PENERAPAN LITERASI DALAM PEMBELAJARAN BIMBINGAN TEKNIS KURIKULUM 2013 Tim Satgas GLS Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018
CURRICULUM VITAE Nama : Drs. RIYANTA,M.Pd TTL : Klaten, 6 Nopember 1962 Pangkat : Widyaiswara madya Gol/Ruang : IV/C 1April 2016 Alamat : Jl. Badak No. 38 Palangka Raya HP RIWAYAT PENDIDIKAN: SDN, SMPN, SPGN di Kabupaten Klaten S1 Jurusan Kur & Teknologi Pendidikan UMS Surakarta 1989 S2 Jurusan Manajemen Pendidikan UNLAM Banjarmasin RIWAYAT PEKERJAAN: Guru SMA N -1 Samuda Kotim tahun 1990 s.d 2004 Kepala SMA N -1 Parenggean Kotim 2004 s.d 2006 Widyaiswara LPMP prop. Kalteng 2007 s.d sekarang Asesor BAP Sekolah/Madrasah Prop. Kalteng 2008 s.d sekarang
LATAR BELAKANG
Core subjects 21 st Century Context Core subjects 21 st Century Context Learning and Innovation Skills Digital literacy Life and career skills Critical thinking Creativity Communication Collaboration Information Media, and ICT literacy Flexibility Initiative Leadership Social-skills Cross cultural Productivity Accountability Life-long learner Kecakapan Hidup Abad st Century learning: To know To do To be To live together
KOMPETENSI ABAD 21 C – Critical Thinking C- Collaboration C - CreativityC - Communication Menyampaikan gagasan, pertanyaan, ide, dan solusi Berinovasi dan mencoba pendekatan baru Mencoba cara baru dalam menyelesaikan masalah dan berpikir lintas disiplin Bekerjasama dalam mencapai tujuan, mendayagunak an beragam talenta dan keahlian
LITERASI sebagai… LITERASI Pemanfaatan teks multimodal Proses pembelajaran yang melibatkan kegiatan membaca dan menulis sebagai media untuk berpikir Praktik sosial dalam konteks yang beragam Kecakapan berbahasa dan menggunakan informasi
Jenis Teks Multimodal VisualAudioCetak/tulisAudiovisualDigitalKinestetik
Kegiatan GLS Penumbuhan budaya literasi dan minat baca di sekolah, salah satunya melalui kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran Pengembangan kecakapan literasi melalui kegiatan nonakademik, misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan kunjungan wajib ke perpustakaan Kegiatan intrakurikuler/pembelajaran Menggunakan strategi literasi
KEGIATAN GLS DI SD
Strategi Membangun Budaya Literasi di Sekolah Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif Mengupayakan warga sekolah mendukung sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat
KEGIATAN PEMBIASAAN Membaca 15 menit sebelum pembelajaran Menata lingkungan kaya literasi Mengembangkan koleksi bacaan multimodal Pembentukan Tim Literasi Sekolah (TLS)
Membacakan nyaring Membaca dalam hati Catatan : Guru hadir pada saat pelaksanaan 2 kegiatan membaca ini 2 Kegiatan Membaca 15 menit sebelum pembelajaran
Guru dan peserta didik membaca buku bersama-sama. Guru membacakan buku dengan nyaring kepada peserta didik, lalu mendiskusikannya dengan mereka. Peserta didik bergiliran membaca buku sementara temannya menyimak. Guru dan peserta didik mendongengkan cerita rakyat, terutama yang menjadi bagian dari kekayaan budaya daerah setempat. Guru dan peserta didik menceritakan pengalaman untuk menyampaikan nilai karakter; Apabila memungkinkan, guru mengakses buku pengayaan dalam format digital (ebook), membacanya bersama-sama dengan peserta didik, lalu mendiskusikannya, atau;
Alternatif Kegiatan 15 Menit Membaca Guru dan peserta didik menyanyikan lagu-lagu daerah dan mendiskusikan maknanya; Guru dan peserta didik untuk menyanyikan lagu-lagu perjuangan atau nasional dan mendiskusikan kisah di balik penciptaannya atau kisah yang terkandung dalam lirik lagu tersebut; Guru memutarkan film pendek yang memiliki nilai karakter dan sesuai dengan usia peserta didik, lalu mendiskusikannya dengan peserta didik.
Perpustakaan Ramah Anak
Parameter sekolah yang telah membangun budaya literasi Lingkungan fisik Ramah Anak Lingkungan sosial dan afektif- menyenangkan bagi anak Lingkungan akademik- mencerdaskan warga sekolah (cf. Beers dkk., 2009)
KEGIATAN PENGEMBANGAN Kegiatan Ekstrakurikuler dan Wajib Kunjung Perpustakaan (jam khusus literasi) Klub buku favorit Klub penulis cilik Klub film Klub fotografi Klub peneliti cilik Klub jurnalis cilik Klub koki cilik Perancang robotik Klub olahraga Klub kriya Klub seni Projek lintas kurikulum Kegiatan literasi bulanan, semesteran, dan tahunan. Apresiasi pencapaian literasi peserta didik.
STRATEGI LITERASI PADA PEMBELAJARAN DI SD
STRATEGI LITERASI … adalah strategi untuk memahami teks melalui kegiatan: Menghubungkan teks dengan pengetahuan, pengalaman atau teks yang lain. Membuat inferensi atau prediksi tentang teks. Merumuskan pertanyaan. Memvisualisasikan pemahaman tentang teks. Mengidentifikasi ide penting/pokok dan pendukung. Mengkomunikasikan pemahaman terhadap teks.
Strategi Literasi Sebelum Membaca Selama Membaca Sesudah Membaca
Kompetensi Literasi Sebelum Membaca (Kegiatan Pendahuluan) Memahami tujuan pembelajaran. Memperkirakan isi bacaan menggunakan fitur (gambar, judul, jenis, sumber bacaan) pada bagian preliminari bacaan (sampul/bagian judul/ halaman-halaman awal, dll). Menyusun daftar pertanyaan tentang hal-hal yang mereka ingin ketahui dari bacaan. Melakukan curah gagasan tentang hal- hal yang mereka sudah ketahui terkait bacaan.
Kompetensi Literasi Selama Membaca/Pem belajaran Menggunakan fitur-fitur bacaan (paragraf, ide pokok, ide pendukung, kosakata, jenis, struktur teks, elemen visual dll) untuk memahami bacaan. Mampu mengidentifikasi ide dan argumen yang penting pada bacaan. Mampu menerapkan strategi mengidentifikasi kata-kata sulit pada bacaan. Mampu mendata pertanyaan terkait bacaan selama membaca.
Kompetensi Literasi Setelah Membaca/Pem belajaran Menjawab pertanyaan terkait bacaan. Mengkomunikasikan pemahamannya terhadap bacaan secara verbal dan gambar/tulisan atau digital. Mengkonversi teks; misalnya mengkomunikasikan tanggapan terhadap teks cetak secara verbal/digital, atau mengkomunikasikan tanggapan terhadap teks audiovisual secara verbal atau tertulis/gambar.
Kegiatan Membaca di SD SD Kelas Rendah Guru membacakan buku dengan nyaring Guru dan siswa membaca bersama Guru memandu siswa untuk membaca Siswa membaca mandiri SD Kelas Tinggi Guru membacakan buku dengan nyaring Guru memandu siswa untuk membaca Siswa membaca mandiri
Contoh Jurnal Membaca
Persamaan dan perbedaan tokoh-tokoh cerita
Contoh Jurnal Membaca Menganalisis ciri-ciri tokoh cerita
Contoh Jurnal Membaca Apa yang Dikatakan Sang Tokoh? Judul buku: Nama tokoh: Kutipan 1: Aku suka ini karena: Kutipan 2: Aku suka ini karena:
INDIKATOR STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN
Strategi Literasi Dalam Pembelajaran Memahami tujuan pembelajaran Mendiskusikan materi pembelajaran melalui media pembelajaran yang menyenangkan (buku pengayaan, cerita/dongeng guru, materi audiovisual, dll) Sebelum Membaca/Pembelajaran Mengidentifikasi kata-kata sulit Membuat inferensi Membuat pertanyaan Memahami simbol visual Selama Membaca/Pembelajaran Membuat ringkasan/mence ritakan materi pelajaran dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran Setelah Membaca/Belajar
Kompetensi Multimoda Menggunakan teks multimoda untuk mendukung inferensi/prediksi Mengonversi teks dari satu moda ke moda yang lain Menjelaskan keterkaitan antar teks Memilih suatu moda teks sesuai tujuan penggunaannya
Sebelum Membaca/Belajar AdaTidak Memahami tujuan membaca/belajar Melakukan prediksi terhadap materi pembelajaran Mendiskusikan materi pembelajaran melalui media yang menyenangkan (buku pengayaan, cerita/dongeng guru, film, dll). Menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa sehari-hari/subtema pembelajaran sebelumnya melalui tabel Tahu-Ingin Tahu-Pelajari (T-I-P) Mempelajari fitur media pembelajaran (judul buku/penulis/ judul film, dll).
Selama Membaca/Belajar (SD Kelas Rendah) Kegiatan Selama Membaca/BelajarAdaTidak Mengidentifikasi kosa kata baru dan menebak maknanya menggunakan fitur teks (gambar/konteks kalimat) Melafalkan kata-kata yang berulang dengan intonasi, pelafalan, dan irama yang benar Menggambar peta konsep sederhana Bermain peran/menyanyi/menceritakan kembali untuk mengekspresikan pemahaman terhadap materi pembelajaran Berdiskusi dengan teman dan bekerja kelompok dalam proses pembelajaran
Selama Membaca/Belajar (SD Kelas Tinggi) Kegiatan Selama Membaca/BelajarAdaTidak Mengidentifikasi kosa kata baru dan menebak maknanya menggunakan fitur teks (gambar/konteks kalimat) Membuat peta konsep/graphic organizer untuk memahami teks Membuat catatan/ringkasan selama membaca Think aloud selama membaca dan mendiskusikan pemahamannya dengan guru/teman Mempresentasikan pemahaman secara verbal/tertulis/gambar/digital
Sesudah Membaca/Belajar Kegiatan Sesudah Membaca/BelajarAdaTidak Mengambil kesimpulan tentang materi pembelajaran dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Melakukan konfirmasi terhadap prediksi/pertanyaan yang dibuat pada kegiatan pendahuluan (Tabel T-I-P).
CONTOH STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN
SD Kelas 1 Tema: 6. Lingkungan Bersih, Sehat, Asri Subtema:1. Lingkungan Rumahku Kompetensi Dasar PPKN: 3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia: 3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosa kata bahasa daerah 4.8 Mempraktikkan ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu kosa kata bahasa daerah dengan Sumber Pembelajaran: Buku siswa Kelas 1 Buku “Yuk, Membersihkan Rumah!” Kartu kata-kata tentang alat-alat kebersihan dan gambar-gambar alat kebersihan
Sintak Pembelajaran PENDAHULUAN: 1. Guru mendiskusikan tujuan pembelajaran 2. Guru menunjukkan sampul buku, membacakan nama penulis dan ilustrator buku dan mengajak siswa menebak isi buku. KEGIATAN INTI: 1. Guru membacakan buku dan mengajak siswa mendiskusikan kata-kata sulit. 2. Siswa menebak arti kata-kata sulit dan menempelkannya pada kamus dinding. 3. Dalam kelompok, siswa memasangkan kartu gambar alat kebersihan dan kata-kata tentang alat kebersihan. 4. Siswa melafalkan kata-kata tentang alat-alat kebersihan dengan pelafalan yang benar. 5. Dalam kelompok, siswa menyusun kata-kata untuk membentuk kalimat ajakan. 6. Siswa melafalkan kalimat ajakan dengan intonasi dan irama yang benar. KEGIATAN PENUTUP: 1. Siswa menceritakan kesimpulannya tentang kebersihan di sekitar rumah dan bagaimana menyampaikan ajakan dengan benar. 2. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran: materi mana yang dirasa sulit, dan bagaimana melakukannya dengan lebih baik, sikap-sikap baik yang perlu dikembangkan dalam kelompok, dll.
PENDAHULUAN: 1. Guru mendiskusikan tujuan pembelajaran. 2. Guru dan peserta didik melakukan curah gagasan tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang mereka ingin pelajari dari cerita rakyat yang akan dibaca dan gaya dorong dan gaya tarik (tabel T-I-P). KEGIATAN INTI: 1.Siswa membaca cerita rakyat dan membuat mind map alur dan karakteristik tokoh-tokoh cerita selama mereka membaca. 2.Siswa mencatat kata-kata sulit dan menebak maknanya. 3. Siswa membandingkan mind map dengan teman dan mendiskusikannya. 4. Siswa mendiskusikan ciri-ciri cerita rakyat dan perbedaannya dengan jenis cerita yang lain. Siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri cerita fiksi. 5. Siswa mempraktikkan percobaan mendorong dan menarik meja yang tertulis pada buku siswa. 6. Siswa mencatat hasil pengamatannya dan membuat tabel perbandingan antara gaya tarik dan gaya dorong. KEGIATAN PENUTUP: 1.Siswa mengecek tabel T-I-P yang mereka buat dan membuat tanda pada hal-hal yang telah mereka pelajari. Siswa mengisi kolom P dengan kata kunci pada materi pembelajaran. 2.Siswa menyimpulkan materi pembelajaran: Mengapa kita memerlukan cerita (fiksi/rakyat)? Apa manfaatnya? Pekerjaan apa dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan gerak menarik dan mendorong? 2. Guru dan siswa mendiskusikan sikap-sikap baik yang perlu dikembangkan siswa dalam kerja kelompok.
Jurnal Kata-kata Sulit Kata SulitArtinya Cerita Fiksi Alur cerita Tokoh cerita Legenda Gaya Gerak Cerita khayalan Urutan-urutan adegan dalam cerita Orang-orang yang ada dalam cerita Cerita tentang asal-usul tempat Gaya itu kalau kita melakukan sesuatu kepada benda Benda berpindah dari satu tempat ke tempat lain
Peta Cerita Awal: Dayang Sumbi marah pada Sangkuriang. Sangkuriang disuruh pergi Tengah: Sangkuriang bertemu lagi dengan ibunya, Dayang Sumbi. Sangkuriang ingin menikahi Dayang Sumbi. Akhir: Dayang Sumbi membeberkan kain putih sehingga suasana jadi terang mirip pagi hari. Makhluk halus yang membantu Sangkuriang membuat perahu kabur. Sangkuriang marah dan menendang perahu.
Ciri-ciri Cerita Fiksi Ciri-ciriContoh Nggak terjadi di dunia nyata Nggak mungkin ada orang yang punya anak dari anjing Ada tokoh ceritaDayang Sumbi, si Tumang, Sangkuriang Ada masalah/konflikSangkuriang ingin menikahi Dayang Sumbi tapi Dayang Sumbi tidak mau Untuk cerita rakyat, kadang-kadang ada yang nggak logis Kenapa sih Dayang Sumbi nggak bilang bahwa Sangkuriang itu anaknya? Untuk cerita rakyat, ceritanya biasanya menggambarkan kebiasaan masyarakat itu Waktu bertapa, Dayang Sumbi Cuma makan makanan mentah. Katanya itu sebabnya orang Sunda suka makan lalapan.
Tabel Tahu-Ingin Tahu-Pelajari TahuIngin TahuPelajari Cerita rakyat itu cerita di jaman dulu Cerita Sangkuriang itu tentang terjadinya gunung Tangkuban perahu Nama tokohnya Sangkuriang sama Dayang Sumbi Gerak itu benda berpindah tempat Gaya=? Kenapa sih Sangkuriang itu pergi? Apa sih bedanya gaya dan gerak? Cerita rakyat itu termasuk jenis cerita fiksi Cerita rakyat Sangkuriang menjelaskan terjadinya gunung Tangkubanperahu di Jawa Barat. Namanya legenda. Waktu Sangkuriang menendang perahu, Sangkuriang memberikan gaya pada perahu. Perahu yang terpental = perahu bergerak
Terima Kasih