Kewirausahaan & Pengantar Bisnis Reni Karno Kinasih Manajemen Pemasaran Kewirausahaan & Pengantar Bisnis Reni Karno Kinasih
Realitas kondisi permintaan produk Pada suatu saat mungkin tidak ada permintaan terhadap produknya, mungkin permintaannya cukup, permintaannya tidak teratur, atau terlalu banyak permintaan Manajemen pemasaran harus mencari jalan untuk mengatasi keadaan permintaan yang berubah-ubah ini Jadi, manajemen pemasaran tidak saja berkaitan dengan upaya mencari dan meningkatakan permintaan, tetapi juga mengelola permintaan pada saat tertentu.
Pengertian Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
Tujuan Manajemen pemasaran berupaya mempengaruhi tingkat, saat dan karakter permintaan dengan cara yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi Manajemen pemasaran sering di sebut juga sebagai manajemen permintaan.
8 Keadaan Permintaan
1. Permintaan negatif (negative demand) Sebagian besar pasar tidak suka dengan produk yang ditawarkan, bahkan pasar berupaya untuk menghindari produk yang ditawarkan tersebut. Tugas pemasar disini adalah mengalisis mengapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah suatu program pemasaran dapat mengubah kepecayaan dan sikap pasar melalui perancangan kembali produk, harga yang lebih rendah, dan promosi yang lebih menarik dan positif.
2. Tidak ada permintaan (no demand) Bahwa konsumen sasaran dapat saja tidak tertarik dengan produk yang yang ditawarkan karena merasa tidak mempunyai kepentingan dengan manfaat produk yang ditawarkan. Misal, petani tidak tertarik dengan teknologi baru dibidang pertanian. Tugas pemasaradalah menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan dan minat pasar.
3. Permintaan terpendam (latent demand) Banyak konsumen yang keinginannya belum dapat terpenuhi, dan belum puas terhadap suatu produk atau jasa yang ada Misal, ada permintaan terpendam yang kuat terhadap rokoknya yang membahayakan kesehatan, atau terhadap mobil yang lebih hemat dari mobil-mobil yang sudah ada. Tugas pemasar disini adalah mengukur besarnya pasar potensial ini dan mengembangkan barang serta jasa yang akan memuaskan permintaan akan produk tersebut.
4. Permintaan yang menurun (falling demand) Suatu perusahaan atau organisasi cepat atau lambat, pasti akan menghadapi penurunan permintaan terhadap satu produk atau lebih. Misal, suatu perguruan tinggi mulai merasakan berkurangnya jumlah peneriman mahasiswa baru. Tugas pemasar harus menganalis penyebab menurunnya permintaan tersebut, dan pemasar harus dapat mencarikan solusi untuk meningkatkan kembali permintaan tersebut. Misalnya dengan promosi yang lebih menarik atau membuat kreasi baru pada barang atau jasa yang mengalami penurunan permintaan.
5. Permintaan yang tidak teratur (irregular demand) Banyak perusahaan atau organiasasi yang mengalami permintaan terhadap barang atau jasa yang berubah-ubah menurut musim, hari bahkan jam, sehingga penggunaan kapasitas pun menjadi berkurang, menganggur atau bahkan sebaliknya bisa berlebihan. Misal, dalam bidang angkutan umum, banyak angkutan yang menganggur pada jam-jam sepi, dan sebaliknya pada jam-jam sibuk terjadi kepadatan penumpang yang berlebihan sehingga banyak penumpang yang antre bahkan tidak mendapatkan angkutan. Tugas pemasar disini adalah menemukan pola waktu permintaan melalui penentuan harga yang fleksibel, promosi dan rangsangan lainnya.
6. Permintan penuh (full demand) Suatu organisasi atau perusahaan menghadapi permintaan penuh apabila organisasi atau perusahaan puas terhadap volume usaha atau hasil yang telah dicapai, terutama menyangkut permintaan yang diharapkan. Tugas pemasar adalah mempertahankan tingkat permintaan ini.
7. Permintaan yang berlebihan (overfull demand) Beberapa organisasi kadang menghadapi tingkat permintan yang lebih tinggi dari pada yang dapat atau yang ingin dilayani, misalnya kebun binatang ragunan yang penuh sesak pada saat hari raya. Tugas pemasar adalah mengurangi permintaan untuk sementara atau permanen, dengan cara menaikkan harga, atau mengurangi promosi atau pun aktivitas pelayanan. Tentu saja aktivitas ini tidak untuk menghilangkan permintaan, tetapi hanya mengurangi tingkatannya saja.
8. Permintaan yang tidak sehat (unwholesome demand) Produk-produk yang tidak sehat akan banyak memunculkan upaya yang terorganisasi unuk mengurangi ataupun mencegah penggunaannya, seperti publikasi yang dilakukan untuk mengurangi bahkan menolak penjualan rokok, obat bius, ectasy, ataupun senjata api dan pornografi. Tugas pemasar adalah mengajak konsumen yang menyukai produk produk tersebut untuk mengurangi dan meninggalkannya, dengan cara menaikkan harga, memberikan ancaman, ataupun mengurangi produk tersebut.
Falsafah Pemasaran
Kegiatan pemasaran di suatu perusahaan harus diorganisasikan dan dikelola dengan baik, artinya pimpinan harus merencanakan pemasaran secara menyeluruh. Untuk itulah perlu falsafah yang dapat memberikan tuntunan kepada usaha pemasaran, sehingga akan tercapai keseimbangan antara kepentingan organisasi, konsumen dan masyarakat. Falsafah tersebut diimplementasikan dalam bentuk konsep untuk memudahkan pemahaman. 5 Konsep Manajemen Pemasaran
a. Konsep Produksi Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan meyukai produk-produk yang terjangkau oleh kemampuan mereka Karena itu manajemen perlu berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi Konsep produksi ini merupakan alternatif yang tepat bila menghadapi dua macam situasi: Pertama, bila permintaan akan suatu produk melebihi pasokan sehingga perlu upaya peningkatan produksi. Kedua bila biaya tinggi, sehingga produksi perlu diturunkan sambil melakukan perbaikan produktivitas.
b. Konsep Produk Konsep ini berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu, penampilan, maupun keistimewaan dibandingkan produk sejenis. Karena itu, organisasi perlu mengadakan perbaikan perbaikan produk yang berkesinambungan.
C. Konsep penjualan. Menekankan pada anggapan bahwa konsumen tidak akan membeli produk, jika organisasi tidak melakukan usaha promosi dan penjualan. Konsep ini biasanya dilakukan pada produk-produk yang kurang diminati atau tidak terlalu dipikirkan oleh pembeli, seperti asuransi dan buku ensiklopedi. Karena itu perlu diupayakan teknik penjualan untuk mendapatkan pembeli potensial. Misalnya dengan menerangkan manfaat produk bersangkutan.
d. Konsep pemasaran Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran organisasi adalah kejelian menentukan kebutuhan dan keinginan pasar, serta mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apa yang dilakukan pesaing.
e. Konsep pemasaran kemasyarakatan Menurut konsep ini tugas organisasi berhubungan dengan penentuan kebutuhan, keinginan, serta minat pasar sasaran dan untuk memberikan kepuasan yang lebih efisien dan efektif dari pada pesaing dengan cara meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.
Marketing Mix Bauran pemasaran
Pengertian Bauran pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan di bidang pemasaran di dukung oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak, saluran distribusi yang baik dan promosi yang efektif.
4 P Marketing Mix produk (product), harga (price), saluran distribusi (place) dan promosi (promotion).
1 product
Produk merupakan hasil dari proses produksi perusahaan yang nantinya akan di jual perusahaan atau barang yang di beli untuk di jual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari ke empat variabel marketing mix, akan kita bagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Pemilihan Barang/Produk Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan di beli (bagi perusahaan dagang) sangat berpengaruh pada penentuan harga, strategi, promosi yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang di capai akan dapat dipertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting di sini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru atau strategi baru.
5 Tahap Siklus Kehidupan Barang Tahap perkenalan Ciri-ciri: barang yang dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya Yang harus dilakukan: perlu Pengenalan kepada masyarakat (promosi gencar dan agresif) menekankan merk dan kelebihan produk dibanding produk sejenis Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit untuk memberikan tambahan pendapatan bagi produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.
2. Tahap Pertumbuhan Ciri-ciri: meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Hal yang harus dilakukan: menurunkan kegiatan promosinya untuk di ganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing. Perlu di ketahui pada tahap pertumbuhan ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk
3. Tahap Kedewasaan & Kejenuhan Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan dengan dapat menunjukkan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Ciri-ciri: Produk perusahaan sudah di kenal dengan baik oleh konsumen sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan. Tambahan volume penjualan sudah sulit dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai mengkikis segmen pasar kita Konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.
Daur Siklus Kehidupan Barang
4. Tahap Kemunduran & Penurunan Ciri-ciri: volume penjualan semakin menurun Ada 2 (dua) kebijaksanaan yang dapat dilaksanakan perusahaan, yaitu: Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan menggantikan barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang mempunyai kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi atau menciptakan barang yang akan menggantikannya. Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbarui atribut-atribut lamanya apakah bungkusnya atau menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak bisa dilakukan perusahaan harus mencari barang baru yang memerlukan penelitian dari awal lagi baik mengenai mutu, merk, pembungkus, cara mendistribusikan, dll
b. Pembungkus Barang Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata mempunyai kualitas yang sama, harga yang sama, rasa yang sama. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan di pilih.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan, diantaranya: Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli Bungkus yang mudah diingat Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat bersaing dengan produk sejenis yang lain Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak toko atau mempunyai kegiatan setelah di pakai habis (ada kegiatan ganda)
c. Merk Merk baik yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah menggemari atau fanatik terhadap rasanya, mutunya atau keadaannya tidak akan memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau kata kata tertentu dalam suatu produk menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli. Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat anggaran tertentu dalam memakainya.
Marketing Mix 2. Harga (price)
Harga merupakan faktor pertimbangan utama terhadap orang sejenis bagi sebagian besar masyarakat Indonesia terutama mereka yang tergolong ke dalam golongan ekonomi lemah. Harga dapat di pandang dari 2 (dua) sudut: Sudut konsumen harga memegang peranan penting terutama kalau menyangkut sejumlah barang tertentu yang mutunya tidak berbeda jauh. Sudut pengusaha harga berkaitan erat dengan ongkos produksi maupun target laba yang diharapkan.
2 prinsip dalam menentukan harga Menentukan harga yang sangat tinggi. Harga yang tinggi ditujukan untuk mengurangi resiko kekeliruan harga yang tidak bisa dinaikkan atau memang bertujuan untuk melayani pembeli yang mampu saja. Dalam penentuan harga yang tinggi ini perusahaan harus mau menanggung resiko jika barang tersebut sudah berada pada tahap kejenuhan di mana promosi sudah tidak berguna sedangkan para pesaing sudah mulai memasuki pasar perusahaan. Menentukan harga yang serendah mungkin Harga serendah mungkin ditujukan untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan terutama kalau produksi tersebut baru mencapai tahap perkenalan di mana perusahaan tidak terlalu mengharapkan cepat kembalinya modal perusahaan. Jadi yang penting di sini adalah bagaimana menarik calon pembeli sehingga pembeli mulai menyukai dan akan membeli lagi. Yang perlu diperhatikan di sini jangan sampai konsumen berpikir bahwa barang yang ditawarkan merupakan barang yang out to date atau mutunya rendah serta tidak tahan lama.
Harga-harga yang sudah ditetapkan harus dapat mengikuti gejolak ataupun perkembangan pasar. Dengan tindakan pengontrolan terhadap harga jual di pasar perusahaan dapat rnengambil kebijaksanaan yang sewaktu-waktu memang harus dilakukan untuk menyesuaikan harga.
3. Saluran distribusi (place) Market Mix 3. Saluran distribusi (place)
3. Saluran Distribusi (Place) Saluran distribusi adalah saluran yang di pakai oleh produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis. Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi yang di pakai. Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli banyak, frekuensi pembelian dalam jumlah yang kecil-kecil, maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi yang panjang. Sifat produk . Sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau di lihat dari konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu untuk dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga. Sifat pesaing Sifat perusahaan dan sebagainya
Sifat perantara. Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilaksanakan perantara ternyata lebih efisien dibandingkan dengan kalau fungsi pemasaran tersebut dilaksanakan oleh produsen maka produsen yang bersangkutan biasanya memasukkan perantara ke dalam saluran distribusi yang dipilihnya. Ada 3 (tiga) jenis perantara, yaitu: Pedagang (wholesaler) Perantara yang secara nyata mempunyai barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang didagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani konsumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinya (atau bersifat non-bisnis). Pengecer (retailer) Merupakan jenis perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri. Jadi pengecer maupun pedagang sudah mempunyai hak milik terhadap barang yang dijualnya sehingga kalau barang sudah sampai di pedagang besar atau pengecer maka saluran distribusi yang di pilih mereka bukan lagi menjadi urusan/tergantung pada produsen. Agen Mempunyai perbedaan dengan pedagang besar maupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer mempunyai hak milik pada barang yang di jual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai mereka dapat menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya masih berada di produsennya.
Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual. Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pembelian di mana bisa karena pembeli melaksanakan pembelian karena hanya pertimbangan (motif = terdorong) secara emosional, seperti merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebaginya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti karena mempertimbangkan rawatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebaginya. Pembelian juga dapat saja terjadi karena memang benar-benar direncanakan yaitu sudah terdaftar dalam agenda urutan kebutuhannya. Pembelian yang terjadi bisa juga karena secara mendadak dilakukan (tidak direncanakan) misalnya: melewati toko tertentu ingat membutuhkan sabun, buku dan sebagainya atau bisa juga karena tertarik, karena etalasenya yang menarik dan lain-lain.
Kegiatan Promosi Periklanan (Advertensi) Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non-laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya. Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personel selling. Periklanan sering dilakukan baik melalui surat kabar, majalah, radio, tv dan pos langsung atau bahkan melalui biro periklanan. Personel Selling. Personel selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antara individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Promosi Penjualan. Promosi penjualan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat peraga seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya. Publisitas. Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media massa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita. Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.
Terima Kasih Thank You