Apa itu gravitasi ??? GRAVITASI = gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta Pada sejarahnya, Newton menemukan hukum ini ketika dia memperhatikan peristiwa apel jatuh. Ketika itu dia berpikir ada suatu gaya belum diketahui yang menyebabkan benda yang awalnya diam menjadi bergerak Hukum ini diperkenalkan oleh seorang ahli fisika dan matematikawan asal Inggris bernama I saac New ton ( )
Newton juga menyadari bahwa gaya itu juga yang menyebabkan bulan selalu berada didekat bumi dan tetap dalam lintasan orbit yang mengelilingi bumi Newton menyebut gaya tersebut sebagai gaya ‘gravitasi’ dan menetapkan bahwa gaya ini pasti ada diantara semua benda.
Contoh gaya gravitasi
HUKUM GRAVITASI UMUM NEWTON Bunyi Hukum Gravitasi newton adalah : Gaya gravitasi antara dua benda merupkan gaya tarik menarik yang besarnya berbanding lurus dengan massa masing - masing Benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya
Setiap benda yang bermassa selalu memiliki medan gravitasi di sekelilingnya. Akibatnya dua buah benda yang masing-masing memiliki medan gravitasi akan mengalami gaya tarik menarik satu sama lain Besarnya GAYA TARIK MENARIK ini oleh Newton dirumuskan sebagai : F = Gaya Gravitasi (N) G = konstanta gravitasi = (6, Nm²/kg²) r = jarak antara pusat benda (m) m = massa benda (m) HUKUM GRAVITASI UMUM NEWTON
Medan GRAVITASI MEDAN GRAVITASI (g) adalah daerah yang masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Gaya gravitasi bumi tidak lain merupakan berat benda, yaitu besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada benda. Jika massa bumi M dengan jari-jari R, maka besarnya gaya gravitasi bumi pada benda yang bermassa m dirumuskan: Ket : g = Percepatan gravitasi (m/s²) G = konstanta gravitasi = (6, Nm²/kg²) R= Jari-jari Bumi(m) M = massa Bumi(Kg) m = massa benda (Kg) Karena W = F, dan W = mg, maka :
Apabila benda berada pada ketinggian h dari permukaan bumi atau berjarak r=R+h dari pusat bumi, maka perbandingan g’ pada jarak R dan g pada permukaan bumi dirumuskan: Percepatan gavitasi di Permukaan Bumi atau Ket : g = Percepatan gravitasi (m/s²) G = konstanta gravitasi = (6, Nm²/kg²) R= Jari-jari Bumi(m) M = massa Bumi(Kg) h = jarak benda diatas permukaan bumi (m)
Kuat medan gravitasi termasuk besaran vektor, sehingga kuat medan gravitasi dari beberapa partikel dapat ditentukan dengan persamaan berikut : Percepatan gravitasi bumi terhadap percepatan gravitasi planet lain memenuhi persamaan berikut : Ket : RB= Jari-jari Bumi (m) rp = Jari-jari Planet (m) MB = Massa Bumi (Kg) mb = Massa Planet (Kg) gp = Percepatan gravitasi planet (m/s²) gB = Percepatan gravitasi bumi (m/s²)
Energi Potensial Gravitasi Energi potensial gravitasi adalah Usaha memindahlan suatu benda dari titik satu ke titik yang lain. dengan melawan gaya gravitasi yang ditimbulkan oleh massa bumi. Sehingga diperoleh persamaan : Ket : Ep = Energi Potensial gravitasi (Joule) G = konstanta gravitasi = (6, Nm²/kg²) M = massa Bumi(Kg) m = massa benda R = jarak benda ke pusat bumi atau planet (m)
POTENSIAL GRAVITASI Ket : Ep = Energi Potensial gravitasi (Joule) G = konstanta gravitasi = (6, Nm²/kg²) Mb = massa Bumi (Kg) mb = massa benda (kg R = jarak benda ke pusat bumi atau planet (m) Potensial gravitasi (lambang V) adalah suatu titik dalam suatu medan gravitasi didefinisikan sebagai energi potensial gravitasi per satuan massa, sehingga diperoleh persamaan :
Kelajuan Orbit satelit Ketika satelit mengorbit planet, maka akan berlaku gaya gravitasi dan gaya sentripetal. Sehingga kelajuan satelit dapat dituliskan sebagai berikut : Fs Fg
Hukum kepler Hukum Kepler Ditemukan Oleh Seorang Matematikawan Yang Juga Merupakan Seorang Astronom Jerman Yang Bernama Johannes Kepler ( ). Sebelum Ditemukannya Hukum Ini, Manusia Zaman Dulu Menganut Paham Geosentris, Yakni Sebuah Paham Yang Membenarkan Bahwa Bumi Adalah Pusat Alam Semesta. Anggapan Ini Didasari Pada Pengalaman Indrawi Manusia Yang Terbatas, Yang Setiap Hari Mengamati Matahari, Bulan Dan Bintang Bergerak, Sedangkan Bumi Dirasakan Diam. Anggapan Ini Dikembangkan Oleh Astronom Yunani Claudius Ptolemeus ( M) Dan Bertahan Hingga 1400 Tahun. Kemudian Pada Tahun 1543, Seorang Astronom Polandia Bernama Nicolaus Copernicus ( ) Mencetuskan Model Heliosentris. Heliosentris Artinya Bumi Beserta Planet-Planet Lainnya Mengelilingi Matahari Dalam Lintasan Yang Melingkar.
1.Hukum I Kepler Hukum I Kepler Dikenal Sebagai Hukum Lintasan Elips. Hukum I Kepler Berbunyi: “Semua Planet Bergerak Pada Lintasan Elips Mengitari Matahari Dengan Matahari Berada Di Salah Satu Fokus Elips” Hukum I Kepler Menyatakan Bentuk Orbit Planet, Tetapi Tidak Bisa Memperkirakan Kedudukan Planet Pada Suatu Saat. Oleh Sebab Itu, Kepler Berusaha Memecahkan Persoalan Tersebut, Yang Selanjutnya Berhasil Menemukan Hukum II Kepler.
2. Hukum II Kepler Hukum II Kepler Membahas Tentang Gerak Edar Planet Yang Berbunyi Sebagai Berikut. “Suatu Garis Khayal Yang Menghubungkan Matahari Dengan Planet Menyapu Luas Juring Yang Sama Dalam Selang Waktu Yang Sama” Dari Hukum II Kepler Bisa Diketahui Bahwa Kelajuan Revolusi Planet Terbesar Ketika Planet Berada Paling Dekat Ke Matahari (Perihelium). Sebaliknya, Kelajuan Planet Terkecil Ketika Planet Berada Di Titik Terjauh (Aphelium).
3. Hukum III Kepler Pada Hukum Ini Kepler Menjelaskan Tentang Periode Revolusi Setiap Planet Yang Melilingi Matahari. Hukum Kepler III Berbunyi : Kuadrat Perioda Suatu Planet Sebanding Dengan Pangkat Tiga Jarak Rata-Ratanya Dari Matahari. Secara Matematis Hukum Kepler Dapat Ditulis Sebagai Berikut :