Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 Menjadi Salah Satu Pusat Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Yang Menghasilkan Lulusan Unggul Di Tingkat Nasional Yang Memiliki Kecerdasan Spiritual, Intelektual, Emosional, Dan Sosial”. PILAR IKM; PENGANTAR Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI Ditinjau dari asal kata (Yunani): EPI = Pada atau Tentang DEMOS = Penduduk LOGOS = Ilmu EPIDEMIOLOGI = Ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Saat ini, arti Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran atau distribusi masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya (Determinan). Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Frekuensi, Distribusi & Determinan Frekuensi masalah kesehatan menggambarkan besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia untuk mendapatkan frekuensi sesuatu masalah kesehatan perlu dilakukan langkah-langkah untuk menemukan masalah kesehatan untuk dilakukan pengukuran atas masalah kesehatan tsb. Distribusi masalah kesehatan menggambarkan pengelompokkan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu yang dalam epidemiologi dibedakan menurut ciri-ciri manusia (person), tempat (place) dan menurut waktu (time). Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Frekuensi, Distribusi & Determinan (2) Determinan masalah kesehatan, menggambarkan faktor penyebab suatu masalah kesehatan. Ada 3 langkah yang dilakukan untuk mengetahui determinan, yaitu : Merumuskan dugaan tentang penyebab yang dimaksud Melakukan pengujian terhadap rumusan dugaan yang telah disusun Menarik kesimpulan. Setelah diketahui penyebab suatu masalah kesehatan maka dapat disusun langkah-langkah perencanaan (development) & pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan tsb. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
MACAM-MACAM EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF EPIDEMIOLOGI ANALITIK Hanya mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan saja, tanpa memandang perlu mencarikan jawaban terhadap faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi frekuensi, penyebaran, dan atau munculnya masalah kesehatan tersebut. Hasil dari pekerjaan epidemiologi deskriptif hanya menjawab pertanyaan : 3 W WHO (Siapa) ? WHERE (Dimana) ? WHEN (Kapan) ? Bila telah mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran, serta munculnya suatu masalah kesehatan. Diupayakan tersedianya jawaban terhadap faktor penyebab yang dimaksud (WHY) ?, untuk dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan.
Penelitian Epidemiologi Deskriptif Penelitian Epidemiologi Analitik Hanya menjelaskan keadaan suatu masalah kesehatan (who, where, when ?) Pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja. Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa. Juga menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (why ?) Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan interpretasi data dilakukan terhadap 2 kelompok masyarakat Bermaksud membuktikan suatu hipotesa. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF EPIDEMIOLOGI ANALITIK Ilmu yang Mempelajari Tentang Masalah Kesehatan Pada Sekelompok Manusia FREKUENSI PENYEBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Dilakukan 2 hal pokok, yaitu : Menemukan masalah kesehatan Mengukur masalah kesehatan Dikelompokkan menurut : Ciri-ciri manusia Tempat Waktu Disusun langkah-langkah pokok, yaitu : 1. Merumuskan hipotesa 2. Uji hipotesa 3. Tarik keseimpulan sebab-akibat EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF EPIDEMIOLOGI ANALITIK
Manfaat epidemiologi Membantu pekerjaan administrasi Perencanaan (planning) pelayanan kesehatan, pemantauan (monitoring), dan penilaian (evaluation) Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan Dapat menerangkan perrkembangan alamiah suatu penyakit Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Ruang Lingkup epidemiologi Subyek dan obyek epidemiologi adalah masalah kesehatan Yakni tidak hanya sekedar membahas masalah penyakit saja, tetapi sudah mencakup semua masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat, seperti misalnya dalam program KB, program perbaikan lingkungan, program pelayanan kesehatan, dan sebagainya. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Ruang Lingkup epidemiologi 2. Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk kepada masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia Epidemiologi seperti ilmu kedokteran klinik, juga mempelajari masalah kesehatan yang berupa penyakit. Perbedaannya, epidemiologi lebih memusatkan perhatiannya pada penyakit yang ada di masyarakat, sedangkan ilmu kedokteran klinik lebih memperhatikan penyakit yang diderita oleh orang per orang. Perbedaan ini merupakan perbedaan yang amat pokok sekali, yang menjadi salah satu ciri utama dari pekerjaan epidemiologi. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Ruang Lingkup epidemiologi 3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan tsb. Para epidemiolog mencari jawaban atas penyebab penyakit dengan memanfaatkan keterangan tentang adanya perbedaan frekuensi dan ataupun penyebaran suatu masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan yang ditemukan tersebut dan kemudian dibantu oleh berbagai macam uji statistik, dapat dirumuskan penyebab masalah kesehatan yang dimaksud. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT A. Segitiga Epidemiologi (The Epidemiologic Triangle) Gordon dan Le Richt (1950), menyebutkan bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu pejamu (host), bibit penyakit (agent), dan lingkungan (environment). Faktor Pejamu (Host) ialah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak macamnya : keturunan, mekanisme pertahanan tubuh, umur, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan hidup, dan sebagainya. The Epidemiologic Triangle
KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT Bibit Penyakit (Agent) Bibit penyakit ialah substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidak hadirannya dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Ada 6 elemen bibit penyakit, yaitu : golongan nutrien, golongan kimia, golongan fisik, mekanik, biologik, dan psikologis. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT Environment (Lingkungan) Lingkungan adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi. Secara umum, lingkungan dibedakan 2 macam, yaitu : lingkungan fisik dan lingkungan non fisik Peranan lingkungan dalam menyebabkan timbul atau tidaknya penyakit dapat bermacam-macam. Salah satu diantaranya ialah sebagai reservoir bibit penyakit (environmental reservoir). Reservior adalah tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit penyakit. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Agent Agent Environment Host Penyakit Host Environment Dalam teori keseimbangan maka interaksi ketiga unsur harus dipertahankan keseimbangannya dan bila terjadi gangguan keseimbangan diantara ketiganya akan menimbulkan penyakit tertentu atau masalah kesehatan. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Hubungan Pejamu, Bibit Penyakit, Dan Lingkungan SEHAT Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat Menderita penyakit karena lingkungan berubah
Konsep Jejaring / WEB Causation Jaring-Jaring Sebab Akibat Menurut model ini, perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan. Suatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses “sebab dan akibat”. Dengan demikian maka timbulnya penyakit dapat dicegah atau diberhentikan dengan memotong rantai pada beberapa titik.
Contoh ; Konsep Jejaring / WEB Causation Pengetahuan gizi rendah Pendidikan Rendah Konsumsi makanan tidak memadai Produksi bahan makanan rendah PENYAKIT KURANG GIZI KEMISKINAN Daya beli rendah Daya tahan Tubuh dan Penyerapan Zat gizi terganggu Fasilitas kesehatan kurang Kesehatan kurang Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Konsep Roda / The Wheel Konsep Roda Lingkungan Sosial Konsep Roda Seperti halnya dengan model jaring-jaring sebab akibat, model roda memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan pentingnya agent. Disini dipentingkan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan bergantung pada penyakit yang bersangkutan. Lingkungan Fisik Lingkungan Biologis Manusia Inti Genetik Induk Semang Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Beberapa Istilah Penyebaran Suatu Penyakit / Masalah Kesehatan Dalam Epidemiologi Epidemi : suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang meningkat. Pandemi : suatu masalah kesehatan dalam waktu singkat frekuensinya memperlihatkan suatu peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Beberapa Istilah Penyebaran Suatu Penyakit / Masalah Kesehatan Dalam Epidemiologi Endemi : suatu masalah kesehatan frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama. Sporadik : suatu masalah kesehatan yang ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah menurut perubahan waktu. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Ukuran-Ukuran Epidemiologi INSIDEN Insiden ialah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. 1. Incidance Rate Proporsi atau jumlah kelompok individu yang terdapat dalam penduduk suatu wilayah yang semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembilang pada proporsi tersebut adalah kasus baru. Tujuan dari Insidence Rate adalah sebagai berikut Mengukur angka kejadian penyakit Untuk mencari atau mengukur faktor kausalitas Perbandinagan antara berbagai populasi dgn pemaparan yg berbeda Untuk mengukur besarnya risiko yg ditimbulkan oleh determinan tertentu.
Rumus: incidence rate IR = (d/n)k Dimana: IR= incidence rate d = Jumlah incidence (kasus baru) n = Jumlah individu yang semula tidak sakit (population at risk) k = konstanta (100, 1000, 100,000). Hasil estimasi dari insiden dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan penanggulangan masalah kesehatan dengan melihat potret masalah kesehatan, angka dari beberapa periode dapat digunakan untuk melihat trend dan fluktuasi, untuk pemantauan dan evaluasi upaya pencegahan maupun penanggulangan serta sebagai dasar untuk membuat perbandingan angka insidens antar wilayah dan antar waktu. Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
2. Attack Rate (AR) Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada satu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama dalam persen atau permil. Rumus Attack Rate : Jml Penderita Baru Satu Saat AR = X 100% (1000o/oo) Jml Penduduk yg mungkin terkena penyakit tsb pd saat itu
3. Secondary Attack Rate (SAR) Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi yang telah pernah terkena pada serangan pertama dalam persen atau permil. SAR biasanya dihitung untuk suatu penyakit menular serta untuk suatu populasi penduduk yang kecil, misalnya satu keluarga. Rumus SAR: Jml Penderita Baru Pd Serangan Kedua SAR = X 100% (1000o/oo) Jml Penduduk yg terkena pada Serangan pertama
B. Prevalence Prevalen ialah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Angka prevalen sebenarnya bukan suatu rate yang murni, karena mereka yang tidak mungkin terkena penyakit, juga dimasukkan dalam perhitungan.
Rumus Prevalence : Jml Penderita Lama dan Baru Prevalence = X 100% (1000o/oo) Jml Penduduk Pertengahan Pravalen rate meningkat pada : Imigrasi penderita Emigrasi orang sehat Imigrasi tersangka penderita atau mereka dgn risiko tinggi utk menderita Meningkatnya masa sakit Meningkatnya jumlah penderita baru. Prevalen rate menurun pada : Imigrasi orang sehat Emigrasi penderita Meningkatnya angka kesembuhan Meningkatnya angka kematian Menurunnya jumlah penderita baru Masa sakit jadi pendek.
C. Crude Death Rate (CDR) CDR atau Angka Kematian Kasar adalah jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu (lazimnya satu tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan dalam persen atau permil. Rumus : Jml Seluruh Kematian CDR = X 100% (1000o/oo) Jml Penduduk Pertengahan
Infant Mortality Rate (IMR) IMR atau Angka Kematian Bayi adalah jumlah seluruh kematian bayi (umur < 1 tahun) pada suatu jangka waktu (lazimnya satu tahun) dibagi dengan jumlah seluruh kelahiran hidup dalam persen atau permil. Rumus IMR : Jml Seluruh Kematian Bayi IMR = X 100% (1000o/oo) Jml Kelahiran Hidup
Cause Specific Mortality Rate (CSMR) CSMR adalah jumlah seluruh kematian karena penyakit tertentu dalam satu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut dalam persen atau permil. Rumus CSMR : Jml Seluruh Kematian Karena Penyakit Tertentu CSMR = X 100% (1000o/oo) Jml Penduduk Yang Mungkin Terkena Penyakit Tertentu Pada Pertengahan
Case Fatality Rate (CFR) CFR adalah jumlah seluruh kematian karena satu penyebab dalam jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh penderita pada waktu yang sama dalam persen atau permil. Rumus CFR : Jml Seluruh Kematian Karena Penyakit X CFR = X 100% (1000o/oo) Jml Seluruh Penderita Penyakit X
TERIMA KASIH Dasar IKM, Sesi 2. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA