BIDANG KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2019
TUGAS : Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di Bidang Ketersediaan Pangan, Sumber Daya Pangan dan Kerawanan Pangan
FUNGSI : Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang ketersediaan pangan; Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya pangan; Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang kerawanan pangan.
KEGIATAN TAHUN 2019 : Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Kegiatan Peningkatan Kemandirian dan Penanganan Kerentanan Pangan di Masyarakat Rp. 3.900.000.000,- Kegiatan Pengembangan Sumberdaya dan Infrastruktur Pangan Rp. 250.000.000,- Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Pangan Rp. 150.000.000,-
SEKSI KERAWANAN PANGAN
URAIAN TUGAS Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang kerawanan pangan; Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang kerawanan pangan; Menyiapkan bahan analisis dan kajian penanganan kerawanan pangan; Menyiapkan bahan intervensi daerah rawan pangan; Menyiapkan bahan penyusunan dan analisis sistem kewaspadaan pangan dan gizi, penanganan kerawanan pangan yang mencakup lebih dari satu daerah kabupaten/kota; Menyiapkan bahan data dan informasi kerentanan dan ketahanan pangan daerah; Menyiapkan bahan penyiapan, bimbingan teknis dan supervisi di bidang kerawanan pangan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang kerawanan pangan; dan Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
a. Pengembangan desa mandiri pangan : 34 desa, 68 kelompok Program Peningkatan Ketahanan Pangan Kegiatan Peningkatan Kemandirian dan Penanganan Kerentanan Pangan di Masyarakat 2019 jumlah anggaran Rp. 3.900.000.000,- Indikator Kinerja : a. Pengembangan desa mandiri pangan : 34 desa, 68 kelompok b. Pengadaan ternak : 2.040 ekor c. Koordinasi rawan pangan : 100 % d. Penyusunan peta SKPG : 1 paket
DESA MANDIRI PANGAN (DMP) Tujuan Desa Mandiri Pangan meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya yang dimiliki atau dikuasainya untuk mencapai kemandirian pangan rumah tangga dan masyarakat. SASARAN : RUMAH TANGGA MISKIN DI DESA RAWAN PANGAN (daerah rawan pangan dengan KK miskin diatas 26,33%/ PPLS 2011)
JUMLAH DESA DMP S.D. TAHUN 2019 TAHAP PERSIAPAN (TH. 2019) APBD = 34 desa pada 9 kabupaten: Kab. Boyolali, sragen, semarang, purbalingga, cilacap, batang, blora, brebes, banyumas TAHAP PENUMBUHAN (TH. 2018) APBN = Banpem 1 Kawasan Mandiri Pangan (kebumen) APBD = 30 desa 22 kecamatan pada 10 kabupaten: Kabupaten Pati, Purworejo, Demak, Pemalang, Kendal, Batang, Banyumas, Jepara, Kebumen, Sukoharjo TAHAP PENGEMBANGAN (TH. 2017) APBN = Banpem Lanjutan 4 Kawasan Mandiri Pangan (Blora, Jepara, Wonogiri, Banjarnegara) APBD = 26 desa pada 7 Kabupaten Wonosobo, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Sragen, Semarang, Cilacap TAHAP KEMANDIRIAN (TH.2016) APBN = 4 Kawasan Mandiri Pangan di 4 Kab sebanyak 20 desa APBD = 24 desa pada 6 Kab DESA YG MANDIRI / EXIT PROGRAM (TH.2006 s.d. 2015) APBN = 230 desa (31 Kab/kota) APBD = 98 desa (29 Kab) TOTAL 451 DESA 327 DESA TELAH MANDIRI
INDIKATOR KEBERHASILAN Keberhasilan Pelaksanaan Desa Mandiri Pangan tercermin dalam indikator OUTPUT : Meningkatnya ketrampilan usaha dan jaringan pemasaran; Meningkatnya modal usaha; Meningkatnya aksesbilitas pangan. OUTCOME Makin meningkatnya kemandirian pangan Makin meningkatnya kesejahteraan dan gizi masyarakat.
Target Output dan Outcome DMP APBD Tahun Output Outcome 2010 20 kelompok afinitas di 10 desa Peningkatan pemberdayaan kelompok afinitas di DMP Peningkatan ketrampilan usaha dan pemanfaatan potensi lokal Peningkatan modal dan jaringan pemasaran Meningkatnya pendapatan dan gizi masyarakat Meningkatnya kemandirian pangan 2011 2012 15 kelompok afinitas di 7 desa 2013 8 kelompok afinitas di 4 desa 2014 2015 2016 2017 2018 2019 40 kelompok di 20 desa 44 kelompok di 22 desa 48 kelompok di 24 desa 52 kelompok di 26 desa 60 kelompok di 30 desa 68 kelompok di 34 desa
TAHAP PERSIAPAN LOKASI TAHUN 2019 No Kabupaten Kec. Desa Kelompok 1 Boyolali Karanggede Sendang Sri Widodo 1 2 Sri Widodo 2 Klumpit 3 Sumber Rejeki 1 4 Sumber Rejeki 3 Pengkol 5 Subur Makmur V 6 Subur makmur IV Klari 7 Sidodadi 1 8 Sidodadi II Sragen Tangen Sigit 9 Sri Sadono P Dadi 10 Sri Lestari Jenar Banyurip 11 Sembungsari 12 Ngudi makmur Mlale 13 Guyub Rukun 14 Mardi Lestari Dawung 15 Lestari 16 Tani Mukti Semarang Getasan Batur 17 Dadi rukun 18 Langgeng pangstu Banyubiru sepakung 19 Anugrah 20 Mugi Rahayu
No Kabupaten Kec. Desa Kelompok 4 Purbalingga Bukateja Karang Gedang 21 Margo rukun 22 Ngudi Mulyo Kutawis 23 Sri Basuki 24 Srei Rejeki Mrebet 25 Minda Sari 26 Minda Sejahtera Mrebet Sangkanayu 27 Karya Madju 28 Mukti Madju 5 Cilacap Adipala 4 Karang sari 29 Trengginas 30 Bagas waras Penggalang 31 Mendo langgeng 32 Menda sari 33 Mitra usaha 34 Maju jaya Adireja 35 Kambing rahayu 36 Kambing mulyo 6 Batang Tulis Wringin gintung 37 Merdi dadi 38 Sukses Bersama Subah Kuripan 39 Berakah Tani 40 Krajan Tani Banyuputih Kalibalik 41 Mandiri 1 42 Mandiri 2 Gringsing Ketanggan 43 Sumber Rejeki
7 Blora 4 Jepangrejo 45 Makmur Berkah 46 Maju Berkah Purworejo 47 Kambing Jaya 1 48 Kambing Jaya II Patalan 49 Mulyo 1 50 Mulyo 2 Tunjungan Sambung rejo 51 Rowo mulyo.1 52 Rowo mulyo.2 8 Brebes Jatibarang 4 Kertasinduyasa 53 Mitra 54 Jaya Sentosa Jatibarang kidul 55 Maju jaya 56 Berkah jaya Songgom Wanatawang. 57 Tani Murni 58 Tani Bakti Wanasari Klampok 59 Domba Makmur 60 Maju Jaya 9 Banyumas Jatilawang Pekuncen 61 Tegal mulyo 62 Klepu Sari Gunung wetan 63 Lestari 64 Marsudi Bakti Kalibagor Srowot 65 Serayan Jaya 66 Sentana jaya Kaliori 67 Jaya mandiri 68 Berkah Mandiri
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) adalah serangkaian proses Pemantauan untuk mengantisipasi kejadian kerawanan pangan dan gizi melalui pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, analisis, dan penyebaran informasi situasi pangan dan gizi. (Menurut Permentan/Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 43/Permentan/OT.140/7/2010 Tentang Pedoman SKPG)
Tujuan SKPG : Menyediakan data dan informasi tentang keadaan pangan dan gizi secara rutin, yang digunakan dalam pengambilan keputusan pemerintah diberbagai tingkat administrasi, terutama pengaturan sumberdaya dan dana dalam memenuhi kebutuhan program pangan dan gizi. Menghasilkan benchmark/patokan setiap indikator yang digunakan dalam menentukan situasi pangan dan gizi di suatu daerah.
Keluaran SKPG Tersedianya informasi situasi pangan dan gizi bulanan dan tahunan. Tersedianya informasi hasil investigasi daerah yang diindikasikan rawan pangan. Tersusunnya rekomendasi kebijakan dan pelaksanaan intervensi bagi penanganan kerawanan pangan dan gizi. Tersedianya laporan dan rekomendasi kebijakan dan perencanaan program yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan gizi. Kegiatan SKPG tahun 2014 masih difokuskan pada Manajemen pelaksanaan kegiatan dan pelaporan.
KOMPONEN PEMANTAUAN SKPG II. PELAKSANAAN KOMPONEN PEMANTAUAN SKPG ANALISIS SITUASI PANGAN BULANAN Untuk Kewaspadaan Dini terhadap perubahan situasi pangan dan gizi Investigasi. ANALISIS SITUASI PANGAN TAHUNAN Untuk perencanaan program pangan dan gizi jangka menengah dan jangka panjang. DISEMINASI dan PENYEBARLUASAN INFORMASI Penyebaran informasi PG bagi pihak terkait dan yang memerlukan.
Peta SKPG Bulanan se Jawa Tengah Peta SKPG Tahunan se Jawa Tengah KEGIATAN TAHUN 2018 SKPG: Peta SKPG Bulanan se Jawa Tengah Peta SKPG Tahunan se Jawa Tengah Kabupaten/Koata kategori Rawan : Pekalongan, Tegal, Banjarnegara, Jepara, Kudus, Blora dan Kota Pekalongan
PETA INDIVIDU PER ASPEK ASPEK KETERSEDIAAN 27 Kabupaten dalam kondisi aman. 1 Kabupaten Rawan yaitu Banjarnegara dan 1 Kabupaten kondisi waspada yaitu Kudus CILA CAP BANYU MAS PURBALI NGGA KEBU MEN PURWO REJO WONOS OBO MAGEL ANG BOYO LALI KLA TEN WONO GIRI KARANG ANYAR GROBO GAN BLO RA REMB ANG PA TI KUD US JEPA RA DEM AK SEMAR ANG KEN DAL BAT ANG PEMAL ANG BREB ES KOTA PEKALONGA N KOTA TEGAL HUT AN 34 Kabupaten dalam kondisi aman. 1 Kabupaten Kabupaten kondisi waspada yaitu Wonosobo ASPEK AKSES ASPEK PEMANFAATAN 13 Kabupaten dalam kondisi aman yaitu Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Boyolali, Wonogiri, Sragen, Rembang, Semarang, Temanggung, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Surakarta. 6 Kabupaten Rawan yaitu Jepara, Kudus, Blora Pekalongan, Tegal dan Kota Pekalongan dan 16 Kabupaten kondisi waspada
SEKSI SUMBER DAYA PANGAN
URAIAN TUGAS Menyiapkan bahan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya; Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang sumber daya pangan; Menyiapkan bahan analisis dan kajian penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya; Menyiapkan bahan pemantauan dan pelaporan lahan pertanian pangan berkelanjutan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya pangan; dan Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
KEGIATAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN INFRASTRUKTUR PANGAN JUMLAH ANGGARAN Rp. 250.000.000
1. Pemantauan Alih Fungsi Lahan Tujuan :- Melakukan pemantauan alih fungsi lahan - Mendorong Kab/Kota yang belum memiliki data LP2B. Luas KP2B (1.025.787 Ha) Sasaran : Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah Lokasi : Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah Manfaat : Memperoleh data luasan lahan pertanian pangan (lahan basah dan lahan kering) se-Jawa Tengah Dampak : Terkendalinya luasan lahan pertanian pangan se-Jawa Tengah Penerima Manfaat : Pemerintah Pusat dan Daerah
2. Pengembangan Bahan Pangan Lokal Tujuan : Melaksanakan pengembangan pangan alternatif berupa pengembangan umbi-umbian Sasaran : Petani Bantuan berupa: Bibit Ubi Jalar (Kab. Banjarnegara, Kab. Magelang, Kab. Wonosobo) Bibit Ubi Kayu (Kab. Karanganyar, Kab. Temanggung) Pupuk urea, organik, KCl, TSP dan dolomite
Penerima manfaat: Poktan Wonosaritani VIII Ds. Tawang Wonorejo Kec. Jatiyoso Poktan Beran Tani Ds. Giritirta Kec. Pejawaran Kab. Banjarnegara Poktan Amrih Mulyo Muncar Ds. Muncar Kec. Gemawang Kab. Temanggung Poktan Tani Manunggal Ds. Bringin Kec. Srumbung Kab. Magelang Poktan Tani Agro Lestari Ds. Sayangan Wonoroto Kec. Watumalang Kab. Wonosobo Manfaat : Meningkatkan pangan alternatif sumber karbohidrat non beras Dampak : Mendukung ketersediaan pangan
3. Monitoring dan Evaluasi KP3 Tujuan : Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam rangka pengawasan terhadap peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida secara terpadu bersama anggota Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dari instansi lain Sasaran : Petani, kios/pengecer Lokasi : Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah
Manfaat : Tersedianya informasi jenis pupuk dan pestisida yang beredar di masing-masing daerah Tersedianya informasi mutu pupuk dan pestisida yang beredar di seluruh Provinsi Jawa Tengah Terciptanya koordinasi penyelidikan kasus pupuk dan pestisida anatar PPNS Pupuk dan Pestisida dengan Korwas Polda Jawa Tengah Terciptanya koordinasi pengawasan pupuk dan pestisida antar instansi terkait Tersedianya informasi pelaksanaan Kartu Tani di Jawa Tengah
SEKSI KETERSEDIAAN PANGAN
URAIAN TUGAS Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang ketersediaan pangan; Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang ketersediaan pangan; Menyiapkan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka hari besar keagamaan nasional; Menyiapkan bahan pengkajian di bidang ketersedian pangan analisis dan kajian ketersediaan pangan daerah; Menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi untuk penyusunan neraca bahan makanan; Menyiapkan bahan penghitungan pola pangan harapan ketersediaan pangan; Menyiapkan bahan pengelolaan bahan pegembangan jaringan informasi ketersediaan pangan; Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis ketersediaan pangan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang ketersediaan pangan; dan Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Pangan jumlah anggaran Rp. 150.000.000,- Indikator Kinerja : a. Tercapaianya ketersediaan energi 4.025 kkal/kap/hr b. Ketersediaan protein 107 gr/kap/hari c. PPH ketersedian 80,02
Rincian Kegiatan Sosialisasi NBM: Lokasi Kegiatan : Jawa Tengah Waktu : Maret 2019 2. Pelatihan Penyusunan Ketersediaan HBKN Lokasi kegiatan : Jawa Tengah Waktu : April 2019 3. Pertemuan Pemantauan Ketersediaan Pangan Waktu : Agustus 2019 4. Workshop NBM Waktu : Oktober 2019 5. Penyusunan NBM : November 2019 6. Pemantauan Ketersediaan HBKN I dan II Waktu : Mei, November 2019
HASIL PERHITUNGAN NBM DAN PPH KETERSEDIAAN URAIAN 2017 (ATAP 2016) 2018 (ATAP 2017) Ketersediaan energi (kkal/kap/hr) 4.055 4.027 Ketersediaan protein (gr/kap/hr) 109,03 114,46 PPH ketersediaan 85,17 85,30 Catatan: Penurunan ketersediaan energi dari sumber bahan makanan padi-padian dan sayur-sayuran Angka ketersediaan Standard WNPG X Th 2012: Ketersediaan energi : 2.400 kkal/kap/hr Ketersediaan protein: 63 gr/kap/hr
KEGIATAN PENGEMBANGAN KETERSEDIAAN DAN PENANGANAN RAWAN PANGAN (APBN)
PENYUSUNAN FSVA 12 Kab. @ Rp. 50 juta 3. Penyusunan Peta Kerentanan dan Ketahanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas-FSVA) Nama Kegiatan : 2009 – 2019 : Peta FSVA Anggaran Tahun 2019 Rp.690.000.000,- PENYUSUNAN FSVA 12 Kab. @ Rp. 50 juta (Banyumas, Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten,Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Wonosobo)
TUJUAN FSVA Visualisasi geografis dari hasil analisa data indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan: Dimana daerah yang rentan terhadap kerawanan pangan (lokasi)? Mengapa daerah tersebut rentan terhadap kerawanan pangan (penyebab)? menyediakan informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan program, penentuan sasaran serta intervensi kerawanan pangan dan gizi
INDIKATOR FSVA I. KETERSEDIAAN PANGAN Konsumsi normatif per kapita thd rasio ketersediaan bersih padi+jagung+ubi kayu+ubi jalar II. AKSES TERHADAP PANGAN Prosentase penduduk di bawah garis kemiskinan Prosentase desa yg tidak memiliki akses pendukung yang memadai Prosentase penduduk tanpa akses listrik III. PEMANFAATAN PANGAN (KONSUMSI PANGAN, KESEHATAN & GIZI) Angka Harapan Hidup pada saat lahir. Berat badan balita di bawah standart Perempuan buta huruf Rumah tangga tanpa akses air bersih Prosentase penduduk yang tinggal lebih dari 5 Km dari fasilitas kesehaan IV. KERENTANAN TERHADAP RAWAN PANGAN Deforstasi Hutan Persentase daerah puso Bencana alam Fluktuasi curah hujan 37
INDEKS KETAHANAN PANGAN KOMPOSIT: KODE WARNA PETA UNTUK INDEKS KETAHANAN PANGAN KOMPOSIT: Prioritas Penanganan KRITERIA WARNA Prioritas 1 Sangat Rentan Pangan MERAH TUA Prioritas 2 Rentan Pangan MERAH JAMBU Prioritas 3 Cukup Rentan Pangan PINK Prioritas 4 CukupTahan Pangan HIJAU PERTIWI Prioritas 5 Tahan Pangan HIJAU MUDA Prioritas 6 Sangat Tahan Pangan HIJAU TUA
Pengembangan Korporasi Usahatani Tujuan :- Meningkatkan nilai tambah produk komoditas kelompok - Meningkatkan pendapatan - Membentuk lembaga usaha berbadan hukum Sasaran : Lokasi di daerah rentan pangan untuk pengembangan usaha berdasarkan data FSVA Nasional RTM-P dan atau stunting Lokasi : Desa Jojogan Kec. Kejajar Kab. Wonosobo Output : - Termanfaatkannya Dana Banper senilai 250 juta Terlaksananya kegiatan usaha budidaya, pengolahan hasil dan pemasaran secara terintegrasi Termanfaatkannya fasilitasi alat senilai 100 juta oleh gapoktan dan poktan Penerima Manfaat : 1 Gapoktan, 5 Poktan
Jadwal Pelaksanaan NO URAIAN KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI J U N JUL AGS SEP OKT NOV D E S 1 Pemantapan gapoktan dan poktan penerima 2 Penerimaan banper 3 Pengadaan bantuan alat 4 Temu Usaha
Pembinaan dan Monitoring Ketersediaan, Akses dan Kerawanan Pangan Pelaksanaan kegiatan meliputi : Pemantauan HBKN Pelaksanaan operasi pasar Pelaksanan bazar murah Pelaksanaan monitoring penggilingan di 8 kabupaten, yaitu: - Kab. Sukoharjo 11 unit - Kab. Banjarnegara 10 - Kab. Boyolali 11 - Kab. Brebes 22 - Kab. Cilacap 31 - Kab. Karanganyar 19 - Kab. Grobogan 10 - Kab. Tegal 10
DUKUNGAN MANAJEMEN KEGIATAN SERGAP DI PROVINSI: Rakor untuk 100 orang 1 X ATK ( 1 paket) Pemantauan lapangan 100 OH Pertemuan nasional 2. DI KABUPATEN: Rakor di Kab 25 org X 23 kab (konsumsi) Pemantauan lapangan 12 X 23 (276 X 150.000.-)
TERIMA KASIH