PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERENCANAAN KESEHATAN KOMUNITAS FASE PERENCANAAN - ANALISIS MASALAH KESEHATAN - MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH. - MENETAPKAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL. - IDENTIFIKASI KEGIATAN.
ANALISIS MASALAH Identifikasi Masalah mengklarifikasi mas. Perawat; identifikasi penyebab & dampak mas. Dilakukan untuk setiap masalah yang ada. Proses : - Identifikasi masalah yang ada - Hubungan antar masalah dengan penyebab - Data yang mendukung/sumber-sumber yang relevan.
PRIORITAS MASALAH MENENTUKAN RANGKING HANLON TEKNIK
HANLON TEHNIK KRITERIANILAI Akibat dari masalah : mempengaruhi banyak orang di masy Tingkat keparahan masalah Tersedianya pengetahuan dan tehnik untuk mengatasinya. Tersedianya sumber- sumber di masyarakat Kesiapan masy.untuk melaksanakan kegiatan
MENETAPKAN TUJUAN & KRITERIA HASIL TUJUAN : Pernyataan umum dari hasil yang ingin dicapai. KRITERIA HASIL : Pernyataan untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Kriteria hasil : dapat dicapai, pernyataan prilaku, peningkatan dan dapat di ukur. Penetapan : Perawat & bagian dari masy. Perlu proses negosiasi.
CONTOH: RISIKO TERJADINYA MALNUTRISI BERAT PADA BALITA DI DESA A b.d BANYAKNYA BALITA YANG MENGALAMI GIZI BURUK, ditandai dengan: 30,8% balita BB berada pada garis kuning di KMS, 2,60% balita BB berada pada garis merah, banyak balita yang tidak di timbang secara teratur, 20% balita tidak pernah di bawa ke posyandu, balita banyak yang kurus dan sakit-sakitan, ibu balita tidak pernah mendapatkan informasi tentang gizi seimbang. TUJUAN UMUM: MALNUTRISI BERAT PADA BALITA DI DESA A TIDAK TERJADI. TUJUAN KHUSUS : Kejadian gizi buruk mengalami penurunan
KRITERIA HASIL: SETELAH 10 KALI PERTEMUAN / 6 BLN PERAWATAN: - 90 % balita BB berada pada garis hijau di KMS. - Tidak ada balita yang BB berada pada garis merah di KMS. - 95% balita di timbang secara teratur. - Angka kunjungan posyandu 96%. - 90% balita BB meningkat dari bulan sebelumnya. - 60% Ibu dapat menyebutkan tentang gizi seimbang dan cara penyiapannya. - 60% menyiapkan gizi seimbang untuk anggota keluarganya.
Terjadinya peningkatan kejadian rheumatik padalansia di desa B b.d rendahnya motivasi lansia merawat rheumatik yang dideritanya, ditandai dengan: 90% lansia mengeluh nyeri sendi, angka kunjungan lansia ke puskesmas untuk mengobati rheumatik meningkat dalam 3 bulan terakhir, 85% lansia senang mengkonsumsi makanan pantangan heumatik, 90% lansia mengatakan jarang melakukan olah raga, 10% lansia harus dibantu kegiatan sehari-hari. Risiko terjadinya komplikasi persalinan pada ibu melahirkan di desa X b.d rendahnya angka ANC pada tenaga kesehatan, ditandai dengan: 50% bumil tidak melakukan ANC, 10% bumil yang mendapatkan imunisasi TT, 30% bumil memiliki riwayat persalinan sulit, 40% bumil risti, angak kematian ibu karena melahirkan 2 %, jarak puskesmas tidak terjangkau oleh masyarakat (10 KM), kurangnya transportasi untuk menjangkau puskesmas.
IDENTIFIKASI KEGIATAN PENDEKATAN KEMASYARAKATAN “ Serangkaian kegiatan yang sistematis, terencana & terarah untuk menggali, meningkatkan dan mengarahkan peran serta masyarakat (PSM) untuk memanfaatkan potensi yang ada guna memecahkan masalah. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MASYARAKAT UPAYA PENANGGULANGAN, MELAKSANAKAN, MENILAI & MENGEMBANGKAN KEGIATAN
IDENTIFIKASI KEGIATAN. Kegiatan disesuaikan dengan: - Masalah yang ada. - Sumber yang tersedia di masyarakat. Jenis Kegiatan : 3 Level Pencegahan - Pencegahan primer : Promotif & Preventive. - Pencegahan sekunder : Early detection & prompt treatment/intervention. - Pencegahan tertier : correction & prevention of deterioration of disease state.
PLAN OF ACTION ( POA ) NONO MAS.KEG.WKTTMPPJKET