur atau sistem tindakan, kata-kata, sikap yang menyebabkan kerusakan lingkungan, fisik, psikis, dan sosial dan/atau menutup kemungkinan orang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya sebagai manusia.
Jenis Kekerasan Individu vs Individu Individu vs kelompok Level Jenis Kekerasan Ragam Individu vs Individu Individu vs kelompok Direct/ Langsung Sikap Kata Tindakan Organisasi dan Sistem Sosial Struktural Melakukan Tidak melakukan/ pembiaran Budaya Kultural Nilai Keyakinan
Tipe Konflik Keagamaan Antarindividu - Konflik antara individu yang berbeda agama Antarkelompok - Konflik antara dua atau lebih kelompok Antarorganisasi - Konflik antara satu organisasi dengan organisasi lainnya Antarperadaban - Konflik antara satu peradaban dengan peradaban lainnya
Unsur Konflik Triggers (pencetus): Peristiwa yang mencetuskan sebuah konflik namun tidak diperlukan dan tidak cukup untuk menjelaskan konflik itu sendiri. Root causes (faktor inti atau penyebab dasar): Terletak pada akar konflik dan perlu untuk ditangani untuk pada akhirnya mengatasi konflik.
Unsur Penyebab Konflik 3. Mobilizing factors: Masalah-masalah yang memobilisasi kelompok untuk melakukan tindakan kekerasan. 4.Aggravating factors: Faktor yang memberikan tambahan pada mobilizing factors dan Root Causes, namun tidak cukup untuk dapat menimbulkan konflik itu sendiri.
Sebab Konflik 1 Informasi yang tidak lengkap Akibatnya: Salah paham Ketidaksepakatan mengenai apa yang terbaik dalam situasi tertentu
Sebab Konflik 2 Hubungan, akibat emosi atau komunikasi yang buruk Satu pihak mempertanyakan i’tikad baik pihak lain Hilangnya kepercayaan
Sebab Konflik 3 Perbedaan Nilai, yaitu perbedaan pemahaman mengenai moralitas, sistem keyakinan, dan pemahaman mengenai baik dan buruk Akibat: Lahirnya konflik yang sulit terselesaikan karena para pihak tidak mudah berkompromi mengenai persoalan baikl dan buru atau benar dan salah
Sebab Konflik 4 Hambatan Struktural, keterbatasan fisik atau akses terhadap sistem akibat ketidakadilan struktural Akibat Tidak terpenuhinya kebutuhan dan hak individu atau komunitas Ketidakpuasan yang bisa menjadi konflik laten
Sebab Konflik 5 Perbedaan interest (kepentingan) Akibatnya: Kebutuhan tidak terpenuhi Ketidakpuasan
Sebab Konflik 6 Kompetisi terhadap Sumber Daya yang Terbatas Akibat Perebutan sumber daya Konflik komunal
Sebab 7 Perbedaan Identitas dan Ketidakterwakilan Identitas dalam ruang publik tertentu Akibat Kecurigaan Ketidakpuasan Mobilisasi massa
Kategori Respon terhadap Konflik Konstruktif Destruktif Memahami sudut pandang lain Menciptakan solusi Mengemukakan emosi Menjangkau pihak lain Menang dengan segala harganya Menampilkan kemarahan Menyalahkan pihak lain Membalas dendam Pemikiran reflektif Menunda respon Menyesuaikan diri Menghindari Menyerah Menyembunyikan emosi Mengkritik diri sendiri Pasif Aktif
Hal-Hal yang dibutuhkan untuk Menghindari atau Mengatasi Konflik Kesadaran bersama tentang pentingnya menghindari dan mengatasi konflik Upaya itu hanya bisa efektif jika akar masalah ditemukan Setelah akar masalah ditemukan, bagaimana tindak lanjut
Strategi dalam Mengelola Konflik Menghindari Kompetisi (A) Akomodasi(B) Kompromi (C) Kolaborasi (D)
Kontinum Konflik A B C D - Saya menang, kamu kalah (Kompetisi—A) - Saya mengalah untuk memberi tempat pada yang lain (Akomodasi—B) - Kita semua mendapat, tapi tidak sepenuhnya (Kompromi—C) -Kita semua menang (Kolaborasi—D) A B C D First, let’s think about conflict as it unfolds for you. Think about one example (personal or professional) of when you used a particular style and tell us how that position worked for you. Here are pluses and minuses for each style:
Kompetisi Berusaha memenangkan atau mendapatkan keuntungan/kepentingan sebesar-besarnya, tanpa memperhatikan kepentingan pihak lain Kelebihan Pemenangnya jelas Pemenang mendapatkan keuntungan Kerugian Membuka peluang konflik selanjutnya Lawan meninggalkan organisasi atau tidak ikut berpartisasipasi Ask students to volunteer examples here.
Akomodasi Mengorbankan sebagian milik atau kekuasaan sendiri untuk memberikan tempat kepada pihak lain Kelebihan Membatasi dan mengatasi situasi konflik Meningkatkan ego untuk yang lain Kekurangan Terkadang menjadi preseden Kurang melibatkan partisipasi Ask students to volunteer examples here.
Kompromi Masing-masing pihak mencari jalan tengah agar kepentingan semua pihak dipenuhi meskipun tidak maksimal Kelebihan Meninjukkan i’tikad baik Meletakkan landasan persahabatan Kekurangan Tidak seorang pun mendapatkan yang diinginkan secara penuh Ask students to volunteer examples here.
Kolaborasi (Kerjasama) Bekerjasama dengan pihak lain untuk mencari solusi bersama agar kepentingan semua pihak dapat dicapai semaksimal mungkin Kelebihan Semua pihak merasa menang Menciptakan perasaan nyaman Kekurangan Tidak mudah dicapai Terkadang membingungkan Ask students to volunteer examples here.
Strategi berfokus pada Individu Meningkatkan kesadaran tentang sumber konflik Meningkatkan kesadaran dan keterampilan kebhinekaan Melakukan pendidikan atau pelatihan yang berkesinambungan
Metode Penanganan Konflik Bernuansa Agama Peningkatan kesadaran multikultralisme Dialog Negosiasi Mediasi Legislasi
Penguatan Kesadaran Multikultural Kesadaran multikultural adalah kesadaran bahwa masyarakat kita bhinneka, terdiri atas berbagai kelompok budaya, agama, etnis, dan gender Kesadaran bahwa kebhinnekaan adalah kenyataan yang harus diterima dan dihormati Kesadaran bahwa kebhinnekaan itu perlu diakomodasi dan dirayakan sepatutnya di ruang publik
Dialog Menciptakan ruang untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran masing-masing pihak agar para pihak bisa saling berbicara dan mendengar
Negosiasi Mengembangkan kemampuan dan cara untuk bernegosiasi agar masing-masing kelompok budaya bisa mengngkapkan kepentingannya bersama dengan pihak lain
Mediasi Keterampilan mendamaikan pihak-pihak yang berkonflik
Litigasi Penyelesaian melalui hukum
TERIMA KASIH