Kemiripan komposisi spesies semut di Kulawi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBINAAN KEMAHASISWAAN MELALUI KARYA TULIS RAVIK KARSIDI (10 NOPEMBER 2009)
Advertisements

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS 2010 S E R I P E.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS 2010 di.
KTSP SMA PENILAIAN dalam Implementasi di PELAKSANAAN
PERLINDUNGAN TANAMAN ( Menurut UU 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman ) Segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan.
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
Menyarikan Karya Ilmiah (Skripsi/Tesis/Disertasi)
MATERI PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL
DIAGNOSIS PENYK. TNM. KD:
Kelompok 2 1. Safitri Restu 2. Satrio Mundi S 3. Shufiyati Muniroh 4. Sigit Juni P 5. Siti Halimah A 6. Syaikhudin.
Prospek Perusahaan Perkebunan
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
Faktor Biotik.
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
VII. CUACA/ IKLIM TERHADAP HAMA - PENYAKIT
BIOSFER Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, atmosfer yang mendukung kehidupan organisme.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 9 GAMBARAN UMUM MODUL PELAPORAN Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 11. Gambaran Umum Modul Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan.
PERTANIAN BERKELANJUTAN
Sesi 10. Gambaran Umum Modul 3 Investigasi dan Respon Penyakit Penting
Assalamu’alaikum wr. wb
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES PENGENALAN iSIKHNAS Sesi 1 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES SESI 4 PENUTUP KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN.
ANGKET PEMBACA HARIAN Field Data dan Sampel Angket dimuat pada hari Jumat, 1 Mei 2009 Penantian pengembalian Angket dari tanggal 1-15 Mei 2009 Jumlah.
ANGKET PEMBACA TABLOID Field Data dan Sampel Angket dimuat pada hari Jumat, 1 Mei 2009 Penantian pengembalian Angket dari tanggal 1-15 Mei 2009.
KTSP SMA Pengembangan SERI PETUNJUK TEKNIS
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI
Pendahuluan – Daniel Murdiyarso
Kesehatan Masyarakat dalam Dokumen AMDAL
EKONOMI KEHUTANAN ESL 325 (3-0)
Ancaman Bagi Keanekaragaman Hayati
Penyediaan Bahan Baku Tembakau untuk Industri Hasil Tembakau
RENCANA PRODUKSI DAN PERCEPATAN HILIRISASI BENIH KOMODITAS PERKEBUNAN
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
AUGMENTASI DAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN
Next.
MUSUH ALAMI: SEBAGAI AGENS PENGENDALIAN HAYATI HAMA & PENYAKIT TANAMAN
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
PROFIL JABATAN FUNGSIONAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
EKOLOGI PANJI HIDAYAT, M.Pd
Spesiasi dan biogeografi
By : Aida Fitria Class Q Agribusiness 2013
PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS SOLUSI UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM
Hasil Penelitian Hosang (2001)
Tujuan Merupakan penelitian monitoring komunitas semut Tujuan:
ANALISA KESAMAAN JENIS
Analisis Kesalahan (EYD)
BUDIDAYA RUMPUT LAUT DISUSUN OLEH : ISMAIL, S.ST.
STRATEGI UNTUK EKSPRESI GEN CP ToCV DALAM SEL E. coli M15[pREP4]
Dr. Damayanti Buchori, MSc
KEANEKARAGAMAN HAYATI
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN
1. Kawasan Hutan sebagai ODTW
MANAJEMEN PELABUHAN PERIKANAN
Mengenal Kerusakan Lingkungan
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
MANAGING SHORT ROTATION TROPICAL PLANTATIONS AS SUSTAINABLE SOURCE OF BIOENERGY (MANAJEMEN HUTAN TANAMAN BEROTASI PENDEK SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN)
KEJADIAN LUAR BIASA Oleh Z A E N A B.,SKM,M.Kes.
Oleh : Raden Octa Ferdyan
BIOSFER.
DESIMINASI PROGRAM NON DEGREE TRAINING 2017
BIOMA, KOMUNITAS DAN VEGETASI
OPT CACAO Tim Fakultas Pertanian Unand
PEST AND DISEASES OF CHOCOLATES
OBJEK BIOLOGI.
LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN KAKAO DINAS PERKEBUNAN DAERAH
LUAS LAHAN PERTANIAN INDONESIA LAHAN SEMENTARA TDK DIGUNAKAN
Transcript presentasi:

Kemiripan komposisi spesies semut di Kulawi Dimension 2 Dimension 1

Hosang (2001) Buchori (2009)

Bos (2003) Buchori (2009)

Spesies “responsif” Philidris sp.01: kemampuan adaptasi paling baik terhadap perubahan iklim Status: (i) predator, (ii) hama, dan (iii) vektor potensial penyakit P. palmivora (Wiegloss, 2007) Implikasi pada persebaran penyakit Philidris sp., spesies paling dominan

Kesimpulan

Kesimpulan Perubahan iklim → faktor terpenting yang mempengaruhi perubahan keanekaragaman, komposisi dan dominasi spesies semut pada perkebunan kakao di Sulawesi Tengah Spesies semut Philidris sp.01 → spesies yang memiliki kemampuan adaptasi paling baik terhadap perubahan iklim homogenisasi biotik Status Philidris sp.01 di perkebunan kakao → predator, hama, dan vektor penyakit

Ucapan Terimakasih Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) University of Goettingen Center for Tropical Forest Margin (CTFM), UNTAD Asisten lapangan dan laboratorium Pemilik lahan di Palolo dan Kulawi