KESEIMBANGAN ASAM BASA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI Sedang memuat… FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2012.
Advertisements

MEKANISME TRANSPOR MELALUI MEMBRAN
MEKANISME TRANSPOR ZAT MELALUI MEMBRAN
EKSKRESI OBAT ESTI DYAH UTAMI, M.Sc., Apt. Edited by :
Sistem Ekskresi l j a i n by : Beryl Sadewa.
DERAJAT KEASAMAN (pH) 1.
ULANGAN HARIAN PERTAMA SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
BAB 7 Larutan Penyangga dan Hidrolisis Next.
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Keseimbangan Asam Basa
PROSES PEMBENTUKAN URIN
Sistem Ekskresi Manusia
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
SISTEM PERNAPASAN.
FISIOLOGI SISTEM URINARIUS
MEKANISME PERTUKARAN OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA
SISTEM EKSKRESI Materi Kelas 9 Semester 1 Oleh: Agustaman, S.Si.
Sistem Osmoregulasi Ikan
PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
SISTEM BUFFER ASAM BASA
LARUTAN PENYANGGA/BUFFER
Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK
PERJALANAN FILTRAT MENJADI URIN
ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH
Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK
Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya
Biokimia Pengasaman Urin.
CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung
Fera Sartika, skm.,m.sI Analis kesehan um palangkaraya
Keseimbangan Asam Basa
ION LOGAM DALAM SISTEM BIOLOGIS
Sistem Ekskresi (Urinary System )
EKSKRESI DAN HOMEOSTASIS
SIFAT KIMIA TANAH : reaksi tanah
MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
Proses Pernafasan pada Manusia
MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI
DIURETIKA FARMAKOLOGI PKH UB 2012.
Sistem Ekskresi Manusia
Transport Tansmembran
Sistem Ekskresi Manusia
Oleh : dr. Neni Destriana
SISTEM TRANSPORTASI.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
BAHAN AJAR BIOLOGI SEMESTER 2 KELAS XI IPA 5-Jun-18.
Fisiologi Cairan Tubuh
BAHAN AJAR BIOLOGI Sri Muladi 26-Jun-18.
SISTEM EKSKRESI PARU HATI KULIT GINJAL.
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
OBAT DIURETIK.
ASAM-BASA-GARAM pH buffer
Maintenance of Acid-Base Balance
SISTEM EKSKRESI BAB VIII EKSKRESI :
ANATOMY AND PHYSIOLOGY
FISIOLOGI GINJAL.
Metode Transportasi dalam Sel
KESEIMBANGAN & GANGGUAN ELEKTROLIT
Rijalul Fikri Sistem Urinaria.
PERNAFASAN / RESPIRASI
URINARIA I Kelompok 2 Gupita Laksmi P. Humila Ainun N.
HOMEOSTASIS CAIRAN DAN ELEKTROLIT Dan ASAM BASA. OBJECTIVES MEMAHAMI KONSEP HOMEOSTASIS KOMPOSISI CAIRAN TUBUH MEKANISME HOMEOSTASIS PENGERTIAN ASAM-BASA.
EKSKRESI DAN HOMEOSTASIS
Sistem Ekskresi Manusia
Keseimbangan Cairan, elektrolit, dan Asam Basa
Sistem Ekskresi Manusia
Human Respiratory System
Transcript presentasi:

KESEIMBANGAN ASAM BASA OLEH ZAENAL ARIFIN S.Kep Ns M.KES

Keseimbangan Asam Basa dipengaruhi oleh : Respirasi : CO2 Ginjal : HCO3 Respirasi Ada 4 tahapan : Ventilasi Difusi Sirkulasi/transportasi dissosiasi

Respirasi PCO2 dapat berubah sangat cepat mengikuti kecepatan kedalam/luar pernafasan. Pernafasan yang lambat dan dangkal (hipoventilasi) meningkatkan PCO2 dalam alveola dan mengurangi difusi CO2 darah . Akibatnya PCO2 plasma naik dan PH darah turun. Hiperventilasi menunjukkan efek yang berlawanan

contoh Orang cegukan, untuk mengatasi ini diusahakan agar jumlah CO2 darah bertambah Maka oang tersebut hendaknya menarik nafas dan menahannya atau bernafas melalui hidung dan mulut yang ditutup dengan secarik kertas (bererti ia menghirup nafas dari udara yang tinggi p CO2nya) selama beberapa menit. Jumlah CO2 dalam darah meningkat. Setelah cegukan p CO2 darah 60 mmHg dan jumlah total CO2 nya 30 mmol/L.

rumus H = 6,1 + log10 30-0,0301 x 60 0,0301 x 60 = 6,1 + log10 30 – 1,806 1,806 = 6,1 + 1,19 = 7,29

Pada saat ini PH darah dapat dihitung ? Untuk mengatasi kelebihan CO2 orang tersebut bernafas dengan cepat dan dalam selama beberapa menit Maka plasma darah mengandung 27,5 mmol/L (HCO3) dan p CO2 adalah 30 mmHg berapa banyak perubahan PH yang terjadi

Bagaimana ? H = 6,1 + log10 27,5 0,0301 x 30 = 6,1 + log10 27,5 0,903 = 6,1 + 1,48 = 7,58 Maka PH darah bergerak dari asam ke basa. Perubahan sebesar 0,29 mengubah keadaan dari hipoventilasi ke hiperventilasi.

Ginjal Filtrasi Reabsorbsi Sekresi H+ Pengasaman urin

Filtrasi terjadi diglumerulus Dialiri darah dalam suatu sistem kapiler arteoral hingga tekanan cukup kuat untuk mendorong tekanan ultrafiltrasi dari bahan dengan BM rendah yang larut plasma. Bagaimana ? Filtrat glumerolus berkumpul dalam simpai Bowman yang kemudian bergerak menuju tubulus proksimalis melalui lengkung henle terus ke tubulus distalis lalu masuk tubulus kolektivus

Bagaimana dengan bikarbonat Bikarbonat direabsorbsi baik di tubuli proksimalis maupun tubulus distalis. Sekitar 90% dari HCO3 yang lewat tersaring direabsorbsi pada segmen proksimal. Dengan pertukaran Na da H tanpa ATP, H+ disekresikan ke dalam lumen. Dan bergabung dg HCO3 dalam filtrat lumen membentuk H2CO3 Dengan adanya anhidrase karbonat H2CO3 diurai menjadi CO2

Reabsorbsi Oleh Tubulus Proksimalis Reabsorbsi Tub proksimalis dan pars ansa henle Glukosa Kreatinin Asam amino Na 87,5% K, Mg, Ca sebagian besar PO4, Cl, HCO3 sebagian besar H2O 87,5% Urea 40 %

Pars ansa henle Na PH urine 7,4 Bj urine 1010 Kreatinin pekat 8 kali Urea pekat 4 kali

Tubulus distalis Kalium sisa Na 12 % H+, NH4. H2O 12% Urea 10% Sekresi : H+, NH3 Pada sebelum masuk tubulus kolektivus, filtrat glumerolus : Bj 1020 PH 6 Kreatinin dipekatkan 130 X, urea 50 X dipengaruhi ADH dan ACTH

Tubulus kolektivus Dipengaruhi ADH dan ACTH Na, Cl, H2O difusi pasif dari lumen tubuli ke dalam sel epitel tubuli Na : transport aktif Na disebabkan beda potensial listrik trans epitel dalam luar -2 sampai -6 mV.

Reabsorbsi air Reabsorbsi obligat : Reabsorbsi pasif, sekunder terhadap reabsorbsi solute, tak tergantung pada kebutuhan air tubuh (ditubulus proksimalis) Reabsorbsi fakultif (tubulus distalis dan kolektivus) Filtrat glumerolus 120 ml/m Reabsorbsi dipengaruhi ADH 1/8 nya (16 mL) sampai di tubulus distalis Jadi di T distalis dan kolektivus terjadi reabsorbsi 15 mL/m dipengaruhi ADH (vasopresin diproduksi di hipoyalamus nukleus supraoptikus)

Peran vasopresin Vasopresin terikat oleh reseptor VP selanjutnya akan mengaktifkan adenilat siklase Adenilat siklase mengkatalisis pemecahan (hidrolisis) ATP fosforilasi protein membran meningkat dan reabsorbsi meningkat sehingga urine berkurang.

Bila minum banyak Minum banyak plasma darah menjadi encer osmolaritas) osmoreseptor (dihipotalamus anterior) mendeteksi penurunan osmolaritas ini lewat arteri karotis int. Lewat syaraf impuls tersebut dibawa ke hipotalamus posterior inhibisi sekresi ADH sehingga reabsorbsi air berkurang urine menjadi banyak

ADH turun dipengaruhi ADH naik Minum alkohol Cuaca dingin psikis ADH naik Obat-obatan anestesi Shok dehidrasi

Reabsorbsi glukosa Kadar glukosa darah : 100 mg/dl Bila glukosa darah naik 200 mg/dl maka GFR tetap 240 ml/m reabsorbsi, sampai kapasitas sistem transfer tubuler terbatas dicapai. Kelebihannya tak dapat direbsorbsi diekskresi ke urine glukosa yang berlebih ini membawa air juga Diuresis glukosa

Lanjutan reabsorbsi glukosa TMG (Tubular Maximum for Glucosa) = kecepatan reabsorbsi glukosa maksimal 350 mg/m Zat dengan nilai ambang batas rendah (kreatinin, Urea, asam urat)=direabsorbsi sangat sedikit atau tidak sama sekali. Zat dengan nilai ambang batas tinggi (asam amino, glukosa, dll) direbsorbsi seluruhnya dan sangat efisien diperlukan oleh tubuh.

Reabsorbsi Na, Cl dan H2O Pada tubulus proksimalis dengan tranfer aktif Difusi pasif

Sekresi tubuler Darah filtrat tub CO2 CO2 CO2 H2O H2O H2O H2O H2CO3 KA H H H2CO3 HCO3 HCO3 Na Na Na

Pengasaman urine Darah filtrat tubuli CO2 CO2 2 Na + HPO4 H2O H2O H2CO3 PH 7,4 KA H+ H+ HCO3 HCO3 Na Na Na Na+ H+ HPO4 PH=5

Mekanisme sekresi H+ Reabsorbsi dari HCO3. H+ yang disekresi dinetralkan oleh HCO3 yang ada dalam filtrat membentuk H2CO3 yang kemudian menjadi H2O dan CO2 Kemudian bereaksi dengan dapar HPO4/H2PO4 yang pada dasarnya menukar dari satu Na+ dalam Na2HPO4 membentuk NaH2PO4 akibatnya terjadi konservasi Na+ Pembentukan amonia dalam sel tubulus sebagaian berasal dari hasil hidrolisis glutamin oleh glutaminase sebagian lagi dari deaminasi oksidatif asam-asam alpha amino.

Pengendalian keseimbangan asam basa Ginjal mengatur konsentrasi HCO3 dalam darah dengan cara mengatur banyaknya jumlah anion ini yang direabsorbsi. Pada keadaan normal sedikit HCO3 yang diekskresi karena nilai ambang ginjal 26-28 mmol/L plasma normal mengandung 25-26 mmol/L HCO3