PENDEKATAN EKSISTENSIAL-HUMANISTIK Meta Damariyanti, MPsi., Psikolog
Filsafat Dasar Berfokus pada sifat dari kondisi manusia yang mencakup kesanggupan untuk : Menyadari diri Bebas memilih untuk menentukan nasib sendiri Kebebasan dan tanggung jawab Kecemasan sebagai unsur dasar Pencarian makna yang unik di dalam dunia yang tak bermakna Berada dikesendirian dan berada dalam hubungan dengan orang lain Kecenderungan mengaktualisasikan diri
Konsep utama Fokus pada kondisi manusia memahami manusia Kesadaran diri Manusia sanggup menyadari dirinya sendiri (mampu berpikir dan memutuskan) Semakin kuat kesadaran diri maka semakin besar kebebasan pada individu Kebebasan memilih dan bertindak disertai tanggung jawab
Kebebasan, Tanggung Jawab dan Kecemasan Kesadaran atas kebebasan dan tanggung jawab Kecemasan Kesadaran atas keterbatasan dan untuk mati (non-being) Memiliki waktu yang terbatas untuk mengaktualkan potensinya Kecemasan eksistensi
Dosa eksistensial akibat dari kegagalan individu untuk benar-benar menjadi sesuatu sesuai keinginannya
Penciptaan Makna Manusia berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan Menjadi manusiamenghadapi kesendirian (lahir kedunia sendirian dan mati sendirian) Namun juga memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan sesama
Kegagalan menciptakan hubungan yang bermakna menimbulkan kondisi isolasi, depersonalisasi, alineasi, keterasingan dan kesepian Manusia berusaha mengaktualisasikan diri (mengungkapkan potensi-potensinya) jika tidak mampu maka bisa menjadi “sakit” Patologi kegagalan menggunakan kebebasan untuk mewujudkan potensi-potensi seseorang
Berfokus pada saat sekarang dan orientasi masa depan Mengedepankan kesadaran sebelum bertindak
Tujuan terapi Mengalami keberadaan secara otentik dengan menjadi sadar bahwa ia dapat membuka diri dan bertindak berdasarkan kemampuannya Membantu klien menemukan dan menggunakan kebebasan memilih dengan memperluas kesadaran diri Membantu klien agar bebas dan bertanggung jawab atas arah hidupnya
Hubungan terapeutik/peran terapis Menangkap secara akurat ada-dalam-dunia klien serta menciptakan suatu pertemuan yang personal dan otentik dengan klien. Keberadaan hubungan terapis-klien dan keotentikan pertemuan disini dan sekarang ditekankan Mengakui putusan dan pilihan ada ditangan klien Menunjukan pada klien potensi bagi tindakan kreatif dan positif
Teknik terapi Terapi ini mendahulukan pemahaman alih-alih teknik. Teknik eksistensi humanistik bisa meminjam teknik dari pendekatan lain (terapi gestalt, analisis transaksional, sejumlah prosedur psikoanalisis)
Pertanyaan central: Seberapa besar saya menyadari siapa diri saya ini? Bisa menjadi apa saya? Bagaimana saya bisa memilih menciptakan kembali identitas diri saya yang sekarang? Seberapa besar kesanggupan saya untuk menerima kebebasan memilih jalan hidup saya sendiri? Bagaiman saya mengatasi kecemasan yang timbul oleh kesadaran ataspilihan-pilihan? Apakah saya menjalani hidup atau apakah saya hanya puas atas keberadaan saya? Apa yang saya lakukan untuk membentuk identitas pribadi yang saya inginkan?
Inti keberadaan manusia, kesadaran bahwa: Kita makluk terbatas dan tidak selamanya mampu mengaktualisasikan potensinya Memiliki potensi mengambil atau tidak mengambil tindakan kita Memiliki ukuran pilihan tentang tindakan yang diambil sehingga menciptakan nasib sendiri
Pada dasarnya sendirian namun membutuhkan orang lain Kita bisa mengalami kondisi kesepian, ketidakbermaknaan, kekosongan, rasa berdosa, isolasi, sebab kesadaran adalah kesanggupan yang mendorong kita untuk mengenal kondisi tersebut
Daftar beberapa pemunculan kesadaran Menjadi sadar bahwa dalam usaha yang nekat untuk dicintai, mereka sebearnya kehilangan pengalaman dicintai Mereka melihat bahwa bagaimana mereka menukarkan keamanan yang diperoleh dari bergantung dengan kecemasan-kecemasan dalam mengambil keputusan Mereka mengakui bagaimana mereka berusaha mengingkari berbagai ketidakkonsistenan Mereka menyadari bahw mereka lebih suka mencari persetujuan orang lain ketimbang persetujuan sendiri
Mereka belajar bahwa mereka menjadi tawanan pengalaman masa lalu Mereka mampu menerima keterbatasan tetapi tetap merasa pantas, sebab mereka mengerti bahwa mereka tidak perlu menjadi sempurna untuk merasa pantas Mereka bisa mengakui bahwa mereka gagal untuk hidup pada saat sekarang karena dikuasai oleh masa lampau maupun oleh rencana masa depan dan karena mencoba mengerjakan terlalu banyak sekaligus
Penerapan dan sumbangan Terapi individual dan kelompok untuk menangani anak-anak dan para remaja yang berguna untuk diintegrasikan ke dalam praktek- praktek sekolah Sumbangan utama: kebutuhan subjektif yang berlandaskan pandangan mengenai artinya menjadi manusia