MODUL 5 PROFIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR MODUL 6 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGEMBANGAN SILABUS.
Advertisements

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
IMPLIKASI STANDAR ISI BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM “SSN”
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
M ENYUSUN DAN M ENGEMBANGKAN KTSP KHUSUS IPS Oleh : Dra. Hj. Wafrohtur Rohmah, SE, MM Drs. Ahmad Muhibbin, M.Si Kuliah XIII.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN SILABUS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012.
PENGEMBANGAN SILABUS.
SEJARAH & TELAAH KURIKULUM
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN
PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN
TELAAH KURIKULUM Fitria Yuniasih.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
COVER III.Tujuan SMK I.Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan Kata Pengantar Daftar Isi V. Standar Kompetensi Lulusan VIII. Kalender Pendidikan VII. Struktur.
“PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA”
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Penyaji: Momon Sulaeman
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
61 KTSP.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Dr. RATNAWATI SUSANTO.,M.M.,M.Pd
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN SILABUS.
Pengembangan Muatan Lokal.
Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
KURIKULUM KTSP.
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDKAN DASAR DAN MENENGAH
 PERANGKAT AKREDITASI HASIL UJICOBA
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
RATNI PURWASIH PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN SILABUS.
MEMBUAT SILABUS & RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PROGRAM AKSELERASI.
IMPLIKASI STANDAR ISI BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM “SSN”
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Rahmat S present PENGEMBANGAN SILABUS.
JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Direktorat Pembinaan SMA PENGEMBANGAN SILABUS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR.
DISAMPAIPAIKAN OLEH LUGTYASTYONO bn PENGAWAS SMA Dinas P&k 2018
PENGEMBANGANSILABUS. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi.
Transcript presentasi:

MODUL 5 PROFIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR MODUL 6 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

1. RATNA HERAWATI NIM SRI PUJIATINIM SUSI PRIHATININGSIHNIM WIDOSARINIM UMI MUNAWAROHNIM

Kegiatan Belajar 1 Perkembangan Kurikulum Sekolah Dasar Sampai Dengan Tahun 1975

1. Sebelum datangnya orang-orang Eropa (Portugis dan Belanda) ke Indonesia: * lembaga pendidikan berorientasi agama (Hindu dan Budha) *pesantren (Islam)  pengembangan agama

2. Setelah kedatangan orang Eropa: Abad XVII lembaga-lembaga pendidikan bertujuan: * menyebarluaskan agama Kristen * memenuhi kebutuhan akan pegawai-pegawai rendahan untuk usaha daga ng. Pendidikan lebih teratur dan mendalam.

3. Abad XX Revolusi Sosial dan Industri di Eropa.  perluasan sekolah bagi putra-putri Indonesia: Sekolah Desa (3 TAHUN)  Lanjutan Sekolah Desa (2 tahun) * ELS (Europe Lagere School)  Eropa * HCS (Holland Chinese School)  Timur Asing * HIS (Holland Inlandse School)  Bumiputera

4. Masa penjajahan Jepang * semua jenis pendidikan rendah dan pelajaran berbau Belanda dihapus * Sekolah Rakyat (Kokumin Gako) 6 tahun  membantu penjajah Jepang dalam situasi perang

5. Masa Kemerdekaan * UUD 1945 pedoman penyelenggaraan pendidikan * Tujuan pendidikan diarahkan untuk membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara demokratis yang bertanggung jawab bagi kesejahteraan masyarakat dan tanah air

5. Masa Kemerdekaan * Rencana Pelajaran Terurai (1952) * Rencana Pendidikan (1964) * Dasar pendidikan Pancasila dan Manipol Usdek * Sistem Pancawardana

1. Unsur pokok 2. Tujuan pendidikan 3. Arah 4. Tiga kelompok pembinaan kurikulum 1968

1. Fenomena yang memengaruhi 2. Dasar pendidikan nasional 3. Tujuan umum pendidikan nasional 4. Tujuan perubahan kurikulum 1968 ke Tujuan pendidikan nasional sekolah dasar * umum * khusus

6. Pendekatan * berorientasi pada tujuan * integratif * sistem * ekosistem

7. Prinsip * relevansi * efisiensi dan efektivitas * fleksibilitas * kontinuitas * pendidikan seumur hidup 8. Struktur * program pendidikan umum * program pendidikan akademik * program pendidikan keterampilan

Kegiatan Belajar 2 Kurikulum Sekolah Dasar Tahun 1984 Sampai Dengan Tahun 2004

1. Dasar hukum 2. Latar belakang perubahan kurikulum 3. Tujuan pendidikan nasional menjadi acuan dari tujuan pendidikan sekolah dasar 4. Tiga aspek perkembangan murid: kognitif, afektif dan psikomotor

4. Organisasi pelaksanaan: lebih sederhana 5. Kegiatan: Intrakurikuler, Kokurikuler dan ekstrakurikuler 6. Prinsip-prinsip: relevansi,kontinuitas, pendidikan seumur hidup dan fleksibilitas

1. memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan IPTEK, serta kesenian 2. menekankan kemampuan dan keterampilan dasar “ baca-tulis-hitung” 3. mata pelajaran

4. Program pengajaran 5. sistem catur wulan

1. difokuskan kepada penyempurnaan kurikulum yang berbasis pada kompetensi peserta didik 2. dikembangkan atas dua prinsip: pengembangan dan pelaksanaan 3. Isi 4. kompetensi

5. Pengembangan kurikulum: Kerangka dan struktur kurikulum, bahan kajian, mata pelajaran, silabus, bahan ajar 6. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 7. Struktur kurikulum

Kegiatan Belajar 1 Landasan dan Prinsip Pengembangan KTSP

1. kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing masing satuan pendidikan 2. tiga pilihan kegiatan 3. standar nasional pendidikan (SNP) 4. Persamaan dan perbedaan Kurikulum 2004 (KBK) dengan kurikulum 2006 (KTSP)

Dengan demikian dapat dikemukaan bahwa KTSP merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun oleh dan dilaksanakan di sekolah sesuai kebutuhan dan potensi yang ada di daerah untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan siswa.

1. Sekolah dapat memberikan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan belajar siswa serta memenuhi tuntutan perkembangan daerah dan kebutuhan nasional (responsif) 2. pemberian otonomi yang lebih besar kepada sekolah, sekolah akan lebih mempunyai inisiatif dan kreativitas dalam meningkatkan mutu sekolah

3. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), 5 ciri: Kemandirian, Kemitraan, Partisipasi, Keterbukaan, Akuntabilitas 4. Profesionalisme guru

Sukmadinata: 1. Relevansi 2. Fleksibilitas 3. Kontinuitas 4. Praktis 5. Efektifitas

BSNP: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. 2. Beragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

BNSP: 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Belajar sepanjang hayat 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kegiatan Belajar 2 Proses Pengembangan KTSP

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmendiknas) No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

1. Penyiapan dan Penyusunan 2. Reviu dan revisi 3. Finalisasi 4. Pemantapan dan Penilaian KTSP : Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum, Kalender Pendidikan, Silabus

* Dokumen Kurikulum Sekolah * Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan KTSP: 1. Analisis Konteks 2. Menelaah Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi 3. Mengembangkan kompetensi untuk program Muatan Lokal dan Pengembangan diri 4. Memilih serta Mengorganisasikan Pengalaman Belajar dan Materi

* Prinsip dalam memilih pengalaman belajar (Tyler) * Penentuan pengalaman belajar dengan konsep Triplization (Hadiyanto) * Kriteria pemilihan materi pembelajaran

8 prinsip: 1. Ilmiah5. memadai 2. relevan 6. aktual dan kontekstual 3. sistematis 7. fleksibel 4. Konsisten 8. menyeluruh

Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pengembangan silabus : 1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2. Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran 3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran 4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi 5. Menentukan Jenis Penilaian 6. Menentukan Alokasi Waktu 7. Menentukan Sumber Belajar

1. Kepala Sekolah 2. Guru 3. Komite Sekolah 4. Nara Sumber 5. Dinas Pendidikan 6. Pihak yang berkepentingan dengan sekolah (Stakeholders)