KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS Oleh : WIDYA PANI, SKM,SST.,M.Kes
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Syafrudin, 2009:1). 1
Kerangka kerja bidan adalah suatu sistem kerja dalam memberi asuhan kebidanan kepada klien untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 2
1.)Promotif Upaya promotif dilakukan dengan memberikan : Penyuluhan kesehatan Peningkatan gizi Pemelihara kesehatan perorangan Pemelihara kesehatan lingkungan Pemberian makanan tambahan Pendidikan seks 3
2.Preventif Upaya preventif dapat dilakukan diantaranya yaitu: Imunisasi pada bayi, balita dan ibu hamil Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumah pada ibu nifas dan neonatus. Pemberian tablet tambah darah dan senam hamil
3.Diagnosa dini dan pertolongan tepat guna Merupakan upaya untuk membantu menekan angka kesehatan dan kematian kepada ibu dan bayi. Diagnosa dini pada ibu dilakukan sejak ibu hamil yaitu dengan cara melakukan deteksi dini adanya komplikasi. Untuk diagnosa pada anak dilakukan dengan cara pemantauan perkembangan dan pertumbuhannya baik oleh keluarga, kelompok maupun masyarakat.
4. Minimalkan kecacatan Dilakukan dengan tujuan untuk merawat dan memberikan pengobatan individu, keluarga, atau kelompok yang menderita penyakit. Upaya yang bisa dilakukan diantaranya dengan perawatan payudara pada ibu nifas dengan bendungan ASI, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin, ibu nifas dan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.
Kemitraan Dalam memberikan asuhan kebidanan di komunitas, bidan harus mempunyai pandangan bahwa masyarakat adalah mitra dengan fokus anggota masyarakat.
Berikut ini adalah peran dan fungsi bidan dikomunitas : Pemberi pelayanan kesehatan (provider) Pendidik Pengelola Konselor Pembela klien (advokat) Kolaborator/koordinator Perencana Peneliti
Individu, diutamakan individu yang ditemukan diklinik, rumah, dan tempat lain dengan masalah kesehatan. Keluarga, diutamakan keluarga dengan risiko tinggi masalah kesehatan tertentu. Kelompok penduduk, diutama kelompok penduduk daerah kumuh, daerah terisolasi, dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, dan ibu hamil, panti, dsb. Masyarakat, yaitu dari satuan masyarakat yang terkecil sampai dengan masyarakat secara keseluruhan.
R EFLEKSI S EJARAH P ERKEMBANGAN P ELAYANAN K EBIDANAN K OMUNITAS Tahun 1849 dibuka pendidikan dokter Jawa di Batavia (sekarang RSPAD Gatot Subroto) Pada tahun 1851 dibuka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh Dr.W.Rosch. Tahun 1952 mulai ada pelatihan bidan secara formal. Tahun 1953 di Yogyakarta diadakan kursus tambahan bagi bidan kemudian didirikan BKIA dimana bidan sebagai penanggung jawabnya. Tahun 1957 pelayanan KIA terintegrasi pada pelayanan puskesmas.
L ANJUTAN Pelayanan diluar gedung : Posyandu dan UKS Tahun ditempatkan bidan di desa, polindes sebagai tempat bersalin di desa. Penempatan bidan di desa realisasi dari konferensi di Nairobi Kenya tahun 1987 dengan gerakan safe Motherhood. Tahun 2000 negara-negara di dunia bertemu untuk memperbaharui penurunan AKI sebesar 75%. Tahun Melalui rencana strategis nasional (Making Pregnancy Safer) tahu AKI menjadi 125/ kelahiran hidup dan AKB kurang dari 35/1.000 kelahiran hidup.
TERIMA KASIH