فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (Bahasa Indonesia) Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. -Surat Ali 'Imran, Ayat 159
(Rahmat) ? Agama Islam : Al-Insan(76:31), Al-Syura(42:8),Al-fath(48:25),Al-Baqarah(2:105), Ali Imran(3:74) Surga : Ali-Imran(3:107), Annisa(4:175), Al-Jatsiyah(45:30), Al-Baqarah(2:218), Al-Ankabut(29:23) Hujan : Al-A’raf(7:57),Al-Furqan(25:48),Al-Syura(42:28),Al-Rum(30:50), Al-Rum(30:46) Kenabian : Shad(38:9) & Al-Zukhruf(43:32) Nikmat : Maryam(19:2) & Al-Kahfi(18:65) Al-Qur’an : Al-isra(17:82), Yunus(10:58), & Yusuf(12:111) Rizki : Al-Isra(17:28),Fatir(35:2), & Al-Kahfi(18:10)
Pertolongan & Kemenangan : Al-Ahzab(33:17) Sehat & Afiat : Al-Zumar(39:38) Cinta : Al-Hadid(57:27) & Al-Fath(48:29) Keimanan : Hud(11:28 dan 63) Taufik dan Keuntungan : Al-Baqarah(2:64), Annisa(4:83), An-Nur(24:10,20,dan 21) Kenabian Isa AS : Maryam(19:21) Kenabian Muhammad S.A.W : Al-Anbiya(21:107) Kelembutan & Kecintaan Rakyatnya : Ali-Imran(3:159)
Akhlak : Memaafkan, Mengistighfarkan mereka, dan Musyawarah 1. PEMAAF & MERELAKAN Dalil 1 Abdullah ibnu Amr: Sesungguhnya aku telah melihat di dalam kitab-kitab terdahulu mengenai sifat Rasulullah Saw., bahwa beliau tidak keras, tidak kasar, dan tidak bersuara gaduh di pasar-pasar, serta tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan lagi, melainkan memaafkan dan merelakan. 2. DOA/ISTIGFARKAN MEREKA. 1. Doa untuk saudaranya Dalil 2 Dari Abu Bakar Ash Shidiq radhiyallahu ‘anhu: “إن دعوة الأخ في الله تستجاب” “Sesungguhnya do’a seseorang kepada saudaranya karena Allah adalah do’a yang mustajab (terkabulkan).“ (Shohih secara sanad)
2. DOA BAIK YANG TAK DIKETAHUI DIAMINI MALAIKAT. Dalil 3 Dari shafwan bin Abdillah bin shafwan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,” : “إن دعوة المرء المسلم مستجابة لأخيه بظهر الغيب، عند رأسه ملك موكل، كلما دعا لأخيه بخير، قال: آمين، ولك بمثل”. قال: فلقيت أبا الدرداء في السوق، فقال مثل ذلك، يأثر عن النبي صلى الله عليه وسلم. “Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR Muslim 1399/Kitab Adz Dzikr wad Du’aa’, hal. 88)
3. TIDAK MEMBATASI DOA. Dalil 4 Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, beliau berkata bahwa seseorang mengatakan, اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَلِمُحَمَّدٍ وَحْدَنَا “Ya Allah ampunilah aku dan Muhammad saja!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, لَقَدْ حَجَبْتَهَا عَنْ نَاسٍ كَثِيرٍ “Sungguh engkau telah menyempitkan do’amu tadi dari do’a kepada orang banyak.” (Shohih) Lihat Al Irwa’ (171):(Bukhari: 78-Kitab Al Adab, 27-Bab kasih sayang terhadap sesama manusia dan terhadap hewan ternak)
Musyawarah 1. AKAN TERARAH & LURUS. Dalil 5 Imam Mawardi Bahwa Nabi Saw bersabda: ما تشا ور قوم قط إلا هدوا لأرشد أمرهم Suatu kaum tidak bermusyawarah kecuali mereka akan ditunjukkan kepada perkara mereka yang paling tepat dan lurus. 2. KUAT DALAM KEBERSAMAAN Dalil 6 Para Sahabat mengatakan dalam perang Badar: Wahai Rasulullah, seandainya engkau membawa kami ke lautan, niscaya kami tempuh laut itu bersamamu; dan seandainya engkau membawa kami berjalan ke Barkil Gimad (ujung dunia), niscaya kami mau berjalan bersamamu. Dan kami tidak akan mengatakan kepadamu seperti apa yang dikatakan oleh kaum Musa kepada Musa, "Pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya tetap duduk di sini," melainkan kami katakan, "Pergilah dan kami selalu bersamamu, di hadapanmu, di sebelah kananmu, dan di sebelah kirimu dalam keadaan siap bertempur."
Dalil 7 3. SARAN Sahabat ALMUNDZIR Ibnu Amr dalam menentukan tempat posisi yang tepat untuk peristirahatan Nabi Saw.yaitu untuk maju hingga sampai didepan kaum. 4. TAK JADI BERDAMAI dengan sepertiga hasil panen (Perang Khandaq). Dalil 8. Ditolak oleh Sa'ad bin Mu'adz & Sa'ad bin Ubadah 5. MENYAMBUT MUSUH DILUAR MADINAH. Dalil 9. Dalam perang Uhud. 6. Sahabat Abu Bakar: kita datang untuk tidak memerangi dan mencari musuh,kita fokuskan pada perjalanan umrah. Dalil 10. Peristiwa Hudaibiyah.
7. Dalam peristiwa hadisul ifki (berita bohong), Nabi Saw. bersabda: Dalil 11 «أَشِيرُوا عَلَيَّ مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ فِي قَوْمٍ أَبَنُوا أَهْلِي وَرَمَوْهُمْ، وَايْمُ اللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَى أَهْلِي مِنْ سُوءٍ وَأَبَنُوهُمْ بِمَنْ؟ وَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَيْهِ إِلَّا خَيْرًا» Hai kaum muslim, kemukakanlah pendapat kalian kepadaku tentang suatu kaum yang telah mencemarkan keluargaku dan menuduh mereka berbuat tidak senonoh. Demi Allah, aku belum pernah melihat suatu keburukan pun pada diri keluargaku, lalu dengan siapakah mereka berbuat tidak senonoh. Demi Allah, tiada yang aku ketahui kecuali hanya kebaikan belaka. Lalu beliau meminta pendapat kepada sahabat Ali dan sahabat Usamah tentang menceraikan Siti Aisyah r.a.
Tawakkal : 1. IKATLAH KEMUDIAN TAWAKKAL. Dalil 12 عَنْ أَنَسِ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعْقِلُهَا وَأَتَوَكَّلُ أَوْ أُطْلِقُهَا وَأَتَوَكَّلُ قَالَ اعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata: ada seseorang berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam; “Wahai Rasulullah, aku ikat kendaraanku lalu aku bertawakkal, atau aku lepas ia dan aku bertawakkal?’ Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab: ‘Ikatlah kendaraanmu lalu bertawakallah (kepada Allah).” (HR. At-Tirmidzi)
2. MENIRU TAWAKKALNYA BURUNG. Dalil 13. عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغدُوْ خِمَاصًا ، وتَرُوْحُ بِطَانًا Dari Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian bertawakkal kepada Allâh dengan sungguh-sungguh tawakkal kepada-Nya, sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Allâh sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung. Pagi hari burung tersebut keluar dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” DALIL 14 3. MERAIH CINTA ALLAH (Ali imran:159 )& MEMPEROLEH KECUKUPAN(Ath-Thalaq:3)
Kesimpulan Surat Ali-Imran Ayat 159 “Semua Itu Karena Rahmatnya” Berkat rahmat Allah-lah Nabi Muhammad dan orang-orang beriman bersikap lembut ditengah kegagalan dalam perang uhud karenanya kaum muslimin semakin simpati dan merapatkan barisan untuk urusan berikutnya. Kelembutan di tunjukkan dengan akhlak mulianya yaitu dengan memaafkan,mendoakan agar diampuni dan mengajaknya dengan musyawarah. Nabi itu open-minded terhadap berbagai pandangan berbeda, beliau jauh dari sikap otoriter,keras dan tidak mau mendengar saran orang lain. Para sahabat juga bersikap santun saat mengajukan pendapat. Mereka bertanya dulu apakah sikap dan pandangan Nabi berasal dari wahyu yang tidak bisa diganggu gugat atau hanyalah pendapat pribadi beliau. Bermusyawarah itu adalah akhlak terpuji dan sikap menghargai orang-lain,musyawarah hanya terkait dalam urusan pribadi dan kemasyarakatan tidak menyangkut ibadah murni atau apapun yang menjadi wewenang mutlak Allah SWT dan persoalan yang telah ada petunjuk tegas dan jelas melalui Nabi-Nya. Berserah diri/tawakal adalah suatu sikap yang dicintai Allah SWT dan RasulNya dan itu sangat melekat pada pribadi orang-orang yang beriman yaitu setelah memantabkan tekat usaha dan ikhtiarnya.