Tsunami Bagas Muhamad R
Pengertian Umum Tsunami (bahasa Jepang: 津波 ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah (wikipedia)bahasa Jepanggelombangharafiahgempa bumigunung berapilongsormeteorGelombang Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsormaupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.gunung apigempa bumilongsormeteorGunung Krakatau Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.kerak bumi
Pengertian Umum
Menurut Bambang Triatmodjo dalam buku Teknik Pantai Tsunami adalah gelombang di laut yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung di dalam laut. Gelombang yang terjadi bervariasi antara 0,5 m sampai 30 m dan periode dari beberapa menit sampai sekitar satu jam. Gelombang tsunami menggerakkan seluruh kolom air dari permukaan sampai dasar dan bergerak ke segala arah. Cepat rambat gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut. Pada kedalaman 5000 m (5 km), cepat rambat tsunami mencapai 230 m/d (sekitar 830 km/jam). Pada kedalaman 4 km cepat rambatnya 200 m/d dan pada kedalaman 40 m cepat rambatnya 20 m/d. Panjang gelombang tsunami, yaitu jarak antara 2 gelombang yang berurutan bisa mencapai 200 km. Di lokasi pembentukan tsunami (daerah episentrum gempa) tinggi gelombang tsunami diperkirakan antara 1,0 m dan 2,0 m. Selama perjalanan dari tengah laut (pusat terbentuknya tsunami) menuju pantai, tinggi gelombang menjadi semakin besar karena pengaruh perubahan kedalaman laut. Setelah sampai di pantai gelombang naik (run-up) ke daratan dengan kecepatan tinggi yang bisa menghancurkan kehidupan di daerah pantai.
Prakiraan dan hubungan dengan gempa Jepang sebagai negara yang sering terkena tsunami mengembangkan suatu hubungan antara tinggi gelombang tsunami di daerah pantai dan besaran tsunami m. Besaran tsunami bervariasi mulai dari m = -2,0 yang memberikan tinggi gelombang kurang dari 0,3 m sampai m = untuk gelombang lebih besar dari 32 m. Seperti pada tabel 1.1. Kejadian tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi di laut tergantung pada beberapa faktor berikut ini : 1. Kedalaman pusat gempa (episentrum) dibawah dasar lautan h (km). 2. Kekuatan gempa M yang dinyatakan dalam skala Ritcher. 3. Kedalaman air diatas episentrum d (m) Gelombang tsunami mempunyai hubungan erat dengan kekuatan gempa dan kedalaman pusat gempa. Gambar 1.1
Tabel 1.1Gambar 1.1
Besaran tsunami (m) berkaitan dengan kekuatan gempa M seperti diberikan pada gambar 1.2 Gambar 1.2 Masih bingung ? Lihat video tentang tsunami berikut
Sehingga diperoleh persamaan : 1. Jepang: m = 2,8 M – 19,4(pers. 1.1) 2. Indonesia: m = 2,26 M – 14,18(pers. 1.2) Nilai m yang diperoleh dari grafik atau persamaan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakaan tinggi gelombang tsunami berdasarkan tabel 1.1 contoh : sebuah gempa pada laut dengan keuatan M = 7 SR, coba diselesaikan dengan pers 1.1 dan 1.2 m = 2,8 (7) – 19,4 = 0,2 tabel 1.1 didapat H = 1,0 -1,5 meter m = 2,26 (7) – 14,18 = 1,64 tabel 1.1 didapat H = 3,0 – 4,0 meter Persamaan 1.2 memberikan tinggi gelombang yang besarnya 2 kali lipat dari persamaan 1.1 Mengingat persamaan 1.2 untuk wilayah Indonesia di dasarkan pada data yang minim maka perhitungan tinggi tsunami di Indonesia tetap membertimbangkan pers. 1.1
Besaran tsunami m juga tergantung pada kedalaman laut (d) di lokasi terbentuknya gempa. Terdapat hubungan empiris antara kedua parameter yang diberikan ada persamaan berikut : m = 1,7 log (d) – 1,7(pers. 1.3) Periode gelombang tsunami tergantung pada kekuatan gempa seperti gambar 1.3 berikut :
Daerah Indonesia yang rawan Tsunami
umum Berikut adalah daerah-daerah yang pernah dilanda tsunami besar dan kecil di Indonesia:tsunami Banda (1674) Bengkulu (1833) Sangihe (1856) Sumatera Barat (1861) Krakatau (1883) Mindanao (1897) Mindanao (1918) Sumbawa (1920) Panay (1948) Seram (1965) Sulawesi Tengah (1968) Sulawesi Selatan (1969) Sumba (1977) Lomblen (1979) Flores (1992) Mindoro (1994) Banyuwangi (1994) Biak (1996) Sulawesi Tengah (1996) Taliabu (1998) Aceh (2004) Pangandaran (2006) Bengkulu 2007 Mentawai 2010 Donggala – Palu, Sulteng 2018
Penanggulangan Tsunami Dari pengalaman bencana tsunami di Indonesia, upaya penaggulangan utama diarahkan untuk menekan jumlah korban jiwa. Beberapa diantaranya : 1. Daerah sempadan pantai harus cukup lebar dan ditanami dengan tanaman keras. 2. Daerah pemukiman ditempatkan dilokasi yang aman, yang ditetapkan berdasar tinggi gelombang tsunami dan topografi daerah. 3. Dibuat bangunan pelindung tsunami yang berupa tanggul di sepanjang pantai. 4. Fasilitas pelabuhan sebaiknya dipisahkan dari pemukiman, untuk mencegah benda- benda terapung seperti perahu, drum dan benda lainnya dapat menjadi tenaga penghantam yang merusak bila terjadi tsunami.
Contoh soal : Gempa pada kepulauan mentawai yang terjadi pada tahun 25 Oktober 2010, dengan kekuatan 7,7 SR dan kedalaman gempa 20,6 km. Pada berita diketahui tinggi tsunami 3 – 10 m. Untuk memastikan tingginya coba hitunglah dengan pers. 1.1, 1.2 dan 1.3. Penyelesaian : a) m = 2,26 (M) – 14,8(pers. 1.2) = 2,26 (7,7) – 14,8 = 3,32 b) m = 1,7 log (d) – 1,7(pers. 1.3) = 1,7 log (20,6) – 1,7 = 0,53 Ambil nilai yang paling kecil yakni m = 0,53 pada tabel 1.1 dengan cara interpolasi didapatkan H = 1,53 sampai 2,06 meter Bila menggunakan pers. 1.2 didapatkan H = 9,6 sampai 12,6 meter pers. 1.1 dengan m = 2,16 didapatkan H = 4,64 sampai 6,64 meter
Bonus stage, buat teman-teman mumpung masih anget gan ! Gempa pada Sulawesi Tengah yakni Donggala Palu yang terjadi pada tahun 2 Oktober 2018, dengan kekuatan 7,4 SR dan kedalaman gempa 11 km. Pada berita diketahui tinggi tsunami 1 – 1,5 meter dan beberapa mengatakan tingginya mencapai 5 – 6 meter. Untuk memastikan tingginya coba hitunglah dengan pers. 1.1, 1.2 dan 1.3.
Terimakasih...