Endocrine system in psychosomatic
Hypothalamic Pituitary Adrenal Axis ( HPA AXIS) Hipotalamus TRH CRH LHRH GHRH DA Hypofise Anterior TSH ACTH LHFSH GH PRL (-) Kortek Adrenal Kortisol
HPA axis Stres aktivasi Hypothalamus-Pituitary-Adrenal axis ACTH & glukokortikoid meningkat Stres aktivasi Neuro-endokrin simpatis (epinefrin & norepinefrin) aktivasi sistim kardiosimpatis
Neuroendokrinologi Neuron di hipotalamus & hipofisis mengeluarkan hormon yang mempengaruhi organ target Hipofisis anterior (adeno): ACTH, Somatotrop Hormon (STH), TSH, LH & prolaktin yang dikontrol oleh hipotalamus dengan Tirotropin Releasing Hormon (TRH), Growth hormon releasing hormon (GHRH), Gonadotropin Realeasing Hormon (GNRH) dll. Hipofisis posterior (neuro): vasopresin dan oksitosin (dibuat di hipotalamus
STRES PSIKIS menyebabkan Meningkatkan Katekolamin Sekresi ACTH meningkat Steroid meningkat Hormon Pertumbuhan meningkat Prolaktin meningkat
Efek pada organ Jantung takhikardi, sinus bradikardi, aritmia respirasi, ekstra sistole, AF, dll Hipertensi essensial Sinkope Sesak nafas Tirotoksikosis krisis tiroid /eutiroid/hipo (glukokortikoid TSH turun T3 & T4 turun DM Ketoasidosis diabetik (KAD) /Hyperosmolar Hyperglicemic State (HHS)
DM & Psikosomatis Depresi terjadi akibat perubahan biokimia akibat DM atau terapinya Pada DM tipe 1 depresi mengikuti terjadinya DM tipe 1 (usia 22-23th) Pada DM tipe 2 depresi terjadi mendahului DM tipe 2 Depresi meningkat pada tahun pertama Dx Sebagian besar DM (79%) mengalami gangguan perasaan atipik
DM & Psikosomatis Adanya bahan biologi yang sama antara DM dan Depresi: peningkatan kortisol, serotonin dan norepinefrin, pemakaian glukosa turun, meningkatnya resistensi insulin Meningkatnya depresi pada DM + komplikasi Meningkatnya depresi akibat kesulitan adaptasi pada timbulnya komplikasi Tekanan psikologis meningkat pada 2tahun pertama retinopati
DM & Psikosomatis Depresi banyak dijumpai pada: wanita, ras minoritas, tidak menikah, umur pertengahan dan tidak bekerja, komorbiditas/komplikasi, riwayat depresi sebelumnya Depresi berhubungan dengan kontrol gula yang buruk, lama DM <5 thn, stresor psikososial
Stress & Insulin Resistance Adipocyte Stress TNF-α Lipolysis FreeFattyAcid↑↑ Insulin X Therapy Insulin Resistance (muscle Acut liver & adipocyte) X Hyper glycemia
Tatalaksana Perhatikan fisik, psikis, lingkungan sosial psn Perbaiki DM dahulu, depresi kemudian bersama edukasi Cognitive behavioural therapy sangat direkomendasikan Obat anti depresan berpengaruh pada KGD Trisiklik efek pada norepinefrin > serotonin, jangka panjang akan menaikan GD Puasa, juga menambah nafsu makan
Tatalaksana Monoamin oksidase inhibitors (MAOI) selain antidepresan juga menurunkan KGD lewat penghambatan oksidasi asam lemak rantai panjang. Obat ini kurang disukai karena diet membatasi tiramin (keju, daging) sehingga atur diet sulit Efek MAOI samping hipotensi ortostatik Golongan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitors) aman dan kurangi resistensi insulin, BB turun
Grave’s Disease & Psikosomatis TSI (thyroid stimulating immunoglobulin) dari Limposit sel B yang dirangsang Th (-) Ts Grave’s diaease (stress menekan Ts) Kortikosteroid menekan fungsi limposit T Pasien tirotoksikosis datang ke dokter dengan gejala psikosomatis (palpitasi, rasa panas, mudah tersinggung, berkeringat banyak, mulut kering, pupil lebar Sebaliknya apatetik tirotoksikosis juga ditandai depresi, melankoli
Kelainan gastrointestinal pada Psikosomatis Dispepsia fungsional Konstipasi psikogenik Diare psikogenik Sindrom kolon iritabel
DISPEPSIA FUNGSIONAL Non ulkus Tidak enak pada perut bagian atas, intermiten, rasa penuh ulu hati sesudah makan, sering bersendawa, cepat kenyang, anoreksia, nausea, rasa terbakar, regurgitasi. Kronis. Penyebab: 1. HCl naik, 2. dismotilitas lambung, 3. gastritis & duodenitis kronis, 4. stres psikososial, 5. faktor lingkungan Sering dijumpai ansietas atau depresi Tx: edukasi dan psikoterapi serta farmakologi
Konstipasi psikogenik Rangsangan hipotalamus saraf otonom kolon & sfingter ani BAB (1x24 jam) Rangsangan tidak timbul pada orang murung, kecewa, putus asa, dll gangguan jiwa Bila berlangsung lama atonia kolon & konstipasi kronik Tata laksana: psikoterapi
DIARE PSIKOGENIK Sering pada orang yang perasa atau mudah tersinggung, pemarah, emosional, psikoneurotik. Juga Frustasi Rangsangan terus menerus hiperperistaltik diare psikogenik Sering kembung, perut tegang, flatus, gangguan vasomotor, berdebar, berkeringat Diare awal dengan lendir, kemudian hanya lembek, jarang cair. Diare disertai stres psikis
DIARE PSIKOGENIK DD: Kolitis ulserosa (diare lendir & darah) Ileitis regionalis (benang tipis ireguler – string) Diare kronik (tuberkulosis, sindrom malabsorb si, DM, hipertiroid dll) Divertikulosis ( sering nyeri hebat, panas badan) Tx: psikoterapi
SINDROM KOLON IRITABEL Kumpulan gejala nyeri pada perut bawah, dan gangguan BAB berupa diare atau konstipasi 5-20 % penduduk, sebagian kecil yang mengetahui dan berobat Nyeri kolikatau tajam, tidak enak diperut bawah Keluhan 6x/tahun, selama 3 minggu Diare atau konstipasi, BAB jumlah banyak. Tidak tuntas BAB
SINDROM KOLON IRITABEL Wanita mengeluh konstipasi (mendekati menstruasi, Pria diare) Borborigmi, flatus, sendawa, SKI ringan Tx: edukasi dan diet tinggi serat SKI sedang, Tx: (+) medikamentosa dan psikoterapi SKI berat, Tx:psikoterapi + psikotropik (jangka pendek)