Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Advertisements

Bimtek KTSP 2009 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
 Dedi saputra: wi fajar S:  Inna fathul F:  Tri wahyu N:  Utari tri U:
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan Tinggi di Indonesia
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Rancang Bangun Pengembangan
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Technique Informal School
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
EVALUASI PEMBELAJARAN SUDIYONO
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Kurikulum PKN dan Agama
“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
RAVIK KARSIDI, PONPES WINDAN 2010
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
SKL Kelompok Mata Pelajaran
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Kebijakan Direktorat Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kualitas PAI pada Sekolah DR. H. NI FASRI, M.Pd. Kasubdit PAI pada SMP Direktorat Pendidikan.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Pengembangan Kompetensi sebagai Tujuan Pembelajaran
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
PDGK4201 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain   Pertemuan Ketiga.
Pendidikan Karakter di SMP
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Tujuan dan Standar Kompetensi
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
STANDAR ISI HENDRA ERIK RUDYANTO.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
MENJADI GURU JAMAN NOW. MEMPUNYAI 7B 1.Bersemangat juang tinggi 2.Berpikir kritis 3.Bertindak dinamis 4.Berkarya kreatif.
Transcript presentasi:

Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan BAHRUL HAYAT

FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL (UU 20/2003) Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Pasal 3)

POSISI PENDIDIKAN AGAMA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. (Pasal 12) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: a. peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c. ... h. agama..... (Pasal 36 ayat( 3)) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama. (Pasal 37, ayat (1))

KELOMPOK MATA PELAJARAN AGAMA DAN AKHLAK MULIA Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika; kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. (PP 19/2005, Pasal 6 ayat (1))

TUJUAN KELOMPOK MATA PELAJARAN AGAMA DAN AKHLAK MULIA Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual. Peningkatan potensi spiritual dalam kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai- nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Tujuan Pendidikan agama 1 Membangun potensi spiritual Membangun akhlak mulia (personal values and virtues) Membangun warga negara produktif (socially productive} Membangun warga global yang demokratis dan cinta damai

Wawasan Kebangsaan Cara pandang siswa yang mencakup pola pikir (mindset) dan pola tindak (action) mengenai eksistensi dan peran dirinya yang bersifat dinamis sesuai perkembangan zaman berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia yang berdaulat, maju, dan bermartabat.

WAWASAN KEBANGSAAN Pribadi yang memiliki prinsip: keteladanan idealisme kejujuran demokratis adil dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan negara.

Wawasan kebangsaan DALAM Pendidikan agama Nilai Sikap Perilaku Nilai agama dan kebangsaan dalam satu nafas Pemahaman kognitif dan pengalaman Pembiasaan Akhlak mulia

Nilai kesalehan individu Nilai kesalehan sosial Integrasi nilai agama dan nilai kebangsaan Nilai preservatif Nilai antisipatif Nilai kesalehan sosial

ESENSI PENDIDIKAN AGAMA Learning OF religion Ritualitas Tuhan YME Learning FROM religion Religiusitas Spiritualitas Penganut agama sejati

LINGKUNGAN PENDIDIKAN Agama Rumah Sekolah Sosial Virtual Siswa

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN KEBANGSAAN

1 Pendidikan agama harus dibangun melalui pembiasaan (habituation), pemahaman (understanding), dan penalaran (reasoning) yang dilakukan secara progressif

Pendekatan Pendidikan AGAMA Pembiasaan (Habit formation) Pemahaman (value internalization) Penalaran (value evaluation and mindfulness) Prasekolah Pendidikan dasar Pendidikan menengah

2 Pendidikan agama dikembangkan dari sumber nilai agama dan budaya bangsa (kultural) yang menjadi dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

3 Pendidikan agama dibangun di atas fondasi budaya sekolah yang agamis dan mencerminkan jati diri Indonesia

Budaya merupkan perekat sosial yang menyatukan warga sekolah. Budaya adalah komitmen individual dan kolektif untuk membangun dan menerapkan nilai di sekolah. Budaya merupkan perekat sosial yang menyatukan warga sekolah. Character lies in culture. Culture goes beyond rules.

Jadikan sekolah sebagai komunitas kebajikan berbasis agama dan budaya (community of virtue)

4 Terapkan pendekatan experiential learning di mana siswa melihat perilaku beragama dan berbangsa yang baik dan memperoleh pengalaman berbuat (see, experience, and express).

Experiential Learning Libatkan siswa secara langsung dalam berbagai aktivitas nyata di masyarakat melalui kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler yang bermuatan pendidikan agama dan kebangsaan seperti kerja bakti, kerja sosial (service learning), bela negara, dan cooperative learning. Melalui pengalaman dan refleksi siswa membangun penghargaan dan komitmen untuk bertindak sesuai nilai etis dan moral agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5 Orang dewasa adalah role model dalam menanamkan nilai dan karakter agamis berwawasan kebangsaan

Children “learn what they live”. Pimpinan sekolah, guru, dan tenaga pendidikan harus menunjukkan karakter agamis dengan jati diri Indonesia di sekolah sebagai miniatur masyarakat.

6 Perlakukan siswa dengan kasih sayang, hormat, bermartabat, bertanggungjawab, dan penuh perhatian.

Parker Palmer, The Courage to Teach “Good teaching cannot be reduced to technique: good teaching comes from the identity and integrity of the teacher.” Parker Palmer, The Courage to Teach

Terima Kasih 26