INFLAMASI Oleh Milda Rianty Lakoan, M.Farm., Apt.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Respon imun terhadap infeksi penyakit
Advertisements

PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI.
PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI.
IMUNOLOGI DASAR DAN IMPLIKASI KLINIS
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
KEMATIAN SEL drh. Herlina Pratiwi.
1. Gangguan Cairan & Aliran darah 2. Penuaan
The Composition of Blood
RADANG = INFLAMASI HERU SWN.
Imunitas Humoral.
PERAWATAN LUKA OPERASI
Radang Burhannudin Ichsan.
Reaksi Alergi Hipersensitivitas Aldo Candra ( )
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Virtue.Ivana.Stella.William XIAI
DEGENERASI DAN NEKROSIS SEL
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
Sistem Pertahanan Tubuh
SISTEM SIRKULASI.
Respon Imun Nonspesifik
PENDAHULUAN Kerusakan atau gangguan terdapat pada sel dan jaringan tubuh atau faal yang menyimpang mengganggu S.Kep, Ns, M.Kes.
FUNGSI SISTEM LIMFE, EDEMA DAN LIMFADENOPATI
LEUKOSIT Disusun oleh : Tita Izatul Mubarokah (20/XI MIA 1)
Sistem Pertahanan Tubuh
2. kemotaktik menarik fagosit ke lokasi infeksi
Kelompok 2 Dwi Pradina Budiarti Ira Prabawati Nurotuljanah.
TRANSUDAT - EKSUDAT UNIMUS 2017.
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Peredaran Darah
Menghitung Tetesan Infus
Gangguan Sirkulasi dan Cairan Tubuh
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
LANJUTAN GANGGUAN SIRKULASI
RADANG DAN PERBAIKAN.
RESPON IMUN ALAMI (NON SPESIFIK)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
PERAWATAN LUKA OPERASI
PENYEMBUHAN LUKA YANG NORMAL
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
INFEKSI ODONTOGEN Theodora, drg., Sp. Ort..
SISTEM PEREDARAN DARAH
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
RADANG / INFLAMASI Reaksi lokal jaringan hidup terhadap jejas dengan cara memobilisasi semua bentuk pertahanan tubuh berupa reaksi vaskular, neurologik,
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Syok.
SISTEM LIMFATIK SANTI KARTIKASARI,dr.
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Menyembuhkan luka bakar
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
Sindrom Guillain–Barré
HIPERSENSITIVITAS TYPE III
Materi Ajar Sistem Kekebalan
ASUHAN KEBIDANAN IV TENTANG MASTITIS
Luka dan Perawatan luka
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
HUBUNGAN PENYAKIT PERIODONTAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER
ANATOMI & FAAL DASAR.
ASKEP EFUSI PLEURA By. Nurul Laili, S Kep. Ns.
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
FISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKA
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
INFEKSI & PERADANGAN DISUSUN OLEH : TITIK LESTARI.
KONSEP LUKA Esti Widiani.
KELOMPOK 3 DOSEN PEMBIMBING SISTEM IMUN NON SPESIFIK DAN PERADANGAN TUGAS IMUNOBIOLOGI SUWARNY, S.Si, M.Si.
WAKTU PERDARAHAN DAN PEMBEKUAN DARAH
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

INFLAMASI Oleh Milda Rianty Lakoan, M.Farm., Apt

RADANG / INFLAMASI Reaksi lokal jaringan hidup terhadap jejas dengan cara memobilisasi semua bentuk pertahanan tubuh berupa reaksi vaskular, neurologik, humoral, dan selular.

3 Tanda kardinal radang Kalor (Panas) Dolor (Nyeri) Rubor (Kemerahan) Tumor (Pembengkakan) Fungsiolesa (Fungsi)

INFLAMASI Etiologi: – Infeksi mikroba – Agen kimia – Agen fisik – Jaringan nekrotik – Reaksi imunologik Tujuan : – Untuk menahan dan memisahkan jejas – Menghancurkan mikroorganisme – Menon-aktifkan toksin – Mencapai penyembuhan dan perbaikan

Radang  hal-hal yang merugikan – Menyebabkan reaksi hipersensitivitas – Mengancam jiwa – Kerusakan organ progresif – Pembentukan jaringan parut

RADANG (kejadian sesudah jejas) 1.Siapnya berbagai bentuk fagosit: Lekosit PMN (Poli Morfo Nukleat  Neutrofil), histiosit/makrofag, di lokasi radang 2.Terbentuknya berbagai antibodi 3.Edema  menetralkan & mencairkan iritan 4.Membatasi perluasan radang: dengan membentuk fibrin, jar.granulasi, fibrosis 5.  Penyembuhan 6

PERUBAHAN VASKULAR & HEMODINAMIK 1.Dilatasi arteriolae (sesudah didahului vasokonstriksi sesaat) 2.Arteriolae yang melebar  aliran darah meningkat  membuka ujung kapilar 3.Permeabilitas vaskular meningkat  cairan plasma dan protein keluar 4.Marginasi\perlekatan, pavementing\perlambatan lekosit  keluar  aksi ke target

Mekanisma Kebocoran Vaskular Pada Radang akut 1.Gap: kontraksi endotel 2.Gap: reorganisasi sitoskeleton (kerangka sel) 3.Jejas langsung 4.Jejas tergantung lekosit 5.Peningkatan transitosis (transfer makromolekul dari ekstraseluler ke daerah lain) 8

Mekanisme peningkatan permeabilitas vascular (Vasodilatasi Pembuluh Darah)

Mekanisme peningkatan permeabilitas vaskular 4. 5.

RADANG: peristiwa penting / utama – Perubahan aliran & kaliber vasa darah Vasokonstriksi arteriola sementara  vasodilatasi  aliran darah meningkat (merah & hangat) Sirkulasi melambat dan permeabilitas vaskular meningkat  stasis  marginasi leukosit dan cairan keluar  edema. – Peningkatan permeabilitas vaskular Berakibat kebocoran endotel, peningkatan tekanan hidrostatik, dan penurunan tekanan koloid osmotik protein

Mediator kimiawi pada radang

SEKWEN RADANG (1) Jejas ringan sesaat  vasokonstriksi sesaat Vasodilatasi - eksudasi lokal - permeabilitas vaskular Kembali normal

SEKWEN RADANG (2) JEJAS >BERAT & LAMA  VASOKONSTRIKSI SESAAT VASODILATASI & STAGNASI EKSUDASI (bengkak) MARGINASI (akumulasi leukosit ditepi pembuluh darah) EMIGRASI LEKOSIT

Sekwen Emigrasi Lekosit

RADANG AKUT Tanda klasik  tanda kardinal – Eksudat Cairan peradangan ekstravaskular, protein tinggi, debris selular banyak, BJ > 1,020 – Transudat P rotein rendah, BJ < 1,012, akibat kerusakan endotel vaskular – Edema Kelebihan cairan dalam jar.interstisial/rongga serosa – Pus Eksudat radang purulen, kaya lekosit dan debris sel

6 JENIS RADANG AKUT 1. SEROSA – tingkat radang awal, eksudat encer, sedikit lekosit 2. FIBRINOSA – eksudat kaya fibrinogen  kontak dengan permukaan  membentuk kerangka fibrin 3. KATARAL – mukosal  produksi musin berlebihan  bercampur dengan eksudat protein dan fibrin

JENIS RADANG AKUT 4. SUPURATIF – eksudat purulen  lekosit, debris sel, kuman 5. PSEUDOMEMBRANOSA – radang kataral kaya fibrin  pseudomembran melekat di permukaan mukosa 6. HEMORAGIK – radang eksudatif dengan perdarahan

Pola Morfologik Radang Peradangan Serosa – luka bakar, pleuritis tbc Peradangan Fibrinosa – Perikarditis fibrinosa pada rheuma Peradangan Supuratif – Abses stafilikokus piogenik Ulkus – Permukaan mukosa/kulit  jaringan nekrotik mengelupas

Pola histologik radang akut Serous inflammationFibrinous inflammation Pericard Fibrin exsudate Blister Ulceration Suppurative inflammation

Jenis makrofag

RADANG KRONIS RADANG KRONIS SEROSA – Eksudat serosa menetap dalam tubuh, jumlah limfosit bervariasi RADANG KRONIS FIBROTIK – Penyembuhan  fibrosis, limfosit bervariasi RADANG KRONIS SUPURATIF – Resolusi & drainase gagal  pus tertimbun  enkapsulasi fibrotik RADANG GRANULOMATOSA – Lesi proliferatif  kelompok sel epiteloid di-kelilingi limfosit kadang dengan sel raksasa

Interaksi makrofag-limfosit dalam radang kronis

Radang kronis (paru) Normal alveoli are replaced by spaces lined by cuboidal epithelium Fibrosis Chronic inflammatory cells

Radang granulomatosa Tuberkel epiteloid Sel raksasa Langhans Nekrosis perkejuan

Penyembuhan luka PRIMER – luka operasi, luka kecil tanpa infeksi  jaringan parut minimal SEKUNDER – nekrosis luas, infark, ulkus besar, abses, dsb.  jaringan parut luas  mengkerut  gangguan fungsi

Faktor-faktor penting dalam mekanisme penyembuhan  Faktor pertumbuhan (GF)  Interaksi sel dengan matriks  Sintesis matriks ekstraselular & kolagen

PENYEMBUHAN (REGENERASI & REPAIR) REGENERASI – Penggantian sel rusak/mati akibat jejas dengan jenis sel yang sama REPAIR – Penyembuhan dengan cara penggantian dengan jaringan ikat – Tiga kelompok sel berdaya regenerasi berbeda (bertingkat): sel labil (epitel, hemopoetik), sel stabil (hati, jaringan ikat), sel permanen (syaraf, otot skelet, otot jantung)

JENIS SEL – SEL LABIL Bila rusak / mati selalu diganti oleh sel sejenis, mis. sel permukaan, sumsum tulang, limpa – SEL STABIL Kemampuan regenerasi terbatas, perlu keutuh-an kerangka jaringan: rusak  regenerasi sulit Contoh: sel-sel parenkim dan sel mesenkim – SEL PERMANEN Daya pulih praktis tidak ada, misalnya pada: otot jantung, otot lurik, jaringan syaraf, glomerulus

Resolusi radang

Cell Cycle and Proliferative Potential 1. Labile cells 2. Stable cells 3. Permanent cells

32