STRUKTUR FILM Oleh Siti Khusnul K., M.A..

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MATERI – 12 PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI
Advertisements

Pembuatan Video Tri Suratno,S.Kom.,M.Kom.
Exel J. Permadi Teori Film dan Televisi
ALIH WAHANA.
MENGENAL PRODUKSI FILM Oleh : Pipin Piniman, S. Kom.
PENULISAN NASKAH.
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
MENERAPKAN TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR PRODUKSI
CAMERA SET-UP.
TEORI DRAMA oleh: Nina Kartini Rahdiana.
BROADCASTING TV REMIDIAL.
Memahami pementasan drama
CERPEN.
STRUKTUR FILM DAN UNSUR PEMBENTUK FILM
Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Membaca Ekspresif Naskah Drama
Bahan Ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Herdito Sandi Pratama, M.Hum Dari beberapa sumber
mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama
Teknik Kamera Elektronik Arie Nugraha, M.Si
NAMA : RAHMAT HIDAYAT AKKAS NIS : KELAS : XI IPA 1
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menyebutkan jenis sastra dramatik
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
Video Recording NURUL MUSAWATIRA P.
PROSEDUR PENULISAN NASKAH TELEVISI.
Pemilihan/penyeleksian pemain (tokoh)
SELAMAT SIANG Mari Bermain drama ! “Dunia ini panggung sandiwara
DRAMA Senada dengan film, drama adalah karangan yang berbentuk dialog/percakapan antara pemainnya. Dialog dalam drama tidak jauh berbeda dengan percakapan.
Matakuliah : U0162/AUDIO VISUAL II
Kompetensi Dasar : 7.1 Mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama
MEMERANKANDRAMA.
Proses Rancangan Produksi
Storyboard.
SENI TEATER.
PROSEDUR PENULISAN NASKAH TELEVISI.
*STORYTELLING.
Tahapan Produksi Film Pra Produksi (Pre Production)
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
CERITA SUMBER2 CERITA : Kisah Nyata, Novel, Khayalan, Kitab Suci, Lirik Lagu... FUNGSI CERITA : Sebagai bungkus pesan, pengikat unsur2 filmis lainnya,
SANGGAR SKENARIO Layar Lebar
[deskripsi] Elemen Naskah AUDIO VISUAL.
MENGAPRESIASI DRAMA ANAK
PRAKTEK  PEMOTRETAN Andi Nurul Huda.
WELCOME TO OUR PRESENTATION
Menanggapi pementasan drama
BELAJAR MEMAHAMI DRAMA
KARYA DALAM DUA DIMENSI
SINEMATOGRAFI.
Disarikan oleh : siti khusnul k
Disarikan oleh : siti khusnul k
Menganalisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Kamera, Lighting, Sound & Art Materials
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
PENGGUNAAN MUSIK MATERI TATA SUARA 01 PRODI S1 TELEVISI DAN FILM
RISET – OBSERVASI Pertemuan 5
Lighting & Art Materials
MENGAPRESIASI DRAMA ANAK
Proses Rancangan Produksi
 NAMA KELOMPOK : ANGGA NOFRIADY MUHAMMAD BAIHAQI XII IPA 1.
Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel, baik melalui lisan maupun tulisan.
Dasar Perlengkapan Pementasan
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
MATERI – 12 PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI
PROSES PENGAMBILAN GAMBAR
Kesinambungan pesan yang dibangun melalui kaidah-kaidah sebuah film atau program televisi,sehingga pemaparannya menjadi logis Film yang baik adalah film.
PENGERTIAN EDITING.
Narrative Strategies.
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSK DRAMA SASTRA INDONESIA SMA NEGERI 1 SIKUR.
SARI KURNIAWATI.  Teknik ini biasa juga di sebut Very Long Shot atau Extra Long Shot.Teknik ini mencakup sudut pandang yang cukup luas.  Hal ini bertujuan.
Transcript presentasi:

STRUKTUR FILM Oleh Siti Khusnul K., M.A.

Pengertian film Film adalah media komunikasi yang bersifat audio-visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di tempat tertentu (Efendy, 1986: 134)

STRUKTUR Struktur adalah unsur-unsur yang bergabung menjadi satu kesatuan untuk mewujudkan sebuah bangunan tertentu. Struktur film = kesatuan/gabungan berbagai unsur untuk membangun film

Struktur Film Unsur Naratif Secara harfiah kata naratif memiliki arti teknik bercerita. Unsur naratif adalah elemen2 yang membentuk cerita (berhubungan dengan aspek cerita atau tema film). elemen pembentuk cerita berupa : Tema Tokoh dan penokohan, konflik, Setting (waktu, tempat, suasana) alur  jalinan peristiwa scr kausalitas, yang memiliki maksud dan tujuan

Alur/Pola cerita/pembabakan Pola penulisan scenario yang paling lazim digunakan adalah struktur tiga babak. Pola ini hampir digunakan dalam semua film-film Hollywood. berasal dari drama yunani kuno, yang ditemukan oleh Aristoteles  drama yang baik seperti kehidupan kita, Yaitu anak-dewasa-tua dan seperti kehidupan alam, yaitu pagi-siang-sore/malam

Wells Root (Writing the script)  sebuah cerita yang baik ibarat sebuah sungai yang menyeret perahu sang protagonis ke arah air terjun  konstruksi dramatik struktur 3 babak

BABAK I/opening/Pembukaan Opening atau pembukaan mempunyai durasi 10-20 menit pertama. Tugas dari babak pertama ini adalah: - Memperkenalkan tokoh protagonis secepat mungkin dan penonton secepat itu juga mengidentifikasi pada tokoh tersebut. - Memperkenalkan tokoh antagonis - Memperlihatkan problem utama yang dihadapi protagonis - Memberikan risiko yang besar apabila protagonis gagal dalam menghadapi problemnya.

Pada akhir babak 1, sebelum masuk ke Babak II atau Tengah, segeralah memasukan POINT OF ATTACK (POA), titik dimana menjadi awal bergulirnya cerita yang sesunguhnya. Penonton harus terseret oleh cerita tanpa bisa melepaskan diri lagi. Ini harus secepatnya dihadirkan supaya penonton tidak keburu bosan. Teori POA ini dikemukakan oleh William miller dalam bukunya Screenwriting for Narrative Film and Television.

BABAK II atau Tengah adalah tahap pengembangan, dimana problem-problemprotagonis atau tokoh utamanya haruslah diintensifkan serta hambatan-hambatan yang dihadapi tokoh. Di babak kedua inilah cerita sesungguhnya diuji akan menjadi baik dan memuaskan bagi penonton. Akan seperti apakah ending dari babak selanjutnya. Pada babak kedua ini juga haruslah dibangun curiosity, suspense dan surprise.

BABAK III/akhir/ending Babak terakhir ini ibarat selesainya sebuah tugas. Dimana penyelesaian semua problem yang dihadapi oleh tokoh protagonis, apakah ia berhasil mengatasi masalahnya ataukah gagal dan berakhir dengan tragis. Menyelesaikan masalah dalam sebuah film biasanya mempunyai dua pilihan: happy ending atau unhappy ending/tragic/sad ending. Pilihan happy atau unhappy ending  dikompromikan dengan selera penonton kalau ceritanya diluar kisah nyata. Film-film Hollywood.  rumus happy ending, meskipun sering ceritanya diambil dari kisah nyata.

Struktur film Unsur Sinematik Unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis pembentuk film : a. mise-en-scene, Mise-en-scene adalah segala hal yang terletak didepan kamera yang diambil gambarnya dalam proses produksi film. Mise-en-scene memiliki empat elemen pokok, yaitu setting atau latar, tata cahaya (low key/high key), kostum dan make up, serta akting dan pergerakan pemain.

b. Sinematografi : adalah perlakuan terhadap kamera dan film, serta hubungan antara kamera dengan obyek yang diambil.  Framing (Gianetti dalam bukunya Movie Studies) menyampaikan bahwa framing dalam film memiliki tujuan – tujuan tertentu untuk mendukung kekuatan cerita.

Jenis-jenis framing Extreme Long Shot Shot ini bertujuan untuk melihat panorama dari jarak jauh. Long Shot Melalui shot ini, penonton mampu mengamati gambar sedikit lebih detail. Salah satu contohnya adalah shot yang menyunting keseluruhan figur manusia. Medium Shot Shot ini merupakan shot yang relatif dari jarak lebih dekat. Biasanya menyunting tokoh dari kepala sampai lutut, atau dari kaki sampai pusar.

Medium Close up Shot ini relatif lebih dekat. Biasanya menyunting tokoh dari kepala samapai pinggang, kaki sampai betis, atau lutut sampai pusar. Close up Menyunting kepala dan bahu tokoh, letaknya biasanya di tengah tengah frame. Extreme Close up Menyunting bagian dari tubuh karakter, wajah, mata, jari, kuku, dan sebagainya

Teknik Visualisasi Shot scene sequence Sebuah potongan film bagaimanapun panjang atau pendeknya yang merupakan hasil suatu pemotretan/pengambilan gambar (sekali tombol record on – off) scene Penamaan atas serangkaian shot yang beberapa unsur di dalamnya memiliki kesamaan , yaitu setting, konsep, acting pelaku, suasana jiwa dll. sequence Terbentuk apabila beberapa scene disusun secara berarti dan logis. Babak memiliki ritme permulaan, pengembangan dan akhir

c. penyuntingan atau editing : transisi sebuah gambar ke gambar lain d. Suara : segala sesuatu dalam film yang mampu ditangkap melalui indra pendengaran. Musik dalam film sangat berperan dalam menciptakan suasana atau mood sebuah  film. Dari musik yang ada pada film kita dapat mengetahui apakah film itu bernuansa ceria, sedih, mencekam, menegangkan, lucu dan sebagainya. Ada beberapa fungsi  musik dalam film, antara lain : §  Musik tema atau Theme music, Musik yang menggambarkan watak atau suasana keseluruhan suatu film. Musik tema sering digunakan sebagai musik pengenal. Dengan demikian setiap kali kita mendengar musik tertentu, kita akan tahu atau ingat film apa yang sedang diputar. §  Musik transisi, Musik yang menghubungkan dua adegan. Durasinya tidak perlu panjang dan disesuaikan dengan suasana film. §  Musik jembatan atau Bridge, Musik yang menjembatani dua adegan dengan suasana yang berbeda. Misalnya adegan yang sedih diikuti adegan gembira maka musik yang digunakan adalah musik dengan suasana gembira. §  Musik latar belakang atau background musik, Musik yang mengiringi adegan yang sedang berlangsung. Tujuannya agar adegan yang berlangsung dapat lebih meresap ke hati penonton. Musik pengiring berupa musik instrumentalia, suaranya tidak boleh terlalu keras sehingga dialog tidak terdengar oleh penonton. §  Musik smash, Musik yang digunakan untuk membuat kejutan atau tekanan. Biasanya terdapat pada film tegang atau horror.

Referensi Pratista, Himawan. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka Miller, William. Screenwriting for Narrative Film and Television.