MANAJEMEN KEUANGAN Dr. Lela Nurlaela Wati, SE.MM. MANAJEMEN MODAL KERJA MANAJEMEN KEUANGAN Dr. Lela Nurlaela Wati, SE.MM.
PENGERTIAN MODAL KERJA J Fred Weston : Modal Kerja adalah investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yaitu kas, surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan Dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang, pembayaran lain-lain. Elemen-elemen aktiva lancar Elemen-elemen hutang lancar TUJUAN MODAL KERJA Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar Diperoleh modal kerja neto yang layak Menjamin likuiditas perusahaan Manajemen Modal Kerja yang baik akan meningkatkan harga saham” hal ini beralasan karena terdapat beberapa pengalaman dan bukti pada perusahaan yang memiliki kinerja keuangan baik, dengan mengelola modal kerja akan meningkatkan keuntungan dan harga saham
MANFAAT MODAL KERJA Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar Memungkinkan untuk membayar kewajiban tepat pada waktunya Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan yang semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para pelangannya Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan
FAKTOR PENENTU MODAL KERJA 1. Volume Kegiatan (Volume penjualan) Bila volume kegiatan naik maka biaya-biaya untuk menunjang kegiatan tersebut juga naik mengakibatkan dana yang diperlukan untuk modal kerja tentu naik Biasanya volume kegiatan perusahaan diukur berdasarkan besarnya penjualan Kebutuhan modal ditentukan oleh besarnya rencana penjualan. 2. Lama terikatnya Dana (siklus operasi) Dua perusahaan A dan B mempunyai tingkat penjualan yang sama yaitu Rp100 juta/tahun. Jika hanya memperhatikan faktor volume kegiatan mestinya kedua perusahaan membutuhkan modal kerja yang sama besarnya. Ternyata perusahaan A hanya membutuhkan modal kerja Rp 10 juta sedangkan perusahaan B perlu Rp 50 juta. Apa sebabnya ?
FAKTOR PENENTU MODAL KERJA Ternyata perusahaan A berbeda kegiatannya dengan perusahaan B. Perusahaan A adalah perusahaan dagang dimana lama terikatnya dana pada unsur modal kerja yang dihitung dengan rata-rata jangka waktu pembelian barang sampai barang terjual secara tunai adalah 36 hari. Perusahaan B adalah perusahaan industri dimana lama terikatnya dana, yang dihitung dari saat pembelian bahan, proses produksi, penyimpanan sampai produk dijual dan diterima hasil penjualannya rata-rata adalah 180 hari Bila dikaitkan dengan rumus perputaran modal kerja dimana : Perputaran modal kerja = Penjualan/Modal Kerja Maka modal kerja yang dibutuhkan Perusahaan A dan Perusahaan B Modal kerja perusahaan A = 100/10 = 10 juta Modal kerja perusahaan B = 100/2 = 50 juta Untuk melayani tingkat penjualan yang sama semakin lama dana terikat pada unsur modal kerja semakin besar kebutuhan modal kerjanya
KONSEP MODAL KERJA KONSEP MODAL KERJA 1.KONSEP KUANTITATIF Adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar yang disebut modal kerja bruto. Elemen modal kerja kuantitatif meliputi : kas, surat berharga, piutang dan persediaan. 2. KONSEP KUALITATIF Dihubungkan dengan besarnya hutang lancar atau hutang yang harus dilunasi. Dengan demikian modal kerja menurut konsep kualitatif merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar yang disebut modal kerja neto. 3.KONSEP FUNGSIONAL Berdasarkan pada fungsi dana pada fungsi income baik current income maupun future income, difokuskan pada current income
JENIS MODAL KERJA 1. MODAL KERJA PERMANEN yaitu modal kerja yang tetap harus ada dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha. Modal kerja permanen dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu : a. modal kerja primer : yaitu modal kerja minimum yang harus ada untuk menjamin kontinuitas kegiatan usaha. b. modal kerja normal yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk melakukan prosesproduksi yang normal. 2. MODAL KERJA VARIABEL yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahaan keadaan. Modal kerja variabel dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) : a. modal kerja musiman yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi musim. b. modal kerja siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur. c. modal kerja darurat yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN MODAL KERJA Untuk menentukan besarnya modal kerja yang dibutuhkan suatu perusahaan dapat digunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan rencana penjualan misalnya = 1000 unit/minggu 2. Membagi biaya menjadi 3 unsur & menentukan ketiga unsur biaya misalnya : Biaya bahan Rp X / unit Biaya Tenaga kerja Rp Y/unit Biaya umum (BOP) Rp Z/minggu 3. Menentukan lama terikatnya dana masing-masing unsur biaya pada siklus dana sebagai berikut :
MENETUKAN KEBUTUHAN MODAL KERJA Besarnya modal kerja yang bersifat permanen maupun variabel perlu ditentukan dengan baik agar efektif dan efisien. Untuk menentukan modal kerja dapat digunakan 2 (dua) metoda : 1. Metoda keterikatan . Perlu diperhatikan 2 (dua) faktor yang mempengaruhinya : a. periode terikatnya modal kerja (Kas—Kas). b. pengeluaran kas setiap hari. Contoh : Untuk perusahaan perdagangan periode terikatnya modal kerja dapat digambarkan sebagai berikut : Kas1 Barang Piutang Kas2
Untuk perusahaan industri (manufaktur) periode terikatnya modal kerja dapat digambarkan sebagai berikut : Kas 1 B.B Proses Produksi Barang jadi Piutang Kas2 Persediaan Barang ½ jadi Barang jadi Piutang a minggu b minggu c minggu d minggu Untuk menentukan Lama terikatnya dana yang dihitung pada masing-masing biaya adalah : Biaya Bahan baku = a + b + c + d minggu = e minggu Biaya tenaga kerja = b + c + d minggu = f minggu Biaya umum = b + c + d minggu = f minggu Catatan : Biaya tenaga kerja dan biaya umum diperhitungkan pada saat proses produksi dimulai
CONTOH METODE KETERIKATAN DANA 2. Metode Perputaran Modal Kerja ditentukan oleh : a. Perputaran dari komponen-komponen modal kerja yaitu perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. b. perputaran kas merupakan berputarnya kas menjadi kas kembali.
CONTOH METODE KETERIKATAN DANA Perusahaan PT ADIDAS pada suatu saat mendapat pesanan khusus membuat sepatu untuk keperluan para atlet dalam jumlah yang cukup besar, yaitu 5.000 pasang sepatu setiap bulan. Harga perpasang diperkirakan Rp 200.000 Bahan baku Rp 25.000 tiap pasang Biaya tenaga kerja Rp 20.000 tiap pasang Biaya umum Rp 20 juta / bulan. Kebijakan perusahaan sebagai berikut: Untuk kelancaran produksi selalu tersedia bahan baku untuk produksi ½ bulan Untuk membuat 5000 pasang sepatu diperlukan waktu 1 bulan. Suplier bahan baku biasanya memberikan kredit selama 1,5 bulan. Pembayaran untuk sepatu yang diserahkan dilakukan 2 bulan setelah setiap 5000 pasang sepatu diserahkan. Barang jadi sebelum dikirim disimpan dulu selama ½ bulan di gudang Tentukan berapa modal kerja yang diperlukan untuk membiayai kegiatan ini!
CONTOH METODE KETERIKATAN DANA Menentukan lama terikatnya dana pada masing-masing unsur biaya Kas → persediaan → proses prod → barang jadi → piutang → Kas Persediaan Barang ½jadi barang jadi piutang 0,5 bulan 1 bulan 0,5 bulan 2 bulan Jadi lama terikatnya dana pada masing-masing biaya adalah : Biaya bahan = 0,5 + 1 + 0,5 – 1,5 + 2 = 2,5 bulan Biaya Tenaga Kerja = 1 + 0,5 + 2 = 3,5 bulan Biaya Umum = 1 + 0,5 + 2 = 3,5 bulan Langkah perhitungan kebutuhan modal kerja PT ADIDAS: Menentukan lama terikatnya dana pada masing-masing unsur Biaya Bahan baku = 5000 x Rp 25.000 x 2,5 = Rp 312.500.000 Biaya tenaga kerja = 5000 x Rp 20.000 x 3,5 = Rp 350.000.000 Biaya umum = Rp 20.000.000 x 3,5 = Rp 70.000.000. Menentukan modal kerja yang diperlukan dengan menjumlahkan dana untuk masing- masing unsur biaya : Rp 312.500.000 + Rp 350.000.000 + Rp 70.000.000.= Rp 732.500.000
CONTOH METODE PERPUTARAN MODAL KERJA PERUSAHAAN “DUMAS BARU” NERACA PER 31 DESEMBER 2013 (DALAM RIBUAN RUPIAH) LAPORAN RUGI LABA 2013 PENJUALAN Rp. 60.000.000 HPP Rp. 42.500.000 LABA KOTOR Rp. 17.500.000 BIAYA OPERASI Rp. 6.250.000 EBIT Rp. 11.250.000 BUNGA Rp. 3.750.000 EBT Rp. 7.500.000 TAX 30% Rp. 2.250.000 EAT Rp. 5.250.000 KAS Rp. 462.000 PIUTANG DAGANG Rp. 1.925.000 PERSEDIAAN Rp. 2.300.000 AKTIVA TETAP Rp. 10.437.000 TOTAL AKTIVA Rp. 15.125.000 HUTANG DAGANG Rp. 1.375.000 HUTANG BANK Rp. 437.000 HUTANG JK PANJANG Rp. 5.375.000 MODAL SAHAM] Rp. 4.750.000 LABA DITAHAN Rp. 3.188.000 HUTAN DAN Rp. 15.125.000 MODAL SENDIRI
PENJUALAN PERPUTARAN KAS = ---------------------- = 130 KALI KAS PENJUALAN PERPUTARAN KAS = ---------------------- = 130 KALI KAS* PERPUTARAN PIUTANG= = 31 KALI PIUTANG HPP PERPUTARAN PERSEDIAAN = = 18 KALI PERSEDIAAN PERIODE TERIKATNYA MODAL KERJA KAS 360/130 = 3 hari PIUTANG 360/ 31 = 12 hari PERSEDIAAN 360/ 18 = 20 hari JUMLAH 35 hari Jadi periode terikatnya modal kerja = 35 hari Perputaran elemen modal kerja 360/35 x 1 kali = 10 kali
CONTOH METODE KETERIKATAN DANA Perusahaan dagang “A” memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut : Rata-rata periode terikatnya modal kerja : Lamanya barang disimpan 7 hari Lamanya pengumpulan piutang 13 hari Rata-rata pengeluaran kas setiap hari Pembelian barang dagangan Rp. 1.000.000 Upah karyawan Rp. 100.000 Biaya Adm dan umum Rp. 10.000 Biaya penjualan Rp. 35.000 Biaya lainnya Rp. 5.000 Jika manajemen menetapkan jumlah minimal kas yang harus ada di perusahaan sebesar Rp. 150.000, berapa jumlah modal kerja yang efektif dan efisien.?
PEMBAHASAN KETERIKATAN DANA Rata-rata periode terikatnya modal kerja : Lamanya barang disimpan 7 hari Lamanya pengumpulan piutang 13 hari jumlah 20 hari Rata-rata pengeluaran kas setiap hari Pembelian barang dagangan Rp. 1.000.000 Upah karyawan Rp. 100.000 Biaya Adm dan umum Rp. 10.000 Biaya penjualan Rp. 35.000 Biaya lainnya Rp. 5.000 jumlah Rp.1.150.000 Ditetapkan jumlah minimal Rp. 150.000, maka jumlah modal kerja agar efektif dan efisien : Periode terikatnya modal kerja x pengeluaran kas/hari + kas minimal = 20 x Rp. 1.150.000 + Rp. 150.000 = Rp. 23.150.000,-
Perusahaan Industri “B” memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut : Rata-rata periode terikatnya modal kerja : Lamanya bahan mentah disimpan 7 hari Proses produksi 6 hari Barang jadi disimpan 5 hari Pengumpulan piutang 11 hari Rata-rata pengeluaran kas setiap hari Pembelian bahan mentah Rp. 180.000 Upah karyawan Rp. 150.000 Biaya Adm dan umum Rp. 30.000 Biaya penjualan Rp. 25.000 Biaya lainnya Rp. 15.000 Jika manajemen menghendaki jumlah kas minimal Rp. 100.000, maka jumlah modal kerja yang efektif dan efisien?
Perusahaan Industri “B” memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut : Rata-rata periode terikatnya modal kerja : Lamanya bahan mentah disimpan 7 hari Proses produksi 6 hari Barang jadi disimpan 5 hari Pengumpulan piutang 11 hari jumlah 29 hari Rata-rata pengeluaran kas setiap hari Pembelian bahan mentah Rp. 180.000 Upah karyawan Rp. 150.000 Biaya Adm dan umum Rp. 30.000 Biaya penjualan Rp. 25.000 Biaya lainnya Rp. 15.000 jumlah Rp. 400.000 Ditetapkan jumlah kas minimal Rp. 100.000, maka jumlah modal kerja : Periode terikatnya modal kerja x pengeluaran kas/hari + kas minimal = 29 x Rp. 400.000 + Rp. 100.000 = Rp. 11.700.000,-
Soal Perusahaan “ABC” merencanakan memproduksi barang jadi sebanyak 7.500 unit perbulan. Untuk memproduksi 1 unit barang jadi diperlukan 3,5kg bahan baku dengan harga Rp. 1.750,-/kg. Bahan baku tersebut sebelum diproses rata-rata disimpan di gudang selama 14 hari. Lamanya proses produksi 7 hari. Setelah menjadi barng jadi biasanya disimpan selama 20 hari. Rata-rata piutang dapat ditagih selama 45 hari. UPAH LANGSUNG BARANG JADI Rp. 2.250,-/unit. BIAYA PEMASARAN TUNAI Rp. 15.000.000/bulan BIAYA ADM & UMUM rp. 12.000.000/bulan KAS MINIMAL Rp. 3.250.000
JAWABAN : Lamanya bahan baku disimpan 14 hari Lamanya proses produksi 7 hari Lamanya barang jadi disimpan 20 hari Lamanya piutang tertagih 45 hari Jumlah 86 hari Kebutuhan kas perhari a. Pembelian bahan baku = (7500/30) x 3,5Kg x Rp. 1.750,- = Rp. 1.531.250,- b. Pembayaran upah = (7500/30) x Rp. 2.250,- = Rp. 562.500,- c. Pembayaran pemasaran = Rp. 15.000.000 / 30 = Rp. 500.000,- d. Pembayaran adm & umum = Rp. 12.000.000/30 = Rp. 400.000,- Jumlah = Rp. 2.993.750,- Jumlah modal kerja = Rp. 260.712.500,-
Kebijakan Modal Kerja / Investasi pada Aktiva lancar Pada dasarnya Kebijakan modal kerja melibatkan dua masalah utama yaitu : Menentukan tingkat yang tepat untuk setiap jenis aktiva lancar yang dimiliki untuk mendukung suatu tingkat penjualan tertentu Bagaimana membiayai aktiva lancar tersebut
Alternatif Kebijakan investasi pada Aktiva Lancar 1. Kebijakan investasi aktiva lancar yang longgar (relaxed current asset investment policy) Dimana sejumlah kas, sekuritas dan persediaan dimiliki dalam jumlah yang relatif besar dan perusahaan berupaya menggalakkan kebijakan dengan menggunakan kebijakan kredit yang mempermudah pembiayaan pelanggan dan jumlah piutang yang tinggi. 2. Kebijakan investasi aktiva lancar yang ketat (restricted current asset investment policy) Perusahaan berusaha menahan/meminimumkan setiap jenis aktiva lancar seperti kas, sekuritas, persediaan dan piutang yang dimilikinya.Dalam kebijakan yang ketat aktiva lancar lebih sering diputar sehingga setiap rupiah aktiva lancar dipaksa “bekerja lebih keras”. 3. Kebijakan investasi aktiva lancar yang moderat (moderate current asset investment policy) Kebijakan diantara kebijakan longgar dan kebijakan ketat
Aktiva lancar untuk penjualan Rp100 juta Perputaran Aktiva lancar Kebijakan Investasi Alternatif dalam Aktiva Lancar Kebijakan Mendukung Aktiva lancar untuk penjualan Rp100 juta Perputaran Aktiva lancar Longgar 30 3,3 kali Moderat 23 4,3 kali Ketat 16 6,3 kali
Kebijakan Modal Kerja / Investasi pada Aktiva lancar PT Mustika Ratu sedang berupaya menetapkan kebijakan aktiva lancarnya . Aktiva Tetap adalah sebesar Rp 6.000.000.000,- dan perusahaan merencanakan mempertahankan rasio utang terhadap aktiva sebesar 50%. Seluruh utang dikenakan suku bunga 10%. Ada 3 alternatif kebijakan aktiva lancar yang sedang dipertimbangkan 40%, 50% dan 60% dari proyeksi penjualan. Perusahaan mengharapkan laba 15% setahun sebelum bunga dan pajak (EBIT) atas penjualan sebesar Rp 3.000.000.000. Tarip pajak adalah 40% . Berapa tingkat pengembalian atas ekuitas yang diharapkan untuk setiap alternatif tersebut? .
PT Mustika Rat Balance Sheet Alternative Restricted 40% Moderate 50% Relaxe 60% Current Asset Fixed Asset Total Assets Debt Equity Total debt & Equity 1.200.000 6.000.000 7.200.000 3.600.000 1.500.000 7.500.000 3.750.000 1.800.000 7.800.000 3.900.000 PT Mustika Ratu Income Statement Alternative Sales EBIT Interest (10%) EBT Tax (40%) EAT ROE ( EAT/Equity) 3.000.000 450.000 360.000 90.000 36.000 54.000 1,5% 375.000 75.000 30.000 45.000 1,2% 390.000 60.000 24.000 0,9%