Penerapan Infrastruktur Hijau C Devina Azahra Widya Lulu Amalia Sabila Windi Retno Asih.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KELOMPOK 1 Nurul Indah S Ratih Dwi A. Retno Gumelar Tuan Hanni
Advertisements

ANTARA STRATEGI REDUKSI DAN ADAPTASI DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK
KEBIJAKAN IZIN TATA RUANG PADA KAWASAN PERUMAHAN
KEBIJAKAN KELEMBAGAAN LH DAERAH
Peran Masyarakat Madani dalam Mendukung Penguatan Ekosistem Pesisisr
SUMBER DAYA AIR DAS (Daerah Aliran Sungai)
KONSEP PENGEMBANGAN/ PENATAAN PERMUKIMAN PERKOTAAN YANG BERKELANJUTAN
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
PERSPEKTIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI. MOTIVASI DAN JUSTIFIKASI PEMBANGUNAN KAWASAN KONSERVASI s/d tahun 1980-an  Melindungi daya tarik geologi 
PENGELOLAAN SUNGAI PERKOTAAN
OPSI-OPSI STRATEGI.
Trend Lubang Resapan Biopori
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
DAMPAK PARIWISATA TERHADAP LINGKUNGAN DAN BUDAYA
Munandar, A (2007) Kebijakan dan Pengeloaan Ekowisata 1 DAMPAK LINGKUNGAN, EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA Hand-out Mata Kuliah Kebijakan dan Pengelolaan Ekowisata,
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
Mitigasi Laut.
Oleh: Qonita Aryana Prahestri 5D/28
1 Pertemuan 1 Pendahuluan Matakuliah: S0432/Drainase Perkotaan Tahun: 2006 Versi:
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Urban Runoff Disusun oleh : Mukhlis Riki Darmawan L2C009124
Setiawargi Menata Diri
PRESENTASI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
KONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI BAGI OBYEK EKOWISATA
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
PENYEBAB BANJIR Perbedaan elevasi (ketinggian tempat) antara pusat kota dengan garis pantai sangat tipis, sehingga aliran air hujan di permukaan tanah.
EKONOMI SUMBERDAYA AIR
PERMUKIMAN.
ADAPTASI.
Perencanaan Hutan Berbasis Ekosistem
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
GREEN BUILDING (Bangunan Ramah Lingkungan)
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DRAINASE LINGKUNGAN
Sistem Utilitas – Sistem Pemipaan (Plambing) Pertemuan
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
REKAYASA LINGKUNGAN.
pencemaran air & Pemanfaatan limbah detergen
Pengolahan Sampah Dan Pengaruhnya
5.
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
KONSEP PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI
PSDA.
Standarisasi Kesehatan Lingkungan Di Perusahaan oleh : nor wijayanti
MENATA KAMPUNG TEPI AIR BEBERAPA ALTERNATIF
Green Cities dan Mega Cities
Konservasi Air Untuk Keserjahteraan Hidup
Ira Swara Febyola Manik Vina Rosmauli Pardede Fauzul Yusri
AKMALIAH NURLAELI APRIYANI RENY KURNIAWATI SITI ROBIATUL ALAWIAH USWATUN ROBIATUL A.
Upaya Mengurangi Genangan Air Akibat Hujan agar Meresap ke dalam Tanah
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENURUNAN KUALITAS AIR DI PARIT PERDANA, PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Pengelolaan drainase.
PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA KONSERVASI FLORA DAN FAUNA
PENGELOLAAN DAS TERPADU
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
REKLAMASI PANTAI SONGDO SMART CITY SEBAGAI KOTA HASIL REKLAMASI DI KOREA SELATAN DI SUSUN OLEH: A. M. AYRTON SENNA C PROGRAM STUDI TEKNIK.
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
POKOK-POKOK PIKIRAN KEPALA BIRO PENATAAN KOTA DAN LINGKUNGAN HIDUP
INFRASURUKTUR AIR BERSIH KELOMPOK 3. 1.YUSUFE1B MUQRINE1B YANA WAHYUNIE1B M. AKBAR MUKHLISE1B YUDHYAQSAE1B M.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
DAMPAK LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP DRAINASE KOTA Aulia Rahman Zulmi SMK – SMTI Padang.
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

Penerapan Infrastruktur Hijau C Devina Azahra Widya Lulu Amalia Sabila Windi Retno Asih

INFRASTRUKTUR HIJAU

Definisi sebuah konsep, upaya, atau pendekatan untuk menjaga lingkungan yang sustainable melalui penataan ruang terbuka hijau dan menjaga proses-proses alami yang terjadi di alam seperti siklus air hujan, kondisi tanah, dll.

Konsep membentuk lingkungan dengan proses alami yang terjaga; meliputi manajemen air hujan, manajemen kualitas air, hingga pada mitigasi banjir.

Tujuan menginspirasi masyarakat untuk melindungi lingkungan alam yang penting bagi kelangsungan hidup selanjutnya. menemukan jaringan hubungan dari lahan alami dan air guna memperoleh manfaat sebanyak mungkin bagi kehidupan. menerapkan pentingnya kesempatan untuk melindungi aset alami melalui upaya konservasi dan strategi pengembangan ekonomi yang terintegrasi.

CONTOH PENERAPAN INFRASTRUKTUR HIJAU

Singapura merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang berkembang sangat pesat dalam pembangunan kawasan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 5 juta jiwa, penyediaan lingkungan tempat tinggal yang sehat dan nyaman bagi penduduk menjadi suatu tantangan tersendiri. Ditambah pula dengan keterbatasan sumberdaya nasional yang ada, strategi pembangunan berkelanjutan menjadi strategi utama dalam pengembangan kawasan kota Singapura. PROGRAM ABC WATER DI SINGAPURA

ABC WATER PROGRAM Program ABC Water di Singapura oleh Public Utilities Board (PUB) tahun 2006 dirancang untuk mengintegrasikan jaringan hijau (greenscape network) dan jaringan biru (river, water resource). Suatu inisiatif jangka panjang untuk mentransformasikan badan air sebagaimana fungsinya sebagai drainase dan penyedia air, menjadi sebuah ruang bagi masyarakat dan komunitas serta sarana rekreasi.

ACTIVE Menyediakan ruang komunitas untuk mendekatkan masyarakat pada lingkungan air melalui aktivitas rekreasional. BEAUTIFUL Mengubah penampungan air dan jalur air menjadi wahana yang indah dan menarik bagi masyarakat dan mengintegrasikannya dengan taman, perumahan, dan bahkan pembangunan komersial. CLEAN Meningkatkan kualitas air melalui manajemen sumber daya air holistik dengan mengurangi laju run off, menjaga sumber air bersih, serta meningkatkan keindahan bentang lahan. Tujuannya juga untuk meminimalkan polusi di jalur air melalui pendidikan publik dan membangun hubungan baik antara masyarakat dan sumberdaya air

Tujuan ABC Water Program Membuat kawasan jalur air menjadi nyaman dan indah Berfungsi secara alami dengan tetap mempertahankan fungsi infrastruktur publik sebagaimana mestinya. Mengintegrasikan jaringan hijau (greenscape network) dan jaringan biru (river, water resource) Menekankan pentingnya hubungan harmonis antara masyarakat dan lingkungan sumberdaya air yang harus ditingkatkan.

KONDISI SEBELUM PROGRAM DILAKUKAN

Sungai Kallang Dari tahun 1819 sungai ini sudah paling populer, banyak sekali perahu-perahu hilir mudik di Sungai Singapura akibat urbanisasi yang cepat dan jalur perdagangan yang meluas. Kemudian pembuangan limbah organik dan limbah industri telah mencemarkan sungai ini, pembangunan kapal-kapal, tumpahan minyak dan aneka jenis pengrusak lingkungan ada disini. Pada tahun 1977 Perdana menteri Lee Kuan Yew memerintahkan untuk pembersihan sungai Singapura, yang meliputi Sungai Singapura & Sungai di Kallang.

Biaya membersihkan sungai ini menghabiskan 300 juta dolar. Pembersihan melibatkan relokasi besar-besaran. Kurang lebih 4000 penghuni liar, pedagang kaki lima, tukang sayur di pindahkan. Pemerintah juga mengeruk lumpur bau busuk dari tepi sungai dan dari dasar sungai, dan puing-puing serta sampah lainnya dibersihkan.

PENERAPAN ABC WATER PROGRAM

2009 PROYEK KALLANG-River

Kallang River – Bishan park merupakan proyek infrastruktur hijau-biru yang mengakomodir kebutuhan persediaan air dan manajemen banjir serta menciptakan ruang terbuka bagi masyarakat dan alam di perkotaan melalui transformasi kanal beton disepanjang sungai menjadi sungai alami melalui proses naturalisasi sungai.

KONSEP RANCANGAN Konsep rancangan yang digunakan adalah floodplain concept dimana masyarakat dapat lebih dekat dengan air dan menikmati aktivitas rekreasi di sepanjang pinggiran sungai ketika kenaikan air sungai rendah. Lalu, ketika intensitas hujan tinggi lahan di area taman yang berdekatan dengan sungai berfungsi ganda sebagai kanal penampung air yang mengalirkan air hujan secara perlahan menuju hilir.

PELAKSANAAN ABC WATER PROGRAM

Tepi Sungai Menggunakan teknik bioengineering tanah untuk menstabilkan pinggiran sungai. Konstruksi dimulai dengan menguji beberapa teknik bioengineering tanah yang berbeda dan penanaman berbagai varietas tanaman sepanjang 60 meter. Sepanjang 2,7 km drainase kanal beton telah dilakukan naturalisasi sungai dengan panjang 3 km yang berkelok (meander) sepanjang Bishan Park. Sebesar 62 hektar ruang taman dirancang kembali untuk dapat mengakomodasi kedinamisan sistem sungai, yakni kenaikan air yang fluktuatif dan juga menyediakan manfaat maksimum bagi pengguna taman. 3 taman bermain dibangun menggunakan bahan daur ulang yang berasal dari kanal beton sungai yang telah dihancurkan.

Sungai Pengelolaan air menggunakan sistem pompa. 1.Penyerapan air hujan oleh lahan terbuka dan vegetasi (infiltrasi). 2.Hasil penyerapan dikumpulkan di reservoir, lalu dipompa 3.Selanjutnya dialirkan dan disaring oleh wetland dan vegetasinya, untuk selanjutnya dimanfaatkan kembali. 4.Pengaliran menggunakan sungai buatan berkelok (meander) yang juga menjadi pelengkap taman.

Penggunaan bebatuan pada badan sungai membantu kecepatan sungai menjadi lebih rendah. Dengan demikian, hanya sedikit partikel yang terbawa aliran sungai menuju hilir sehingga membantu proses penyaringan pada reservoir. Selain itu, peningkatan kapasitas sungai dan penurunan kecepatan sungai juga berarti perlindungan banjir bagi area perkotaan disekitar taman.

KONDISI SESUDAH PELAKSANAAN PROGRAM

Ruang terbuka hijau disediakan sebagai aktivitas rekreasi di sepanjang pinggiran aliran sungai sehingga mengundang pengunjung untuk lebih dekat ke air. Tidak ada satupun binatang liar yang berada di Bishan Park sebelum adanya pemulihan sungai. Namun, saat ini biodiversitas meningkat hingga 30% yaitu sebanyak 66 spesies tanaman liar, 59 spesies burung dan 22 spesies capung diidentifikasi berada di Bishan Park yang berlokasi di tengah perkotaan.

KESIMPULAN

Kallang River - Bishan Park merupakan suatu contoh bagaimana suatu taman perkotaan dapat berfungsi ekologis. Infrastruktur merupakan salah satu kunci utama untuk mengembangkan perkotaan yang ramah lingkungan seperti halnya penerapan infrastruktur hijau-biru dimana infrastruktur dapat diapresiasi dan diakses oleh masyarakat sehingga akhirnya memberikan multiplier effect dengan membawa perubahan dalam berperilaku. Dengan perubahan ini, kita dapat memulai untuk menciptakan lebih banyak ruang-ruang terbuka perkotaan yang ramah lingkungan yang mengedepankan fungsi ekologis.