BANTUAN HIDUP DASAR (BHD). EM AMA ET ITI = MATI Dalam istilah kedokteran dikenal dengan dua istilah untuk mati: mati klinis dan mati biologis Mati Klinis.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa”.
Advertisements

BANTUAN HIDUP DASAR DAN RJP
FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa”.
Bantuan Hidup Dasar Dibuat secara Serius oleh: Bagus Jatiswara.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
PENANGANAN HENTI JANTUNG
RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP )
Sri Yunita Suraida Saat, S.ST.M.Kes.
Ns. Sitti Nurchadidjah S.Kep
Penanggulangan Kedaruratan Nafas
KONSEP DASAR GAWAT DARURAT
LUKA BAKAR.
Penanggulangan Bahaya Tersedak
Sudden cardiac arrest n CPR
BANTUAN HIDUP DASAR YULIATI, SKP,MM.
Heri Widiarso, S.Kep, Ns, MNur Bidang Perawatan RS Bethesda Yogyakarta
Rury Narulita Sari, SST., M.Kes RURY NARULITA SARI, SST., M.Kes
Penanganan kegawatdaruratan jantung pada pasien dengan metode Bls
SELAMAT DATANG PMI DAERAH MAKASAR.
RESUSITASI JANTUNG PARU
BASIC LIFE SUPPORT PURWOKO SUGENG H..
RESUSITASI JANTUNG & PARU
BANTUAN HIDUP DASAR BHD
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA
PENANGANAN PRAKTIS TRAUMA TORAK
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Pengkajian BBL,Bayi,Balita dan Pra sekolah
TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
Wijar Prasetyo, S.Kep.,Ns.,MAN.
KEGAWAT DARURATAN PADA TRAUMA ABDOMEN
PROSEDUR RESUSITASI JANTUNG PARU DEWASA SATU PENOLONG
INITIAL . . Asessment Primary & Secondary Survey By Ardhiles WK.
Airway & Breathing Management
Henti Jantung dan CPR Ns. Mokhtar Jamil, M.Kep.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
Gangguan pada sistem pencernaan
HENTI JANTUNG HENTI NAFAS dengan Tim Code Blue System
TRAUMA KEPALA.
Materi PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)
PENILAIAN PENDERITA.
BHD (Bantuan Hidup Dasar) atau BLS (Basic Life Support)
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PROSEDUR MEMBEBASKAN JALAN NAPAS
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PERTOLONGAN CEMAS.
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
Resusitasi jantung PARU (RJP ) ROSMALIANA. PURBA.S.Kep, Ns Disampaikan Oleh :
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Penanggulangan Kedaruratan Nafas
BANTUAN HIDUP DASAR (RESUSITASI JANTUNG PARU)
Kpt. (KRS) Rohaidah Bakar
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
(PJM 3182 KECEDERAAN DALAM SUKAN)
Puskesmas Binangun Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
Pendahuluan Anak merupakan kelompok pasien yang unik pada pertolongan gawat darurat Mempunyai masalah dan perlakuan yang berbeda dibanding dewasa Perlengkapan.
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
Dr.Hendry Widjaja,MARS. Tujuan Utama : Mempertahankan penderita tetap hidup Membuat keadaan penderita tetap stabil Mengurangi rasa nyeri,
WELCOME PESERTA PELATIHAN
BANTUAN HIDUP DASAR RS BHAYANGKARA SEMARANG. ▪ Add your first bullet point here ▪ Add your second bullet point here ▪ Add your third bullet point here.
Transcript presentasi:

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

EM AMA ET ITI = MATI Dalam istilah kedokteran dikenal dengan dua istilah untuk mati: mati klinis dan mati biologis Mati Klinis Tidak ditemukan adanya pernafasan dan denyut nadi. Mati klinis dapat reversible. Pasien /korban mempunyai kesempatan waktu selama 4-6 menit untuk dilakukan resusitasi, sehingga memberikan kesempatan kedua sistem tersebut berfungsi kembali.

Mati Biologis Terjadi kematian sel, dimana kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat irreversible, biasa terjadi dalam waktu 8 – 10 menit dari henti jantung.

Ciri – Ciri Orang Mati Lebam mayat Muncul sekitar 20 – 30 menit setelah kematian, darah akan berkumpul pada bagian tubuh yang paling rendah akibat daya tarik bumi. Terlihat sebagai warna ungu pada kulit. Kaku mayat Kaku pada tubuh dan anggota gerak setelah kematian. Terjadi jam kematian Tanda lainnya : cedera mematikan Cedera yang bentuknya begitu parah sehingga hampir dapat dipastikan pasien/korban tersebut tidak mungkin bertahan hidup.

Pupil pada Mata Orang Mati diameternya melebar Refleks Pupil terhadap Cahaya sudah tidak ada (negatif) Jika anda menemukan korban dengan ciri-ciri diatas, tidak perlu lakukan RJP…… (she is gone man)

Jika KITA (SEMUA PEGAWAI) Menemukan Pasien yang Henti nafas dan Henti jantung dan tidak menemukan tanda-tanda kematian, APA YANG HARUS KITA LAKUKAN ???

APA ITU BHD ????? Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa dikenal dengan Bantuan Hidup Dasar/Basic Life Support (BLS).

UNTUK APA DILAKUKAN ??? Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari korban yang mengalami henti jantung atau henti napas melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP).

Kapan Harus Dilakukan??? 1. HENTI NAPAS dapat terjadi pada kasus : ◦ Tenggelam ◦ Stroke ◦ Obstruksi jalan napas ◦ Epiglotitis ◦ Overdosis obat-obatan ◦ Tersengat listrik ◦ Infark miokard ◦ Tersambar petir ◦ Koma akibat berbagai macam kasus. 2. HENTI JANTUNG

Otak tidak dapat O 2 mati tidak dapat O 2 matiJantung 3 – 8 menit

Keterlambatan BHD MEMPENGARUHI ANGKA KEBERHASILAN BHD Keterlambatan Kemungkinan Keterlambatan Kemungkinan BHD berhasil BHD berhasil 1 menit 98 dari menit 98 dari menit 50 dari menit 50 dari menit 1 dari menit 1 dari 100

Langkah-langkah MELAKUKAN BHD : Tindakan yang dilakukan harus berurutan D  Dangerous (Penolong dan Pasien Aman) R  Respons Minta Tolong A  Airway B  Breathing C  Circulation

Kita Jangan Menjadi Korban Berikut Proteksi Diri “ Pertolongan Pertama, Jangan Menambah Cedera Tambahan ” D = DANGER

Danger ! Lihat situasi dan kondisi sebelum bertindak Sadari apakah ada hal-hal yang dapat membahayakan penolong dan korban Selamatkan diri sendiri sebelum menyelamatkan orang lain !!!! Jangan menambah korban !!!

R = RESPONSE : PERIKSA KEMBALI KEADAAN KORBAN DENGAN CARA MENGGONCANGKAN BAHU KORBAN

R = Response Adalah respon dari korban atas rangsangan yang kita berikan Apa yang dinilai ??? - AAlert - VVerbal - PPain - U Unresponsive

URUTAN CARA MENILAI RESPON KORBAN : Alert : kesadaran baik, orientasi baik saat ditanyakan nama, tempat, tanggal, waktu Verbal : korban hanya memberi respon jika namanya di panggil

URUTAN CARA MENILAI RESPON KORBAN : Pain : korban baru memberikan respon jika diberi rangsang sakit Unresponsive : korban tidak berespon terhadap rangsangan apapun

JIKA Korban Tidak Sadar !!! Setelah dipastikan aman bagi diri anda dan korban, yang pertama harus dilakukan adalah teriak minta tolong. Contoh: TOLONG…. TOLONG ….. ADA ORANG TIDAK SADAR DI SINI !!!!! Lalu telepon 911, 110, 113, Tim Code Blue, dan nomor darurat lain atau ketik reg spasi tolong kirim ke 3669

AKTIFKAN EMS/CODE BLUE No telephone sistem emergency Prosedur PELAPORAN yang baku : lokasi, no telp dari mana panggilan dilakukan, apa yang terjadi, jumlah korban, keadaan korban, pertolongan apa yang sedang dilakukan, informasi lain

SEGERA BERTERIAK MINTA PERTOLONGAN

A = AIRWAY Buka jalan nafas - Head tilt <> chin leaf atau - Jaw Trust - cross finger Periksa jalan nafas dari kemungkinan adanya sumbatan oleh benda asing maupun oleh lidah. - finger sweep

CROSS FINGER FINGER SWEP CROSS FINGER FINGER SWEP

MEMBUKA JALAN NAFAS Head TiltChin Lift

JAW THRUST

Membuka jalan napas dgn teknik jaw thrust Campbell

B = Breathing Periksa apakah ada pernafasan spontan atau tidak. Gimana caranya ???? Look, Listen and Feel Lihat….. Dadanya Dengar ……Nafasnya Rasakan ………hembusannya

Look, Listen and Feel

CARA Menilai Pernafasan Lihat (look) Dengar (listen) Rasakan (feel) Henti Nafas - Nafas Tidak Adekuat LAKUKAN NAPAS BUATAN 2 X Waktu : 10 DETIK

Bila pernafasan dan sirkulasi kembali normal dan korban tidak diduga memiliki cedera cervikal POSISI SISI MANTAP

POSISI MANTAP

CARA MELAKUKAN POSISI MANTAP

NAFAS BUATAN NAFAS BUATAN Mouth to mouth Mouth to nose Mouth to stoma Mouth to mask Bag-valve-mask device apnea, nafas abnormal, nafas tidak adekuat

BREATHING Mulut - mulut Mulut - Masker

O 2 < 50% O 2 > 90% BREATHING Bag Valve Mask O2 O2

"Bagging" : lebih baik berdua BREATHING

NILAI SIRKULASI Nadi carotis < 10 det Ada / tidak (+)‏ Nafas Buatan Tanpa PJL (-)‏ Nafas Buatan + PJL

Meraba Denyut Nadi Meraba Denyut Nadi Nilai Sirkulasi Nilai Sirkulasi

PIJAT JANTUNG LUAR pada 1/2 bawah sternum, diantara 2 putting susu cm (Dewasa) 2,5 – 3 cm (Anak- anak/ 1 tangan) Rasio Pijat Jantung Luar / Nafas Bantu 30 : 2

Sebelum intubasi ◦ Dewasa (>8 th) = Rasio 30 : 2 (utk 1 & 2 penolong) ◦ Anak (1-8 th) ◦ Bayi (<1 th ) ◦ Neonatus 3 : 1 (15 siklus = 30 detik) 5 x siklus 30 : 2 (= 2mnt)  nilai ulang sirkulasi 30 : 2 (1 penolong) 15 : 2 (2 penolong)

Posisi 90 derajat, kaki rapat ke korban, tangan lurus, gunakan berat badan untuk menekan.

Setelah 5 x siklus 30 :2 nilai ulang sirkulasi Sirkulasi ( - ) : teruskan PJL Sirk (+)Nafas (-): nafas buatan 10 – 12 X/Menit Sirk (+) Nafas (+): posisi sisi mantap jaga jalan nafas

RJP DIHENTIKAN Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontan Ada yang lebih bertanggung jawab Penolong lelah Adanya DNAR Tanda kematian yang irreversibel

RJP TIDAK DILAKUKAN DNAR (Do Not Attempt Resuscitation) Tanda kematian : rigor mortis (kaku mayat), lebam mayat Sebelumnya dengan fungsi vital yang sudah sangat jelek dengan terapi maksimal Bila menolong korban akan membahayakan penolong

KOMPLIKASI RJP Nafas buatan : ◦ regurgitasi ◦ mengurangi volume paru

KOMPLIKASI RJP PJL ◦ Fraktur iga & sternum ◦ Pneumothorax ◦ Hemothorax ◦ Kontusio paru ◦ Laserasi hati dan limpa ◦ Emboli lemak

PENATALAKSANAAN OBSTRUKSI JALAN NAFAS OLEH BENDA ASING HENTI NAPAS

MANUVER HEIMLICH PADA KORBAN SADAR DENGAN POSISI BERDIRI/DUDUK

Abdominal Thrust pada korban yang tergeletak (tidak sadar)

Back Flow