Ruam Kulit
Ruam kulit atau lesi kulit Untuk mempelajari ilmu penyakit kulit mutlak diperlukan pengetahuan tentang ruam kulit. Karena tahapan – tahapan pemeriksaannya adalah anamnesis, inspeksi ruam dan palpasi. Dan untuk menegakkan diagnosis pun dimulai dengan melihat ruam kulit. Morfologi kelainan kulit adalah ilmu yang mempelajari ruam kulit (efloresensi kulit). Ruam kulit terbagi dua yaitu ruam primer dan ruam sekunder. Ruam primer adalah ruam kulit yang timbul pertama kali, tidak dipengaruhi oleh trauma dan manipulasi (garukan,gosokan) seperti : makula, papula, plak, urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustul dan kista. Ruam sekunder timbul akibat garukan / gosokan ataupun lanjutan dari ruam primer, bisa berupa : skuama, krusta, erosi, ulkus, dan sikatriks.
TERMINOLOGI RUAM KULIT Ruam primer
Makula: Kelainan kulit berbatas tegas setinggi permukaan kulit berupa perubahan warna, semata – mata dan berbatas tegas. A.Kelainan pada pigmen kulit (melanin) : Hipopigmentasi : Pengurangan pigmen Hiperpigmentasi : Penambahan pigmen Depigmentasi : Tidak tedapat pigmen
B. Gangguan Pembuluh Darah Eritema : dilatasi pembuluh darah warna kemerahan / merah ( hyperemi) Eritema : dilatasi pembuluh darah warna kemerahan / merah ( hyperemi) Sianosis : kongesti pada pembuluh darah bercak kehitaman Sianosis : kongesti pada pembuluh darah bercak kehitaman Purpura : perdarahan dibawah kulit Purpura : perdarahan dibawah kulit Petekie : Bintik – Bintik Petekie : Bintik – Bintik Ekimosis : ukuran lebih besar dari uang logam Ekimosis : ukuran lebih besar dari uang logam Telengiektasi : Pelebaran pembuluh darah kapiler yang menetap di kulit Telengiektasi : Pelebaran pembuluh darah kapiler yang menetap di kulit
Papul : Penonjolan padat di atas permukaan kulit, berbatas tegas, ukuran < 1 cm.
Plak : Penonjolan padat yang mendatar di atas permukaan kulit, diameter > 0,5 cm.
Nodul : Penonjolan padat di atas permukaan kulit, sirkumskrip, diameter > 0,5 cm tapi < 1 cm. Nodus/Tumor : Masa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan diameter > 1 cm.
Kista : Suatu kantong yang berisi cairan, bisa encer atau semi solid.
Vesikel : Gelembung berisi cairan jernih (serum) dengan diameter < 1 cm. Bula : Vesikel yang lebih besar dari 1 cm (hemoragik, purulent, hypopion)
Pustul : Vesikel berisi nanah
Abses : Kumpulan nanah dalam jaringan / dalam kutis atau subkutis, batas antara ruangan yang berisi nanah dan jaringan sekitarnya tidak jelas dan disertai tanda radang. Fistel : Kelainan berupa saluran yang menghubungkan rongga dalam tubuh dengan dunia luar
Ruam sekunder
Erosi : Kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basale,ditandai dengan keluarnya serum dan jika sembuh tidak menimbulkan sikatrik, misalnya kulit di garuk.
Ekskoriasi : Kehilangan jaringan lebih dalam dari erosi sampai ujung dapapilla dermis. Secara klinis ditandai dengan adanya bintik – bintik perdarahan. Ekskoriasi : Kehilangan jaringan lebih dalam dari erosi sampai ujung dapapilla dermis. Secara klinis ditandai dengan adanya bintik – bintik perdarahan. Ulkus : Hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi sehingga terbentuk pinggir, dinding, dasar dan isi ulkus Ulkus : Hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi sehingga terbentuk pinggir, dinding, dasar dan isi ulkus
Krusta : Cairan eksudat yang mengering, dapat bercampur dengan kotoran, obat dsbnya.
Skuama : Lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit.
Likenifikasi :Perubahan kulit sehingga relief kulit makin jelas Sikatriks : Relief kulit tidak normal akibat jaringan tidak utuh lagi dan timbul kumpulan jaringan ikat baru, bisa mencekung (atrofik) atau meninggi (hipertrofik)
Ruam khusus :
Urtika : Edema setempat yang temporer (berbentuk seperti papul atau plak) timbul mendadak, hilang perlahan – lahan.
Vegetasi :Pertumbuhan berupa penonjolan – penonjolan bulat atau runcing menjadi satu Papul yang verukosa : Papul yang permukaannya verukosa, misalnya pada veruka. Nodul yang verukosa : Nodul yang permukaannya verukosa, misalnya pada veruka
Teleangiektasi : Pelebaran pembuluh darah kecil superficial (kapiler, arteriol dan venul) yang menetap pada kulit.
Makula < 3 mm petekia Non palpable (macula), ukuran Kerusakan pemb drh, tanpa Makula > 3 mm ekimosis Inflamasi akb kerapuhan p. drh. Purpura palpasi Palpable ( papular) Akibat kerusakan P. Drh oleh inflamasi ( vaskulitis)
Burrow :Terowongan yang berkelok – kelok yang meninggi di epridermis superficial yang ditimbulkan oleh parasit.
Komedo :Ruam akne yang non inflamasi yang timbul akibat tersumbatnya keratin di muara saluran pilosebasea.
Lesi target :Terdiri dari 3 zona yang berbentuk lingkaran, lingkaran pertama mengandung purpura atau vesikel di bagian tengah yang dikelilingi oleh lingkaran pucat (lingkaran kedua), lingkaran ketiga adalah lingkaran eritema. Lesi target biasanya dijumpai di telapak tangan penderita eritema multiforme (gambaran seperti mata sapi).
RUAM BERDASARKAN BENTUK DAN SUSUNAN Linier : Kelainan tersusun seperti garis lurus. Anuler : Bulat seperti cincin penuh. Arsiner : Berbentuk seperti busur. Polisiklik : Arsiner yang sambung – menyambung. Irisformis : Berbentuk seperti iris, eritem oval atau bulat dengan perbedaan warna dibagian sentral lebih lengkap. Korimbiformis : Kelainan seperti induk dikelilingi anak – anaknya. Lichenifikasi : Penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas.
Eksantem : Kelainan kulit yang timbul dalam waktu singkat, biasanya didahului demam. Contoh : morbili Eksantem : Kelainan kulit yang timbul dalam waktu singkat, biasanya didahului demam. Contoh : morbili Enantem : Kelainan pada selaput lendir (mukosa), timbul dalam waktu singkat, didahului demam. Enantem : Kelainan pada selaput lendir (mukosa), timbul dalam waktu singkat, didahului demam. Fagedenik : Proses yang meluas ke dalam atau ke samping. Fagedenik : Proses yang meluas ke dalam atau ke samping. Monomorfi : Kelainan kulit yang pada suatu saat tampak terdiri satu macam efloresensi. Monomorfi : Kelainan kulit yang pada suatu saat tampak terdiri satu macam efloresensi. Polimorfi : Kelainan kulit terdiri dari satu macam efloresensi. Polimorfi : Kelainan kulit terdiri dari satu macam efloresensi. Kohfluen : Menjadi satu. Kohfluen : Menjadi satu. Circiner : Seperti cincin tidak penuh, bulat tidak bersatu. Circiner : Seperti cincin tidak penuh, bulat tidak bersatu. Diskrip : Tersebar / Terpisah. Diskrip : Tersebar / Terpisah.
RUAM BERDASARKAN UKURANNYA Milier : Kelainan kulit sebesar kepala jarum pentul. Milier : Kelainan kulit sebesar kepala jarum pentul. Gutata : Kelainan kulit sebesar tetesan air. Gutata : Kelainan kulit sebesar tetesan air. Pungtata : Kelainan kulit sebesar titik. Pungtata : Kelainan kulit sebesar titik. Numuler : Kelainan kulit sebesar uang logam. Numuler : Kelainan kulit sebesar uang logam. Lentikuler : Kelainan kulit sebesar jagung. Lentikuler : Kelainan kulit sebesar jagung. Plakat : Kelainan kulit sebesar kartu pos. Plakat : Kelainan kulit sebesar kartu pos.
RUAM BERDASARKAN PENYEBARAN DAN LUASNYA Sirkumkripta : Kelainan kulit berbatas tegas. Sirkumkripta : Kelainan kulit berbatas tegas. Difus : Kelainan kulit tidak berbatas tegas. Difus : Kelainan kulit tidak berbatas tegas. Regioner / lokaliser : Kelainan kulit mengenai daerah badan tertentu. Regioner / lokaliser : Kelainan kulit mengenai daerah badan tertentu. Generalisata : Kelainan kulit tersebar pada hampir semua bagian tubuh ( 50 – 90%). Generalisata : Kelainan kulit tersebar pada hampir semua bagian tubuh ( 50 – 90%). Universalis : Kelainan kulit pada seluruh tubuh (90 – 100%). Universalis : Kelainan kulit pada seluruh tubuh (90 – 100%). Soliter : Kelainan kulit satu lesi. Soliter : Kelainan kulit satu lesi. Multifel : Kelainan kulit banyak lesi. Multifel : Kelainan kulit banyak lesi.
Herpetiformis : Kelainan kulit berupa vesikel berkelompok. Herpetiformis : Kelainan kulit berupa vesikel berkelompok. Diskret : Kelainan kulit terpisah satu dengan yang lain. Diskret : Kelainan kulit terpisah satu dengan yang lain. Diseminata : Kelainan kulit meluas ke bagian lain. Diseminata : Kelainan kulit meluas ke bagian lain. Serpiginosa : Kelainan kulit proses menjalar kesatu arah diikuti oleh penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan. Serpiginosa : Kelainan kulit proses menjalar kesatu arah diikuti oleh penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan. Simetrik : Mengenai kedua belahan badan yang sama. Simetrik : Mengenai kedua belahan badan yang sama. Bilateral : Mengenai kedua belahan badan. Bilateral : Mengenai kedua belahan badan. Unilateral : Mengenai sebelah badan. Unilateral : Mengenai sebelah badan. Segmental : Mengikuti jalan persarafan yang segmental. Segmental : Mengikuti jalan persarafan yang segmental.