MENGENALI KAPASITAS KEJIWAAN (psychological Capacity) A.PENGAMATAN Tiga Proses: 1.Proses fisis ( perangsang---alat indera). 2.Proses fisiologis ( indera---otak).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Refleks Reflek adalah gerak reaksi yang tak disadari terhadap perangsang.
Advertisements

Dosen : Ravianty Dony, Psikolog
MATERI KULIH MPPH KELAS C
PSIKOLOGI UMUM Oleh : BUDI ASTUTI
MENDEFINISIKAN PEMBATAS © Lesson 8-1 Anak-anak tidak dilahirkan dengan pembatas! Mereka menghayati pembatas karena hubungan luar dan disiplin. Pembatas.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
BERPIKIR OLEH NUR ADDIANSYAH.
Faktor yang mempengaruhi persepsi
Stefanus T A. Ivan Lucky G
Designed by Kuntjojo, UNP Kediri
FILSAFAT NILAI Filasafat nilai mempelajari estetika dan etika yang berhubungan dengan eksistensi manusia secara fisik dan nonfiksik Etika standar ukurannya.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
MENGENALI KEPRIBADIAN, BAKAT, DAN MINAT UNTUK BERPRESTASI
FILSAFAT MANUSIA TUBUH DAN JIWA.
 Setiap individu memiliki kepribadian yang diperoleh melalui sosialisasi sejak dilahirkan  Kepribadian sendiri mengacu pada pengaturan sikap-sikap seseorang.
PSIKOLOGI UMUM Pengertian Psikologi = psyche = jiwa Psikologi = Logos = Ilmu.
HAKIKAT MENULIS.
KEPRIBADIAN.
K V: HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA
BAB III FUNGSI-FUNGSI UTAMA MENTAL/PSYCHE
GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL
PERILAKU MANUSIA Oleh: RASWAN UDJANG FE, UMBY 12/30/2017.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Bentuk Bentuk Belajar Oleh : Drs. H. Nandang Faturohman, M.Pd.
Pokok Bahasan 10 PERASAAN DAN EMOSI
MENGENALI KEPRIBADIAN, BAKAT, DAN MINAT UNTUK BERPRESTASI
Nur Fachmi Budi Setyawan, M.Psi
PENGANTAR DASAR-DASAR PEMAHAMAN INDIVIDU
Personality Development
GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
PSIKOLOGI SOSIAL Oleh: Ronny Gunawan.
OLEH: WINNY PUSPASARI THAMRIN
SENI SEBAGAI PENGALAMAN
FILSAFAT MANUSIA RENE DESCARTES.
D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang
PERKEMBANGAN AFEKTIF REMAJA KELOMPOK VI
KEPRIBADIAN MELLY MAULIN P..
PERISTIWA-PERISTIWA KEJIWAAN
KELOMPOK 3 NURLI JUMIATIN RISMAWATI DWIKA NOR RINA YULIA MAWADDAH
A. Dian Savitri,S.Psi,M.Si,Psikolog
FILSAFAT MANUSIA TUBUH DAN JIWA.
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
Designed by Kuntjojo, UNP Kediri
PSIKOLOGI UMUM Maiza Fikri, ST.,M.M Blog : Meiza86
PERILAKU MANUSIA Oleh: KUNTJOJO UNP Kediri 8/23/2018.
TAXONOMI & ANALISIS OBYEKTIF PEMBELAJARAN
PERNYATAAN JIWA Bab III.
SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
Oleh: KUNTJOJO UNP Kediri 2009
Motivasi dan Emosi.
Warna Muhammad Riska B..
HAKIKAT DAN PERAN MANUSIA
PERKEMBANGAN ANAK USIA 4 -6 TAHUN
teori belajar Teori Psikologi Klasik Teori Mental State
PERILAKU MANUSIA Oleh: KUNTJOJO UNP Kediri 9/22/2018.
PERKEMBANGAN PENALARAN DAN FISIK MANUSIA
SI703 Hukum dan Etika Profesi Teknologi Informasi Pertemuan #2
EMOSI (EMOTION).
 IQ (Intelegence Quotient) yang artinya ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ adalah istilah kecerdasan manusia dalam.
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
HUBUNGAN MANUSIA – KEBUDAYAAN
KEPRIBADIAN.
Perilaku Manusia Oleh: Ns. Suherman, S.Kep, M.Kep POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG Oleh: Ns. Suherman, S.Kep, M.Kep POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG.
TUJUAN : SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN PEGERTIAN BELAJAR, CIRI-CIRI BELAJAR,TOERI BELAJAR, FAKTOR-2 YANG MEPENGARUHI,PRINSIP.
Chintya Apriliani Siti Nur Arisah SIFAT DAN HAKIKAT JIWA MANUSIA hakikat manusia adalah rohani atau jiwa. Jasmani dan nafsu merupakan alat atau bagian.
1 PSIKOLOGI UMUM Oleh : BUDI ASTUTI Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta 2006.
Transcript presentasi:

MENGENALI KAPASITAS KEJIWAAN (psychological Capacity) A.PENGAMATAN Tiga Proses: 1.Proses fisis ( perangsang---alat indera). 2.Proses fisiologis ( indera---otak). 3.Proses kesadaran ( otak---kesadaran) Syarat-syarat pengamatan: 1.Perhatian. 2.Perangsang. 3.Urat saraf sensorik. 4.Otak LIMA INDERA + INDERA KEENAM.

B. TANGGAPAN Perbedaan dengan pengamatan 1. Tidak memerlukan perangsang. 2. Tidak terikat waktu dan tempat. 3. Sifatnya kabur dan abstrak. 4. Sekunder. C. FANTASI “Kemampuan daya ijin untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan yang sudah ada dan tidak perlu sesuai dengan benda yang ada” Berdasarkan cara berfantasi: 1. F. abstraksi (objek belum pernah dilihat). 2. F. determinasi (memperbesar/kecil objek) 3. F. Kombinasi (bentuk baru/gabungan)

Fantasi yang positip: Fantasi yang positip: 1. Menciptakan karya. 2. Mengikuti perjalanan sejarah. 3. Melaksanakan dan merintis kehidupan yang lebih baik. Fantasi yang negatip: Fantasi yang negatip: 1. Tidak tahan menghadapi kesulitan hidup. 2. Mudahberdusta. 3. Fantasi liar.

D. INGATAN Daya untuk mencamkan, menyimpan, dan memproduksi kembali kesan- kesan yang telah dialami. E. BERPIKIR Tugas berpikir adalah memecahkan masalah Tiga proses dalam berpikir: 1. Pembentukan pengertian 2. Pembentukan pendapat. 3. Pembentukan kesimpulan F. EMOSI Lebih kompleks dari perasaan “Perasaan yang timbul melebihi batas sehingga kadang-kadang tidak dapat menguasai diri dan menyebabkan hubungan pribadi dengan dunia luar menjadi putus.

Bentuk reaksi: 1. Takut. 2. Khawatir. 3. Marah. 4. Terkejut. 5. Gembira. 6. Cemburu.

G. KEHENDAK 1. Mac.Dougall Suatu kerjasama yang rapi dan halus dari dorongan-dorongan sejenisnya yang menentukan tingkah laku manusia dan hewan- hewan. 2. Mannich Kemauan yang ditimbulkan oleh adanya nafsu atau dorongan pada organisasi yang berorientasi pada mempertahankan hidup. Kehendak:  Jasmani --- tropisme --- refleks --- insting/naluri --- otomatisme --- kebiasaan --- kecenderungan --- dorongan --- keinginan --- hawa nafsu  kehidupan ruhaniah/perbuatan/kemauan

H. PERASAAN/FEELING Sifat: 1. Berhubungan dengan fungsi pengenalan dan pengamatan. 2. Bersifat subjektif. 3. Tingakatannya berbeda. Bergantung pada: 1. Keadaan jasmani. 2. Keadaan dasar. 3. Keadaan temporer PERASAAN ---Jasmani  Indriawi --- Rohani  Intelektual  Naluri  Estetis  Vital  Etis  Sosial  Harga diri  Religius.