EKONOMI KREATIF MENOPANG PARIWISATA MENJADI SALAH SATU PILIHAN DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF DAERAH. DAYA SAING SECTOR PARIWISATA DI DAERAH SEMAKIN MENINGKAT DENGAN DUKUNGAN DIGITAL
BERDAMPAK TERHADAP PENDAPATAN Ekonomi kreatif bisa menopang pendapatan daerah dan masyarakat di daerah tersebut. Namun, ekosistemnya yang terdiri dari sumber energi, akses pembiayaan, dan dukungan pemerintah daerah mesti terbentuk. Salah satu contohnya adalah ekosistem ekonomi kreatif yang dimotori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
LANGKAH YANG DILAKUKAN PEMERINTAH Menurut Anas, sektor pariwisata menjadi pilihan dalam upaya memajukan ekonomi kreatif di daerahnya. Sekitar 7 tahun lalu, belajar dari tur sepeda internasional di Perancis, Anas mengadakan Tour de Banyuwangi Ijen dengan lintasan sepanjang 600 kilometer. Ternyata, penyelenggaraan Tour de Banyuwangi Ijen masuk dalam kategori enam teratas se-Asia Pasifik, bersanding dengan Jepang dan Malaysia. Prestasi tersebut, tambah Anas, mendorong pemerintah daerah memperkuat ekonomi kreatif yang bersumber dari potensi daerah. Kegiatan yang memberdayakan potensi daerah itu, antara lain, dengan membatasi pembukaan ritel modern untuk memberdayakan toko tradisional.
Langkah lain adalah pembangunan tempat internet nirkabel (Wi-Fi) untuk menunjang koneksi serta memanfaatkan agensi bepergian dalam jaringan (daring) untuk meningkatkan daya saing pariwisata. Menurut Anas, pariwisata mendorong transaksi ekonomi di sekitar kegiatan ekonomi tersebut, terutama UMKM. Di Banyuwangi, perajin batik yang omzetnya sekitar Rp 5 juta-Rp 10 juta per bulan, bisa meningkat menjadi Rp 200 juta per bulan. Dari sisi jumlah, wisatawan yang datang ke Banyuwangi juga meningkat. Wisatawan mancanegara meningkat 691 persen dan wisatawan Nusantara naik 10,63 persen dalam tujuh tahun terakhir.
EKONOMI DIGITAL Terkait ekonomi digital yang berkembang cepat, Anas menyebutkan, Banyuwangi mesti dapat beradaptasi untuk meningkatkan daya saing. ”Contoh sederhananya, saya minta pelaku usaha penginapan Banyuwangi skala UMKM untuk memantau ulasannya di aplikasi OTA (online travel agent),” katanya. Sebab, ulasan penginapan di aplikasi layanan perjalanan daring dapat menjadi salah satu peningkat daya saing Banyuwangi di sektor pariwisata. Anas menyebutkan, berdasarkan data yang dia himpun, penginapan di Banyuwangi mendapatkan nilai 5-9,5 dengan skala 10.
KETERSEDIAAN LISTRIK Sementara itu, untuk meningkatkan ketersediaan energi listrik di daerah, Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda mengatakan, PLN menerapkan kelistrikan interkoneksi. Sistem ini memungkinkan pasokan listrik lintas daerah. PLN fokus meningkatkan parameter ketersediaan listrik dalam kemudahan berusaha. Hal itu terlihat dari indikator kemudahan mendapatkan listrik—pada kemudahan berusaha yang diterbitkan Bank Dunia— yang pada 2018 di peringkat ke-38. Pada 2019, naik ke peringkat ke-33.