PENDIDIKAN ORANG DEWASA K0NSEP PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT AGUS GUNAWAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE PEMBELAJARAN KEAKASARAAN FUNGSIONAL
Advertisements

UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
EXPERIENTIAL LEARNING
Model Pembelajaran Experiential Learning
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DI INDONESIA
Peran Guru Dalam Membangun Budaya Sekolah
KEBIJAKAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
KEPRAMUKAAN MERUPAKAN
Good Governance Ali Rokhman Sumber:
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
PEMETAAN SWADAYA.
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
PUSKESMAS SEBAGAI PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
Fungsi Dan Model Peran Wirausaha
Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
Oleh : Edwin Karim, SE., MM M-UKM.
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
KEUNGGULAN LOKASI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA (Keunggulan Geostrategis di Indonesia) KI DAN KD TUJUAN PBM MATERI LKS PENILAIAN PROSES SIMPULAN PENUGASAN.
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Konsep Dasar PKM & Penyelenggaraannya
KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI
1.3a Pendekatan saintifik. 1.3a Pendekatan saintifik.
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
LANDASAN KURIKULUM DEDE ROSYADA.
SEBAGAI BAHAN SAJIAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS DALAM PERUBAHAN KURIKULUM
Model problem based learning
UMAT KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA (KAJ)
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)
GEOSTRATEGI INDONESIA
PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA/ANDRAGOGI
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Materi Tutorial Tatap Muka
Drs. H. M. Ladzi Safrony, M.Ag
Budaya Politik.
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DOSEN: Dr. Hj. Euis Eti Rohaeti, M.Pd Agus Sumitra
OLAHRAGA SEBAGAI SEBUAH FENOMENA SOSIAL
Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Kontekstual
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
SKL SMPLB Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesui dengan tahap perkembangan remaja. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Menunjukkan sikap.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pengembangan Pengalaman Belajar
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
TANTANGAN PENDIDIKAN, & SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PeRan sekolah dalam mengembangkan keberbakatan siswa
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Secara Etimologis psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. = ilmu yang.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN.
Model problem based learning
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
ARAH KEBIJAKAN KEMENDIKBUD DALAM PENDIDIKAN INFORMAL (SEKOLAHRUMAH)
GEOSTRATEGI INDONESIA Nurlaila fitriasani Rima safitri Tutia rahmi Yusrawati1604 M. aji syahputra1604.
PENGERTIAN, FUNGSI DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Model Pembelajaran Experiential Learning
MODUL 5 PROFIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR MODUL 6 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.
Model-Model Pembelajaran di Sekolah Kecil Oleh: Dr. Reddy Siram, M.Pd.
Oleh : KEPALA BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
Oleh : KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN ORANG DEWASA K0NSEP PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT AGUS GUNAWAN

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS)  PLS berusaha mencari jawaban dengan menelusuri pola-pola pendidikan yang ada, seperti pesantren, madrasah dan pendidikan keagamaan lainnya yang keberadanny sudah jauh sebelum Indonesia merdeka, bertahan hidup sampai sekarang dan dicintai, dihargai dan diminati serta berakar dalam masyarakat. Kelanggengan lembaga-lembaga tersebut karena tumbuh dan berkembang, dibiayai dan dikelola untuk kepentingan masyarakat. Di sisi lain, masyarakat merasakan kebermaknaan dari program-program belajar yang disajikan bagi kehidupannya karena pendidikan yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi nyata masyarakat. Kita belajar untuk mengingat kembali.

5 Aspek Acuan Pendidikan Luar Sekolah Berbasis Masyarakat 1. Teknologi yang dipelajari hendaknya sesuai dengan kandisi dan situasi nyata yang ada di masyarakat. 2. Kelembagaan, artinya harus ada wadah yang statusnya jelas dimiliki atau di pinjam, dikelola, dikembangkan oleh masyarakat. 3. Sosial, artinya program belajar harus bernilai sosial atau harus bermakna bagi kehidupan peserta didik. 4. Kepemilikan program belajar, artinya kelembagaan harus menjadi milik masyarakat, bukan milik instansi pemerintah. 5. Organisasi, artinya aparat PLS tidak menangani sendiri programnya, melainkan bermitra dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan.

Dari 5 aspek di atas, maka konsep yang di anut oleh PLS tentang pendidikan berbasis masyarakat adalah pendidikan yang dirancang, diatur, dilaksanakan, dinilai dan dikembangkan oleh masyarakat yang mengarah pada usaha untuk menjawab tantangan dan peluang yang ada di lingkungan masyarakat tertentu dengan berorientasi pada masa depan dan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Pendidikan berbasis masyarakat pada dasarnya dirancang oleh masyarakat untuk membelajarkan masyarakat sehingga mereka berdaya, dalam arti memiliki kekuatan untuk membangun dirinya sendiri yang sudah barang tentu melalui interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, konsep pendidikan berbasis masyarakat menjadi “dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat”.

Pendidikan berbasis masyarakat menekankan pentingnya pemahaman akan kebutuhan masyarakat dan cara pemecahan masalah oleh masyarakat dengan menggunakan potensi yang ada di lingkungannya. Aspek yang sangat penting dalam pendidikan berbasis masyarakat antara lain pendidikan sepanjang hayat, keterlibatan masyarakat, keterlibatan organisasi kemasyarakatan, dan pemanfaatan bangunan yang kurang termanfaatkan sebagai tempat kegiatan sosial (Young, 1980)

3 Elemen Pendidikan Berbasis Masyarakat (Watson, 1991) 1. Mementingkan warga belajar. Sebagai dasar untuk mengembangkan program belajar, percaya bahwa setiap orang mempunyai kemampuan belajar karena setiap warga belajar memiliki kekuatan, keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman, serta ada kesetaraan di antara warga dan pembina program.

3 Elemen Pendidikan Berbasis Masyarakat (Watson, 1991) 2. Program dimulai dari prespektif yang kritis. Pendidikan berbasis masyarakat menggunakan pendekatan kritis yang menekankan pentingnya perbaikan kemampuan dasar masyarakat, meningkatkan kemampuan yang sudah ada dan partisipasi dalam setiap kegiatan.

3 Elemen Pendidikan Berbasis Masyarakat (Watson, 1991) 3. Pembangunan Masyarakat. Menekankan bahwa program belajar harus berlokasi di masyarakat, menjawab kebutuhan belajar masyarakat, menciptakan rasa memiliki, dan program itu dirancang, diputuskan, serta diatur oleh masyarkat sehingga mereka membentuk kesatuan yang lebih besar.