PRODI S1 GIZI UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI RIAU 2018 NUR AFRINIS,M.Si GIZI PRA KEHAMILAN
Kehamilan hal/peristiwa yang sangat dinantikan oleh sebagian besar wanita Mendapatkan peran baru sebagai seorang ibu. Tingkat kebutuhan gizi seorang wanita akan meningkat bila dalam keadaan hamil. Perbaikan status gizi sebelum hamil
PENDAHULUAN Gizi ibu sejak hamil hingga saat melahirkan akan mempengaruhi kesehatan & kesejahteraan bayinya. Saat ini, gizi ibu pada bulan-bulan sebelum mengandung mulai diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan: › Pencapaian berat badan ideal › Status gizi
PENDAHULUAN Gizi pra-kehamilan yaitu dengan cara memperhatikan kebutuhan gizi dalam tahap yang sangat awal (embriogenesis) ketika seorang wanita menduga dirinya hamil. Pada saat seorang ibu memutuskan untuk hamil, ia perlu mempersiapkan diri mengatur asupan nutrisi untuk meningkatkan fungsi reproduksi sehingga dapat menunjang fertilitas.
ZAT GIZI PENDUKUNG FERTILITAS Apa yang dimakan oleh seorang ibu sebelum hamil sedikit banyak akan menentukan pola makan semasa hamil. Beberapa makanan yang perlu dihindari: › Makanan yang terlalu diolah atau mengandung bahan-bahan artifisial ex. Keju olahan, daging olahan, makanan beku, makanan kalengan.
Hindari mengkonsumsi: Sayur & buah-buahan kaleng Kudapan asin Minyak terhidrogenasi Susu skim kaleng Makanan yang tidak segar lagi
Beberapa zat tambahan dikaitkan dengan pertumbuhan & kesehatan janin, cacat kelahiran & hiperaktivitas: › E 123 (amaranth) › E 124 (tartrazine) › E 249 (potasium nitrit) › E 250 & 251 (sodium nitrit & nitrat) › E 320 (HBA) & E 321 (BHT) › E 621 (MSG)
kesuburan Untuk menambah kesuburan, sebaiknya mengkonsumsi: › Daging, ikan, telur, kacang-kacangan. › Buah & sayur (buah, sayuran mentah, sayuran segar, jus buah/sayuran, buah kering). › Roti & sereal yang tidak banyak diolah (roti, bubur,, biji-bijian, gandum, spageti & beras merah). › Susu & hasil olahan susu (susu, yoghurt, keju).
Intake energi › Cadangan energi rendah → menarke tertunda. › Simpanan energi berkurang setelah menarke → haid tidak teratur, terlambat & berhenti. › Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi peningkatan asupan energi pada fase luteal dibandingkan fase folikuler. Faktor yang mempengaruhi Fertilitas
Terjadi peningkatan konsumsi energi pada masa premenstruasi dengan ekstra penambahan Kkal/hari. › Kesimpulan: estrogen mengakibatkan efek penekanan atau penurunan terhadap nafsu makan. › Akan tetapi identifikasi tentang jenis nutrisiyang dapat mengakibatkan perubahan asupan energi belum didapatkan.
› Beberapa pendapat: Karbohidrat merupakakn sumber peningkatan asupan kalori selama fase luteal. Konsumsi minuman manis meningkat selama fase luteal. Asupan lemak & protein meningkat selama fase luteal. › Dapat disimpulkan bahwa selama fase luteal terjadi peningkatan asupan makanan atau energi.
Beberapa negara (USA & Canada) sekarang telah melaksanakan fortifikasi wajib pada makanan pokok yang penting dengan asam folat seperti pada roti & sereal. Penggunaan asam folat yang rendah pada pra- konsepasi dihubungkan dengan: › Tingkat pendidikan formal yang rendah › Usia ibu yang terlalu muda › Ketiadaan pasangan hidup › Status imigran › Kehamilan yang tidak direncanakan
TERIMA KASIH