PENGELOLAAN LIMBAH B3 UTAMI DWIPAYANTI
LATAR BELAKANG Keaneka ragaman jenis limbah tgt dari aktivitas industri B3 dihasilkan dari: Industri, kegiatan pertanian, pembangkit energi, kegiatan kesehatan, domestik, B3 = 1.3% dari limbah industri (Prancis 1981) Kasus: Kabut Dioxin di Sevesi italia Penyakit Kucing Menari di Minamata, Kasus Kepone di Hopewell USA Kasus Site Stringfellow di California
KARAKTERISASI BAHAN BERBAHAYA 7 kelas (konvensional) Materi mudah terbakar (flammable material) Materi yang spontan terbakar (spontaneously ignitable material) fosfor putih Peledak (explosive) krn kejutan (shock) panas dll, eg. dinamit dan trinitrotoluene (TNT) Pengoksidasi (oxidizer) ammonium nitrat Materi korosif asam dan basa kuat, asam sulfat, asam nitrat Materi toksik dosis kecil bisa membunuh/mengganggu kesehatan Materi radioaktif transformasi dlm inti atom, eg. Uranium heksafluorida
KARAKTERISASI BAHAN BERBAHAYA Pencampuran dua materi Tdk berbahaya berbahaya Eg. Pembersih toilet dan pemutih pakaian gas klor yg sgt berbahaya bila terhirup Akibat pencampuran: timbul gas, ledakan, terbakar dgn sendirinya
PENGELOLAAN LIMBAH B3 Peraturan Perundangan PP No 101 tahun 2014 Pengelolaan dgn konsep Cradle to Grave (USA) Resource Concervation and Recovery Act (RCRA 1976) Prioritas: Waste minimization Recycle and recovery Treatment and incineration Land disposal
Generator: penghasil limbah B3 Transporter: transportasi limbah B3 TSD Treatment: setiap yang merubah karakteristik atau komposisi limbah B3 sehingga menjadi tidak berbahaya atau sedikit berbahaya, atau setiap proses yang mampu melakukan pengurangan volume atau mampu memanfaatkan kembali limbah tersebut Storage: penyimpanan sementara sblm diolah atau dimusnahkan Disposal: penyimpanan limbah B3 dengan cara yg dianggap aman dgn penimbunan dlm tanah
EPA Generator (copy 6) Transporter (copy 4) Treatment Storage Disposal (copy 3) Copy 5 Copy 2 Copy 1 Hrs diterima dlm 35 hari
Aturan TSD TSD tersertifikasi, mengidentifikasi limbah, SDM terlatih, sarana pengelolaan tersedia dg baik, tertutup dr org2 tak berkepentingan Kontainer limbha hrs sesuai dgn karakteristik limbah Proteksi thd pencemaran air tanah akibat kebocoran, lindi (liner ganda, sistem pengumpul lindi, pengolah lindi, monitoring air tanah dan air permukaan) Land farming/land treatment tanaman non produsen makanan Penyimpanan tertanam antisipasi kebocoran prioritas utama
Minimisasi Limbh B3 Minimisasi limbah (waste minimization) Pencegahan pencemaran (pollution prevention) Reduksi limbah ( waste reduction) Produksi Lebih bersih (cleaner production) Teknology bersih (clean technology) Reduksi sumber (source reduction) tujuan akhir sustainable development
Upaya minimisasi limbah Merubah input bahan baku ke sistem industri Mereduksi limbah dgn meningkatkan efisiensi sistem produksi Merubah rancangan, komposisi dan pengemasan produk shg lebih hijau
Pergeseran fokus penanganan limbah Menghilangkan atau mengurangi timbulan limbah di sumbernya Mendaur pakai atau mendaur ulang limbah Menggunakan teknologi pengolahan limbha yang aman guna mengurangi toksisitas Menyingkirkan atau dispose limbah ke lingkungan dengan metde yg aman
Pengurangan limbah di sumbernya: Kurangi kehilangan bahan baku dan produk akibat kebocoran, tumpahan Penjadwalan ulang produksi untuk mengurangi pembersihan alat berulang-ulang Isnpeksi alat dan bahan sebelum diproses untuk mengurangi resiko kegagalan Konsolidasi jenis bahan kimia dan perlengkapan mengurangi kuantitas dan keragaman limbah
Perbaikan prosedur pembersihan Pemisahan limbha sesuai jenisnya Optimasi parameter operasional untuk mengurangi produk sampingan Training pegawai Evaluasi setiap tahapan operasional Kumpulkan sebanyak-banyaknya bahan tercecer untuk digunakan kembali