(PROGRAM JURNALISTIK & ARTISTIK) F E A T U R E S T V (PROGRAM JURNALISTIK & ARTISTIK)
FEATURE & JURNALISTIK SASTRA Feature dikatagorikan jurnalistik sastra. Pada tahun 1960-an di Amerika Serikat new journalism dikenal tumbuh dan aliran ini mengembangkan nilai-nilai human interst dalam kehidupan yang betul-betul nyata. Penulisan feature tidak tunduk kepada kaida pola piramida terbalik dengan rumusan 5W1H atau cara penyusunan pesan secara deduktif. Karena keleluasaan penayangan, durasi fleksibel dan opini penulisan menjadi panduan Namun karya feature harus mengandung semua unsur yang terdapat 5w 1h. Selain itu feature disajikan dalam bahasa pengisahan yang sifatnya kreatif informal
FEATURE Feature adalah Liputan mengenai kejadian yang dapat menyentuh perasaan, ataupun yang menambah pengetahuan audience/pemirsa, melalui penjelasan rinci, lengkap serta mendalam. Tidak terikat aktulitas nilai utamanya unsur manusiawi atau informasi yang dapat menambah pengetahuan (Ashadi Siregar) Cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan sekaligus menghibur khalayak media massa (AS. Harris Sumadiria) Feature adalah tulisan yang berada di luar tulisan yang bersifat berita langsung (Mc Kinney)
Wolseley and Campbell dalam karyanya, Exploring Journalism memasukkan karangan khas di surat kabar sebagai hiburan. Ia berperan penting agar surat kabar memenuhi fungsi ketiga yang tidak bisa diabaikan. Yakni menghibur atau entertain, selain memberikan informasi dan pendidikan Menurut Luwi Ishwara, dalam bukunya Jurnalisme Dasar, cerita feature merupakan bentuk jurnalistik dimana berita ditulis lebih mendalam dan tidak lagi sinonim dengan berita halus, atau hiburan. Feature kini tidak lagi ditempatkan di halaman belakang, melainkan feature sekarang ditempatkan di halaman depan berbagi dengan berita penting dan hangat
Goenawa Mohammad dalam bukunya Seandainya Saya Wartawan Tempo menyebutkan, batasan klasik menulis feature adalah artikel yang kreatif, terkadang subyektif . Terutama bertujuan untuk membuat senang, atau memberi informasi kepada pembaca tentang sebuah peristiwa, keadaan aspek kehidupan.
Feature berasal dari kata Facture yang berarti bikinan atau buatan, umumnya ditulis secara subyektif dan kreatif Feature sebagai suatu program yang mem-bahas suatu pokok bahasan, suatu tema, diungkapkan lewat pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara kritis, dan disajikan dalam berbagai format dalam satu program sekaligus.
KESIMPULAN : Feature dapat diartikan Sebagai suatu acara Kreatif yang terikat pada dasar-dasar jurnalistik dan juga artistik, yang dapat mengabaikan segi aktualitas. Namun tetap menyajikan kebenaran atau objektifitas walaupun terkadang memandang suatu permasalahan secara subjektif. Menurut beberapa sumber mengatakan : Feature merupakan Karya Jurnalistik Sastra
INDIKATOR FEATURE KHAS – BAHASA – SASTRA EMOSIONAL PENONTON FAKTA HUMAN INTREST/NILAI KEMANUSIAAN TIDAK TERIKAT WAKTU ( MENGUASAI RUANG & WAKTU) ISI BERSIFAT BERITA RINGAN TULISAN SUDAH DIKETAHUI & BELUM DIKETAHUI BERSUMBER DARI BERITA PUNCAK KARYA PENULISAN BERITA DURASINYA LEBIH PENDEK ( 5’, 10’, 15’, 30’ 60’
PERBEDAAN ESENSI DOKUMENTER DAN FEATURE “ Jika seorang produser menyiapkan data-data yang benar, menyeluruh, dan tidak memihak tentang sesuatu hal atau seseorang, itulah Dokumenter” “ Jika dia tidak terlalu terikat pada kebenaran dan tujuan awalnya adalah mempengaruhi imajinasi seseorang/penonton, human interest, walaupun berdasarkan fakta, ini adalah Feature”
CIRI-CIRINYA : F A K T A
HUMAN INTEREST
HUMAN INTEREST
O P I N I / PENDAPAT (Narasumber & Vox Pop) Feature by Hanoch Tahapary
Beberapa Ciri khas FEATURE Mengandung Fakta / Realita & Data Mengandung unsur Sastra,pada naskah / narasi). Sering menggunakan Gaya Bahasa Perbandingan dan Pertentangan Mengandung nilai human interest atau human touch, terutama yang bersifat ringan, menghibur, menyenangkan, merangsang dan menimbulkan sisi emosional perasaan penonton/pemirsa.
Secara umum antara lain : FUNGSI FEATURE Secara umum antara lain : Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan atau peristiwa yang terjadi. (Unsur informasi) Penghibur dan pengembang imajinasi yang menyenangkan. (Unsur Hiburan) Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa.(Unsur Edukasi) Pembahasan lebih mendalam dari suatu fakta peristiwa / Berita.
JENIS –JENIS FEATURE 1. HUMAN INTEREST
HUMAN INTEREST
1. Feature Human Interest, Feature ini mengandung banyak unsur rasa manusiawi, sentuhan manusiawi. Unsur manusiawi inilah yang diutamakan, yang langsung menyentuh rasa manusiawi pemirsa. Misalnya : keharuan, kesedihan, kebencian, simpati, cinta dan kasih sayang.
2. FEATURE BIOGRAPHY
2. Feature Biografi: Feature ini menceritakan tentang riwayat hidup pribadi-pribadi mereka yang bernilai atau bermakna selama hidup untuk diceritakan. Hal ini karena mereka yang diangkat dalam feature biografi ini adalah tokoh-tokoh histories yang tetap bertahan lama sesudah mereka tiada.
3. FEATURE POTRET / PROFILE
POTRET / PROFILE
3. Feature Potret/Profile, Feature ini hampir sama dengan feature biografi, bedanya feature ini khusus menceritakan riwayat tokoh tertentu yang bernilai/bermakna. Pada umumnya tokoh-tokoh diangkat masih hidup, menunjukan keintiman secara pribadi, hal yang bersifat subjektif dari sudut pandang tertentu yang belum atau jarang diketahui oleh khalayak.
4. FEATURE PERJALANAN – WISATA
4. Feature Perjalanan atau Wisata, Feature ini menceritakan tentang perjalanan ke tempat-tempat yang menarik atau jarang diketahui khalayak penonton/umum. Feature ini dapat dikatakan juga sebagai feature pariwisata, unsur subyektifitas menonjol karena penulisnya terlibat langsung dalam perjalanan itu.
5. Feature Sejarah,
5. Feature Sejarah, Feature yang mengangkat sejarah, sering berkaitan dengan tokoh- tokoh, maupun tempat-tempat dan kejadian-kejadian bersejarah. Feature ini biasanya dalam memperingati tanggal-tanggal dan peristiwa penting, seperti Proklamasi kemerdekaan, hari Pahlawan, Pemboman Hiroshima, dll
6. Feature Petunjuk Praktis (How to do it)
Feature Petunjuk Praktis (How to do it)
6. Feature Petunjuk Praktis (How to do it) Feature ini menceritakan bagaimana mengajarkan keahlian melakukan sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Misalnya, Cara menanam bunga, Berternak Ikan, Merangkai bunga , memasak kue/makanan dan sebagainya. Unsur Edukasi dalam Feature ini lebih ditonjolkan.
Feature Ilmiah. Feature yang mengungkapkan sesuatu yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya saja Feature yang menceritakan tentang kloning domba di Inggris, habitat simpanse di Kalimantan. Feature Ilmiah pasti akan berhasil jika penulisnya juga merupakan orang yang mencintai dunia IPTEK.
8. FEATURE PETUALANG
8. Feature Petualang : Menelusuri tempat tempat khas, jarang dikunjungi dan dilakukan orang, seperti menelusuri Goa, Gunung, tebing, dan hutan sambil berburu binatang, dll (Mis: berburu Babi)
9. Feature Musiman . Feature ini menampilkan berbagai peristiwa khas yang muncul pada waktu-waktu tertentu/musiman. Seperti : Perayaan Keagamaan (Natal, Idul Fitri, Imlek,), Liburan Sekolah, Musim Hujan,dll
DOCUMENTER Dokumenter merupakan karya film yang berdasarkan realitas. Dokumenter mensyaratkan adanya proses riset/penggalian data yang memadai untuk memproduksi sebuah topik dokumenter.
JENIS - JENIS DOKUMENTER DOKUMENTER NEWS DOKUMENTER HISTORIS DOKUMENTER BIOGRAFI DOKUMENTER MUSIKAL DOKUMENTER CULTURAL DOKUMENTER DETECTIVE DOKUMENTER NEAR FEATURE DOKUMENTER SPORT DOKUMENTER TRAVELLING & TOURISIN
STRUKTUR DAN GAYA BERTUTUR Yang dimaksud dengan Struktur adalah kerangka rancangan untuk menyatukan berbagai bagian / segmen cerita sesuai dgn Ide Penulis, Produser atau Sutradara . Terdapat Tiga STRUKTUR yaitu secara : 1. KRONOLOGIS : Peristiwa dituturkan secara berurutan dari awal hingga akhir.
2. TEMATIS : Cerita dipecah kedalam beberapa kelompok tema/sub tema, yang menempatkan sebab dan akibat digabungkan dalam tiap sequence. 3. DIALEKTIK : Struktur ini memiliki kekuatan dramatik, karena menyuguhkan suatu masalah yang langsung diberi jawabanya. Apabila ada aksi langsung diberi reaksi.
GAYA PEMAPARAN EXPOSISI : Menggunakan narator sebagai penutur tunggal. Karena itu narasi disebut voice of God, karena aspek subjectivitas narator. PRESENTER : Pembawa acara tampil menyertai film dokumenter. OBSERVASI : Hampir tidak menggunakan narator, konsentrasinya pada dialog antar subyek-subyek.
REFLEKSI : Semua adegan yang diambil harus apa adanya REFLEKSI : Semua adegan yang diambil harus apa adanya. Hasil Shot dari ber- bagai realita kemudian disusun kembali, (Saat Editing) PERFORMATIF : Gaya ini mendekati film fiksi, mementingkan alur penuturan plot atau cerita. Ada beberapa pendapat mengkategorikannya sebagai film semi dokumenter.
Latihan membuat Struktur Penuturan Feature/dokumenter (Tentukan Jenis Feature/Dokumenter) Ide : Tema : Synopsis : Treatment :