MODUL 1 KEGIATAN BELAJAR 1
Modul 1 pada Kegiatan Belajar 1 membahas mengenai beberapa hal : 1. Pengertian dan Ilmu Pengetahuan 2. Sejarah dan Perkembangan Sosiologi 3. Definisi Sosiologi dari beberapa ahli 4. Fungsi dan Manfaat Sosiologi Materi diatas sangat dibutuhkan oleh anda sebagai guru. Penguasaan materi membantu anda untuk memberikan penjelasan kepada siswa secara sistematis dan lengkap, sehingga siswa mudah mengerti, tertarik, dan termotivasi mempelajari Sosiologi.
Pengetahuan adalah sesuatu yang khas insani (manusiawi) karena ia berasal dari manusia dan untuk manusia demi tugas kemanusiaanya. Pengetahuan bukanlah kodrat (given), tetapi sebuah hasil kreasi (creasion) manusia mengintegrasikan antara kepekaan bathin, ketajaman intelektualitas (rasionalitas) dan kepekaan sosial (nilai dan situasi sosial) (Watloly, 2013:19).
Wotloly (2013:29) membagi pengetahuan menjadi dua pengertian yakni: Statis: pengetahuan sebagai warisan/pemberian dan untuk memperolehnya melalui pengajar (guru, dosen, dan ilmuwan) karena diakui dan diyakini sebagai sumber yang memiliki otoritas pengetahuan dan mampu memelihara warisan, membelajarkan kepada pelajar dengan cara menghapal, mengingat, dan menyimpan dalam memorinya sebagai alat perekam pengetahuan. Jadi, pelajar hanya sebagai konsumen, bukan invention tetapi concervation. Dinamis: proses dari hasil usaha manusia dalam konteks pemahaman yang dinamis atau tools melalui serangkaian kegiatan pengenalan, pengamatan, kesadaran, insaf, mengerti, mengkaji, membuktikan, menguji, mendialogkan, dan mensistematisasi pikiran dan pengalaman bersifat metodis, sehingga mendorong dan merangsang manusia untuk kreatif, inovatif, dan penemu.
Jika ditelaah lebih dalam, maka proses penjelajahan pengetahuan dinamis inilah menempatkan hakekat pengetahuan ilmiah (ilmu pengetahuan) yang bersifat kritis, analitis, sintesis, konseptual, dan komprehensif.
Robert K. Merton mengungkapkan 5 norma dalam ilmu pengetahuan, yaitu: 1. orisinilitas. prinsip kebaruan (novelty) adalah sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan. 2. Tanpa pamrih. Seorang ilmuan harus bersifat netral, impersonal, tidak memiliki komitmen psikologis dalam usahanya mengembangkan bidang keilmuannya 3. Universalitas. seorang ilmuan tidak boleh memihak pada satu pijakan karena didasari oleh persamaan suku, etnis, agama, gender, kelas sosial, dan bersifat personal.
4. Skeptisme. Seorang ilmuan tidak bisa menganggap suatu kebenaran atas dasar kepercayaan seseorang 5. Terbuka untuk umum. Temuan dan pengetahuan ilmiah harus dipublikasikan /terbuka untuk umum dalam berbagai bentuk seperti jurnal ilmiah (nasional dan international), buku, dipresentasikan dalam kegiatan seminar dan lain-lain.
Definisi Sosiologi 1. Pitirim A. Sorokin, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari: - hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, gerak masyarakat dengan politik, dan lain sebagainya; - hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial, misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya. - Ciri-ciri umum dari pada semua jenis gejala – gejala sosial misalnya penyimpangan sosial, pengangguran, kemiskinan dan sebagainya
2. Roucek dan Warren, sosiologi adalah ilmu mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok misalnya kelompok duaan, kelompok tigaan, kelompok komunitas dan lain- lain 3. J.A.A. Van Doom dan C.J Lammers, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur- struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. Ini sangat berkaitan dengan bekerjanya fungsi-fungsi dari setiap subsistem dalam struktur.
Dari tiga definisi ini, dapat diartikan bahwa Sosiologi sebagai ilmu yang obyek kajiannya adalah masyarakat yang multidimensi. Masyarakat dipandang dari perspektif makro yang berkaitan dengan relasi antar manusia dan proses sosial yang tampak seperti keluarga, etnis, komunitas, suku bangsa, negara, dari berbagai aspek seperti agama, sosial, politik, budaya, ekonomi dan lain-lain. Selain itu, Sosiologi melihat perilaku dan interaksi indvidu sebagai anggota masyarakat (persepektif mikro).
Kekuatan Kekuatan-Kekuatan Sosial yang Memengaruhi Perkembangan Sosiologi Ritzer, 2007:6-9 memaparkan kekuatan sosial yang berperan dalam perkembangan sosiologi diantaranya: Revolusi politik, Revolusi Industri dan kemunculan Kapitalisme, Kemunculan sosialisme, Feminisme, urbanisai dan Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan
Fungsi dan Kegunaan Sosiologi Fungsi dasar Sosiologi: 1. sebagai peneliti; 2. sebagai teoritikus; 3. sebagai pendidik, 4. diseminator, dan 5. koordinator web pengetahuan sosial; dapat menjadi 6. seorang tukang cerita di bawah tanah (underground); 7. menjadi penentu kebijakan; ahli dialog (Plumer, 2011, 8-9).
Kegunaan Sosiologi (Wulansari, 2009: 203-209) antara lain: 1 Kegunaan Sosiologi (Wulansari, 2009: 203-209) antara lain: 1. Menganalisis Problema sosial dalam kehidupan sehari-hari 2. Daya dorong dan daya tarik terhadap kemajuan berbagai disiplin, baik dari segi pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan. 3. Sosiologi memiliki peran sebagai konsultan atau tim ahli yang berkaitan dengan kepentingan pembangunan seperti merencanakan, menyusun, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan.