Oleh: Jenny Novina Sitepu – Liza Mutia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISA VITAMIN C METODE IODIMETRI
Advertisements

PENENTUAN KADAR DUA BAHAN OBAT DALAM SEDIAAN TABLET (SECARA SIMULTAN)
Nama : Rahmawati Tuhelelu Nim : Prodi : Kimia Fak : Kip
ANALISIS OBAT HERBAL: SIRIH
Darul Hamdi Destya Nilawati Dini Asyifa Nadia Chrisayu Nathasa.
KROMATOGRAFI.
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
Kelompok 5 Desta Saputri ( ) Diah Nur’aini ( ) Dita Apriani ( )
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
Teori Kromatografi Modern
HASIL PENELITIAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Analisis Cr3+ dan Cr6+ menggunakan spektrofotometri UV-Vis
Disusun oleh: Laila Noor Zahra ( )
LATIHAN SOAL.
PENENTUAN LOGAM MANGAN(II) DALAM AIR ALAMI MENGGUNAKAN R-FIA
Kelompok X Abdul Rosi Tiara Farah Hidayah Zuhrotul Lutfia
Maulidfia Rahmi – Endah Retno K – Nora Dwi Saputri – Badrut Tamam Ibnu Ali – Kelompok 5:
Tahapan spektrofotometri
KROMATOGRAFI Asal Nama Kromatografi
COLORIMETRI SPECTROFOTOMETER UV-VIS
MINGGU KE 9 ANALISA MINERAL.
Metode Kalibrasi Alat Kalibrasi
K R O M A T O G R A F I.
Spektrofotometer.
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
ALUR PENELITIAN Tahun 1 Tahun 2
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
Penentuan Vitamin C Cara Titrasi Dye
ANALISIS PENGAWET BUATAN PADA MINUMAN
Pemeriksaan Hb (Hemoglobin) Metode Sahli
Penentuan Kadar Phospor
GRAFIK TITRASI ASAM BASA
ALKALIMETRI oleh: yusuf pratama.
INSTRUMEN KIMIA FARMASI
Disusun Oleh : Diana Novitasari ( ) Dinar Titik Asmarani ( )
KROMATOGRAFI GAS Bagian Mata Kuliah Kromatografi
Teori kesalahan dalam Kimia Analitik
PENGANTAR UMUM KROMATOGRAFI
KROMATOGRAFI STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR DEFINISI KROMATOGRAFI
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
ANALISA ASAM LEMAK DGN GLC
ANALISIS SENYAWA IBUPROFEN DALAM SEDIAAN SIRUP
Argento-Gravimetri.
Oleh Giovani Hanny Ume Eka Novana Lariwu Ardino Wungkana
FOMULASI SNEDDS DISUSUN OLEH : 1.Lutfatul Amalia ( )
KIMIA INSTRUMEN GAS CHROMATOGRAPHY (GC)
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
Nama : M. Adhitya Nugraha Kelas : XII Kimia Analis I
High Performance Liquid Chromatography
HPLC-ICP-MS HPLC-MIP-MS
KIMIA ANALITIK Cabang ilmu kimia yang bertugas mengidentifikasi zat, memisahkannya serta menguraikannya dalam komponen-komponen, menentukan jenis serta.
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Detektor HPLC-Fluorescence
SPEKTROFOTOMETER UV-Visible
ZAT ORGANIK/ANGKA PERMANGANAT
KELOMPOK Imam Rahmanto 2. Nur Laeli Budi Hastuti
MUHAMMAD FAJRIN A. SALIM KIMIA
CAMPURAN TIGA KOMPONEN (DIAGARAM TERNER)
UJI PESTISIDA FOSFAT-ORGANIK DALAM AIR
Oleh : Rosy Anjani Syafitri J0B Dosen Pembimbing :
ASSALAMU’ALAIKUM.
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
Titrasi Asam Basa Powerpoint Templates Oleh: Deismayanti Lia Agustina
Lanjutan latihan soal membuat kurve standard dan uji t
Kelompok 3 Analisis Intrumentasi Teori Analisis Hasil GC
Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui hasil Absorbansi pada beberapa sampel simplisia dengan menggunakan Spektrofotometri UV VIS.
HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
sofia
GAS CHROMATOGRAPHY Presented by: SAMRIANI H
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Transcript presentasi:

Oleh: Jenny Novina Sitepu – Liza Mutia HIGH PERFORMANCE LIQUIDCHROMATOGRAPHY (HPLC) ; ANALISA TABLET VITAMIN C Oleh: Jenny Novina Sitepu – Liza Mutia

KELOMPOK 10 Affitri Pertiwi P 27241012 001 Agnes Yuanita P 27241012 002 Amelia Permata P 27241012 003 Anggraini Maya S P 27241012 004 Anisa Nurjanah P 27241012 005 Annisa Meida K P 27241012 006

Untuk mengetahui perbedaan kadar Vitamin C antara sampel-sampel Vitamin C yang beredar di masyarakat serta mengetahui apakah kosentrasi Vitamin C yang ada sesuai dengan yang tercantum pada labelnya dengan menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatograph).

DASAR TEORI Setiap campuran komponennya) yang keluar kolom dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk kromatogram. Kromatogram HPLC serupa dengan kromatogram kromatografi gas, dimana jumlah peak menyatakan jumlah kompenen, sedangkan luas peak meyatakan konsentrasi komponen dalam campuran. Komputer digunakan untuk mengontrol kerja sistem HPLC dan mengumpulkan serta mengolah data hasil pengukuran. (Hendayana, Sumar. (2006): 69)

Prosedur Kerja A L A T D N B H Alat : High Performance Liquid Chromatograph (HPLC) Alliance 2695, Detector UV/VIS 2489 dilengkapi dengan kolom C-18, diameter 5 ul, ukuran 4,6 x 150 mm dan Detektor UV-Vis yang terhubung. 2. Gelas Ukur 3. Labu ukur 100 ml 4. Pipet tetes 5. Corong 6. Neraca Analitik 7. Vorteks 8. Mortir dan stamper 9. Batang pengaduk

B A H N 1. Vitamin C Pot ( 25 mg) 2. Biferce (1000 mg) 3. C IPI (50 mg) 4. Xon ce (500 mg) 5. Vitacimin (500 mg) 6. Aquadest 7. Vitamin C standart 8. Methanol 9. Asam Oksalat

Cara kerja 1. Pembuatan Fasa Gerak (Pelarut) 2. Pembuatan larutan standart Vitamin C 3. Pembuatan Deret Larutan Standar Vitamin C 4. Pengoperasian Alat

Analisa kuatitatif dapat digunakan dengan persamaan : Keterangan : Metode HPLC dapat digunakan untuk analisa kuantitatif dan sekaligus kualitatif. Untuk analisa kualitatif dengan membandingkan kromatogram sampel dengan kromatogram baku pembanding berdasarkan waktu retensinya. Analisa kuatitatif dapat digunakan dengan persamaan : Keterangan : A = Peak area = Luas puncak C = Konsentrasi X = sampel P = pembanding Cx = Ax / Ap X Cp

Atau jika ingin mendapatkan data yang lebih valid dapat pula ditentukan dengan menggunakan kurva kalibrasi larutan standar.

HASIL Dari hasil HPLC didapat data kaadar kosentrasi beberapa sampel vitamin c yang terlihat pada data dibawah ini : Tabel. 1. Perbandingan Konsentrasi Beberapa Sampel Vitamin C Sampel Nama Amount (ppm) Kadar pada Label 1 Vit C Pot - 25 mg 2 Vit C Biferce 410,8 ppm 1000 mg 3 Vit C IPI 402,9 ppm 50 mg 4 Xon ce 28,7 ppm 500 mg 5 Vitacimin 33,9 ppm 500 mg Dari hasil HPLC yang didapatkan bahwa kosentrasi vitamin C tablet yang berasal dari pot tidak dapat diketahui, kosentrasi vitamin C tablet yang berasal dari bahan suplemen Biferce adalah 410,8 mg/l, Kosentrasi vitamin C tablet yang berasal dari IPI adalah 402,9 mg/l, Kosentrasi vitamin C tablet dari bahan suplemen Xon ce adalah 28,7 mg/l dan kosentrasi vitamin C tablet dari bahan suplemen Vitacimin adalah 33,9 mg/l.

PEMBAHASAN Penentuan peak vitamin C pada kromatogram larutan standar ini dilakukan dengan mengamati peak yang waktu retensinya relatif tetap atau sama pada setiap konsentrasi larutan standar, serta memerhatikan luas area peaknya. Karena larutan standar adalah larutan vitamin C maka kadar vitamin C di dalamnya adalah yang terbesar dibanding komponen lain sebagai hasil penguraian vitamin C atau senyawa lainnya (pengotor).

Dari penentuan ini, dari hasil HPLC diketahui bahwa dari larutan standart vitamin C menunjukkan peak dengan waktu retensi rata 1,586 menit , sedangkan berasal dari 5 (lima) sampel yang kita periksa tampak peak yang muncul memiliki waktu retensi rata-rata 1,589 menit (mendekati dengan peak vitamin C pada standar).

Peak ini ditafsirkan sebagai peak vitamin C dalam sampel, dari data HPLC juga didapat standart deviasi rata rata waktu retensi 0,004 (derajat kesalahannya sedikit) oleh sebab itu dapat disimpulkan sampel yang diperiksa adalah memang benar mengandung vitamin C.

TERIMAKASIH