ABSORBSI DARI GASTROINTESTINAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
Advertisements

BENTUK SEDIAAN OBAT PADAT
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
Kristalisasi.
MIKROMERITIKA Farmasi Fisika
TABLET By : Dewi Rashati, M. Farm., Apt AKADEMI FARMASI JEMBER.
PIL FARMASETIK DASAR.
Kristalisasi.
AKADEMI FARMASI JEMBER
DEWI RASHATI, M.FARM., APT AKADEMI FARMASI JEMBER BAGIAN FARMASETIKA
SUSPENSI FARMASEUTIK DASAR.
TABLET By Vera Amalia, S.Si, Apt..
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
FORMULASI SEDIAAN TABLET
SEDIAAN PADAT.
Annisa Firdaus, S.FarmApt. FARMASETIKA DASAR I
BIOAVAILABILITAS OBAT. REZA REZIANA ENDAH H. U. LAPOTULO WAHYU PORMAN N. SIAHAAN UMI KALSUM KEL.
Fitri Rahma Yenti, S.Farm.,Apt POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG PROGRAM STUDI DIII FARMASI 5/30/20171.
Larutan.
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012
Larutan.
Kristalisasi.
bentuk sediaan cara pemberian
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
FARMASETIKA - sUsPeNsi -
DIGESTIVA P R E S N T BY :.
PILULAE TIM Farmasetika.
Bentuk Sediaan Obat (BSO)
Bentuk Sediaan Obat (BSO)
Bentuk Sediaan Obat (BSO)
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
SUSPENSI By Vera Amalia, S.Si, Apt..
Formulasi SNEDDS formula 7
Pengembangan Teknologi Farmaseutika
BIOAVAILABILITAS OBAT “KETERSEDIAAN HAYATI OBAT”
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
Tablet.
Dra Ratih Dyah Pertiwi, Apt
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Nama kelompok Relin yesika
PENGARUH KONSENTRASI MALTODEKSTRIN DAN GUM ARAB TERHADAP SIFAT FUNGSIONAL MIKROKAPSUL HIDROLISAT PROTEIN LAYUR (TRICHIURUS SP.) oleh Agustina (01//144897/09013/PN)
SUSPENSI Kelompok 3 Anggota : Destiana Wijaya.
14/09/2018.
Oleh: Siti Hajar Nur Safita
SEDIAAN PADAT TABLET : - Tablet Inti, Tablet Salut, Tablet Effervescent, Tablet Kunyah, Tablet Hypodermik, KAPSUL: - Kapsul Keras, Kapsul Lunak (Gelatin,
PENGUAPAN DAN PENGERINGAN
MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORBSI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI OBAT
PROSES BIOFARMASETIKA
Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT
SISTEM KOLOID. SISTEM DISPERSI Sistem dispersi adalah campuran antara fasa terdispersi (fasa dalam) dengan medium pendispersi (fasa luar) yang bercampur.
PENDAHULUAN Tujuan pemberian sediaan parenteral : 1. Pemberian obat pada keadaan mendesak 2. Zat aktif tidak dapat diserap oleh saluran cerna 3.Obat yang.
Sediaan Larutan Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid.
FORMULASI SEDIAAN SUSPENSI
FORMULASI SEDIAAN LARUTAN
This presentation uses a free template provided by FPPT.com TABLET EFFERVESCENT Andriyani, Pitria M.Si Apt.
PREFORMULASI SEDIAAN LIQUID & SEMISOLID
Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid
Applied Biopharmacetic
Sediaan Obat Tradisional
Mekanisme Absorbsi.
BIOFARMASETIKA Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA.
TABLET. PENGERTIAN Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat.
MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID DOSEN PENANGGUNG JAWAB YUSNITA USMAN, S.Si., M.Si., Apt. BOBOT (JUMLAH SKS) 1 T, 3 P ( 4 SKS) LARUTAN.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
Teknologi Sediaan Solida
TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA
TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID
DISOLUSI Disolusi adalah proses/peristiwa suatu zat solida memasuki pelarut untuk menghasilkan suatu larutan DEFINISI Tablet / kapsul Granul agregat Partikel.
Transcript presentasi:

ABSORBSI DARI GASTROINTESTINAL MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA ABSORBSI DARI GASTROINTESTINAL PENGARUH BENTUK SEDIAAN Awal P. Kusumadewi B2P2TOOT awalmadewa@gmail.com

Pengembangan Sediaan Obat Pegembangan bentuk sediaan obat dimaksudkan agar obat memiliki : Kandungan obat yang tertera pada label stabil hingga masa daluwarsanya Secara konsisten melepas obat ke sirkulasi umum dengan laju yang optimum dan jumlah yang optimum Sesuai dengan rute pemberian yang dikehendaki Dapat diterima oleh pasien

Pengembangan Sediaan Obat Sifat fisikokimia obat berperan dalam disain sediaan obat Bahan tambahan juga akan berpengaruh terhadap absorbsi zat terapetik dari sediaan Obat harus larut dalam cairan GI sebelum diabsorbsi Urutan ketersediaan obat berdasarkan bentuk sediaannya secara menurun adalah : larutan > suspensi > kapsul > tablet > tablet salut (tidak berlaku secara umum)

Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press, available as PDF file

Biofarmasetika sediaan LARUTAN (elixir, sirup, larutan) Bentuk sediaan larutan paling banyak digunakan sebagai sediaan obat batuk dan demam, terutama pada anak-anak Tahap pembatas laju biasanya adalah pengosongan lambung, terutama bila obat diberikan setelah makan Bila garam dari obat asam diformulasi larutan, kemungkinan terjadi presipitasi dalam cairan lambung, namun presipitat segera terbagi-bagi halus, sehingga mudah teredissolusi (jumlah uas permukaan yang besar)

Biofarmasetika sediaan LARUTAN (elixir, sirup, larutan) Jika tidak diubah menjadi garam yang larut air, banyak obat sukar larut. Pelarutan obat dapat dilakukan dengan menambahkan co-solvent (alkohol, PEG, surfaktan) Masalah utama dari sediaan larutan adalah stabilitas fisik dari obat terlarut

Biofarmasetika sediaan SUSPENSI Suspensi yang diformulasi dengan baik memberikan tingkat efisiensi absorbsi yang kedua (setelah larutan) Dissolusi merupakan faktor terbatas laju dalam absorbsi obat dari suspensi Dissolusi obat dari suspensi dapat dipercepat jika digunakan serbuk yang sangat halus atau micronized.

Biofarmasetika sediaan SUSPENSI Faktor penting yang diperhatikan dalam formulasi suspensi untuk menghasilkan bioavailabilitas yang baik : Ukuran partikel Penambahan zat pembasah Bentuk kristal Viskositas

Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press, available as PDF file

Biofarmasetika sediaan KAPSUL Cangkang kapsul gelatin keras harus pecah dengan cepat lalu mengeluarkan isinya ke cairan GI Dengan penghancuran cangkang kapsul , massa serbuk di dalamnya harus segera terdispersi dengan cepat dengan jumlah luas permukaan yang besar pada cairan GI. Laju dispersi mempengaruhi laju dissolusi, dan tentunya juga bioavailabilitas Yang penting : perlu diluent / eksipien yang cocok untuk formulasi sediaan kapsul, terutama untuk obat yang hidrofobik

Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press, available as PDF file

Biofarmasetika sediaan TABLET Tablet kempa lebih banyak menghadapi masalah bioavailabilitas Terutama karena luas permukaan yang kecil Perlu waktu untuk terdisintegrasi untuk memberikan luas permukaan yang besar

Biofarmasetika sediaan TABLET Faktor yang berperan dalam pemecahan tablet menjadi granul, dan seterusnya menjadi partikel yang lebih halus : Jenis dan kosentrasi pengikat Zat disintegran Diluent Lubrikan Hidrofobisitas obat Metode fabrikasi (granulasi basah, granulasi kering, kompressi langsung) Zat pewarana dan penyalut yang digunakan

Urutan kejadian dalam proses absorbsi di dalam saluran cerna Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press, available as PDF file