YULIA ANDRIANIYULIA ANDRIANI. pertanian Way of life Usaha tani Usaha tani adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang petani, menejer, penggarap atau.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
61.
Advertisements

Perilaku Produsen Teori Produksi.
Mokh. Rum & Slamet Widodo,
EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
BIAYA PRODUKSI.
Teori Produksi Yeni Puspita, SE., ME.
Sesi - 3 KONSEP PENTING HUBuNGAN I-O
Analisis Perilaku Produksi
Organisasi Produksi Produksi  cara bagaimana sumber daya (input: Tenaga kerja, Modal, Tanah) dipergunakan untuk menghasilkan produk-produk perusahaan.
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
EFISIENSI DAN OPTIMASI ALOKASI INPUT
Pertemuan 09 – 10 Teori Produksi
Sesi - 2 HUBuNGAN INPUT- OUTPUT
PERTEMUAN X TEORI PRODUKSI.
D. HUBUNGAN KOMBINASI INCREASING DECREASING PRODUCTIVITY
Teori Produksi Pertemuan 7 Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I.
TEORI PRODUKSI Fungsi produksi : model matematis yg menunjukkan hubungan antra jumlah input yg digunakan dg jumlah output yang dihasilkan Fungsi produksi.
4. PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHATANI
PRODUKSI Robinhot Gultom, SE, M.Si.
Pengantar Ilmu Ekonomi
Teori Produksi dan Biaya
Fungsi produksi.
I. Production with One Variable Input
EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
PENGANTAR EKONOMI PERIKANAN
TEORI PRODUKSI.
Bab VI Teori Biaya Produksi
Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Usahatani
MODUL 5 Teori Produksi Dan Biaya TEORI PRODUKSI
Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Usahatani (lanjutan)
EKMAN-4 TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI
Bab IV Perencanaan Usaha (Bussiness Planning) : Teori Produksi
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
TEORI PRILAKU PRODUSEN (THEORI OF PRODUCER’S BEHAVIOUR)
Bab 6 Teori Produksi & Estimasi
PERTEMUAN V Produksi.
DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK
MODUL 5 Teori Produksi Dan Biaya TEORI PRODUKSI
Ekonomi Produksi/ D Napitupulu
Fungsi produksi Q = f(K, L, X, E)
PRODUKSI DENGAN DUA VARIABEL INPUT
TEORI PRODUKSI.
Ekonomi Produksi/ D Napitupulu
PERTEMUAN KE-6 TEORI PRODUKSI.
EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
Fungsi produksi.
Sri Sulasmiyati, S.Sos, MAP
Maksimasi Laba dan Penawaran
Biaya Produksi.
PERTEMUAN X TEORI PRODUKSI.
BIAYA PRODUKSI.
TEORI PRODUKSI.
KONSEP PRODUKSI Juarini.
BAB 7 Proses Produksi: Perilaku Perusahaan yang Memaksialkan Keuntungan Fungsi produksi atau fungsi produk total adalah hubungan antara input dan output.
TEORI PRODUKSI.
Teori Ekonomi Produksi
EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
Peluang dan Tantangan Import komoditas Pangan Nasional Januari – November 2012 No Komoditi Volume (ton) Nilai (US$) 1 Beras 1,443, ,486,694 2 Beras.
EKMAN-4 TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
Mata Kuliah Teori Ekonomi 1
PERTEMUAN X TEORI PRODUKSI.
FUNGSI PRODUKSI.
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN
Oleh : Muhammad Fauzi Makki
Transcript presentasi:

YULIA ANDRIANIYULIA ANDRIANI

pertanian Way of life Usaha tani Usaha tani adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang petani, menejer, penggarap atau penyewa lahan pada sebidang tanah yang dikuasai, tempat ia mengelola (sarana produksi) dengan segala pengetahuan dan kemampuannya untuk mendapatkan hasil (produksi)

 Prinsip ekonomi dalam proses produksi diartikan sebagai kaidah-kaidah atau asumsi yang dapat dipakai dalam menggunakan sumber-sumber yang terbatas dalam proses produksi agar tercapai hasil yang optimal  Sumber daya diartikan sebagai input atau pengorbanan untuk menghasilkan output tertentu. Dalam menghasilkan suatu produk atau input dapat dipengaruhi oleh produk yang lain

 Hasil >>yield >>keluaran (output) yang diperoleh dari pengelolaan input produksi (sarana prod)  Produksi >> production >> sejumlah hasil dalam satu lokasi dan waktu tertentu  Biaya produksi >> kompensasi yang diterima oleh pemilik faktor produksi, biaya2 yang dikeluarkan petani dalam proses produksi

 Biaya uang & in natura (mis. Upah kerja untuk persiapan penggarapan tanah)  Biaya tetap & variabel biaya tetap >> jenis biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi (mis. Sewa tanah) biaya variabel >> biaya yang besar kecilnya berhubungan langsung dengan besarnya biaya produksi (mis. Pengeluaran untuk bibit)  Biaya rata-rata dan biaya marjinal Biaya rata-rata >> hasil bagi antara biaya total dengan jumlah produk yang dihasilkan Biaya marjinal >> biaya tambahan yang dikeluarkan pengusaha untuk mendapatkan tambahan satu satuan produk pada suatu tingkat produksi tertentu

 Suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil disik (output) dengan faktor produksi (input)  Y = f(X 1, X 2, X 3,.....,X n )  Y = hasil fisik  X1, X2,...,Xn = faktor-faktor produksi  Tindakan yang mampu meningkatkan produksi (Y)  Menambah jumlah salah satu dari input yang digunakan  Menambah beberapa jumlah input yang digunakan

 Tambahan satu satuan produksi atau hasil (output) yang diperoleh dengan penambahan satu satuan input  Produk marjinal yang konstan  Fenomena ini menggambarkan pada setiap penambahan unit input pada suatu kegiatan produksi, akan memberikan tambahan hasil yang tetap pada setiap kenaikan input berikutnya. Karena kenaikan tersebut bersifat tetap, maka bila digambarkan akan berbentuk garis lurus.  Umpamanya ditambahkan 1 kg pupuk, maka prod bertambah sebanyak 2 kg, bila pupuk ditambahkan 2 kg, maka prod bertambah sebanyak 4 kg  Peningkatan hasil = peningkatan output

 Di dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk dapat dipengaruhi oleh satu atau beberapa faktor. Secara matematis hubungan input dengan output digambarkan sebagai berikut : Y = f (X1, X2, X3,.....Xn)  Y merupakan produk yang dihasilkan dengan menggunakan faktor-faktor nonproduksi seperti kapital (X1), tanah (X2), tenaga kerja (X3) dan faktor-faktor lain (Xn). Dalam hubungan input- output ini biasanya di dalam proses produksi, manajemen dihadapkan kepada memilih/menambah level suatu input tertentu dengan menganggap factor yang lain tetap atau konstan. Keadaan ini digambarkan sebagai : Y = f (X1/X2, X3, Xn),

 Produk marjinal yang menaik  Fenomena ini menggambarkan terjadi penambahan hasil yang meningkat pada pemberian input tambahan berikutnya  Input ditambah satu satuan, maka produksi naik 1,5 atau lebih, kemudian dinaikkan lagi menjadi 2 satuan, prod naik sebanyak 4 satuan  Peningkatan hasil > pertambahan input (law of increasing returns)  Produk marjinal yang menurun  Setiap penambahan satu unit input menyebabkan peningkatan hasil yang semakin kecil (decreasing rate)  Fenomena ini menggambarkan hubungan bilamana terjadi tambahan input pada suatu variable (yang lain konstan) maka tambahan hasil yang didapat akan menurun. Atau terjadi penurunan penambahan hasil pada setiap menambahkan input berikutnya. Keadaan ini sering terjadi pada proses produksi pertanian.

 Di dalam proses produksi pertanian, biasanya berupa hubungan yang mula-mula bersifat increasing yang dilanjutkan dengan hubungan yang bersifat decreasing productivity setelah variabel yang diberikan relative telah cukup.  Kombinasi ini merupakan fenomena produksi pertanian dan dinyatakan dalam hukum penambahan hasil yang menurun atau law of diminishing return. Hukum ini berlaku untuk produk penambahan hasil (produk marginal)

 Apabila suatu faktor produksi variabel masih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan faktor produksi tetap dipergunakan, terjadilah kecenderungan terjadinya kenaikan hasil bertambah  Tetapi jika faktor produksi variabel sudah banyak jumlahnya, maka cenderung mengakibatkan kenaikan yang semakin berkurang  Mengakibatkan kenaikan hasil bertambah (increasing marginal product) dan kenaikan hasil berkurang (decreasing marginal product)

 Produk rata2 (PR) >> perbandingan antara produk total dengan input produksi (PR = PT/TI)  Produk total (PT) >> jumlah produk (hasil yang diperoleh dalam proses prod)  Produk marjinal >> jumlah output dibandingkan dengan jumlah input (Y/X)  Analisis hubungan tiga jenis produk ini dimanfaatkan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan faktor produksi dengan hasil yang diperoleh.  Biasanya digunakan sebagai kajian dalam pengambilan kebijakan dalam perhitungan usaha tani

 Hubungan antara PR, PT, dan PM InputOutputPRPMKet xy(Y/X) Tahap Increasing Rate ,38Rate ,39Rate ,39,5Rate ,86,5Tahap II ,14Decreasin g ,53Tahap III ,4-2Rate ,6-2rate

 Produk marjinal yang terus menaik pada keadaan produk total juga menaik (Tahap I)  Produk marjinal yang terus menurun pada keadaan produk total sedang menaik (Tahap II)  Produk marjinal terus menurun sampai angka negatif bersamaan dengan produk total yang juga menurun (Tahap III)

 Bila PT naik, maka PM positif  Bila PT mencapai maksimum, maka nilai PM menjadi nol  Bila PT sudah mulai turun, maka nilai PM menjadi negatif  Bila PT menaik pada tahap increasing rate, maka PM pada decreasing rate

 Bila PM > PR, maka posisi produk rata-rata masih dalam keadaan menaik  Bila PM < PR, maka posisi PR dalam keadaan menurun  Bila terjadi PM = PR, maka posisi PR dalam keadaan maksimum

 Elastisitas produksi adalah suatu angka yang menunjukkan persentase perubahan pada output akibat adanya persentase perubahan dari suatu input atau ratio antara perubahan produksi dengan perubahan input  EP = ∆Y/Y : ∆X/X → Ep = PM/PR  Ketentuan ini dapat diberlakukan :  Bila PM = PR maka Ep = 1  Bila PM = 0 maka Ep = 0

 Bila PM > PR maka Ep > 1  Bila PM < PR maka Ep < 1  Akibat dari keadaan tersebut maka :  Daerah I mempunyai elastisitas > = 1  Daerah II mempunyai elastisitas > = 1 dan > = 0  Daerah III mempunyai elastisitas < = 0  Dalam proses produksi daerah I dan III disebut daerah irasional karena pada kedua daerah tersebut masing- masing keuntungan masih dapat ditambah (daerah I) dan keuntungan akan merugi (daerah III). Daerah II disebut daerah rasional, yaitu daerah di mana manajer harus memilih input untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.

 Di titik mana I daerah rasional tersebut terdapat keuntungan yang maksimum masih tergantung kepada harga input dan outputnya. Daerah II ini merupakan daerah pusat perhatian dari para pengambil keputusan (decision maker/manajer)/ Secara efisiensi teknis, terjadi maksimum keuntungan pada saat produk rata-rata mencapai maksimum, tetapi efisiensi ekonomis letaknya masih tergantung pada harga input dan outputnya.

Jangan sampai anda sibuk melihat keluar, sampai lupa melihat pada diri sendiri -IS-