OPERATIONS RESEARCH – I MODEL-MODEL DETERMINISTIK Tjutju T Dimyati
PEMROGRAMAN DINAMIS Formulasi Persoalan ke dalam model Pemrograman Dinamis Penyelesaian persoalan dengan hubungan rekursi additif dan multiplikatif Tjutju T. Dimyati
Tujuan Pembelajaran Menguasai konsep dan perumusan tahap, status dan persamaan rekursi dari persoalan Pemrograman Dinamis Mengenal berbagai jenis persoalan yang dapat diselesaikan dengan Pemrograman Dinamis Menguasai penyelesaian berbagai persoalan Pemrograman Dinamis Tjutju T. Dimyati
Capaian Pembelajaran Di akhir perkuliahan mahasiswa: Memahami dan dapat merumuskan Tahap, Status dan Hubungan Rekursi dari berbagai jenis persoalan serta mampu menyelesaikannya dengan Pemrograman Dinamis Mampu menyelesaikan persoalan penentuan rute, alokasi sumber, rencana produksi dan persoalan lain yang dapat diselesaikan dengan Pemrograman Dinamis Tjutju T. Dimyati
DYNAMIC PROGRAMMING Suatu teknik matematik yang digunakan untuk membuat keputusan dari sejumlah keputusan yang saling berkaitan Melibatkan prosedur yang sistematis guna memaksimumkan efektivitas penyelesaian Tidak memiliki formulasi matematik yang standar, sehingga persamaan yang akan digunakan harus dibuat dan disesuaikan dengan situasi yang dihadapi Tjutju T. Dimyati
Karakteristik Model DP Persoalan dapat dibagi ke dalam sejumlah (misal N) tahap, yang pada masing-masing tahap diperlukan adanya suatu keputusan Setiap tahap memiliki sejumlah status yang akan menentukan keputusan pada tahap yang bersangkutan Tjutju T. Dimyati
Karakteristik Model DP (lanjutan) Akibat dari keputusan yang dilakukan pada suatu tahap akan ditransforma-sikan dari status yang bersangkutan ke status pada tahap berikutnya Keputusan terbaik pada suatu tahap bersifat independen terhadap keputusan pada tahap sebelumnya Tjutju T. Dimyati
Karakteristik Model DP (lanjutan) Prosedur pemecahan persoalan dimulai dengan menetapkan keputusan terbaik untuk setiap status pada tahap terakhir (tahap ke N) Ada hubungan rekursif yang mengidentifikasi keputusan terbaik untuk setiap status pada tahap ke-n berdasarkan keputusan terbaik untuk setiap status pada tahap ke (n+1) Tjutju T. Dimyati
Karakteristik Model DP (lanjutan) Dengan menggunakan hubungan rekursif ini prosedur penyelesaian persoalan dilakukan dengan bergerak mundur tahap demi tahap. Pada setiap tahap ditetapkan keputusan terbaik untuk setiap status, hingga akhirnya diperoleh keputusan optimal ketika sampai di tahap pertama Tjutju T. Dimyati
STRUKTUR DASAR MODEL DP Definisikan: Tjutju T. Dimyati
STRUKTUR DASAR MODEL DP (lanjutan) Hubungan antara tahap ke n dengan tahap ke (n+1) dapat digambarkan sebagai berikut: Tjutju T. Dimyati
Langkah Penyelesaian Persoalan DP Definisikan Persoalan yang harus diselesaikan Banyaknya tahap Status pada setiap tahap Alternatif keputusan pada setiap tahap Fungsi tujuan Buat tabel yang menunjukkan seluruh status dan alternatif keputusan pada tahap yang akan diselesaikan Tjutju T. Dimyati
Langkah Penyelesaian Persoalan DP (lanjutan) Tentukan nilai fungsi tujuan dengan menyertakan kontribusi dari tahap yang diselesaikan sebelumnya Tetapkan nilai fungsi tujuan terbaik untuk setiap status pada tahap yang sedang diselesaikan Tetapkan keputusan terbaik untuk setiap status pada tahap yang sedang diselesaikan Tjutju T. Dimyati
Langkah Penyelesaian Persoalan DP (lanjutan) Tetapkan solusi persoalan berdasarkan keputusan terbaik dari tahap yang terakhir diselesaikan hingga tahap yang pertama diselesaikan. Jangan lupa bahwa akibat dari keputusan yang dilakukan pada suatu tahap harus ditransformasikan dari status yang bersangkutan ke status pada tahap berikutnya Tjutju T. Dimyati
Contoh Persoalan DP Fungsi tujuan bersifat aditif Rute Terpendek Alokasi Sumber Perencanaan Produksi Fungsi tujuan bersifat multiplikatif Reliabilitas Alat Ekspektasi Keberhasilan Suatu Misi Tjutju T. Dimyati
Rute Terpendek Seseorang akan melakukan perjalanan dari kota 1 ke kota 7 melalui beberapa alternatif kota antara, seperti pada gambar di bawah ini. Tentukan route yang perlu dilalui agar jaraknya terpendek! Tjutju T. Dimyati
Persoalan: menentukan kota tujuan berdasarkan kota asal keberangkatan Rute Terpendek Persoalan: menentukan kota tujuan berdasarkan kota asal keberangkatan Banyaknya tahap: 3 tahap Status: kota antara yang bisa dijadikan kota asal keberangkatan Alternatif keputusan: kota yang bisa dijadikan tujuan Fungsi tujuan: meminimumkan total jarak untuk seluruh tahap Tjutju T. Dimyati
Alokasi Sumber Sebuah kapal laut mempunyai kapasitas angkut 4 ton. Kapal tersebut dapat mengangkut satu atau lebih jenis barang. Berat dan keuntungan per-unit setiap jenis barang adalah seperti pada Tabel di bawah. Berapa unit masing-masing jenis barang harus diangkut agar diperoleh keuntungan maksimal? Jenis Barang Berat /unit (ton) Keuntungan/unit ($1000) 1 2 31 3 47 14 Tjutju T. Dimyati
Banyaknya tahap: 3 ( jenis barang) Alokasi Sumber Persoalan: menentukan jumlah unit setiap jenis barang yang harus diangkut Banyaknya tahap: 3 ( jenis barang) Status: kapasitas angkut yang masih tersedia Alternatif keputusan: jumlah unit yang bisa diangkut Fungsi tujuan: memaksimumkan total keuntungan dari seluruh jenis barang Tjutju T. Dimyati
Perencanaan Produksi Data kebutuhan suatu produk pada empat perioda mendatang adalah 1, 3, 2, dan 4 unit. Saat ini kapasitas produksi dan kapasitas gudang adalah 5 dan 4 unit per-perioda, sedang ongkos produksi dan ongkos simpan adalah $1 dan $0.5 per unit. Bagaimanakah rencana produksi terbaik jika ongkos set-up $3 dan saat ini tidak ada persediaan? Tidak boleh ada persediaan di akhir perioda 4 Tjutju T. Dimyati
Banyaknya tahap: 4 (perioda) Perencanaan Produksi Persoalan: menentukan unit produk yang harus dibuat pada setiap perioda Banyaknya tahap: 4 (perioda) Status: unit produk yang ada di gudang sebagai persediaan di awal perioda Alternatif keputusan: unit produk yang dibuat berdasakan kapasitas produksi dan kapasitas gudang Fungsi tujuan: meminimumkan total ongkos dari seluruh perioda Tjutju T. Dimyati
Ekspektasi Keberhasilan Misi Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng, PT Palm Oil yang memiliki depot di 4 daerah akan menambah mobil tanki yang menyalurkan minyak langsung ke masyarakat. Saat ini di masing-masing daerah dioperasikan 1 unit tanki dengan tingkat pemenuhan kebutuhan di daerah 1, 2, 3, dan 4 masing-masing 0,7 ; 0,9 ; 0,8 ; dan 0,6. Jika di 4 daerah tersebut ditambahkan 1 atau 2 unit tanki maka tingkat pemenuhan kebutuhannya diperkirakan akan menjadi sebagai berikut: Tjutju T. Dimyati
Ekspektasi Keberhasilan Misi (lanjutan) Tangki tambahan Tingkat pemenuhan kebutuhan di daerah 1 2 3 4 0,70 0,90 0,80 0,60 0,85 0,96 0,97 0,99 0,98 0,95 Untuk setiap tanki tambahan yang dioperasikan di daerah 1, 2, 3, dan 4, setiap minggunya perusahaan harus mengeluarkan dana ekstra masing-masing sebesar $100 ; $300 ; $100 ; dan $200. Dana ekstra yang tersedia adalah $600 per minggu. Bagaimana sebaiknya tangki tambahan tersebut dioperasikan ? Tjutju T. Dimyati
Penambahan Tanki Minyak Persoalan: menentukan jumlah tanki tambahan di empat daerah Banyaknya tahap: 4 (daerah) Status: tanki tambahan yang tersedia Alternatif keputusan: jumlah tangki yang ditambahkan di masing2 daerah Fungsi tujuan: memaksimumkan total ekspektasi keberhasilan pemenuhan kebutuhan minyak di seluruh daerah Tjutju T. Dimyati