INFLAMASI Oleh Milda Rianty Lakoan, M.Farm., Apt
RADANG / INFLAMASI Reaksi lokal jaringan hidup terhadap jejas dengan cara memobilisasi semua bentuk pertahanan tubuh berupa reaksi vaskular, neurologik, humoral, dan selular.
3 Tanda kardinal radang Kalor (Panas) Dolor (Nyeri) Rubor (Kemerahan) Tumor (Pembengkakan) Fungsiolesa (Fungsi)
INFLAMASI Etiologi: – Infeksi mikroba – Agen kimia – Agen fisik – Jaringan nekrotik – Reaksi imunologik Tujuan : – Untuk menahan dan memisahkan jejas – Menghancurkan mikroorganisme – Menon-aktifkan toksin – Mencapai penyembuhan dan perbaikan
Radang hal-hal yang merugikan – Menyebabkan reaksi hipersensitivitas – Mengancam jiwa – Kerusakan organ progresif – Pembentukan jaringan parut
RADANG (kejadian sesudah jejas) 1.Siapnya berbagai bentuk fagosit: Lekosit PMN (Poli Morfo Nukleat Neutrofil), histiosit/makrofag, di lokasi radang 2.Terbentuknya berbagai antibodi 3.Edema menetralkan & mencairkan iritan 4.Membatasi perluasan radang: dengan membentuk fibrin, jar.granulasi, fibrosis 5. Penyembuhan 6
PERUBAHAN VASKULAR & HEMODINAMIK 1.Dilatasi arteriolae (sesudah didahului vasokonstriksi sesaat) 2.Arteriolae yang melebar aliran darah meningkat membuka ujung kapilar 3.Permeabilitas vaskular meningkat cairan plasma dan protein keluar 4.Marginasi\perlekatan, pavementing\perlambatan lekosit keluar aksi ke target
Mekanisma Kebocoran Vaskular Pada Radang akut 1.Gap: kontraksi endotel 2.Gap: reorganisasi sitoskeleton (kerangka sel) 3.Jejas langsung 4.Jejas tergantung lekosit 5.Peningkatan transitosis (transfer makromolekul dari ekstraseluler ke daerah lain) 8
Mekanisme peningkatan permeabilitas vascular (Vasodilatasi Pembuluh Darah)
Mekanisme peningkatan permeabilitas vaskular 4. 5.
RADANG: peristiwa penting / utama – Perubahan aliran & kaliber vasa darah Vasokonstriksi arteriola sementara vasodilatasi aliran darah meningkat (merah & hangat) Sirkulasi melambat dan permeabilitas vaskular meningkat stasis marginasi leukosit dan cairan keluar edema. – Peningkatan permeabilitas vaskular Berakibat kebocoran endotel, peningkatan tekanan hidrostatik, dan penurunan tekanan koloid osmotik protein
Mediator kimiawi pada radang
SEKWEN RADANG (1) Jejas ringan sesaat vasokonstriksi sesaat Vasodilatasi - eksudasi lokal - permeabilitas vaskular Kembali normal
SEKWEN RADANG (2) JEJAS >BERAT & LAMA VASOKONSTRIKSI SESAAT VASODILATASI & STAGNASI EKSUDASI (bengkak) MARGINASI (akumulasi leukosit ditepi pembuluh darah) EMIGRASI LEKOSIT
Sekwen Emigrasi Lekosit
RADANG AKUT Tanda klasik tanda kardinal – Eksudat Cairan peradangan ekstravaskular, protein tinggi, debris selular banyak, BJ > 1,020 – Transudat P rotein rendah, BJ < 1,012, akibat kerusakan endotel vaskular – Edema Kelebihan cairan dalam jar.interstisial/rongga serosa – Pus Eksudat radang purulen, kaya lekosit dan debris sel
6 JENIS RADANG AKUT 1. SEROSA – tingkat radang awal, eksudat encer, sedikit lekosit 2. FIBRINOSA – eksudat kaya fibrinogen kontak dengan permukaan membentuk kerangka fibrin 3. KATARAL – mukosal produksi musin berlebihan bercampur dengan eksudat protein dan fibrin
JENIS RADANG AKUT 4. SUPURATIF – eksudat purulen lekosit, debris sel, kuman 5. PSEUDOMEMBRANOSA – radang kataral kaya fibrin pseudomembran melekat di permukaan mukosa 6. HEMORAGIK – radang eksudatif dengan perdarahan
Pola Morfologik Radang Peradangan Serosa – luka bakar, pleuritis tbc Peradangan Fibrinosa – Perikarditis fibrinosa pada rheuma Peradangan Supuratif – Abses stafilikokus piogenik Ulkus – Permukaan mukosa/kulit jaringan nekrotik mengelupas
Pola histologik radang akut Serous inflammationFibrinous inflammation Pericard Fibrin exsudate Blister Ulceration Suppurative inflammation
Jenis makrofag
RADANG KRONIS RADANG KRONIS SEROSA – Eksudat serosa menetap dalam tubuh, jumlah limfosit bervariasi RADANG KRONIS FIBROTIK – Penyembuhan fibrosis, limfosit bervariasi RADANG KRONIS SUPURATIF – Resolusi & drainase gagal pus tertimbun enkapsulasi fibrotik RADANG GRANULOMATOSA – Lesi proliferatif kelompok sel epiteloid di-kelilingi limfosit kadang dengan sel raksasa
Interaksi makrofag-limfosit dalam radang kronis
Radang kronis (paru) Normal alveoli are replaced by spaces lined by cuboidal epithelium Fibrosis Chronic inflammatory cells
Radang granulomatosa Tuberkel epiteloid Sel raksasa Langhans Nekrosis perkejuan
Penyembuhan luka PRIMER – luka operasi, luka kecil tanpa infeksi jaringan parut minimal SEKUNDER – nekrosis luas, infark, ulkus besar, abses, dsb. jaringan parut luas mengkerut gangguan fungsi
Faktor-faktor penting dalam mekanisme penyembuhan Faktor pertumbuhan (GF) Interaksi sel dengan matriks Sintesis matriks ekstraselular & kolagen
PENYEMBUHAN (REGENERASI & REPAIR) REGENERASI – Penggantian sel rusak/mati akibat jejas dengan jenis sel yang sama REPAIR – Penyembuhan dengan cara penggantian dengan jaringan ikat – Tiga kelompok sel berdaya regenerasi berbeda (bertingkat): sel labil (epitel, hemopoetik), sel stabil (hati, jaringan ikat), sel permanen (syaraf, otot skelet, otot jantung)
JENIS SEL – SEL LABIL Bila rusak / mati selalu diganti oleh sel sejenis, mis. sel permukaan, sumsum tulang, limpa – SEL STABIL Kemampuan regenerasi terbatas, perlu keutuh-an kerangka jaringan: rusak regenerasi sulit Contoh: sel-sel parenkim dan sel mesenkim – SEL PERMANEN Daya pulih praktis tidak ada, misalnya pada: otot jantung, otot lurik, jaringan syaraf, glomerulus
Resolusi radang
Cell Cycle and Proliferative Potential 1. Labile cells 2. Stable cells 3. Permanent cells
32